Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PRAKTIK DELIRIUM/CONFUSIO AKUT

KLINIS PADA LANSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

………………… ………………….. 1/1


Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur Utama

…………………. Dr.Bambang Wibowo,SpOG(K)


NIP. 196108201988121001

Delirium adalah gangguan kesadaran, perhatian, kognitif dan


PENGERTIAN persepsi yang timbul secara akut (biasanya jam atau hari) dan
mempunyai tendensi untuk berfluktuasi sepanjang hari.
.
Tiga kelompok penyebab utama konfusio akut:
a. Keadaan patologi serebral
b. Keadaan patologi ekstraserebral
c. Penyebab iatrogenic

A. Dari penyebab serebral, diantaranya adalah:


a) Penyebab Intra serebral terdiri atas:
 Ensefalopati hipertensi
 Oedema serebral
 Serangan iskemik otak sepintas
 Lesi desak ruang (SOL) yang cepat
membesar
 Hydrosefalus
 Defisiensi vitamin B12
 Ensefalopati Wernicke
 Psikosis Korsakoff
 Meningitis/ensefalitis
 Pengguanaan sedatif/transquilizer/hipotik
berlebihan
b) Akibat penurunan pasokan nutrisi serebral:
 Penyebab kardiovaskuler
• Infark miokard
• Iskemik koroner akut
• Berbagai aritmia
• Gagal jantung
• Lain-lain: endokarditis, miokard
 Penyebab respiratorik
• Infeksi paru
• Emboli paru
• Penyakit obstruksi paru
• Lain-lain: bronki-ektasis, abses paru,
efusi paru, pneumotoraks
c) Iatrogenik dan sebab lain:
• Obat hipotensif poten
• Perdarahan dan anemia
• Hipoglisemia
• Keracunan

B. Penyebab ekstra serebral dibagi menjadi:


1. Penyebab toksik:
 Infeksi, misalnya infeksi paru, ISK,
endokarditis bakterialis subakut, dan lain-
lian
 Septikemia dan toksemia
 Alkoholisme

2. Kegagalan mekanisme homeostatik:


 Diabetes mellitus (keto-asidosis, asidosis
laktat dan hipoglikemia)
 Gagal hati
 Gangguan elektrolit (hiponatremia,
hipokalemia dan hiperkalemia
 Hipotermia
 Dehidrasi
 Hipertiroidisme, miksedema
 Pireksia
3. Lain-lain:
 Retensi urin
 Nyeri hebat
 Hilang/gangguan sensorik mendadak
(misalnya kebutaan)
 Perubahan lingkungan mendadak
 Ileus paralitik
 Depresi
 Karsinomatosois
 Impaksi fekal
 Insomnia
 Obat-obatan
C. Penyebab iatrogenik / obat-obatan : transquilizer mayor,
transquilizer minor, obat-obat hipoglikemik, obat-obat anti
hipertensi terutama sentral.

ANAMNESIS Dari pasien didapatkan gejala dan tanda delirium sebagai berikut:
 Keluhan adanya perubahan kebiasaan/ tingkah laku pasien
 Pasien sulit berkonsentrasi, perhatiannya mudah beralih
 Gangguan memori terutama memori hal-hal baru
 Berubahnya pola tidur-bangun, seperti mengantuk / tidur
terus di siang hari dan bangun terus dan gaduh gelisah di
malam hari
 Gangguan bicara dan bahasa, misalnya hanya menggumam
saat di tanya,
 Disorientasi waktu , tempat dan orang

 Berubahnya kebiasaan psikomotor seperti lebih banyak


diam atau lebih banyak bergerak , kadang-kadang
mengamuk.
 Gangguan emosi dan mood , emosi berubah-ubah
sepanjang hari antara sedih ,ceria,diam, marah , ketakutan
tanpa sebab yang jelas.
 Sering salah interpretasi, terdapat ilusi atau halusinasi mata,
pendengaran atau mempunyai perasaan dia tidak berada
disitu.
 Kehilangan kontrol terhadap kencing dan berak
 Mencari gejala-gejala penyakit yang mendasari seperti
riwayat hipertensi, diabetes, stroke, penyakit jantung,
panas, riwayat jatuh, vertigo, dizzines, riwayat pemakaian
obat-obatan.

PEMERIKSAAN  Pasien tampak bingung dan pelupa


FISIK  Kesadaran menurun mulai dari apatis, gaduh gelisah,
somnolent, stupor sampai coma ( Glasgow coma scale /
GCS kurang dari 15).
 Pemeriksaan fisik lengkap dari ujung rambut sampai ujung
kaki, untuk menemukan tanda-tanda kelainan organic dan
atau infeksi dan atau gangguan hemodinamik( tergantung
pada penyebab delirium).

KRITERIA Kriteria diagnosis berdasar DSM IV


DIAGNOSIS A. Penurunan kemampuan untuk pertahankan perhatian pada
rangsangan eksternal (misalnya pertanyaan harus diulang-
ulang kareana perhatian mengembara kemana-mana) dan
untuk memindahkan perhatian ke rangsangan eksternal
yang baru (penderita masih tetap berusaha untuk menjawab
pertanyaan yang terdahulu).
B. Disorganisasi pemikiran yang tampak dengan adanya
pembicaraan yang kacau, irelevan dan inkoheren.
C. Sedikitnya dua dari gejala di bawah ini:
1. Penurunan kesadaran (sulit untuk tetap bangun saat
diperiksa)
2. Gangguan perseptual: mis-interpretasi, ilusi atau
halusinasi
3. Gangguan siklus tidur-bangun dengan insomnia
tetapi siang hari justru tidur
1. Aktivitas psikomotor menurun atau justru
meningkat Disorientasi waktu, orang atau tempat
2. Gangguan memori, a.l: ketidakmampuan
mempelajari materi baru
3. Gambaran klinik berkembang dalam waktu yang
pendek (antara beberapa jam sampai beberapa hari)
dan cenderung berfluktuasi selama perjalanannya.
4. Salah satu dari yang berikut:
5. Terbukti dari anamnesis, pemeriksaan fisik atau
laboratorik adanya faktor / beberapa faktor organik
spesifik yang dinilai bertanggungjawab secara
etiologik atas terjadinya kelainan ini.
6. Bila bukti tersebut tidak didapatkan, faktor organik
dapat diperkirakan sebagai penyebab, bila kelainan
ini tidak dapat diduga sebagai diakibatkan oleh
gangguan mental non-organik (misal agitasi atau
ganggguan tidur jelas bukan karena gangguan
mania)

Algoritma Diagnostik Metoda Asesmen Konfusio (CAM :


Confusio Assesment Methode)
1. Awitan dan perjalanan yang berfluktuasi
Gambaran ini biasanya didapat dari anggota
keluarga atau perawatdan ditunjukkan dari jawaban
positif atas pertanyaan:”Apakah terdapat bukti
perubahan akut dari status mental penderita
sebelumnya?”
“Apakah prilaku abnormal ini berfluktuasi
sepanjang hari, yaitu hilang timbul atau derajat
beratnya naik-turun?”
2. Kurang/tak ada perhatian
Gambaran ini diperlihatkan dengan jawaban positif
atas pertanyaan berikut: “Apakah penderita
mengalami kesulitan untuk memfokuskan perhatian,
misalnya mudah sekali berubah perhatian atau sukar
mengikuti apa yang sedang dibicarakan”.
3. Pikiran yang kacau
Gambaran dari keadaan ini ditunjukkan dengan
jawaban positif atas pertanyaan berikut: “Apakah
fikiran penderita kacau atau inkoheren, misalnya
menggumam atau bicarakan sesuatu tak relevan, tak
jelas atau keluarkan pendapat yang alurnya tak
logis, atau beralih dari suatu subyek ke subyek lain
tanpa bisa diduga.
4. Perubahan tingkat kesadaran
Gambaran ini ditunjukkan dengan setiap jawaban,
kecuali “sadar penuh” atas pertanyaan berikut:
secara keseluruhan, bagaimanakah Saudara menilai
derajat kesadaran penderita?, sadar penuh (normal),
letargik (mengantuk), tapi mudah dibangunkan,
stupor (sulit dibangunkan) atau koma (tak bisa
dibangunkan) ?”

F.04 Organic amnesic syndrome, not induced by alcohol and other


DIAGNOSIS KERJA
psychoactive substances
F.05 Delirium, not induced by alcohol and other psychoactive
substances
F05.0 Delirium not superimposed on dementia,so described

F.05.1 Delirium superimposed on dementia

Conditions meeting the above criteria but developing in the


course of a dementia (F00-F03).

F05.8 Other delirium

Delirium of mixed origin


Postoperative delirium

F05.9 Delirium, unspecified

INA-CBGs Gangguan personality dan kontrol impuls (F-4-12i,


F-4-12ii, F-4-12iii)

Delirium karena penyakit psikiatri


DIAGNOSIS
Delirium karena trauma kepala
BANDING Dementia / Konfusio kronik
Lab: darah rutin, urin rutin, gula darah, ureum, creatinin, asam
PEMERIKSAAN
urat, elektrolit, albumin-globulin, SGOT/SGPT, profil lipid
PENUNJANG
Ro foto thorax, EKG
CT Scan kepala, MRI kepala, USG, sidik tiroid, kultur darah,
kultur urin, kultur sputum, kadar obat dalam darah (misal :
digosin, teofilin, aminofilin, tranquilizer) sesuai indikasi
Terapi Umum:

 Non farmakologis
Oksigenasi sesuai kondisi klinis dan penyakit penyebabnya

Dipasang infus cairan isotonis untuk rehidrasi atau pemberian obat


iv.
Dipasang nasogastric tube untuk pemberian nutrisi dan obat-
obatan bila tidak bisa makan minum secara oral.

Rehabilitasi sejak awal minimal miring kanan-kiri tiap 2 jam dan


latihan ROM sendi untuk mencegah dekubitus, dan kontraktur
TERAPI
Untuk mengamankan pasien bila mengamuk/ gaduh gelisah
dilakukan pengikatan penderita dengan tempat tidur untuk
mencegah jatuh (hanya bila upaya medika mentosa tidak berhasil
mengendalikan gaduh gelisahnya)

 Farmakologis

Haloperidol dosis 2x (0,5 mg-2mg) bila gaduh gelisah

Terapi spesifik sesuai dengan faktor penyebabnya. delirium cause

Penjelasan kepada keluarga pasien bahwa saat ini penderita sedang


dalam kondisi tidak sadar sehingga memerlukan tindakan
pengamanan agar tidak jatuh, dan pemasangan nasogastric
tube untuk memberikan nutrisi/ obat.
EDUKASI Penjelasan kepada keluarganya tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan untuk mencari penyebab tidak sadar pasien.
Penjelasan tentang terapi yang akan dilakukan pada pasien
Penjelasan tentang komplikasi yang mungkin terjadi.
Penjelasan tentang prognosis atau hasil apa yang akan dialami
penderita.
PROGNOSIS
Ad vitam = dubia dan dubia ad malam tergantung penyakit yang
mendasari
Ad sanationam = dubia dan dubia ad malam tergantung faktor
penyebabnya.
Ad fungsionam = dubia dan dubia ad malam tergantung
penyebabnya.

 Tergantung penyakit yang mendasarinya


 Jatuh
KOMPLIKASI  Aspirasi
 Imobilitas
 Decubitus
Diagnosis : A (referensi no1, 2,3)
TINGKAT EVIDENS
Terapi : A (referensi no 2,3)

Kriteria dari DSM-IV harus diperiksa oleh dokter spesialis geriatri.


KEWENANGAN Kriteria CAM dapat dilakukan oleh dokter penyakit dalam dan
dokter residen penyakit dalam serta perawat yang terlatih.
PANDUAN PRAKTIK ……………………
KLINIS
No. Dokumen

…………………

INDIKATOR MEDIS Penilaian kesadaran, GCS 15

1. The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th edition (DSM-IV

2. Clinical Epidemiology and Health Service Evaluation Unit, Melbourne


Health, the Delirium Clinical Guidelines Expert Working Group.
Commissioned, the Australian Health Ministers’ Advisory Council
(AHMAC), the AHMAC Health Care of Older Australians Standing
KEPUSTAKAAN
Committee (HCOASC). Clinical Practice Guidelines for the Management of
Delirium in Older People. Australia, October 2006

3. NICE clinical guideline 103/2010, Delirium. Diagnosis, Prevention and


Manajemen

Anda mungkin juga menyukai