Anda di halaman 1dari 9

NAMA: ADE RAYYA DEWANTA (11 MULTIMEDIA 2)

KARYA ILMIAH

Pengertian Karya Ilmiah


adalah karangan yang memaparkan pendapat, hasil
pengamatan, tinjauan, dan penelitian dalam bidang
tertentu yang disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan, bersantun bahasa, dan
isi yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.

Pengertian karya tulis ilmiah menurut KBBI


merupakan karya tulis yang dibuat menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah dan berdasarkan fakta
(observasi, eksperimen, dan kajian pustaka).

2. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


2.1 Makalah
Pengertian Makalah secara umum adalah salah satu jenis karya tulis yang
bersifat ilmiah dengan pembahasan permasalahan tertentu berdasarkan hasil kajian
teori atau kajian lapangan. Umumnya pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi
tugas tertentu seperti tugas akademik maupun tugas non-akademik.

Sebuah makalah dapat sebagai sarana informasi, demonstrasi dan pemahaman penulis


tentang pokok permasalahan yang dikaji oleh penulis dalam menerapkan suatu prosedur,
prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu.
Selain itu, makalah bukan sebuah rangkuman namun sebagai sarana untuk menunjukkan
kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah.
Fungsi yang harus dipenuhi sebuah makalah antara lain:
1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat
2. Memperluas wawasan keilmuan bagi penulisnya
3. Memberikan sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoretis maupun konsep praktis
4. Memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan
masalah

--------------------------------------------------------------

2.2 Kertas kerja


Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu
berdasarkan
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada
analisis dalam makalah.

---------------------------------------------------------------

2.3 Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat
orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian
langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan
material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di
bidang spesialisasinya.
---------------------------------------------------------------

2.4 Tesis
Tesis merupakan sebuah pernyataan ataupun teori yang dilandasi oleh berbagai macam
argumen yang dinyatakan ataupun ditulis dalam bentuk karangan, yang sengaja dibuat untuk
bisa menyelesaikan program pendidikan di tingkat pendidikan tertentu sehingga penulisnya layak
dan berhak untuk mendapatkan gelar sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya.

Pengertian tesis secara singkat merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk
mendapatkan gelar tertentu pada tingkat pendidikan perguruan tinggi. Tesis merupakan salah
satu bukti yang menggambarkan tingkat kemampuan seseorang dalam sebuah disiplin ilmu
tertentu. Semakin baik kualitas sebuah tesis yang dibuat, maka semakin terbukti pula
kemampuan orang yang membuatnya dalam menguasai disiplin ilmu yang ditekuninya.
Dua Jenis Tesis

Secara umum, tesis dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Kedua jenis tesis ini memiliki perbedaan yaitu :
1. Tesis Kuantitatif

Tesis Kuantitatif merupakan tesis yang dibuat untuk membangun ataupun mendirikan berbagai
macam pernyataan ataupun kerangka hipotetikal. Tesis kuantitatif sering juga disebut dengan
Nalar Deduktif – Hipotektikal.
2. Tesis Kualitatif

Tesis Kualitatif merupakan tesis yang dibuat bukan untuk membangun berbagai macam
pernyataan ataupun kerangka hipotetikal. Jenis tesis ini lebih ditujukan sebagai penelitian yang
bersifat non kuantitatif. Tesis kualitatif sering juga disebut dengan istilah Nalar Induktif – Non
hipotetikal.
Karakteristik Tesis

Jika diteliti secara mendalam, kebanyakan tesis yang dibuat biasanya memiliki setidaknya 4
karakteristik dasar, yaitu :
1. Tesis biasanya hanya terfokus pada salah satu isu sentral yang ada di dalam sebuah
disiplin ilmu pendidikan saja. Tesis cenderung dibuat mengikuti jenis program studi yang
sedang diambil / ditempuh oleh mahasiswa yang membuatnya.
2. Tesis biasanya dibangun dengan berlandaskan pengujian empirik terhadap suatu posisi
teoritis tertentu.
3. Tesis selalu menggunakan data primer sebagai data utama dan ditambahkan dengan
beberapa data sekunder sebagai data penunjang ataupun data pembanding.
4. Tesis harus ditulis dengan menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan juga
benar. Jika program studi yang diambil merupakan program studi berbahasa asing, maka
tesis juga harus ditulis dengan menggunakan tata bahasa asing tersebut dengan baik
dan juga benar.

---------------------------------------------------------------

2.5 Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi
suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat
dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

----------------------------------------------------------------

3. Fungsi Karya Tulis Ilmiah


3.1 Penjelasan (explanation)
arya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui,
dan tidak pasti, menjadi sebaliknya

---------------------------------------------------------

3.2 Ramalan (prediction)


Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi pada masa mendatang

-----------------------------------------------------------

3.3 Kontrol (control)


Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau
mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan

-----------------------------------------------------------

4. Sistematika dan Struktur Karya


Ilmiah
Tulisan saintifik ini memiliki tata bentuk yang dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu:

halaman-halaman awal (preliminaries) yang


mencakup judul, kata pengantar, aneka daftar
seperti daftar isi, dan daftar tabel/bagan/lampiran,

isi utama (main body) yang mencakup


pendahuluan, isi dan penutup, serta

halaman-halaman akhir (reference-matter) yang


mencakup daftar pustaka, lampiran, dan biodata
penulis.

Bagian isi utama mencakup:

pembuka karangan ilmiah, bagian inti karangan ilmiah, dan bagian penutup
karangan ilmiah. Tiga
bagian tersebut dirinci lagi menjadi sebagai berikut.

Bagian pembuka terdiri atas 9 bagian yaitu:

Kulit luar

Halaman judul

Halaman pengesahan (jika perlu)

Halaman penerimaan (jika perlu)

Prakata

Daftar isi

Daftar tabel (jika ada)

Daftar gambar (jika ada)

Daftar singkatan dan lambang (jika ada)


Untuk bagian inti terdapat tiga bagian, antara lain:

Bab pendahuluan

Bab analisis atau pembahasan

Bab simpulan

Bagian penutup juga terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Daftar pustaka

Indeks (jika perlu)

Lampiran (jika perlu)

5. Tahap-Tahap Penulisan
Arifin (2003) membagi tahapan pembuatan tulisan ini
menjadi lima bagian, yaitu:

Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah.
Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka
karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis.
Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah
menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam
karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah
judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan
adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam
proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam
membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau
menganalisis masalah.
-------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------

Pengumpulan
data-
Tahap kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat
diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat
diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain.
Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari
lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data
yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan dibuat.
-------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------

Pengorganisasian dan
Pengonsepan
Dalam pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi
berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan
penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang
bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode
statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan
karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat.
---------------------------------------------------
----------------------------------
Pemeriksaan atau penyuntingan
Konsep

Secara umum, tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun karangan ilmiah dibagi
menjadi lima tahap, yaitu: (1) persiapan, (2) pengumpulan data, (3) pengorganisasian dan
pengonsepan, (4) pemeriksaan atau penyuntingan konsep, dan (5) penyajian.

Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah.
Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka
karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis.
Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah
menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam
karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah
judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan
adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam
proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam
membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau
menganalisis masalah.

Tahap kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat
diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat
diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain.
Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari
lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data
yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan dibuat.

Dalam pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi
berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan
penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang
bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode
statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan
karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat.

Tahap keempat adalah pemeriksaan atau penyuntingan konsep. Dalam tahap ini
dilakukan pemeriksaan terhadap konsep yang saling bertentangan maupun yang
berulang-ulang. Dalam tahap ini, penjelas yang tidak diperlukan maka akan dibuang,
sedangkan penjelas baru yang akan mendukung karangan akan ditambahkan untuk
menunjang pembahasan.
----------------------------------------------------------
----------------------

Penyajian atau
Pengetikan
Tahap terakhir dalam menyusun karangan ilmiah adalah penyajian. Dalam penyajian
karangan ilmiah haruslah diperhatikan dari segibahasa dan bentuk penyajian. Kalimat
yang digunakan dalam menulis karangan ilmiah harus sesuai dengan standar Bahasa
Indonesia yang baku. Sedangkan dalam bentuk penyajian, perlu diperhatikan urutan
unsur-unsur karangan dan ketentuan yang berlaku.

-----------------------------------------------------
----------------------------------------------

6. Etika Penulisan
Penulis mempunyai kewajiban untuk menyampaikan
kebenaran

Mempunyai komitmen serta bertanggung jawab kepada


pembacanya

Menghormati hak orang lain untuk menyampaikan


pendapatnya

Menghormati karya orang lain, dan tidak melakukan


plagiarisme yang merupakan permasalahan etika penulisan
ilmiah

Tidak menuliskan sesuatu yang mendiskriminasi seseorang

Tidak mengunggah tulisan yang sama dengan media atau


orang lain

7. Contoh Karya Ilmiah

HALAMAN SELANJUTNYA

Dolanan Tradisional dalam Membentuk Karakter Anak”


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Permainan atau disebut juga dengan dolanan tradisional memiliki

karakteristik yang memiliki dampak positif bagi perkembangan

anak. Kata bermain untuk anak adalah refleksi pembebasan jiwa

dari keterikatan dengan aturan orang tua.

Ketika anak bermain, ia akan mengekspresikan kegembiraan

hatinya serta berkomunikasi dengan teman sebayanya. Sehingga,

anak bisa belajar bersosialisasi dan juga bergaul dengan

lingkungan sekitarnya.

2. Rumusan Masalah

Apa pengertian dolanan tradisional?

Apa pengaruh dolanan tradisional di dalam membentuk karakter

anak?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengertian dari dolanan tradisional dan juga

pengaruhnya terhadap karakter anak.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Dolanan Tradisional

Kata “dolanan” adalah suatu kata yang diambil dari Bahasa Jawa.

Kata dolanan mempunyai arti mainan atau juga permainan.


Sedangkan kata tradisional merupakan cara berpikir dan juga

tingkah laku yang sesuai dengan adat dan sudah ada sejak zaman

dahulu.

Dolanan anak disebut juga sebagai simbolisasi pengetahuan yang

secara turun temurun dan juga mempunyai berbagai macam fungsi

di dalamnya.

2. Pendidikan Karakter

Secara sederhana, pendidikan karakter adalah segala usaha yang

bisa dilakukan untuk memengaruhi karakter para siswa. Usaha

tersebut dilakukan supaya seseorang bisa memahami pentingnya

karakter yang positif di dalam diri.

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona yaitu pendidikan

tentang sikap yang meliputi ilmu sampai tindakan. Tidak hanya itu,

perasaan juga termasuk ke dalam pendidikan karakter.

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Dolanan tradisional bukan hanya sekedar permainan yang akan

memberi dampak gembira. Dolanan tradisional juga memiliki

banyak manfaat. Manfaat itu di antaranya adalah melatih

kecerdasan otak serta motorik anak dan bisa membentuk karakter

pada anak.
Anak bisa meningkatkan jiwa sosial di dalam dirinya dan juga

berkomunikasi dengan baik serta bekerjasama dengan teman

sepermainan dan juga lingkungannya.

…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai