Anda di halaman 1dari 12

KUALITAS VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN

DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN


PERIODE 1 JANUARI 2009-31 DESEMBER 2013
Hetty Hirfawaty
Dedi Afandi
Fifia Chandra
hettyhirfawaty23@gmail.com

ABSTRACT

The most frequent Visum et repertum (VeR) requested by investigators is


VeR of injury. This study was aimed to understand the quality of VeR of injury in
Tembilahan Puri Husada General Hospital during 1 January 2009-31 December
2013. The research was an observational study using descriptive retrospective
design. This study used Herkutanto’s scoring method towards 13 VeR substances.
Samples of this study were all data of VeR of injury. It had been gotten 325 VeR
reports in Tembilahan Puri Husada General Hospital during 1 January 2009-31
December 2013. Injury survivors most cases are in the age group 22-40 years old
as many as 174 victims (53,54%). The overview of the living victims were most
frequent male was 221 victims (68%) and the most frequent violence that were
experienced by the victims were blunt violence was 253 VeR (77,85%) with the
highest age group 22-40 years old. About 80% showed good quality in
preliminary unit of VeR, 39% showed poor quality in reporting unit and about
49% also showed poor quality in inference unit. It can be concluded that quality
of VeR reports in Tembilahan Puri Husada General Hospital during 1 January
2009-31 December 2013 was 47,67% which was mean it was poor quality.
Keywords: Visum et Repertum, injury, quality of VeR of injury

PENDAHULUAN dokter umum yang bertugas di


instalasi gawat darurat rumah sakit.
Visum et Repertum (VeR)
VeR perlukaan merupakan VeR yang
merupakan keterangan tertulis yang
sering dimintakan oleh pihak
dibuat oleh dokter mengenai apa
penyidik kepada dokter sebagai bukti
yang dilihat dan ditemukan pada
di pengadilan.2
korban hidup maupun mati dan
Penulisan VeR yang baik
memuat kesimpulan dari
terdiri atas pro justitia, pendahuluan,
pemeriksaan tersebut atas permintaan
pemberitaan, kesimpulan dan
resmi dari polisi atau penyidik untuk
penutup. Selain itu perlu
kepentingan peradilan.1 Dokter yang
dicantumkan anamnesis, tanda vital
berwenang membuat VeR ialah
dan pengobatan dalam pembuatan
dokter ahli forensik. Namun, tidak
VeR. Hasil penelitian Roy J3 di
semua rumah sakit yang dimintakan
rumah sakit umum di Pekanbaru
VeR memiliki dokter ahli forensik.
pada tahun 2004 hingga 2007
Sebagian besar VeR dibuat oleh

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


1
menunjukkan bahwa sebanyak Hilir, yang sejak awal tahun 2013
97,06% dari keseluruhan data VeR resmi menyandang status Badan
yang terdapat di rumah sakit tersebut Layanan Umum Daerah (BLUD).
berkualitas buruk dan tidak Dengan status tersebut maka RSUD
memenuhi kriteria VeR yang baik, Puri Husada Tembilahan telah
dokter juga tidak mampu menjadi rumah sakit rujukan untuk
menyimpulkan kualifikasi derajat masyarakat Indragiri Hilir, untuk
luka secara benar. Di tempat yang pasien rujukan yang berasal dari
sama juga dilakukan penelitian pada berbagai pelayanan kesehatan primer
periode 1 Januari 2009-31 September di berbagai kecamatan yang ada di
2013 oleh Kiswara R4 dan kabupaten tersebut, baik untuk
menunjukkan bahwa hasil kualitas pelayanan medis dan non medis.6
VeR secara umum sebesar 37,75%, Hasil observasi peneliti yang
hasil ini menunjukkan kualitas VeR dilakukan pada bulan Juli 2014 di
masih buruk. Faktor yang RSUD Puri Husada Tembilahan
mempengaruhi hasil kualitas VeR menunjukkan bahwa pembuatan VeR
tersebut masih buruk disebabkan sudah diketik walaupun masih
karena dokter spesialis forensik di banyak jenis penulisannya.
RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru Permintaan VeR di RSUD Puri
kurang dilibatkan dalam pembuatan Husada Tembilahan berkisar antara 5
VeR perlukaan, padahal dokter hingga 10 setiap bulannya, VeR itu
spesialis forensik sudah ada sejak sendiri dibuat oleh dokter umum
tahun 2007 di rumah sakit tersebut. karena belum ada dokter ahli
Penelitian serupa yang dilakukan forensik di rumah sakit tersebut.
oleh Maulana R5 di RSUD Dumai Berdasarkan uraian diatas, serta
pada periode 1 Januari 2008-31 belum pernah dilakukannya
September 2012 juga menunjukkan penelitian mengenai kualitas VeR di
hasil kualitas VeR masih dalam RSUD Puri Husada Tembilahan,
keadaan buruk, dengan hasil yang maka peneliti tertarik untuk
didapat sebesar 37,46%. mengetahui bagaimana kualitas
VeR penting bagi penyidik, Visum et Repertum di Rumah Sakit
baik polisi atau polisi militer, sebagai Umum Daerah Puri Husada
pengungkap suatu perkara. Bagi Tembilahan periode 1 Januari 2009-
penuntut umum (Jaksa), keterangan 31 Desember 2013.
yang tercantum dalam VeR berguna
untuk menentukan pasal mana yang
akan dikenakan pada terdakwa. METODE PENELITIAN
Sedangkan bagi hakim, VeR berguna
sebagai alat bukti formal untuk Penelitian ini merupakan
memutuskan dan menjatuhkan penelitian observasional dengan
pidana atau membebaskan seseorang menggunakan pendekatan deskriptif
dari tuntutan hukum. Penulisan VeR retrospektif terhadap data visum et
yang tidak baik nantinya akan repertum perlukaan di RSUD Puri
berdampak pada proses hukum yang Husada Tembilahan periode 1
aka dijalani seseorang.2 Januari 2009 sampai dengan 31
RSUD Puri Husada Desember 2013. Penelitian ini telah
merupakan rumah sakit milik dilakukan di Instalasi Rekam Medis
Pemerintah Kabupaten Indragiri RSUD Puri Husada, Jalan Veteran

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


2
No. 52 Tembilahan, Indragiri Hilir. metode skoring Herkutanto terhadap
Penelitian ini telah dilakukan dari 13 unsur VeR. Ketiga belas unsur
bulan Mei 2014 sampai Februari visum diberi skor 0, 1 dan 2 dengan
2015. Populasi pada penelitian ini nilai tertinggi 2, sedangkan analisis
adalah seluruh data VeR perlukaan di deskriptif dilakukan terhadap data
RSUD Puri Husada Tembilahan korban perlukaan, jenis kekerasan,
periode 1 Januari 2009 sampai derajat luka serta kualitas VeR.
dengan 31 Desember 2013. Sampel Penelitian ini telah dinyatakan
yang digunakan dalam penelitian ini lulus kaji etik oleh Unit Etik Fakultas
adalah total sampling. Kedokteran Universitas Riau
Data yang dikumpulkan untuk berdasarkan Surat Keterangan Lolos
variabel unsur-unsur VeR diperoleh Kaji Etik nomor
dari data sekunder yaitu dokumen 05/UN19.1.28/UEPKK/2015.
VeR di bagian Kedokteran Forensik
dan Medikolegal di RSUD Puri HASIL DAN PEMBAHASAN
Husada Tembilahan periode 1
Januari 2009 sampai dengan 31 Berdasarkan penelitian, jumlah
Desember 2013. Hasil penelitian VeR perlukaan periode 1 Januari
disajikan dalam bentuk tabel, 2009-31 Desember 2013 diperoleh
diagram maupun tekstual. Analisis sebanyak 325 VeR seperti yang
data dari variabel unsur-unsur VeR digambarkan pada Gambar 1.
dilakukan dengan menggunakan

100

80

60
Jumlah

40

20

0
2009 2010 2011 2012 2013
VeR Perlukaan 75 66 54 86 44
Tahun

\Gambar 1. Jumlah VeR korban hidup kasus perlukaan periode 1 Januari 2009-
31 Desember 2013.

1. Karakteristik korban perlukaan

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


3
Tabel 1. Gambaran korban hidup kasus perlukaan yang dimintakan VeR
periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013

Berdasarkan tabel 1, Korban hidup kasus perlukaan


didapatkan data kelompok usia di RSUD Puri Husada Tembilahan
Korban hidup kasus perlukaan yang periode 1 Januari 2009-31 Desember
paling banyak dimintakan VeR di 2013, dilihat berdasarkan jenis
RSUD Puri Husada Tembilahan kelamin yang tertinggi berjenis
periode 1 Januari 2009-31 Desember kelamin laki-laki dengan jumlah
2013, dilihat berdasarkan kelompok korban sebanyak 221 korban
usia adalah kelompok usia 22-40 (68,0%). Hasil yang sama didapatkan
tahun yaitu sebanyak 174 korban dari penelitian oleh Roy J3, Kiswara
(53,54%) sedangkan yang paling R4 dan Maulana R5 yaitu sebanyak
sedikit berada pada kelompok usia 78 korban (76,5%), 120 korban
>60 tahun yaitu sebanyak 5 korban (80%) dan 131 korban (78,9%)
(1,54%). Hasil penelitian ini relatif secara berurutan. Menurut
24
sama dengan hasil penelitian Kellermann et al dalam tulisannya
Kiswara R4dimana kelompok usia menyatakan bahwa 77% korban
tertinggi adalah kelompok usia 22-40 pembunuhan dari 215.273 kasus
tahun dengan jumlah 61 korban merupakan laki-laki dan
(40,7%). Kelompok usia 22-40 kemungkinan laki-laki dibunuh oleh
merupakan kelompok usia dewasa orang asing lebih sering daripada
awal menurut Erick Erickson23. Pada perempuan. Hal ini dapat disebabkan
usia ini manusia ingin diperhatikan oleh perbedaan faktor psikologis
di tengah masyarakat dan mulai antara laki-laki dan perempuan.
dibebani rasa tanggung jawab. Artikel yang ditulis oleh Barash DP25
Realita yang terjadi adalah penolakan juga mengatakan bahwa ancaman,
sehingga seseorang tidak berperan gertakan bahkan kekerasan
baik dalam lingkungan kehidupannya cenderung dilakukan oleh sesama
yang membuat kehadirannya kurang laki-laki dalam memperebutkan
mendapat sambutan baik ditengah sesuatu dibandingkan dengan
masyarakat. Dengan keterkucilan perempuan.
yang dirasakan, timbul rasa benci
dan dendam yang cenderung
dilampiaskan dalam bentuk tindak
kejahatan.4

2. Jenis kekerasan

Dari penelitian terhadap data (77,58%). Hasil tersebut sesuai


VeR perlukaan di RSUD Puri dengan hasil penelitian Roy J3,
Husada Tembilahan periode 1 Kiswara R4 dan Maulana R5 bahwa
Januari 2009-31 Desember 2013 jumlah kasus terbanyak adalah akibat
diperoleh jenis kekerasan terbanyak kekerasan tumpul yaitu 72 kasus
adalah kekerasan tumpul dengan (70,6%), 125 kasus (83,3%) dan 154
jumlah kasus sebanyak 253 kasus kasus (92,8%). Kekerasan tumpul

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


4
dapat terjadi baik disengaja atau lalu lintas dimana benda-benda di
tidak direncanakan sehingga pelaku jalan, seperti aspal, trotoar, tiang
menggunakan benda apapun yang listrik dan lainnya, sebagian besar
ada disekelilingnya.5 Selain itu juga memiliki permukaan yang tumpul.4
dapat diakibatkan oleh kecelakaan

3. Derajat luka VeR perlukaan di RSUD Puri


Husada Tembilahan. Selain itu, latar
Dari seluruh 325 data VeR belakang individu seperti
perlukaan di RSUD Puri Husada pengalaman, keterampilan dan
Tembilahan periode 1 Januari 2009- keikutsertaan dalam pendidikan
31 Desember 2013 yang diteliti, kedokteran berkelanjutan bagi
hanya satu VeR (0,003%) yang seorang dokter juga dapat
mencantumkan derajat luka pada berpengaruh dalam penentuan derajat
bagian kesimpulan. VeR tersebut luka.9
memiliki derajat luka ringan,
sebagaimana yang terkandung 4. Kualitas VeR perlukaan
dalamp asal 352 KUHP, yang bagian pendahuluan
dimaksud dengan luka ringan ialah
luka yang tidak menimbulkan Kualitas VeR perlukaan bagian
penyakit atau halangan untuk bekerja pendahuluan di RSUD Puri Husada
dan beraktivitas.7 Hal ini mungkin Tembilahan periode 1 Januari 2009-
dikarenakan belum terdapatnya 31 Desember 2013 disajikan dalam
standar yang baku dalam penulisan Tabel 2.

Tabel 2. Kualitas VeR perlukaan bagian pendahuluan di RSUD Puri Husada


Tembilahan periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur Unsur yang dinilai Rerata skor
VeR
Bagian pendahuluan Tempat pemeriksaan 1,00
Waktu pemeriksaan 2,00
Data subjek yang diperiksa 2,00
Data peminta pemeriksaan 1,00
Data dokter pemeriksa 2,00
Rerata skor total 1,6

Nilai kualitas bagian pendahuluan ( ⁄ )

Berdasarkan penelitian bagian pendahuluan VeR RSUD


terhadap seluruh data VeR perlukaan Dumai senilai 90%. Hasil tersebut
di RSUD Puri Husada Tembilahan relatif lebih tinggi mungkin
periode 1 Januari 2009-31 Desember disebabkan karena dokter di RSUD
2013, didapatkan kualitas VeR Dumai lebih memperhatikan kualitas
perlukaan bagian pendahuluan yang mencantumkan identitatas
sebesar 80% atau dikategorikan baik. korban, peminta pemeriksaan
Hasil tersebut relatif sama dengan maupun data pemeriksa.
penelitian Maulana R5 yang Bagian pendahuluan VeR
dilakukan di Dumai dimana kualitas merupakan bagian yang memiliki

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


5
nilai paling tinggi dari bagian ketidaklengkapan data penyidik pada
lainnya. Pada bagian ini, unsur surat permintaan visum juga bisa
penilaian seperti tempat mempengaruhi hal tersebut. Jika
pemeriksaan, waktu pemeriksaan, seperti itu, dokter harus
dan data peminta pemeriksaan mengembalikan surat permintaan
dicantumkan secara tidak lengkap visum kepada penyidik untuk
oleh dokter pemeriksa. Pada unsur dilengkapi karena VeR tersebut dapat
tempat pemeriksaan, hanya dikatakan tidak sah.26
dicantumkan nama rumah sakit tanpa
mencantumkan bagian atau instalasi 5. Kualitas VeR perlukaan
pemeriksaan. Pada unsur data bagian pemberitaan
peminta pemeriksaan, semua data
VeR tidak mencantumkan nama Kualitas VeR perlukaan bagian
peminta pemeriksaan atau penyidik. pemberitaan di RSUD Puri Husada
Hal ini mungkin dapat disebabkan Tembilahan periode 1 Januari 2009-
dokter pemeriksa kurang teliti 31 Desember 2013 disajikan dalam
ataupun mengabaikan data penyidik Tabel 3.
yang tidak lengkap. Selain itu,

Tabel 3. Kualitas VeR perlukaan bagian pemberitaan di RSUD Puri Husada


Tembilahan periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur Unsur yang dinilai Rerata skor
VeR
Bagian pemberitaan Anamnesis 0,00
Tanda vital 0,00
Lokasi luka 1,69
Karakteristik luka 1,14
Ukuran luka 1,86
Pengobatan dan perawatan 0,00
Rerata skor total 0,78

Nilai kualitas bagian pemberitaan ( ⁄ )

Berdasarkan penelitian Bagian pemberitaan


terhadap data VeR perlukaan di merupakan bagian VeR yang
RSUD Puri Husada Tembilahan memiliki kualitas paling rendah.
periode 1 Januari 2009-31 Desember Padahal bagian pemberitaan berisi
2013, didapatkan kualitas VeR laporan hasi pengamatan dokter
perlukaan bagian pemberitaan terhadap pasien yang diperiksa. Pada
sebesar 39% yang berarti berkualitas bagian ini beberapa unsur seperti
buruk. Hal ini berbanding lurus anamnesis, lokasi luka, karakteristik
dengan hasil yang di dapatkan oleh luka, ukuran luka dan pengobatan
Kiswara R4 dan Maulana R5 yang dan perawatan dicantumkan secara
dilakukan di RSUD Arifim Ahmad tidak lengkap oleh dokter pemeriksa.
Pekanbaru dan RSUD Dumai dimana Lokasi luka, karakteristik luka dan
didapatkan kualitas bagian ukuran luka merupakan unsur yang
pemberitaan berkualitas buruk. ditulis lengkap dalam setiap VeR.
Padahal anamnesis, tanda vital, serta
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015
6
pengobatan dan perawatan Pada penulisan lokasi luka,
merupakan unsur yang selalu karakteristik luka dan ukuran luka,
dicantumkan hampir secara lengkap unsur karakteristik merupakan unsur
di prakter dokter sehari-hari.19 yang memiliki kualitas paling rendah
Namun, pada penulisan VeR dokter yaitu 57,23%, padahal karakteristik
pemeriksa tidak menuliskan secara suatu luka bisa saja dianggap penting
rinci dan lengkap ketiga unsur. dari segi medikolegal.1
Keluhan dan riwayat penyakit korban
sebagai hasil tindak pidana diduga
kekerasan dicantumkan dalam
anamnesis dan uraian mengenai 6. Kualitas VeR perlukaan
tindakan perawatan, indikasi dan bagian kesimpulan
kontraindikasi perawatan beserta
temuannya dimasukkan ke dalam Kualitas VeR perlukaan bagian
pengobatan dan perawatan agar tidak kesimpulan di RSUD Puri Husada
terjadi kesalahpahaman mengenai Tembilahan periode 1 Januari 2009-
ketepatan dokter dalam menangani 31 Desember 2013 disajikan dalam
korban dan mengambil keputusan.9 Tabel 4.

Tabel 4. Kualitas VeR perlukaan bagian kesimpulan di RSUD Puri Husada


Tembilahan periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur Unsur yang dinilai Rerata skor
VeR
Bagian kesimpulan Jenis luka dan kekerasan 1,96
Kualifikasi luka 0,003
Rerata skor total 0,98

Nilai kualitas bagian kesimpulan ( ⁄ )

Berdasarkan penelitian hasil pemeriksaan yang dilakukan,


terhadap data VeR perlukaan di sehingga dapat dijadikan sebagai
RSUD Puri Husada Tembilahan barang bukti pada suatu perkara
periode 1 Januari 2009-31 Desember pidana.7
2013, didapatkan kualitas VeR Dari 325 VeR, hanya satu VeR
perlukaan bagian kesimpulan sebesar (0,003%) yang mencantumkan
49% yang berarti berkualitas buruk. kualifikasi luka sesuai dengan
Hasil ini sama dengan penelitian rumusan pasal 351, 352 dan 90
yang dilakukan oleh Kiswara R4 dan KUHP. Kualifikasi luka merupakan
Maulana R5 yang dilakukan di hal yang penting bagi hakim dalam
Pekanbaru dan Dumai dimana menentukan derajat hukuman pelaku
keduanya mendapatkan kualitas tindak pidana.20 VeR dikatakan baik
bagian kesimpulan buruk. Layaknya bila unsur di dalam VeR tersebut
bagian pemberitaan, bagian memenuhi delik rumusan dalam
kesimpulan sama pentingnya bagi KUHP.1 Oleh karena itu,
pengungkapan hasil pemeriksaan. ketidaklengkapan bagian kesimpulan
Bagian kesimpulan ini dari VeR dapat mempengaruhi peran
mencantumkan penyebab luka dan VeR sebagai bahan pertimbangan
derajat keparahan luka berdasarkan hakim dalam peradilan.
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015
7
7. Kualitas VeR perlukaan
Kualitas VeR perlukaan di
RSUD Puri Husada Tembilahan
periode 1 Januari 2009-31 Desember
2013 disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Kualitas VeR perlukaan di RSUD Puri Husada Tembilahan periode 1
Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur VeR Rerata skor Bobot Nilai
Bagian pendahuluan 1,6 1 1,6
Bagian pemberitaan 0,78 5 3,9
Bagian kesimpulan 0,98 8 7,84
Total 13,34

Nilai kualitas bagian kesimpulan ( ⁄ )

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang memperoleh


terhadap data VeR perlukaan di kualitas baik sedangkan bagian
RSUD Puri Husada Tembilahan pemberitaan dan kesimpulan
periode 1 Januari 2009-31 Desember memperoleh kualitas buruk. Peneliti
2013, didapatkan kualitas VeR telah melakukan tanya-jawab dengan
perlukaan adalah sebesar 47,64% direktur RSUD Puri Husada
yang berarti berkualitas buruk. Tembilahan, didapatkan faktor yang
Walaupun dikategorikan buruk dan paling berperan dalam
belum tersedianya dokter spesialis mempengaruhi kualitas VeR ialah
forensik di RSUD Puri Husada karena belum ada protap atau format
Tembilahan, namun hasil ini masih penulisan VeR yang ditetapkam di
lebih tinggi kualitasnya dibanding RSUD Puri Husada Tembilahan,
penelitian yang dilakukan di RSUD juga belum pernah diadakannya
Pekanbaru dengan periode yang pelatihan mengenai VeR di rumah
sama yaitu 37,75%.27 Berdasarkan sakit tersebut. Kurangnya
pengamatan peneliti, mungkin hal keterampilan dokter dalam menulis
ini disebabkan karena dokter VeR, kurangnya pengetahuan dokter
spesialis forensik yang terdapat di mengenai unsur-unsur yang dinilai
RSUD Pekanbaru tersebut kurang dalam suatu VeR juga dapat menjadi
dilibatkan dalam pembuatan VeR faktor yang mempengaruhi kualitas
perlukaan atau mungkin disebabkan VeR perlukaan di RSUD Puri
oleh faktor-faktor lain yang dapat Husada Tembilahan periode 1
mempengaruhi kualitas VeR Januari 2009-31 Desember 2013.
perlukaan. Fungsi VeR sebagai alat bukti untuk
Berdasarkan penelitian ini, membantu hakim dalam mengadili
dapat disimpulkan bahwa penulisan seseorang dapat menjadi berkurang
VeR perlukaan di RSUD Puri karena kualitas VeR yang dibuat
Husada Tembilahan periode 1 dokter rendah.27
Januari 2009-31 Desember 2013 Keterbatasan dalam penelitian
masih di bawah standar. Dari ketiga ini adalah kurang baiknya sistem
bagian VeR, hanya bagian pengarsipan data VeR perlukaan di
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015
8
RSUD Puri Husada Tembilahan g. Kualitas VeR perlukaan bagian
periode 1 Januari 2009-31 Desember pemberitaan di RSUD Puri
2013 sehingga peneliti mengalami Husada Tembilahan periode 1
kesulitan dalam mengumpulkan data. Januari 2009-31 Desember 2013
bernilai 39% yang berarti
SIMPULAN DAN SARAN berkualitas buruk.
h. Kualitas VeR perlukaan bagian
Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan di RSUD Puri Husada
terhadap data VeR perlukaan di Tembilahan periode 1 Januari
RSUD Puri Husada Tembilahan 2009-31 Desember 2013 bernilai
periode 1 Januari 2009-31 Desember 49% yang berarti berkualitas
2013, maka dapat disimpulkan: buruk.
a. Jumlah VeR perlukaan di RSUD i. Kualitas VeR perlukaan di RSUD
Puri Husada Tembilahan periode Puri Husada Tembilahan periode
1 Januari 2009-31 Desember 2013 1 Januari 2009-31 Desember 2013
adalah sejumlah 325 VeR. bernilai47,64% yang berarti
b. Berdasarkan kelompok usia, berkualitas buruk.
korban hidup kasus perlukaan 6.2 Saran
tertinggi yaitu pada kelompok Berdasarkan hasil penelitian,
usia 22-40 tahun sebanyak 174 saran yang dapat penulis berikan
korban (53,5%) dan terendah pada adalah sebagai berikut:
kelompok usia >60 tahun a. RSUD Puri Husada Tembilahan
sebanyak 5 korban (1,54%). diharapkan dapat mengadakan
c. Gambaran korban hidup kasus pelatihan mengenai pembuatan
perlukaan berdasarkan jenis VeR khususnya mengenai VeR
kelamin adalah kelompok jenis perlukaan bagi dokter-dokter
kelamin laki-laki sebanyak 221 umum yang bertugas di Instalasi
korban (68,0%) dan jenis kelamin Gawat Darurat.
perempuan sebanyak 104 korban b. Diharapkan bagi dokter umum
(32,0%). IGD agar membuat VeR
d. Jenis kekerasan yang paling perlukaan bagian pendahuluan
banyak dimintakan VeR secara lengkap terdiri dari lima
perlukaan yaitu jenis kekerasan unsur yaitu tempat pemeriksaan,
tumpul sebanyak 253 korban waktu pemeriksaan, data subyek
(77,85%) dengan kelompok usia yang diperiksa, data pemintadan
tertinggi 22-40 tahun sebanyak data dokter.
131 korban (40,31%). c. Diharapkan bagi dokter umum
e. Derajat luka yang ditemukan pada IGD agar membuat VeR
VeR perlukaan adalah luka akibat perlukaan bagian pemberitaan
penganiayaan (ringan) yang secara lengkap yang memuat hasil
berjumlah 1 VeR (0,003%). pemeriksaan yang didapat terdiri
f. Kualitas VeR perlukaan bagian dari enam unsur yaitu anamnesis,
pendahuluan di RSUD Puri tanda vital, lokasi luka,
Husada Tembilahan periode 1 karakteristik luka, ukuran luka,
Januari 2009-31 Desember 2013 pengobatan dan perawatan.
bernilai 80% yang berarti d. Diharapkan bagi dokter umum
berkualitas baik. IGD agar membuat VeR
perlukaan bagian kesimpulan

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


9
secara lengkap terdiri dari dua 4. Kiswara R. Kualitas hasil Visum
unsur yaitu kesimpulan jenis luka et Repertum Perlukaandi RSUD
dan kekerasan serta kualifikasi ArifinAchmad periode 1 Januari
luka. 2009-30 Desember 2013.
e. Pada peneliti selanjutnya Skripsi. 2014.
diharapkan agar melakukan
penelitian tentang faktor-faktor
5. Maulana M. Kualitas hasil
yang mempengaruhi kualitasVeR
Visum et Repertum Perlukaandi
di RSUD Puri Husada
RSUD Dumai periode 1 Januari
Tembilahan.
2008-30 Desember. Skripsi.
2013.
UCAPAN TERIMA KASIH
6. Pemerintah Kabupaten Indragiri
Penulis mengucapkan terima
Hilir. Profil RSUD Puri Husada
kasih dan penghargaan kepada pihak
Tembilahan. 2012. Diakses dari:
Fakultas Universitas Riau, Dr.dr
http//www.rsudpurihusada.inhilk
Dedi Afandi DFM, Sp.F dan Fifia
ab.go.id/index.php/berita-rsph
Chandra, SKM, MKM selaku
(20 Oktober 2012)
Pembimbing, AKBP dr. Khodijah,
MM dan drg. Tuti Restuastuti,
M.Kes selaku dosen penguji, beserta 7. Budiyanto A, Widiatmaka W,
dr.Wiwit Ade FW, M.Biomed, Sudiono S. Ilmu Kedokteran
Sp.PA selaku supervisi yang telah Forensik. Jakarta : Bagian
memberikan waktu, pikiran, Kedokteran Forensik Fakultas
perhatian, bimbingan, ilmu, Kedokteran Universitas
petunjuk, nasehat, motivasi dan Indonesia. 1997.
dorongan kepada penulis selama
penyusunan skripsi sehingga skripsi
8. Hanafiah J, Amir A. Etika
ini dapat diselesaikan.
Kedokteran dan Hukum
Kesehatan. Jakarta: EGC, 2008.
DAFTAR PUSTAKA

1. Afandi D. Visum et Repertum : 9. Afandi D. Visum et repertum


Tata laksana dan teknik pada korban hidup. Jurnal Ilmu
pembuatan. UR Press Kedokteran. 2009;3(2):79-84.
Pekanbaru. 2011.

2. Setiady T. Pokok-Pokok Ilmu 10. Idries AM. Pedoman Ilmu


Kedokteran Kehakiman. Jakarta Kedokteran Forensik. Edisi
: Alfabeta, 2009. Pertama. Jakarta : Binarupa
Aksara, 1997.

3. Roy J. hasil Visum et Repertum


di RSUD Arifin Achmad periode 11. Idries AM. Penerapan Ilmu
1 Januari – 30 September 2007. Kedokteran Kehakiman dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Proses Penyidikan. Jakarta : CV.
Riau. 2008. p. 1–13. Sagung Seto, 2013.

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


10
12. Sampurna B, Samsu Z. Peranan dokter unit gawat darurat
Ilmu Forensik dalam Penegakan (UGD). JPMK. 2005;8(3):163-
Hukum. Jakarta: Pustaka 169.
Dwipar, 2003.
21. Sastroasmoro, Sudigdo. Dasar-
13. Hamdani N. Ilmu Kedokteran
dasar Metode Penelitian Klinis.
Kehakiman. Jakarta : Gramedia
Jakarta: SagungSeto, 2008.
Pustaka Utama, 1992.

22. Dahlan Sopiyudin M. Statistik


14. Dahlan S. Pembuatan Visum et
untuk kedokteran dan kesehatan
Repertum. Semarang: Badan
deskriptif, bivariat dan
Penerbit Universitas
multivariat dilengkapi aplikasi
Diponegoro, 2007.
dengan menggunakan SPSS.
Jakarta. Salemba Medika. 2008.
15. American College of Surgeons .
Advanced Trauma Life Support
23. Erickson E. Erick Erickson.
for Doctors. Student Course
2011. [cited 2014 Nov 11].
Manual Eighth Edition. Chicago:
Available from:
American College of Surgeons,
http://psikologi.net/erik-erikson/
2008

24. Kellerman Al, Mercy JA. Men,


16. Sheerwood L. Fisiologi Manusia women and murder: gender-
: dari Sel ke Sistem. Edisi 2. specific differences in rates of
Jakarta: EGC, 2001. fatal violence and victimization.
J Trauma. 1992 Jul;33(1):1-5.
17. Sjamsuhidajat R, Jong W. Buku [cited 2014 Oct 8]. Available
Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC, from:
2004. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
bmed/1635092
18. Amir A. Rangkaian Ilmu 25. Barash DP. Evolution. males,
Kedokteran Forensik. Edisi ke-2. and violence. 2002. [cited 2014
Jakarta : Ramadhan, 2005 Oct 8]. Available
from:www.physics.ohiostate.edu
19. Roy J, Afandi D, Mukhyarjon. /~wilkins/writing/Assign/so/mal
Kualitas hasil Visum et e-violence.html
Repertum di RSUD
ArifinAchmad periode 1 26. Herkutanto. Peningkatan
Januari-30 September 2007. kualitas pembuatan visum et
Jurnal Ilmu Kedokteran. 2008 repertum perlukaan pada korban
Mar, 2 (1) : 19 – 22. hidup. Kongr Nas Persat Dr
Forensik Indones. Ciawi. 1997.
20. Herkutanto. Peningkatan
kualitas pembuatan visum et 27. Herkutanto, Pusponegoro AD,
repertum (VeR) kecederaan di Sudarmo S. Aplikasi trauma-
rumah sakit melalui pelatihan related injury severity score

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


11
(TRISS) untuk penetapan derajat
luka dalam kontek medikolegal.
J Ilmu Bedah Indones. 2005;
33(2) p:37–43.

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015


12

Anda mungkin juga menyukai