I. LATAR BELAKANG
a. Kromatogram
Pelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan
pewarna yang merupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna.
Contoh pelaksanaan kromatografi lapis tipis:
b. Perhitungan nilai Rf
Jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campuran,
pengukuran diperoleh dari lempengan untuk memudahkan identifikasi
senyawa-senyawa yang muncul. Pengukuran ini berdasarkan pada jarak
yang ditempuh oleh pelarut dan jarak yang tempuh oleh bercak warna
masing-masing.
Ketika pelarut mendekati bagian atas lempengan, lempengan
dipindahkan dari gelas kimia dan posisi pelarut ditandai dengan sebuah
garis, sebelum mengalami proses penguapan.
Pengukuran berlangsung sebagai berikut:
Sebagai contoh, jika komponen berwarna merah bergerak dari 1.7 cm dari
garis awal, sementara pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga nilai Rf untuk
komponen berwarna merah menjadi:
nilai Rf yang akan diperoleh untuk setiap warna akan selalu sama.
Sebagai contoh, nilai Rf untuk warna merah selalu adalah 0.34. Namun,
jika terdapat perubahan (suhu, komposisi pelarut dan sebagainya), nilai
tersebut akan berubah.
c. mengidentifikasi senyawa-senyawa
Dimisalkan campuran asam amino yang ingin diketahui
senyawanya.Caranya :
Setetes campuran ditempatkan pada garis dasar lempengan lapis tipis
dan bercak-bercak kecil yang serupa dari asam amino yang telah
diketahui juga ditempatkan pada disamping tetesan yang akan
diidentifikasi. Lempengan lalu ditempatkan pada posisi berdiri dalam
pelarut yang sesuai dan dibiarkan seperti sebelumnya. Dalam gambar,
campuran adalah M dan asam amino yang telah diketahui ditandai 1-5.
a. Menggunakan pendarflour
fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki
substansi yang ditambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan
pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet (UV). Itu berarti jika
menyinarkannya dengan sinar UV, akan berpendar.
Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram
berada, meskipun bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat
dengan mata. Itu berarti bahwa menyinarkan sinar UV pada lempengan,
akan timbul pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-
bercak. Bercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap.
Permukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -OH dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa-senyawa yang sesuai
disekitarnya, sebagaimana halnya gaya van der Waals dan atraksi dipol-
dipol.. Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah alumina-
aluminium oksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki
gugus -OH. Apa yang kita sebutkan tentang jel silika kemudian digunakan
serupa untuk alumina.
V. PENUTUPAN
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran
senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang
menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang
memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya
yag dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang
sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar
dikerjakan dengan kromatografi kertas.
Pelaksanaan kromatografi lapis tipis bisa digunakan dengan
kromatogram atau perhitungan Rf atau pengidentifikasian senyawa-
senyawa. Pelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam
pemisahan pewarna yang merupakan sebuah campuran dari beberapa
zat pewarna. Jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari
campuran, pengukuran diperoleh dari lempengan untuk memudahkan
identifikasi senyawa-senyawa yang muncul. Tidak diperlukan
menghitung nilai Rf karena anda dengan mudah dapat membandingkan
bercak-bercak pada campuran dengan bercak dari asam amino yang telah
diketahui melalui posisi dan warnanya
Jika kromatografi lapis tipis yang akan dideteksi pada substansi tidak
berwarna dilakukan dengan cara pendaflour dan bercak secara kimia.
fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki
substansi yang ditambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan
pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet (UV). Itu berarti jika
menyinarkannya dengan sinar UV, akan berpendar. Untuk membuat
bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya dengan zat
kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna
kriemhild.uft.uni-
bremen.de/nop_www/id/articles/pdf/Chromatography_id.pdf
id.wordpress.com/tag/kromatografi-lapis-tipis/
digilib.biologi.lipi.go.id/view.html?idm=14208 - 21k
Diposkan oleh green di 2