KARYA ILMIAH
--------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------
2.3 Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat
orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian
langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan
material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di
bidang spesialisasinya.
---------------------------------------------------------------
2.4 Tesis
Tesis merupakan sebuah pernyataan ataupun teori yang dilandasi oleh berbagai macam
argumen yang dinyatakan ataupun ditulis dalam bentuk karangan, yang sengaja dibuat untuk
bisa menyelesaikan program pendidikan di tingkat pendidikan tertentu sehingga penulisnya layak
dan berhak untuk mendapatkan gelar sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya.
Pengertian tesis secara singkat merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk
mendapatkan gelar tertentu pada tingkat pendidikan perguruan tinggi. Tesis merupakan salah
satu bukti yang menggambarkan tingkat kemampuan seseorang dalam sebuah disiplin ilmu
tertentu. Semakin baik kualitas sebuah tesis yang dibuat, maka semakin terbukti pula
kemampuan orang yang membuatnya dalam menguasai disiplin ilmu yang ditekuninya.
Dua Jenis Tesis
Secara umum, tesis dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Kedua jenis tesis ini memiliki perbedaan yaitu :
1. Tesis Kuantitatif
Tesis Kuantitatif merupakan tesis yang dibuat untuk membangun ataupun mendirikan berbagai
macam pernyataan ataupun kerangka hipotetikal. Tesis kuantitatif sering juga disebut dengan
Nalar Deduktif – Hipotektikal.
2. Tesis Kualitatif
Tesis Kualitatif merupakan tesis yang dibuat bukan untuk membangun berbagai macam
pernyataan ataupun kerangka hipotetikal. Jenis tesis ini lebih ditujukan sebagai penelitian yang
bersifat non kuantitatif. Tesis kualitatif sering juga disebut dengan istilah Nalar Induktif – Non
hipotetikal.
Karakteristik Tesis
Jika diteliti secara mendalam, kebanyakan tesis yang dibuat biasanya memiliki setidaknya 4
karakteristik dasar, yaitu :
1. Tesis biasanya hanya terfokus pada salah satu isu sentral yang ada di dalam sebuah
disiplin ilmu pendidikan saja. Tesis cenderung dibuat mengikuti jenis program studi yang
sedang diambil / ditempuh oleh mahasiswa yang membuatnya.
2. Tesis biasanya dibangun dengan berlandaskan pengujian empirik terhadap suatu posisi
teoritis tertentu.
3. Tesis selalu menggunakan data primer sebagai data utama dan ditambahkan dengan
beberapa data sekunder sebagai data penunjang ataupun data pembanding.
4. Tesis harus ditulis dengan menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan juga
benar. Jika program studi yang diambil merupakan program studi berbahasa asing, maka
tesis juga harus ditulis dengan menggunakan tata bahasa asing tersebut dengan baik
dan juga benar.
---------------------------------------------------------------
2.5 Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi
suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat
dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
----------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------
pembuka karangan ilmiah, bagian inti karangan ilmiah, dan bagian penutup
karangan ilmiah. Tiga
bagian tersebut dirinci lagi menjadi sebagai berikut.
Kulit luar
Halaman judul
Prakata
Daftar isi
Bab pendahuluan
Bab simpulan
Daftar pustaka
5. Tahap-Tahap Penulisan
Arifin (2003) membagi tahapan pembuatan tulisan ini
menjadi lima bagian, yaitu:
Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah.
Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka
karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis.
Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah
menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam
karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah
judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan
adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam
proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam
membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau
menganalisis masalah.
-------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------
Pengumpulan
data-
Tahap kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat
diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat
diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain.
Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari
lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data
yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan dibuat.
-------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------
Pengorganisasian dan
Pengonsepan
Dalam pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi
berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan
penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang
bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode
statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan
karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat.
---------------------------------------------------
----------------------------------
Pemeriksaan atau penyuntingan
Konsep
Secara umum, tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun karangan ilmiah dibagi
menjadi lima tahap, yaitu: (1) persiapan, (2) pengumpulan data, (3) pengorganisasian dan
pengonsepan, (4) pemeriksaan atau penyuntingan konsep, dan (5) penyajian.
Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah.
Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka
karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis.
Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah
menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam
karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah
judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan
adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam
proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam
membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau
menganalisis masalah.
Tahap kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat
diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat
diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain.
Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari
lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data
yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan dibuat.
Dalam pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi
berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan
penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang
bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode
statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan
karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat.
Tahap keempat adalah pemeriksaan atau penyuntingan konsep. Dalam tahap ini
dilakukan pemeriksaan terhadap konsep yang saling bertentangan maupun yang
berulang-ulang. Dalam tahap ini, penjelas yang tidak diperlukan maka akan dibuang,
sedangkan penjelas baru yang akan mendukung karangan akan ditambahkan untuk
menunjang pembahasan.
----------------------------------------------------------
----------------------
Penyajian atau
Pengetikan
Tahap terakhir dalam menyusun karangan ilmiah adalah penyajian. Dalam penyajian
karangan ilmiah haruslah diperhatikan dari segibahasa dan bentuk penyajian. Kalimat
yang digunakan dalam menulis karangan ilmiah harus sesuai dengan standar Bahasa
Indonesia yang baku. Sedangkan dalam bentuk penyajian, perlu diperhatikan urutan
unsur-unsur karangan dan ketentuan yang berlaku.
-----------------------------------------------------
----------------------------------------------
6. Etika Penulisan
Penulis mempunyai kewajiban untuk menyampaikan
kebenaran
HALAMAN SELANJUTNYA
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
lingkungan sekitarnya.
2. Rumusan Masalah
anak?
3. Tujuan Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dolanan Tradisional
Kata “dolanan” adalah suatu kata yang diambil dari Bahasa Jawa.
tingkah laku yang sesuai dengan adat dan sudah ada sejak zaman
dahulu.
di dalamnya.
2. Pendidikan Karakter
tentang sikap yang meliputi ilmu sampai tindakan. Tidak hanya itu,
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
pada anak.
Anak bisa meningkatkan jiwa sosial di dalam dirinya dan juga
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….