Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV)

DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS


DI RSUD Dr. MOEWARDI

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:
PUTRI ASDYNIA
NIM. ST162050

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2018
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV)
DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS
DI RSUD Dr. MOEWARDI

Putri Asdynia1), Setiyawan2), Nur Rakhmawati3)


1)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STikes Kusuma Husada Surakarta
diniahadi@gmail.com
2) 3)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STikes Kusuma Husada Surakarta
etya1025@gmail.com

Abstrak

Human Immunodifiency Virus adalah penyakit yangmenyerang sel darah putih


dalam tubuh (limfosit), yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia.Pasien
dengan HIV/AIDS sangat rentan terhadap segala macam penyakit yang menyerang
tubuhnya.Kepatuhan minum obat ARV diharapkan dapat memperbaiki kesehatan
secara fisiknya sehingga kualitas hidup pasien HIV/AIDS menjadi tinggi karena
mampu menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum
obat ARV dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUD Dr Moewardi.
Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive samplingdengan jumlah 40 responden. Analisis
menggunakan spearman rank untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat
ARV dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS .
Hasil penelitian menujukan ada hubungan antara kepatuhan minum obat ARV
dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. Moewardi dengan nilai
ρ=0.000 (ρ<0,05) dengan nilai r-hitung 0,768.
Tenaga medis dalam meningkatkan dukungan yang lebih kepada pengidap
HIV/AIDS agar tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas hidupnya meningkat.Bagi
peneliti selanjutnya diharapkan adanya observasi secara langsung pada pasien.

Kata Kunci : Kepatuhan Minum Obat ARV, Kualitas Hidup, HIV/AIDS


Daftar Pustaka: 11 (2008-2017)
THE RELATIONSHIP BETWEEN OBEDIENT IN CONSUMING
ANTIRETROVIRAL (ARV) DRUG AND LIFE QUALITY OF HIV / AIDS
PATIENTS IN DR. MOEWARDI HOSPITAL

Putri Asdynia1), Setiyawan2), Nur Rakhmawati3)


1) Student of undergraduate Nursing Program STIKes Kusuma Husada Surakarta
diniahadi@gmail.com
2) 3) Lecturer of undergraduate Nursing Program STIKes Kusuma Husada Surakarta
etya1025@gmail.com

Abstract

Human Immunodifiency Virus is a disease that attacks white blood cellsin the
body (lymphocytes), which causes the decline of human immunity.Patients with HIV
/ AIDS are particularly vulnerable to all kinds of diseasesattacking his body.
Compliance with ARV drugs is expected to improvephysical health so that the quality
of life of HIV / AIDS patients becomes highbecause they are able to do their daily
activities.
This study aims to determine the relationship between obedient in consuming
ARV Drugs and life quality of HIV / AIDS patients in Dr Moewardi Hospital. This is
Quantitative research with cross sectional research design. Sampling technique used
is Purposive Sampling with 40respondents as sample. The data are analyzed using
Spearman Rank to find out the relationship between obedient in consuming ARV
drugs andlife quality of HIV / AIDS patients.
The results showed there was a relationship between in Dr. Moewardi regional
hospital, based on the resultsSpearman Rank statistical test obtained value ρ = 0.000,
which means the ρ value is smaller than α (0,05) with the value of r-count 0.768.
This research is expected to assist medical personnel in improvingmore support
to people living with HIV / AIDS for the level of medication obedient and the life
quality increases.

Keywords: ARV Drug obedient, life Quality, HIV / AIDS


References: (2008-2017)
1. PENDAHULUAN Antiretroviral(ARV).Obat ini bisa
Human Immunodifiency Virus memperpanjang umur orang yang
adalah penyakit yangmenyerang sel terinfeksi HIV dan mampu
darah putih dalam tubuh (limfosit), meningkatkan harapan hidup pasien
yang menyebabkan turunnya (CDC, 2013).Keberhasilan pengobatan
kekebalan tubuh manusia.Acquired sangat ditentukan oleh kepatuhan
Immunodiciency Syndrome (AIDS) minum obat untuk mencapai surpresi
adalah sekumpulan gejala yang virologist yang optimal.Penelitian
diakibatkan oleh HIV.Pasien dengan menunjukkan bahwa untuk mencapai
HIV/AIDS sangat rentan terhadap tingkat supresi virus yang optimal
segala macam penyakit yang setidaknya 90-95% dari semua dosis
menyerang tubuhnya (Burnet, 2014). tidak boleh terlupakan (Spiritia, 2012).
Menurut data WHO (2012), Kepatuhan (ketaatan) minum
pada akhir tahun 2013 ditemukan obat adalah tingkat penderita
hampir 78 juta orang terinfeksi virus melaksanakan cara pengobatan dan
HIV dan 39 juta orang telah meninggal perilaku yang disarankan oleh dokter
karena HIV, kasus HIV di Indonesia atau tenaga medis yang lainnya
tahun 2014 sebanyak 32.711 dan AIDS (Dinna, 2009).
5.494 kasus (Ditjen PP & PL Lamanya pengobatan atau
kemenkes RI, 2014). Surakarta kasus terapi ARV menimbulkan rasa bosan
HIV/AIDS bulan Januari sampai Juni pada pasien HIV/AIDS yang
2015 yaitu 131 kasus HIV dan 197 mengkonsumsi ARV secara terus
kasus AIDS (KPA Jawa Tengah, menerus selama hidupnya.Rasa bosan
2015). Berdasarkan dari data Rekam tersebut adalah salah satu faktor
Medis di RSUD Dr. Moewardi jumlah penyebab munculnya perilaku
penderita HIV/AIDS tahun 2017 yaitu ketidakpatuhan mengkonsumsi obat
65 pasien. ARV. Dampak dari ketidakpatuhan
Pengobatan untuk HIV sering tersebut akan menyebabkan
disebut dengan terapi menurunnya sistem kekebalan tubuh
serta resisten terhadap jenis ARV yang kualitas hidup pasien HIV/AIDS di
dikonsumsi. RSUD Dr Moewardi.
World Health Organization
(WHO) menjelaskan bahwa sehat tidak 2. PELAKSANAAN
hanya bebas dari penyakit dan Populasi dan Sampel Penelitian
kelemahan, tetapi juga terdapat Populasi dalam penelitian ini
kesejahteraan fisik, mental dan sosial. adalah pasien yang menjalani rawat
Hal-hal tersebut merupakan hal yang inap dan rawat jalan di RSUD Dr
menjadi masalah bagi penderita Moewardi berjumlah 40
HIV/AIDS karena pada penyakit responden.Teknik pengambilan sampel
tersebut akan menjadikan penurunan pada penelitian ini adalah purposive
kualitas hidup (Maisarah, 2012). sampling.
Kualitas hidup adalah persepsi
individu terhadap dimana posisinya 3. METODE PENELITIAN
dalam kehidupan, dalam konteks Penelitian ini menggunakan
budaya dan sistem nilai dimana jenis penelitian kuantitatif dan teknik
individu tersebut hidup, dan hubungan pengambilan data secara Cross
terhadap tujuan, harapan, dan Sectional.Alat yang digunakan dalam
keinginan, hal ini merupakan suatu penelitian adalah kuisioner MMAS-8
konsep yang dipadukan dengan (kepatuhan minum obat) dan
berbagai cara seseorang untuk WHOQOL-BREF (Kualitas hidup).
mendapatkan kesehatan fisik, keadaan Analisis data menggunakan
psikologis, tingkat independen, analisis univariat dan bivariat.Analisis
hubungan sosial, dan hubungan univariat menggunakan distribusi
dengan lingkungan sekitarnya (WHO, frekuensi.Analisis bivariat dilakukan
2012). untuk uji hubungan kepatuhan minum
Penelitian ini dilakukan untuk obat ARV dengan kualitas hidup
mengetahui hubungan antara pasien HIV/AIDS dengan
kepatuhan minum obat ARV dengan menggunakan Spearman Rank.
4. HASIL PENELITIAN DAN Distribusi responden berdasarkan
PEMBAHASAN klasifikasi (tabel 1) kepatuhan minum
Hasil obat ARV sebanyak 37 responden
Distribusi responden (92,5%) dengan kepatuhan yang
berdasarkan karakteristik usia paling tinggi, sedangkan hanya 1 (2,5%)
banyak berusia antara 22-40 tahun responden dengan kepatuhan yang
(70%). Jenis kelamin lebih banyak rendah. Berdasarkan klasifikasi
laki-laki daripada perempuan hal kualitas hidup responden yang kualitas
tersebut berdasarkan jumlah responden hidupnya baik berjumlah 35 (87,5%)
laki-laki yaitu 29 orang (72,5%) dan sedangkan yang kualitas hidupnya
responden perempuan berjumlah 11 rendah berjumlah 1 responden (2,5%).
orang (27,5%). Status pendidikan Pembahasan
responden terbanyak adalah SMA Analisa Univariat
dengan jumlah 17 responden (42,5%). Hasil penelitian menunjukkan
Distribusi responden menurut bahwa paling banyak responden
pekerjaan terbanyak adalah swasta berusia antara 22-40 tahun
yang berjumlah 30 responden (75,5%). (70%).Hasil penelitian ini juga
Tabel 1.Klasifikasi kepatuhan sejalan dengan penelitian Evarina
minum obat dan kualitas hidup (2011) bahwa mayoritas penderita
(frekuensi dan prosentase) HIV/AIDS berusia 25-40 tahun
Ket F % (73%).
Kepatuhan minum
obat 37 92,5 Menurut peneliti hal ini dapat
Tinggi disebabkan karena usia produktif
Sedang 2 5
Rendah 1 2,5 dimungkinkan lebih banyak
Jumlah 40 100
melakukan perilaku seks tidak aman
Kualitas hidup
Baik 35 87,5 yang beresiko terhadap penularan
Cukup 4 10
Kurang 1 2,5 HIV/AIDS karena penyalahgunaan
Jumlah 40 100
narkotika, kontak seksual, hubungan
seks bebas. Hasil penelitian ini dapat
memperlihatkan secara proporsi sebanyak 30 responden (75,5%).
sejalan dengan pola penularan HIV di Sama seperti halnya penelitian yang
Indonesia maupun dunia selama 5 dilakukan oleh Silvitasari (2013)
tahun terakhir bahwa infeksi HIV bahwa sebagian besar responden
banyak terjadi pada kelompok usia bekerja wiraswasta (65%). Perlu
produktif 25-49 tahun (Ditjen PPM diketahui bahwa kultur di Surakarta
dan PL Depkes RI, 2011). kebanyakan para pekerja yang
Hasil penelitian menunjukkan merantau di kota-kota besar di
bahwa distribusi frekwensi Indonesia sehingga berpeluang besar
karakteristik responden berdasarkan untuk melakukan hal menyimpang
pendidikan terbanyak adalah SMA seperti seks bebas (Hardiansyah,
dengan frekwensi 17 responden 2015).
(42,5%). Penelitian ini sejalan Penelitian ini distribusi
dengan penelitian oleh Noviandra frekuensi karakteristik responden
(2015) bahwa sebagian besar berdasarkan jenis kelamin, sebagian
responden berpendidikan SMA responden berjenis kelamin laki laki
sebanyak 88 responden (83%). dengan nilai prosentase 72,5%
Menurut peneliti, ini jelas sebanyak 29 responden. Penelitian ini
memperlihatkan bahwa tingginya sesuai dengan penelitian yang
pendidikan tidak menentukan tinggi dilakukan oleh Evarina (2011) bahwa
angka penularan penyakit HIV/AIDS angka kejadian HIV di Medan lebih
pada kelompok ini, karena kurangnya banyak terjadi pada laki-laki (90%),
kesadaran individual responden ini menjelaskan bahwa laki-laki
untuk mencegah terjadinya penyakit cenderung lebih besar untuk
HIV/AIDS (Evarina, 2011). melakukan hubungan kontak seksual
Hasil penelitian menunjukkan dengan pekerja komersional atau
distribusi frekwensi karakteristik wanita idaman lain (Evarina, 2011)
responden berdasarkan pekerjaan
terbanyak adalah swasta yaitu
Analisa bivariat Menurut pengamatan peneliti,
Tabel 3. Hasil uji spearman rank ada banyak pengaruh dalam
Variabel rHitung pValue kepatuhan minum obat seperti faktor
Hubungan 0,768 0,000
Kepatuhan dukungan dari komunitas Orang
Minum Obat dengan HIV/AIDS di kota Surakarta,
Antiretroviral
(ARV) dengan adanya motivasi dari pihak keluarga,
Kualitas Hidup
pasien
dan adanya dukungan dari pihak
HIV/AIDS tenaga medis seperti dokter dan
Menurut hasil uji statistik
perawat yang memberikan saran
Spearman Rank menunjukkan hasil
kepada keluarga agar pasien diberi
Ada hubungan yang kuat antara
motivasi agar patuh dalam menjalani
kepatuhan minum obat ARV dengan
program pengobatan. Kepatuhan
kualitas hidup pasien HIV/AIDS di
dalam mengkonsumsi obat dapat
RSUD Dr Moewardi dengan nilai
mempengaruhi kualitas hidup,
korelasi 0,768 dan p-value 0,000 (p-
ketidak patuhan dapat menyebabkan
value <0,05).
kegagalan terapi sehingga
Hasil penelitian ini mendukung
menurunkan kualitas hidup pasien,
penelitian yang dilakukan oleh
meningkatkan angka morbiditas dan
Adikusuma (2016) menunjukkan
mortalitas sehingga kepatuhan pasien
bahwa kepatuhan berobat
sangat berpengaruh dalam
mempunyai pengaruh terhadap
kesuksesan terapi. Untuk mengelola
kualitas hidup pasien Diabetes
keberhasilan terapi, individu harus
mellitus, Adikusuma mengemukakan
bertanggung jawab dalam banyak
alasan bahwa dengan pengobatan
aspek dalam pengobatan mereka
rutin pasien merasa terkontrol
sendiri secara teratur dan jangka
diabetesnya, bisa menikmati
panjang, sehingga untuk
makanannya, bisa melakuka kegaitan
mewujudkan kepatuhan maka pasien
fisik, kegiatan sosial dan kegiatan
harus menggabungkan perubahan
sehari-hari.
gaya hidup dan perilaku lainnya kepatuhan minum obat dan kualitas
menjadi rutinitas sehari-hari. hidup pasien

5. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pada penelitian ini Adikusuma (2016).Evaluasi kualitas
menunjukkan bahwa adanya hidup pasien dengan Diabetes
hubungan kepatuhan minum obat Mellitus di RS PKU
ARV dengan kualitas hidup pasien Muhamadiyah Bantul.Fakultas
HIV/AIDS di RSUD Dr Moewardi kedokteran UGM: Jogjakarta.
dengan hasil nilai korelasi 0,768 dan Burnet, F (2008). Summary of Bali
p-value 0,000 (p-value <0,05). Response Assesment Process
and Outcomes.Burnet Institute.
6. SARAN Jakarta: Elex Media
Bagi rumah sakit dan tenaga Komputindo
kesehatan diharapkan dengan CDC (2013).Angka kejadian penderita
mengetahui keefektifan kepatuhan HIV AIDS. Diakses pada
minum obat ARV terhadap kualitas tanggal 12 oktober 2017
hidup pada pasien HIV/AIDS, dapat melaluietd.repository.ugm.ac.i
meningkatkan motivasi kepada d/downloadfile/305000-
pasien untuk patuh dalam chapter1.pdf
mengkonsumsi obat ARV dengan Ditjen P3L Kemenkes RI. 2011.
konseling kepada pasien HIV/AIDS Pedoman nasional terapi
untuk meningkatkan kualitas hidup. Antiretroviral. Edisi II. Jakarta:
Saran bagi peneliti selanjutnya Direktorat Jenderal
adalah penambahan jumlah pengendalian penyakit dan
responden yang lebih banyak serta penyehatan lingkungan
observasi secara langsung kepada Dinna.(2009). Kepatuhan Minum Obat
keluarga dan pasien terhadap tingkat (Compliance). Dinna-
windiasari-wordpress.ac.id
diakses pada tanggal 10 Spiritia (2012).Hubungan yang
februari 2018 konsisten antara depresi dan
Evarina, dkk (2011).Pengaruh kepatuhan yang rendah
dukungan keluarga terhadap terhadap terapi
program pengobatan pasien HIV.Http://spiritia.or.id
HIV/AIDS di Posyansus RSUP World Health Organitation (2012).case
Haji Adam Malik Medan, definitions of HIV for
diakses pada tanggal 10 survailance and revised
februari 2018 melalui sari- clinical staging and
mutiara.ac.id immunological classifications
Hardiansyah, A (2011). Kualitas of HIV related disease in
Hidup Orang dengan adult and children.
HIV/AIDS di Kota Makassar. Switzerland: Geneva
Diakses pada tanggal 22
November 2017 melalui
http://prosiding.lppm.unisba.ac.
id/index.php/sosial/article/view
file/105/52
KPA (2011).Strategi dan rencana aksi
nasional penanggulangan HIV
dan AIDS tahun 2010-2014.
Jakarta:komisi penanggulangan
AIDS (KPA) Nasional. Diakses
melalui http://kpan.ac.ir pada
tanggal 22 November 2017.
Maisarah (2012).Penyakit Imunologi
jilid 3 volume 2. Jakarta:EGC
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai