Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI AREA MESIN PT. NADIRA PRIMA


MENGGUNAKAN RISK ASSESMENT PROCESS ISO 31000:2009
DAN METODE JOB HAZARD ANALYSIS

IBNU SALEH HABIBI


Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro-Semarang
Jl. Prof. Sudarto, SH., Semarang
Email: ibnusalehhabibi@gmail.com

ABSTRAK

PT. Nadira Prima merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang furniture di kota
Semarang. Produk yang dihasilkannya didominasi oleh perabotan yang berbahan dasar kayu seperti meja, kursi,
bangku, almari, pigura, dan sideboard. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan bagian HRD
mengenai kecelakaan kerja yang ada di PT. Nadira Prima, sebagian besar kecelakaan kerja terjadi di bagian
mesin produksi dan kecelakaan tersebut dikategorikan sebagai kecelakaan kerja dengan tingkat keparahan
(severity) tinggi karena dalam beberapa kasus mengakibatkan pekerja kehilangan salah satu anggota tubuh mereka.
Dari hasil observasi tersebut juga diketahui bahwa beberapa karyawan mengalami gangguan pernapasan akibat
menghirup debu sisa gergaji kayu serta mata yang sering mengalami iritasi. Berdasarkan kasus-kasus tersebut,
diketahui bahwa perlu adanya upaya analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi ke dalam
manajemen risiko yang dimulai dengan identifikasi risiko pada proses kerja operator sampai dengan menentukan
tingkat risiko kecelakaan kerja dan menghubungkannya dengan fakta kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
pernah terjadi di PT. Nadira Prima. Sehingga secara mudah risiko dapat diminimalkan dengan menentukan
pengendalian yang tepat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan risk assesment process ISO 31000:2009
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat risiko (risk rating) yang ada pada area mesin. Sedangkan, untuk proses
identifikasi risiko, penulis menggunakan metode Job Hazard Analysis (JHA). Metode tersebut bertujuan mengetahui
risiko yang ditimbulkan agar kemudian potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dikendalikan dengan
menguraikan langkah-langkah pekerjaan.

Kata kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ISO 31000:2009, Job Hazard Analysis.

ABSTRACT
PT. Nadira Prima is one of manufacturing firms that is active in furniture sectors in Semarang. The products
dominated by furniture that made of wood such as table, chair, benches, cupboard, frame, and sideboard. Based on
the results of the observation and interviews with HRD section of the work accident in PT. Nadira Prima, most
accidents occured on the production machine and the accidents were categorized as a work accident with high level
severity because in some cases result in some workers lost one member of their body. From the results of observation
also found some employees had distruption respiratory due to inhaling dust remaining a saw wood and irritating
eyes problems. Based on these cases, note that the need for risk analysis efforts on safety and health work that
integrated into the risk management starts with the identification of risks at work process operator to determine the
level of risk of accidents and connect it to the facts of the accident and diseases caused by work that ever happened
in PT. Nadira Prima. So that the risk can be minimized easily by specifying the appropriate control. In this study, the
authors used a risk assesment process based on ISO 31000: 2009 with the purpose to find out the level of risk (risk
rating) in the machines area. Whereas, for the risk identification process, the author uses the method of Job Hazard
Analysis (JHA). The method is aimed at knowing the risks posed so that potential accidents and illness caused by
work activity can be controlled by outlining steps of jobs.

Keywords: Safety and health work, ISO 31000:2009, Job Hazard Analysis.

I. PENDAHULUAN faktor mesin dan bahan baku saja, namun sumber


daya manusia dalam hal ini keselamatan kerja
Dalam menjalankan kegiatan produksi ke karyawan juga menjadi hal utama yang harus
arah yang lebih baik, sebuah perusahaan tidak diperhatikan. Walaupun pemerintah sudah
hanya dituntut untuk memfokuskan dirinya pada mewajibkan setiap perusahaan untuk menerapkan
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan
Keselamatan dan Kerja, namun pada kenyataannya menghubungkannya dengan fakta kecelakaan kerja
masih banyak dijumpai kendala-kendala dalam yang pernah terjadi di tempat tersebut, sehingga
menerapkan regulasi tersebut seperti berbagai secara mudah risiko dapat diminimalkan dengan
aspek sosial, ekonomi dan budaya, komunikasi, menentukan pengendalian yang tepat.
informasi dan edukasi, ilmu pengetahuan dan Penggunaan risk assessment process ISO
teknologi, serta aspek dalam pengelolaan program. 31000:2009 terdiri dari identifikasi risiko berfungsi
Selama bekerja para pekerja dihadapi oleh untuk mengetahui risk event apa saja yang terdapat
berbagai resiko yang memungkinkan terjadinya pada suatu pekerjaan. Menurut Rolasson (2012),
kecelakaan kerja.Unsafe action (tindakan yang analisis risiko dilakukan untuk penentuan
tidak aman) dan unsafe condition (kondisi yang likelihood dan consequences berdasarkan analisis
tidak aman) merupakan faktor langsung terjadinya kualitatif yang dilanjutkan dengan penentuan risk
kecelakaan kerja. Sedangkan faktor penyebab rating. Tahap evaluasi risiko akan dilakukan risk
tidak langsung timbulnya kecelakaan kerja adalah matrix, pemetaan risk rating. Tahap ketiga adalah
tidak adanya potensial bahaya di tempat kerja pengendalian risiko menentukan penanganan
dan upaya pengendalian risiko. Penerapan risiko yang sesuai risk rating pada msing-masing
menejemen resiko yang terdiri dari identifkasi risk event.
resiko lingkungan kerja dan pengukuran bahaya Menurut Rausand (2005), Job Hazard
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan Analysis digunakan pada tahap identifikasi risiko
menejemen untuk memperkecil terjadinya resiko dengan menguraikan pekerjaan untuk mengetahui
ditempat kerja. Jika seluruh risiko telah potensi bahaya apa saja yang terdapat pada
diidentifikasi, maka pengendalian untuk pekerjaan sehinga dapat diketahui risk event.
menghilangkan atau mengurangi bahaya-bahaya
tersebut dapat ditetapkan dan diterapkan. Seperti II. METODOLOGI PENELITIAN
diungkapkan oleh H. Landquist (2010) penilaian
risiko diperlukan untuk memberikan dukungan Tahapan awal dari penelitian ini adalah
keputusan dan remediasi tindakan sehingga persiapan penelitian yang terdiri dari studi lapangan
memungkinkan penggunaan efisien sumber daya dan studi pustaka, perumusan masalah, penentuan
yang tersedia. tujuan penelitian, merumuskan batasan masalah.
PT. Nadira Prima adalah perusahaan Untuk penelitian utama, tahapan yang
manufaktur yang berada di Kawasan Industri peneliti lakukan adalah
Terboyo Park, Blok J No. 6 Semarang. Perusahaan 1. Mengumpulkan data
didirikan oleh Ibu Marjan Goudkuil pada tanggal 1 Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer
April 2003 dan mempunyai karyawan sebanyak (data hasil observasi terhadap peralatan yang
96 orang. Produk yang dihasilkannya terdiri dari digunakan, kondisi tempat kerja dan tahapan
bermacam-macam bentuk, seperti meja, kursi, proses yang dilakukan terkait dengan proses
bangku, almari, pigura, sideboard dan sebagainya. produksi dan wawancara dengan manajer, dan
Furniture yang diproduksi menggunakan bahan beberapa pekerja yang ada pada area produksi)
dasar kayu yang dalam kegiatan proses produksinya dan data sekunder (data yang didapat dari
menggunakan berbagai macam mesin manual perusahaan seperti profil perusahaan, data
ataupun otomatis.Dari hasil observasi dan pekerja, data kecelakaan, dan data pendukung
wawancara mengenai data kecelakaan kerja lainnya)
dengan bagian HRD PT. Nadira Prima sebagian 2. Mengolah data yang telah terkumpul
besar kecelakaan kerja terjadi di bagian mesin menggunakan risk assessment process ISO
produksi. Kecelakaan yang terjadi memiliki dengan 31000:2009 yang terdiri dari Job Hazard
kategori keparahan (severity) tinggi karena Analysis (memilih pekerjaan, mengurai
beberapa pekerja kehilangan ruas jari saat pekerjaan dan identifikasi risiko), analisis risiko,
mengoperasikan mesin di area mesin produksi. evaluasi risiko dan pengendalian risiko.
Selain kecelakaan kerja, karyawan juga diketahui 3. Menganalisis data
mengalami gangguan pernapasan akibat mengirup Penulis menganalisis pengolahan data yang
debu sisa gergaji kayu serta mata kemasukan debu berupa penilaian risiko sebelum dan sesudah
yang sering terjadi setiap harinya. Dari beberapa pengendalian risiko.
masalah tersebut, perlu upaya analisis risiko 4. Membuat kesimpulan dan saran
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi Selain membuat kesimpulan dan saran, pada
ke dalam manajemen risiko yang dimulai dengan tahap ini penulis juga memberikan beberapa
identifikasi risiko pada proses kerja operator saran untuk perbaikan system keselamatan dan
sampai dengan menentukan tingkat risiko kesehatan kerja di PT. Nadira Prima.
pekerjaan untuk mengetahui risiko apa saja yang
III. PEMBAHASAN terdapat pada setiap sub aktivitasnya yang akan
dijabarkan pada tahap selanjutnya. Pekerjaan
3.1 Identifikasi Risiko yang penulis pilih adalah proses pembuatan
Identifikasi risiko menggunakan metode Job profil kayu menggunakan mesin router.
Hazard Analysis dilakukan dengan melakukan
observasi pada pekerjaan yang dilakukan dalam 3.1.2 Menguraikan pekerjaan
setiap tahapan proses kerja dan melakukan Setelah melakukan tahap pemilihan
wawancara terbuka terhadap pekerja yang pekerjaan dilakukan tahap mengurai pekerjaan
melakukan pekerjaan, staff HRD serta melihat untuk mengetahui urutan langkah kerja dari
dokumen perusahaan berupa catatan kecelakaan. masing-masing pekerjaan yang terpilih.
Kayu yang telah dihaluskan kemudian
3.1.1 Memilih pekerjaan dibor atau dibentuk profil menggunakan mesin
Penulis menggunakan data kecelakaan router untuk kebutuhan pemasangan di proses
tahun 2011-2013 untuk menentukan pekerjaan assembly. Prinsip dasar mesin router mirip
mana yang akan dilakukan identifikasi dan dengan mesin bor vertikal namun kepala
analisis risiko pada PT. Nadira Prima. Pada pisaunya memiliki bentuk dan desain yang
tabel 1 menjelaskan mengenai jumlah kejadian berbeda. Karena router ini berfungsi untuk
kecelakaan kerja pada area mesin produksi PT. membuat alur pada permukaan kayu maka pisau
Nadira Prima. Pada data kecelakaan ini telah berada pada posisi vertikal ke arah bawah.
disortir ke dalam kategori jenis pekerjaan (berkebalikan dengan mesin profil/spindle).
dimana kecelakaan kerja terjadi. Mesin router didesain dengan kecepatan putar
(rpm) jauh lebih tinggi dari mesin bor biasa. :
Tabel .1 Data Kecelakaan Kerja di Area Mesin Produksi 1. Memakai sarung tangan, earplug, safety
Periode 2011-2013 glasses dan masker.
No Aktifitas Kerja
Tahun (Orang)
Jumlah
2. Membersihkan papan meja mesin dari
2011 2012 2013
kotoran geram maupun debu.
Mengambil bahan 3. Meletakkan kayu yang telah dibelah
1 baku kayu dari mobil menggunakan mesin table saw pada papan
ke area storage 3 2 6 11
Mengangkat kayu
meja.
2 menuju mesin 4. Mengunci part kayu yang akan diproses
gergaji otomatis 3 4 6 13 menggunakan ragum.
Proses penggergajian 5. Mengatur setting kecepatan rpm agar sesuai
3 menggunakan mesin
Panel Saw 0 2 3 5 dengan yang telah dipola.
Pross penggergajian 6. Menyalakan mesin.
4 menggunakan mesin 7. Melakukan proses bor dengan mengarahkan
Table saw 0 2 2 4
Proses penyerutan mesin router pada bagian yang telah dipola.
5 kayu menggunakan 8. Kayu yang telah dibuat profil diletakkan
mesin Planer 0 1 4 5 kembali di bawah mesin sebelum diangkut
Proses penyerutan
6 kayu menggunakan
ke proses selanjutnya.
mesin Jointer 0 1 3 4
Proses pembentukan 3.1.3 Identifikasi Terhadap Bahaya dan
profil kayu
7
menggunakan mesin
Kecelakaan Yang Potensial
Spindle Moulder 0 1 1 2 Setelah melalui tahap mengurai
Proses pembuatan pekerjaan, tahap Job Hazard Analysis
profil kayu selanjutnya adalah identifikasi bahaya dan
8
menggunakan mesin
Router 0 0 1 1 kecelakaan yang potensial. Tahap ini bertujuan
9
Proses pembersihan mengidentifikasi risiko keselamatan apa saja
limbah kayu 3 2 4 9 yang terdapat pada langkah-langkah aktivitas
Proses penajaman
10
pisau Table saw 0 0 1 1 kerja terpilih berdasarkan keadaan aktual dan
Sumber: Data Kecelakaan PT. Nadira Prima Periode 2011- risiko yang ditimbulkan.
2013 Pada tabel 2 di bawah ini menjelaskan
Berdasarkan tabel di atas terdapat 10 identifikasi risiko keselamatan kerja pada
aktivitas kerja di area mesin produksi yang aktivitas proses pembuatan profil kayu
memiliki angka kecelakaan tinggi. Dalam menggunakan mesin router.
penulisan jurnal ini, penulis hanya
mengevaluasi dan mengedentifiksai satu
Tabel 2. Identifikasi Risiko Proses Pembuatan
Profil Kayu Menggunakan Mesin Router
3.2 Analisis Risiko
No Langkah- Aktual Risiko Setelah mengidentifikasi risiko maka didiapat
langkah kerja risk event dari keadaan aktual di lapangan. Setelah
1 Memakai Pekerja tidak Pekerja dapat
sarung tangan, memakai cedera jari
risk event diketahui kemudian dilakukan penilaian
earplug, safety sarung tangan tergores risiko dengan mengacu kepada analisis kulitatif
glasses dan tangan, pisau, iritasi yaitu dengan cara menilai risiko berdasarkan
masker. earplug, mata dan
safety glasses gangguan mengalikan deskripsi likelihood dan consequences
dan masker. saluran dari setiap aktivitas kerja yang telah dijelaskan
pernapasan
akibat geram pada tahap identifikasi risiko yang dinyatakan
yang dihasilkan dalam nilai tertentu berdasarkan tabel konsekuensi
serta gangguan
pendengaran
dan kemungkinan menurut standar AS/NZS 4360.
atas bisingnya Nilai aspek likelihood didapat berdasarkan hasil
suara mesin. diskusi dengan Kepala Produksi PT. Nadira Prima
2 Membersihkan Pekerja tidak Pekerja terkena
meja mesin memakai iritasi mata serta serta didukung data kecelakaan tahun 2011-
dari kotoran masker dan gangguan 2013.Untuk nilai aspek consequences didapatkan
geram maupun safety glasses. pernapasan
debu. akibat geram berdasarkan professional judgement penulis.
3 Meletakkan - Peletakkan - Kayu Pada tabel 3 di bawah ini menjelaskan
kayu yang kayu tidak tergelincir pada penilaian risiko pada aktivitas proses pembuatan
telah dibelah sempurna saat proses
menggunakan pengerjaan dan profil kayu menggunakan mesin router. Terdapat 7
mesin Table dapat risk event yang ditemukan antara lain: mata terkena
saw pada mencederai jari
papan meja. tangan. serpihan kayu/geram, gangguan saluran
pernapasan, gangguan pendengaran, tangan
4 Mengunci part - Pekerja - Perkeja dapat
kayu yang tidak terjepit ragum
tergores pisau serut router. Korsleting dan
akan diproses menggunakan - Ragum terjatuh kebakaran, Musculoskeletal Disorders. Untuk risk
menggunakan sarung tangan mengenai kaki event Musculoskeletal Disorders didapat pada
ragum. - Penguncian pekerja.
kurang aktivitas mengambil dan menaruh kayu pada lantai
sempurna dengan membungkuk secara berulang. Terdapat
5 Mengatur -Pekerja yang -Kontak
setting tidak langsung dengan
pula risk event ragum terjatuh yang didapat dari
kecepatan memakai listrik. aktivitas saat pekerja mengunci part kayu sebelum
sesuai dengan sarung tangan kayu dibor oleh pisau router.
bentuk profil -Tombol dan
yang panel yang
diinginkan rusak atau Tabel 3. Penilaian Risiko Pada Aktivitas Proses Pembuaatan
terbuka. Profil Kayu Menggunakan Mesin Router
6 Menyalakan - Kondisi - Korsleting
mesin. kabel yang
melilit.

Consequences
Likelihood
7 Melakukan -Pekerja tidak - Pekerja dapat
proses bor memakai mengalami Risk Rating
Pengendalian
dengan sarung iritasi mata dan No Risk Event (Likelihood x
Yang Sudah Ada
mengarahkan tangan, gangguan Consequences)
mesin router earplug, saluran
pada bagian safety glasses pernapasan serta
yang telah dan masker. gangguan
dipola. -Kayu tidak pendengaran. Mata terkena Disediakannya
. diletakkan - Pekerja dapat serpihan APD safety
dalam posisi mengalami 1 kayu/geram glasses 3 2 6
baik. cedera parah Gangguan saluran Disediakannya
-Meja mesin seperti jari 2 pernapasan APD masker 3 3 9
yang kotor tangan tergores Gangguan Disediakannya
karena limbah pisau router. 3 pendengaran APD earplug 3 3 9
kayu dan Disediakannya
geram. Tangan tergores APD sarung
- Kondisi 4 pisau bor router. tangan kain 4 4 16
pekerja yang - Disediakannya
kurang fokus. APD sarung
8 Hasil belahan -Posisi -Pekerja dapat tangan
kayu membungkuk mengalami Korsleting dan -Tersedia alat
diletakkan secara Musculoskeletal 5 kebakaran pemadam 2 5 10
kembali di berulang. Disorders. Musculoskeletal
bawah mesin -Kayu tidak 6 Disorders Tidak ada 3 3 9
sebelum diletakkan
diangkut ke dalam posisi 7 Ragum terjatuh Tidak ada 3 3 9
proses yang benar.
selanjutnya. Jumlah 68
.
Lanjutan Tabel 5. Risk Matrix Aktivitas di Area Mesin
3.3 Evaluasi Resiko Produksi
Pada tahap evaluasi risiko dilakukan pemetaan C(Possible) L M M H H
terhadap risk rating yang telah dinilai pada tahap 3 A2, B2, A3, B3, C5, E5, 15
analisis risiko dengan memasukkan nilai-nilai 3 B5, C2, B4, B6, F4,
tersebut ke dalam risk matrix seperti yang C7, D2, C3, C4, 12
ditunjukkan pada tabel 4 untuk mengetahui kategori E2, F1, C6, D3,
risiko dan mengetahui risiko apa saja yang F5, G1, D4,D6,
memerlukan pengendalian risiko berdasarkan H1. J1 D7, E3,
indikator warna. Berikut penjelasan warna yang
E4, E7,
menjadi indikator hasil penilian risiko :
6 F2, F3,
Merah (E) : Sangat berisiko, dibutuhkan
F6, G2,
tindakan secepatnya
G3, G5,
Jingga (H) : Berisiko besar, dibutuhkan H2, H3,
perhatian dari manajemen puncak
H6, H7,
Kuning (M) : Risiko sedang, tanggung jawab I3, I6,
manajemen harus spesifik J2
Hijau (L) : Risiko rendah, ditangani dengan
prosedur rutin D(Unlikely) L L M M H
2 I2, I4 , J4, J5 E8 H5,
Tabel 4. Matriks Risiko Aktivitas Aktivitas Proses
Pembuaatan Profil Kayu Menggunakan Mesin Router J3, J6 6 8 I5
2 10
No Risk event Kode Risk Kategori 4
Rating
1 Mata terkena serpihan H1 6 Medium E (Rare) L L L L M
kayu/geram 1 1 3 4 5
2 Gangguan saluran H2 9 Medium
2
pernapasan
3 Gangguan H3 9 Medium
pendengaran
4 Tangan tergores H4 16 Extreme 3.4 Pengendalian Risiko
pisau bor router. Tahap risk assessment terakhir ini berisi
5 Koreleting dan H5 10 High
Kebakaran
tentang pengembangan solusi menggunakan form
6 Musculoskeletal H6 9 Medium Job Hazard Analysis sebagai tools terstruktur
disorders berdasarkan risk event yang telah didapat pada
7 Ragum terjatuh H7 9 Medium
tahap analisis risiko. Tindakan pengendalian risiko
dilakukan menurut risk event yang membutuhkan
Tabel 5 di bawah ini adalah pemetaaan untuk
perbaikan untuk mengurangi risiko keselamatan
semua aktivitas di area mesin produksi. Untuk
kerja. Tindakan pengendalian terhadap bahaya yang
Aktivitas proses pembuatan profil kayu
ada harus dilakukan sesuai dengan hierarki
menggunakan mesin router ditunjukkan dengan
pengendalian. Berikut adalah hierarki
kode H.
Tabel 5. Risk Matrix Aktivitas di Area Mesin Produksi pengendalian bahaya menurut (AS/NZS 4360 :
2004):
Consequences
1. Eliminasi
Insigni Minor Moderat Major Catastrop
Likelihood 2. Subsitusi
ficant 2 e 4 hic 3. Pengendalian Engineering
1 3 5 4. Pengendalian Administratif
A (Almost M H H E E 5. Training
certain) 10 E6 20 25 6. APD
5 5 15 Pada tahap pengendalian risiko juga disertai
B (Likely) L M H E E dengan keterangan risiko yang tereduksi (risk
4 A4, B7 A1, 12 D5,G4 20 reduction) yang ditunjukkan pada tabel 7 untuk
4 B1, H4 mengetahui berapa persen risiko yang berkurang
B5, 16 setelah melalui tahap pengendalian yang diusulkan.
C1, Berikut perhitungan risk reduction:
D1,
? ??? ?? ??? ? ??? ??? ? ? ?? ? ?? ? ? ??? ? − ? ??? ?? ??? ? ?????? ℎ ? ?? ? ?? ? ? ??? ?
? 100%
E1, ? ??? ? ? ??? ? ??? ??? ? ? ?? ? ?? ? ? ??? ?

I1
Tabel 6. Tindakan Pengendalian Risiko Aktivitas Proses Pembuaatan
Profil Kayu Menggunakan Mesin RoutePembuaatan Profil Kayu

Berikut adalah form Job Hazard Analyis yang diinginkan. perusahaan.


5 Menyalakan Korsleting - Meluruskan kabel
sesuai dengan OSHA 3017 sebagai bentuk mesin. dan yang terlilit
pengendalian risiko yang ditunjukkan pada tabel 6 Kebakaran - Mengganti kabel
yang telah terbuka
di bawah ini. -Perawatan panel,
kabel dan tombol
Tabel 6. Tindakan Pengendalian Risiko Aktivitas Proses mesin yang rusak
Pembuaatan Profil Kayu Menggunakan Mesin Router - Pengawasan yang
lebih ketat kepada
pakerja untuk selalu
PERUSAHA LOKASI: TANGGAL DIISI: /
menggunakan APD
AN: PT. AREA /
sarung tangan.
NADIRA MESIN
PRIMA Tangan - Peletakan jari
tergores tangan yang tepat
PEKERJAAN: NO. TANGGAL NO.
pisau bor dan tidak terlalu
Proses Pembuatan HALAMAN DIANALISA: REVISI:
router dekat dari pisau
Profil Kayu : FORM 01/ / /
router.
Menggunakan Mesin /
- Melakukan gerakan
Router
pemindahan mesin
router dengan fokus.
- Pemberian barrier
Melakukan pada bor router
JUMLAH SUPERVIS DIANAL
proses bor berupa kaca yang
PEKERJA: 2 OR: ISA
dengan diletakkan pada
OLEH:
mengarahkan spindle bor.
6
mesin router - Pre job safety
ALAT DEPARTE DIPERI briefing yang
pada bagian
KESELAMATAN MEN: KSA dilakukan oleh
yang telah
DAN KESEHATAN PRODUKSI OLEH: kepala bagian
dipola.
KERJA YANG produksi kepada
DIPAKAI: SAFETY pekerja sebelum
GLASSES, memulai pekerjaan
EARPLUG, mesin.
MASKER,
SARUNG TANGAN
Gangguan - Setting kecepatan
KAIN
pendengaran pisau/bor router
NAMA sesuai part yang
LANGKAH RISK USULAN OPERAT dikerjakan
NO
KERJA EVENT PENGENDALIAN OR:
7 Hasil belahan Musculoskele - Posisi tubuh yang
kayu tal Disorders tidak terlalu
Mata terkena - Pengawasan yang diletakkan membungkuk saat
serpihan lebih ketat kepada kembali di pengoperasian mesin.
kayu/geram pekerja untuk selalu bawah mesin - Penambahan meja
menggunakan APD sebelum di samping mesin
safety glasses. diangkut ke untuk meletakkan
Membersihka Gangguan -Penambahan proses kayu yang telah
n meja mesin saluran exhause fan. selanjutnya. selesai diproses.
1 dari kotoran pernapasan - Pembersihan - Pemeriksaan
geram saluran pembuangan kesehatan di klinik
maupun debu pada mesin yang direkomdasikan
debu. spindle. perusahaan.
- Pengawasan yang - Pemberian
lebih ketat kepada pengetahuan tentang
pekerja untuk selalu K3 dan ergonomi
menggunakan APD kepada pekerja.
masker.
2 Meletakkan Musculoskele - Penambahan meja
kayu yang tal Disorders di samping mesin Tabel 7. Hasil Risk Reduction Proses Pembuaatan Profil
telah dibelah untuk meletakkan Kayu Menggunakan Mesin Router
menggunaka kayu yang telah
n mesin table selesai diproses.
Sebelu
saw pada - Pemeriksaan m
Setelah
papan meja. kesehatan di klinik Pengen
Pengen
yang direkomdasikan dalian
dalian
Risk Reduction

perusahaan.
Risk rating

Risk rating
Risk Level

Risk Level

3 Mengunci Ragum -Menjaga jarak


Consequences

Consequences

part kayu terjatuh dengan ragum. No Risk event


Likelihood

Likelihood

yang akan -Memastikan


diproses pemasangan ragum
menggunaka dengan kencang.
n ragum. - Pengadaan safety
shoes dari
perusahaan.
4 Mengatur Ragum -Menjaga jarak Mata terkena
setting terjatuh dengan ragum. serpihan 3 2 6 M 3 1 3 L 50%
kecepatan -Memastikan 1 kayu/geram
sesuai pemasangan ragum
dengan dengan kencang.
bentuk profil - Pengadaan safety
yang shoes dari
Lanjutan Tabel 7. Hasil Risk Reduction Proses
Pembuaatan Profil Kayu Menggunakan Mesin Router

korsleting dan kebakaran menurut urgensi yang ada


Gangguan
saluran
3 3 9 M 2 1 2 L 77,77% pada lapangan ialah melakukan pengendalian
2
pernapasan subsitusi dimana keadaan kabel saat ini sudah rusak
dan dapat terjadi korsleting saat digunakan.
Gangguan M 3 2 6 M 33,33%
3 3 9
3 pendengaran

Tangan
IV. KESIMPULAN
tergores E 2 3 6 M 62,5%
Berdasarkan analisis penelitian yang telah
4 4 16
4 pisau bor dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
router.

1. Berdasarkan aktivitas-aktivitas kerja yang


Korsleting
da 2 5 10 H 1 4 4 L 60% berpotensi menimbulkan bahaya, dilakukan
5 Kebakaran penjabaran proses kerja menjadi langkah-langkah
yang kemudian akan diketahui risk event atau
Musculoskel kejadian yang berisiko pada keselamatan dan
etal 3 3 9 M 2 2 4 L 55,55%
6 kesehatan kerja. Risk event yang diketahui dari
disorders
kesepuluh aktivitas tersebut yaitu: Tangan
Ragum tergores/tertusuk kayu, gangguan saluran
3 3 9 M 3 2 6 M 33,33%
7 terjatuh pernapasan, gangguan pendengaran,
Musculoskeletal Disorders, mata terkena serpihan
kayu/geram, jatuh tergelincir/tertusuk paku, kaki
Keterangan : L = Low H = High tertimpa kayu, tangan tergores pisau gergaji panel
M = Medium E = Extreme
saw, tangan tergores pisau gergaji table saw,
tangan tergores pisau serut planer, tangan tergores
Aktivitas proses pembuaatan profil kayu
pisau serut jointer, tangan tergrores pisau spindle,
menggunakan mesin router memiliki beberapa risk
tangan tergores pisau router, ragum terjatuh kepala
event yang cukup berbahaya antara lain: tangan
terantuk kayu yang terlontar, gangguan peredaran
tergores pisau bor router, korsleting dan kebakaran,
darah, korsleting/kebakaran, tools terjatuh, terkena
Musculoskeletal Disorders, kaki tertimpa ragum.
percikan api, tergelincir oli, kaki tertimpa gergaji
Risk event dengan risk rating tertingggi adalah
table saw, tangan terjepit penjepit gerinda.
tangan tergores bor router yaitu sebesar 16
(extreme) dengan likelihood sebesar 4 dan
2. Dari risk event di setiap aktivitas kerja kemudian
consequences .4 Nilai likelihood didapat dari
dilakukan penilaian risiko untuk mendapatkan risk
tangan pekerja yang melakukan kegiatan tanpa
rating untuk mengetahui risiko apa saja yang
pengaman seperti sarung tangan serta kondisi mesin
memiliki nilai tertinggi menyebabkan kecelakaan
yang tidak memiliki pengatur kecepatan bor.
dan penyakit akibat kerja. Dari penilaian risiko
Dengan kecepatan bor yang tinggi dan pekerja
terhadap risk event yang telah diketahui risk rating
memindahkan part kayu yang akan dibor sesuai
tertinggi di 10 aktivitas yaitu sebagai berikut:
profil maka kemungkinan tangan tergores mata bor
Musculoskeletal Disorders risk rating 9 pada
cukup tinggi. Untuk part kayu yang lebar
aktivitas hampir semua aktivitas, gangguan saluran
digunakan ragum agar mata bor tidak salah
pernapasan, gangguan pendengaran dengan risk
melakukan pengukiran profil. Pengendalian risiko
rating masing-masing 9 pada aktivitas mengangkut
yang diberikan adalah pengendalian administratif
kayu menuju mesin gergaji otomatis, tangan
adalah pengendalian yang mudah dilakukan. Pre
tergores pisau gergaji panel saw dengan risk rating
job safety briefing serta pengawasan dari kepala
12, tangan tergores pisau table saw dengan risk
produksi kepada pekerja dapat meeningkatkan
rating 16, gangguan peredaran darah dengan risk
kedisplinan pekerja dalam menggunakan APD dan
rating 15, tangan tergores pisau serut jointer
melakukan pekerjaan dengan fokus. Pengadaan
dengan risk rating 12, tangan tergores pisau
APD metal mesh glove juga dapat menurunkan
spindle.dengan risk rating 16, tangan tergores pisau
tingkat consequences jika tangan pekerja tergores
bor router dengan risk rating 16,
pisau router. Risk event selanjutnya adalah
korsleting/kebakaran dengan risk rating 10 pada
korsleting dan kebakaran yang memiliki nilai 10
aktivitas proses pembersihan limbah kayu, tangan
(high) dengan nilai likelihood sebesar 2 dan
tergores pisau gergaji table saw dengan risk rating
consequences 5. Kondisi stop kontak untuk mesin
9 pada aktivitas penajaman pisau table saw.
router sudah rusak dan pekerja biasa meletakkan
minuman mereka di dekat stop kontak. Hal ini
3. Evaluasi risiko dilakukan dengan memetakan risk
tentunya sangat berbahaya dan dapat menimbulkan
rating yang telah didapat dari setiap risk event di
setiap aktivitas berdasarkan nilai dan kategori yang dan melakukan gerakan pemindahan mesin router
telah ditetapkan oleh AS/NZS 4360. Pemetaan dengan fokus.
risiko dilakukan untuk mengetahui risiko aktivitas b. Bentuk pengendalian engineering pada risk event
apa saja yang memiliki risk event dengan kategori tangan tergores pisau gergaji table saw adalah
yang memiliki urgensi tingggi untuk dilakukan pembuatan carriage berupa cross cut fence agar
pengendalian risiko dari pihak manajemen PT. mempermudah gerakan penyorongnan kayu. Untuk
Nadira Prima. risk event tangan tergores pisau spindle yaitu
penguncian rip fencing dengan kencang saat
a. Untuk daerah berwarna hijau (low) terdapat risk melakukan penyerutan. Penambahan stop
event kaki tertimpa kayu, tangan terjepit penjepit holder/tuas penekan di bagian atas dan di samping
gerinda , jatuh tergelincir/tertusuk paku, kaki kiri kayu agar proses tangan tidak mendekati pisau
tertimpa gergaji table saw. spindle dan pemberian silicon spray ada meja kerja
b. Untuk daerah berwarna kuning (medium) agar pada saat dilakukan pengerjaan agar kayu
terdapat risk event tangan tergores/tertusuk kayu, tidak lengket. Sedangkan untuk risk event tangan
Musculoskeletal Disorders, gangguan saluran tergores pisau bor router yaitu setting kecepatan
pernapasan, gangguan pendengaran, mata terkena pisau/bor router sesuai part yang dikerjakan
serpihan kayu, kepala terantuk kayu yang terlontar, c. Bentuk pengendalian administratif pada risk
mesin planer terjatuh, ragum terjatuh, kaki tertimpa event tangan tergores pisau gergaji table saw adalah
gergaji table saw. pre job safety briefing yang dilakukan oleh kepala
c. Untuk daerah berwarna jingga (high) terdapat bagian produksi kepada pekerja sebelum memulai
risk event tangan tergores pisau gergaji panel saw, pekerjaan mesin dan pengadaan APD metal mesh
gangguan peredaraan darah, tangan tergores pisau glove oleh perusahaan kepada pekerja mesin. Untuk
serut planer, tangan tergores pisau serut jointer, risk event tangan tergores pisau spindle dan tangan
korsleting dan kebakaran. tergores pisau bor router berbentuk Pre job safety
d. Untuk daerah berwarna merah (extreme) terdapat briefing yang dilakukan oleh kepala bagian
risk event tangan tergores pisau gergaji table saw, produksi kepada pekerja sebelum memulai
tangan tergores pisau spindle, tangan tergores pisau pekerjaan mesin.
bor router. d. Bentuk pengendalian training risk event tangan
tergores pisau gergaji table saw, tangan tergores
4. Rekomendasi pengendalian risiko yang diusulkan pisau spindle dan tangan tergores pisau bor router
berupa form Job Hazard Analysis yang bertujuan berbentuk pemberian pengetahuan tentang K3
untuk mengurangi nilai likelihood dan kepada pekerja di PT. Nadira Prima.
consequences di setiap risk event di kesepuluh
aktivitas kerja. Pengendalian risiko diurutkan V. DAFTAR PUSTAKA
berdasarkan hierarki pengendalian risiko yaitu International Organization for Standardization.
pengendalian eliminasi, subsitusi, engineering, 2009, ISO/FDIS 31000:2009 Risk Mangement,
administratif, training dan APD. Berdasarkan Principles and Guidelines, ISO 2009.
penilaian risiko yang telah dilakukan diketahui risk Keey, R.B. 2003. Department of Chemical and
rating tertinggi terdapat pada 3 risk event yaitu risk Process Engineering, University of Canterbury:
event tangan tergores pisau gergaji table saw, New Zealand.
tangan tergores pisau spindle dan risk event tangan Landquist, H., Hasselov, I., Rossen, L., Lindgren,
tergores pisau bor router. Bentuk untuk kedua risk JL., and Dahloff, I. 2013. Evaluating the needs of
event tersebut antara lain: risk assessment methods of potentially polluting
shipwrecks. Department of Shipping and Marine
a. Bentuk pengendalian subsitusi pada risk event Technology, Chalmers University of Technology,
tangan tergores pisau gergaji table saw adalah SE-412 96 Gothenburg: Sweden.
menggunakan kedua tangan di satu sisi kayu (sisi Occupational Safety and Health Administration.
terjauh dari mata gergaji) saja dan melakukan OSHA 3071. 2001. Job Hazard Analysis (OSHA
gerakan penyorongan kayu dengan fokus dan hati- 3071). US. Departement of Labour: USA.
hati. Untuk risk event tangan tergores pisau spindle Rausand, Marvin. 2005. Job Safety Analysis.
yaitu peletakan jari tangan yang tepat dan tidak Department of Production and Quality
terlalu dekat dari pisau spindle dan melakukan Engineering Norwegian University of Science
gerakan penyorongan kayu dengan fokus, dan and Technology.
tidak terlalu ditekan dan hati-hati agar kayu tidak Rollason, V. Fiks, G., Haines, P. 2012. Applying
tergelincir. Sedangkan untuk risk event tangan The ISO 31000 Risk Asssesment Framework to
tergores pisau bor router yaitu peletakan jari tangan Coastol Zone Management. BMT WBM
yang tepat dan tidak terlalu dekat dari pisau router Newcastle: New South Wales.

Anda mungkin juga menyukai