Anda di halaman 1dari 6

Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO DENGAN ANALISIS KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (K3) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA BMW

Abiyan Hamam Faradish


S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: abiyanfaradish@mhs.unesa.ac.id

Dyah Riandadari
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: dyahriandadari@unesa.ac.id

Abstrak
Peningkatan jumlah kecelakaan kerja terjadi seiring dengan perkembangan era industri 4.0, khususnya
terjadi pada kegiatan di dalam bengkel. Kecelakaan yang terjadi mengakibatkan kerugian yang sangat
besar, baik secara psikis, bahan-alat, produksi, bahkan berpengaruh pada ekonomi secara universal.
Dampak kemajuan era industri 4.0 berpengaruh pada teknologi yg berkembang lebih baik serta mapan
yang dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Namun perkembangan teknologi yang terjadi
memberikan pengaruh negatif yg cukup luas. Sehingga berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan
sebuah penelitian. Penelitian yang berkaitan dengan kondisi tersebut yaitu terkait bahaya, penilaian risiko
dan pengendalian risiko di sebuah Bengkel M SPEED BMW. Hal ini dilakukan supaya mengetahui potensi
bahaya atau risiko yang dapat terjadi untuk dan menyusun software pengendalian bahaya di bengkel
tersebut.
Kata Kunci: Identifikasi bahaya, Resiko Kecelakaan kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Abstract
The increasing number of work accidents occurred in line with the development of the industrial era 4.0,
especially in activities in the repair shop. Accidents that occur result in enormous losses, both
psychologically and in materials and production, and even affect the economy universally. The impact of
the advancement of industrial era 4.0 has an effect on better and more established technology that is used
to meet the needs of life. However, technological developments that occur have a wide negative impact. So,
based on this, it is necessary to do a study. Research related to these conditions is related to hazard, risk
assessment, and risk control in a BMW M SPEED Workshop. This is done in order to find out the potential
hazards or risks that can occur and develop hazard control software in the repair shop.
Keywords: Hazard Identification, Occupational Accident Risk, Occupational Safety and Healt.
.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terdapat


PENDAHULUAN dalam UU Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 dan UU
Tanpa disadari, seiring berkembangnya industri 4.0 Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Potensi bahaya dan
jumlah kecelakaan kerja yang terjadi semakin meningkat, risiko terus meningkat akibat tidak imbanganya
spesifiknya pada kegiatan bengkel. Akibat dari keselamatan dan kesehatan kerja dalam proses produksi
kecelakaan-kecelakaan yang terjadi salah satunya adalah maupun pembangunan di industri. Tempat kerja
kerugian yang besar, termasuk di lini Psikis, bahan-alat, merupakan tempat yang memiliki potensi bahaya yang
produksi, bahkan berpengaruh pada ekonomi secara tinggi dan menyebabkan kerugian yang dialami karyawan,
universal. Dampak positif dari berkembangnya industri perusahaan maupun masyarakat sekitar. Penerapan konsep
4.0 adalah kita dapat menikmati kehidupan yang lebih Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah satu dari
mapan dan baik, hal tersebut dikarenakan adanya hasil beberapa cara untuk pencegahan potensi bahaya tersebut.
perkembangan teknologi. Tidak hanya itu, perkembangan Kecelakaan kerja dalam suatu proses pekerjaan atau
teknologi juga menyebabkan dampak yang lainnya, pendidikan dalam bidang teknologi maupun kejuruan
mengakibatkan adanya pengaruh negatif yang cukup merupakan risiko yang sangat sering terjadi. Paparan
signifikan. radiasi, biologi, kimia, listrik, fisik, alergi maupun infeksi
Faktor kimia, fisiologis, biologis, fisik, psikologis merupakan ancaman risiko yang biasanya terjadi dalam
serta tindakan dari manusia itu sendiri atau intellectual kegiatan di bengkel. Jenis kegiatan bengkel yang
psikologis merupakan sumber ancaman di tempat kerja. dilakukan juga mempengaruhi risiko fisik yang terjadi,
Dalam menjalankan setiap kegiatan pekerjaan yang aman, contohnya terbentur, terkilir, tergores, terpeleset, tertusuk,
terdapat hal penting yang harus dilakukan yaitu praktek

185
JPTM. Volume 11 Nomer 01 Tahun 2021, 185-190

terjatuh, dan lain sebagainya. Kondisi atau situasi tertentu Rancangan Penelitian
juga dapat menyebabkan risiko lainnya yang diakibatkan
karena kelalaian atau kesalahan selama bekerja.
Penelitian ini dilakukan sebagai tanggapan mengenai
permasalahan yang telah dijabarkan di atas. Penelitian
disesuaikan dengan permasalahan di atas yaitu
menyelidiki bahaya, serta pengendalian dan penilaian
risiko di M SPEED BMW Surabaya. Penelitian dilakukan
untuk dapat memperoleh apa saja risiko atau potensi
bahaya yang kemungkinan terjadi serta menyusun
software pengendalian bahaya pada bengkel tersebut.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini memaparkan desain penelitian, objek dan
subjek penelitian, instrumen penelitian, sumber informasi,
pengujian keabsahan records, teknik pengumpulan data
serta teknik analisis informasi yang menggunakan
variabel deskriptif dan variabel kualitatif sebagai metode
penelitian.

Sumber data Penilitian


• Statistics Primer
a. Hasil Observasi tentang fasilitas, pekerja,
pelaksanaan identifikasi risiko, bahaya, analisis
keselamatan kerja yang telah teridentifikasi bahaya
pada tempat kerja.
b. Hasil wawancara mendalam kepada pihak terkait Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
atau pekerja dalam penelitian.
• Facts sekunder Teknik Pengumpulan Data
Records sekunder dalam peneliltian ini adalah hasil • Observasi
telaah dokumen data perusahaan serta literatur lain Menurut Sugiyono (2015:203), jika penelitian
yang dijadikan sebagai sumber kepustakaan didasarkan pada proses kerja, gejala alam, perilaku
• Penilaian risiko manusia dan jika responden yang diamati sedikit maka
Penilaian risiko ini menghasilkan tingkatan risiko yang teknik pengumpulan data dengan observasi dapat
penilaiannya diambil berdasarkan risiko-risiko yang digunakan.
terjadi di M SPEED BMW Surabaya. • Wawancara
• Pengendalian risiko Menurut Sugiyono (2015:209), teknik pengumpulan
Setelah tingkatan risiko diperoleh, kemudian risiko data dengan wawancara digunakan jika peneliti dalam
tersebut dikendalikan dalam pengendalian risiko. Hasil menemukan permasalahan menggunakan studi
penilaian risiko yang terjadi di M SPEED BMW pendahuluan.
Surabaya menjadian acuan dari pengendalian risiko • Dokumentasi
ini. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi
adalah menyelidiki benda tertulis contohnya
Tempat dan Waktu Penelitian peraturan-peraturan, majalah, dokumen, buku dan
Penelitian ini dilakukan di M SPEED BMW Surabaya sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:158).
yang beralamat di Jl. Gayungsari Barat No. 40, Gayungan,
Kec. Gayungan ,Kota Surabaya, Jawa Timur 60234. Analisis Data
Waktu penelitian dilaksanakan tanggal 8 Oktober sampai Model Miles dan Huberman merupakan analisis data yang
dengan 11 November 2019. digunakan dalam penelitian kualitatif ini (Sugiyono,
2007:338). Analisis Model Miles dan Huberman terdiri
dari:
• Reduksi Data
Perlu pencatatan secara rinci dan teliti dalam
mengatasi banyaknya jumlah data yang diperoleh di
lapangan. Mereduksi data dapat dianggap sebagai
merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
memilih hal-hal pokok, mencari pola serta tema dan
membuang yang kurang dibutuhkan.
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko

• Penyajian Data Identifikasi Potensi Bahaya Disetiap Langkah


Setelah mereduksi data, kemudian data tersebut akan Proses pembuatan Job Safety Analysis selanjutnya adalah
diproses pada langkah selanjutnya yaitu menentukan paparan dari kerugian yang ditimbulkan
mendisplaykan data. Penyajian data bisa disajikan dalam aktivitas pekerjaan, yang didapat dari proses
dalam bentuk grafik, tabel, picyogram, phie chart, dan identifikasi terhadap potensi-potensi bahaya. Faktor
sebagainya. Data akan tersusun dalam pola hubungan material, faktor lingkungan, faktor manusia dan faktor
dan akan terorganisasi melalui penyajian data yang peralatan merupakan daftar faktor yang perlu diperhatikan
dilakukan, sehingga data akan lebih mudah dipahami. dalam pengisian identifikasi bahaya.
• Kesimpulan dan Verifikasi Tahap-tahap dalam menentukan potensi bahaya antara
Langkah berikutnya yaitu menarik kesimpulan. lain adalah:
Kesimpulan awal memiliki sifat yang sementara saat a) Pelajari data kecelakaan, kejadian kecelakaan yang
dikemukakan, kemudian akan berubah jika dukungan pernah terjadi.
dari bukti-bukti yang kuat tidak ditemukan pada b) Pelajari/analisis sistem dan prosedur kerja sebelum
langkah pengumpulan berikutnya. Namun, bila identifikasi bahaya
kesimpulan awal yang telah dikemukakan c) Menentukan sumber bahaya disetiap proses atau
mendapatkan bukti mendukung yang konsisten serta langkah kerja. Baik peralatan, mesin maupun
valid ketika peneliti ke lapangan untuk mendapatkan pekerja
data kembali, kemudian kesimpulan awal yang telah d) Analisis akibat atau konsekuensi yang akan
dijabarkan akan menjadi kesimpulan yang kredibel. ditimbulkan
e) Lanjutkan dengan menentukan risiko dan penilaian
HASIL DAN PEMBAHASAN risiko
Hazard Identification (Identifikasi bahaya)
merupakan langkah awal dalam menemukan potensi Tentukan Langkah Pengamanan Untuk
bahaya yang ada di setiap pekerjaan. Melalui Mengendalikan Bahaya
penerapan Job Safety Analysis ini, pelaksanaan Upaya dalam mengembangkan solusi dari potensial
identifikasi bahaya tidak lagi dilakukan secara umum bahaya yang telah ditemukan pengendalian bahayanya
dengan mengidentifikasi suatu area mengenai merupakan langkah akhir dalam penyusunan Job Safety
bahayanya akan tetapi identifikasi bahaya dengan Analysis. Upaya pencegahan seawal mungkin dalam
JSA ini mencari bahaya di setiap langkah kerja terjadinya suatu kecelakaan kerja yang kemudian akan
secara lebih spesifik, artinya dalam kegiatan menyebabkan kecelakaan yang lebih besar harus
identifikasi bahaya, haruslah berdasarkan langkah dikembangkan tindakannya sebagai langkah selanjutnya,
demi langkah yang ada di work instruction pekerjaan Tindakan perbaikan tersebut ditujukan kepada mesin,
tersebut. material, peralatan yang digunakan, lingkungan kerja dan
tenaga kerja.
Pilih Pekerjaan yang Akan Dianalisa Hirarki pengendalian risiko yang menjadi dasar
Ruangan Perbaikan Berat Mobil adalah pengendalian bahaya meliputi:
overhaul/perbaikan full pada mesin. Persiapan, a) Kontrol administrasi
pelaksanaan, dan penyelesaian adalah tiga macam b) Kontrol teknisi
pekerjaan yang akan menjadi fokus analisis penelitian. c) Pengganti bahaya untuk risiko lebih rendah
Ruangan Perbaikan Berat Mobil tidak hanya menjadi d) Alat pelindung diri
main job, namun tiga macam pekerjaan tersebut dipilih e) Menghilangkan bahaya
berdasarkan pedoman yang dijabarkan Soehatman Ramli f) Isolasi bahaya
(2010), yaitu dalam dalam memilih macam pekerjaan
akan didasarkan pada banyaknya angka kecelakaan atau Mengkomunikasikan kepada semua pihak yang
seringnya kecelakaan terjadi serta risiko pekerjaan yang berkepentingan
tinggi hingga akibatnya yang fatal. Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan hasil
pembuatan Job Safety Analysis kepada semua pihak yang
Pecah Pekerjaan Menjadi Langkah-Langkah terkait, baik itu operator, karyawan-karyawan lain
Aktifitas maupun tamu dari luar.
Tahapan kerja dari jenis pekerjaan dibuat setelah Pendokumentasian baik secara file hard copy, soft
ditentukannya jenis pekerjaan. Metode Job Safety copy ataupun foto dokumentasi merupakan beberapa cara
Analysis berdasarkan tahapan urutan dalam kerja atau step untuk mengkomunikasikan hasil JSA, berdasarkan
by step digunakan dalam tahap ini sebagai inti dari OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1. serta PP No. 50 Tahun
identifikasi bahaya dalam kegiatan mencari potensi 2012 mengenai Penerapan SMK3 pasal 13 ayat 3 Point d
bahaya. Dokumen work instructions yang telah dibuat yang bunyinya pendokumentasian pada pasal 12 ayat 1
oleh Bengkel M Speed Worskhop Mobil itu sendiri huruf f paling sedikit dilakukan pada identifikasi,
digunakan untuk analisis urutan langkah pekerjaan. penilaian, dan pengendalian risiko. Kemudian hasil dari
Berikut tahapan atau langkah-lagkah tiap-tiap jenis JSA berupa pendokumentasian disosialisasikan kepada
pekerjaan yang sudah di pilih untuk dilakukan identifikasi orang-orang yang terkait dengan kegiatan pekerjaan
potensi bahaya. tersebut. Baik melalui penyebaran dokumen JSA, safety

187
JPTM. Volume 11 Nomer 01 Tahun 2021, 185-190

URUTAN DARI
talk, maupun melalui pelatihan lanjutan terhadap bahaya LANGKAH- BAHAYA
TINDAKAN ATAU
PROSEDUR YANG ALAT DAN
setelah dilakukan identifikasi bahaya terbaru. LANGKAH YANG BISA
DIREKOMENDASI UKURAN
POKOK TIMBUL
KAN
PEKERJAAN
Pembahasan Hasil Penyusunan Job Safety Analysis baut roda terlepas benar-benar sejumlah 4
dari baut masuk pada buah
(JSA) yang akan baut roda yang
Penelitian ini menggunakan teknik identifikasi bahaya dibuka akan dibuka. 2. Kunci Shock
sehingga Ukuran 21
dengan metode Job Safety Analysist (JSA). Metode ini tangan Gunakan pipa sejumlah 1
menganalisa seluruh potensi bahaya pada di setiap terjepit 2 pemanjang buah
diantara . untuk pegangan
kegiatan kerja sehingga dapat menentukan berbagai tangkai kunci sewaktu 3. Pipa besi
tindakan pencegahan ataupun pengendalian guna kunci membuka baut panjang
roda dan roda. Gunakan ukuran 1
meminimalisir terjadinya bahaya yang telah diprediksi. permukaa tenaga kaki meter
n tanah. untuk sejumlah 1
membuka baut buah
Tabel 1. Penyusun JSA b
Keseleo roda, jika perlu.
URUTAN DARI (tangan/k
TINDAKAN ATAU
LANGKAH- BAHAYA aki)
PROSEDUR YANG ALAT DAN
LANGKAH YANG BISA sewaktu
DIREKOMENDASI UKURAN
POKOK TIMBUL membuka
KAN
PEKERJAAN baut roda
1 Parkir a Mobil 1 Parkir di tempat ------------- dengan
kendaraan bergerak / yang rata dan gaya yang
meluncur permukaannya berlebiha
keras. Rem n
parkir dipasang,
gigi 4 Memasang a Badan 1 Posisikan 1. Dongkrak
dimasukkan, dongkrak terbentur . badan dengan Buaya
dan roda bodi benar. Hindari Ukuran 3
diganjal dari 2 kendaraa melakukan meter
arah. Gunakan n atau over-reach atau sejumlah 1
b Kendaran ganjal yang terkena terlalu buah
dijalanka sesuai, yang knalpot menjulurkan
orang lain dapat menahan yang tangan
sewaktu gerak mobil. panas. sehingga
pekerjaan Jika perlu, Salah urat menyebabkan
sedang pasang ganjal salah urat.
berlangsu pada roda yang Mata Lebih baik
ng. kempes. Jika kemasuka dekati lokasi
b
berada di n benda pendongkrakan
tanjakan, asing. dengan seluruh
arahkan roda tubuh anda.
mobil ke Dongkrak Pastikan ujung
berm/lereng. jatuh atas dongkrak
karena lurus dengan
Matikan mesin c posisi bagian
permukaa
dan cabut kunci n tanah kendaraan yang
kontak. tidak rata. akan diangkat.
Kosongkan 2 Jangan
kendaraandari Dongkrak menempatkan
penumpang. masuk ke dongkrak pada
Bila berhenti dalam spring.
2 dan parkir di tanah
tepi jalan raya, d karena Gunakan
pastikan posisi permukaa 3 kacamata
kendaraan dan n tanah pengaman.
diri anda aman lunak.
dari bahaya Ratakan tempat
lalulinhtas. Bila 4 menaruh
perlu, pasang dongkrak atau
sign yang pilih tempat
memadai. yang rata.

2 Mengambil a Cedera 1 Pakai APD, ------------- Gunakan alas


roda tulang angkat dengan dongkrak atau
pengganti. belakang tenaga kaki, pilih
sewaktu bukan dengan permukaan
menurunk tenaga tanah yang
an ban. punggung. keras.

Ban jatuh Kalau perlu 5 Menaikkan a Memforsi 1 Posisikan tubuh 1. Dongkrak


b dan 2 minta bantuan dongkrak r tenaga dengan benar Buaya
menimpa orang lain. sewaktu Ukuran 5
kaki. Perhatikan menaikkan TON
posisi kedua dongkrak. sejumlah 1
kaki anda Jangan buah
sewaktu menempatkan
menurunkan salah satu
roda pengganti. anggota tubuh
Untuk langsung di
kendaraan jenis bawah bodi
station wagon kendaraan.
gunakan lampu
senter sewaktu Apabila ujung
menurunkan atas dongkrak
ban cadangan. 2
sudah mulai
mengangkat
3 Melepas a Kunci 1 Pastikan kunci 1. Kunci Shock bodi kendaraan,
roda roda sudah ukuran 19 perhatikan
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko

URUTAN DARI URUTAN DARI


TINDAKAN ATAU TINDAKAN ATAU
LANGKAH- BAHAYA LANGKAH- BAHAYA
PROSEDUR YANG ALAT DAN PROSEDUR YANG ALAT DAN
LANGKAH YANG BISA LANGKAH YANG BISA
DIREKOMENDASI UKURAN DIREKOMENDASI UKURAN
POKOK TIMBUL POKOK TIMBUL
KAN KAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
sekali lagi 9 Mengembali a Cedera 1 Angkat dengan ---------------
apakah kan roda tulang tenaga kaki,
dongkrak kempes dan belakang bukan dengan
berposisi lurus dongkrak sewaktu tenaga
(agar dongkrak memasuk punggung.
tidak roboh) kan ban Kalau perlu
pada minta bantuan
tempatny orang lain.
a.
Posisikan
b Tangan 2 tangan dengan
6 Mengganti a Dongkrak 1 Hindarkan -------------- terjepit/te benar sewaktu
roda roboh pekerjaan lain rgores menyimpan
yang bisa sewaktu dongkrak pada
Cedera menggoyangka memasuk tempatnya.
b tulang n kendaraan. kan
belakang dongkrak Gunakan
3
sewaktu 2 Angkat dengan pada sarung tangan.
mmemas tenaga kaki, tempatny
ukkan bukan dengan a. Pasang baut-
ban pada tenaga baut pengaman
5
porosnya. punggung. roda kempes
secara benar
Kalau perlu agar roda
3
minta bantuan kempes tidak
orang lain. lepas dari
dudukannya.

10 Mengembali a Menimpa 1 Mengikuti --------------


7 Memasang a Kunci 1 Pastikan kunci 1. Kunci kan ganjal kaki atau prosedur
baut roda . roda sudah Shock roda menjepit pengangkatan
terlepas benar-benar ukuran 19 tangan. yang benar
dari baut masuk pada sejumlah 4
yang akan baut roda yang buah Jika tidak Kembalikan ke
dikencan akan dibuka. b dikembali 2 tempat yang
gkan 2. Kunci kan ke aman
sehingga Gunakan alat Shock tempat
2
tangan . bantu (pipa Ukuran 21 yang
terjepit panjang) untuk Sejumlah 1 aman
diantara pegangan kunci buah dapat
tangkai sewaktu membaha
kunci mengencangka 3. Rachet yakan
roda dan n baut roda. Sejumlah 1 pengenda
permukaa Jika buah ra lain
n tanah. menggunakan yang
kaki untuk melewati
Keseleo mengencangka jalan
(tangan/k n baut, pastikan tersebut
b
aki) anda berposisi
sewaktu yang aman
membuka sedemikian
mengenca rupa agar tidak PENUTUP
ngkan terpeleset dan
baut roda cedera.
Simpulan
dengan Penerapan Job Safety Analysis (JSA) pada penelitian ini
gaya yang Pasang baut
berlebiha 3 dengan urutan
mengungkapkan berbagai tahapan dalam mengidentifikasi
n menyilang. bahaya dalam kegiatan kerja yaitu dengan langkah
Terpelese
t. memilih pekerjaan, membagi pekerjaan yang terpilih
kedalam susunan tahapan aktivitas, identifikasi potensi
Peleg ban
tidak bahaya pada tiap pemecahan tahapan, menilai tingkat
menempe risiko menggunakan analisis konsekuensi pada potensi
l pas pada
dudukann bahaya kemudian dilanjut dengan penentuan jenis
c ya (Ban pengendalian, menginformasikan pada seluruh pihak
bisa
terlepas/b terkait hasil Job Safety Analysis (JSA). Diketahui sejak
aut patah) tahun 2010-2014 terdapat 20 risiko yang terjadi dan hanya
8 Menurunkan a Badan 1 Posisikan 1. Dongkrak memilih 3 risiko yang sering terjadi di bengkel tersebut.
dongkrak terbentur . badan dengan Buaya Jenis pengendalian yang dipilih ditentukan oleh
body benar. Jangan Ukuran 3
kendaraa menempatkan meter kegiatan penentuan potensi bahaya, analisa potensi
n atau anggota badan sejumlah 1 bahaya, penentuan konsekuensi/risiko, dan terakhir
terkena di bawah body buah
knalpot kendaraan. dengan menilai risiko. Penilaian risiko yang dilakukan
yang
panas. Gunakan
menggunakan nilai kekerapan (likelyhood) yang di kali
b
2 kacamata dengan nilai keparahan (severity). Terdapat kategori risiko
Mata pengaman
kemasuka
. pada 3 (tiga) jenis pekerjaan yang terdapat dalam
n benda Ruangan Perbaikan Berat Mobil Service Mobil/Overhaul
asing.
yaitu kategori rendah (area hijau), kategori sedang (area
kuning), dan kategori berat (area merah). Kategori risiko

189
JPTM. Volume 11 Nomer 01 Tahun 2021, 185-190

yang telah ditentukan digunakan dalam menentukan jenis Pendidikan Menengah Kejuruan, Ditjen
pengendalian yang sesuai supaya tidak terjadi kecelakaan Dikdasmen Depdiknas
dari pekerjaan baik dalam administratif, penggunaan
APD, subtitusi, penerapan 5R, maupun pelaksanaan safety Kementrian Pekerjaan Umum. (2008). Peraturan
talk. Menteri Pekerjaan Umum Nomor 9 Tahun 2008
tentang Pedoman Sistem Manajemen K3
Saran Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta:
Saran dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Kementrian Pekerjaan Umum
• Output analisis JSA diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi pekerja dan perusahaan dalam Moelong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian
pekerjaan Pembongkaran dan Pemasangan Roda ban Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
pada mobil
• Job Safety Analysis (JSA) masih memerlukan tindak Mushlihin. (2013). Memahami Definisi Operasional
lanjut oleh pihak manajemen K3L guna mampu dalam Penelitian. Diambil dari
diterapkan secara sempurna dan menjadi salah satu http://www.mushlihin.com/2013/11/penelitian/me
yindak meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. mahami-definisi- operasional-dalam-
• Jenis pekerjaan lain yang ada di Ruangan Perbaikan penelitian.php, pada tanggal 22 oktober 2015
Berat Mobil Service Mobil/Overhaul perlu dikaji lebih
pukul 09.47 WIB.
lanjut menggunakan metode JSA
• Perhitungan risiko pada kondisi finansial yang
mempengaruhi perusahaan dalam penentuan rating
risiko perlu dikaji lebih lanjut untuk penelitian
selanjutnya.

REFERENSI
Adidas, Group. (2013). Panduan Kesehatan dan
Keselamatan. Diambil dari www.adidas-
group.com/media/filer.../03/.../adidas-
group_gb_2013_en.pdf, pada tanggal 24 Oktober
2015 pukul 10.23 WIB
Afrizal. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif:
Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin
Ilmu. Jakarta: Rajawali Press
Ampuh Hadiguna, Rika. (2009). Manajemen Pabrik:
Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektifitas.
Jakarta: Bumi Aksara
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif &
Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press
ILO & IEA. (2010). Ergonomic Checkpoint. Second
Edition. Geneva: ILO
Ismail, Alfajri. (2012). Pemahaman tentang Bahaya.
Diambil,http://healthsafetyprotection.com/pemaha
man-tentang-hazard/, pada tanggal 31 Oktober
2015 pukul 11.03 WIB
Ismail, Alfajri. (2012). Pokok-pokok Penting dalam K3.
Diambil,dari.http://healthsafetyprotection.com/pok
ok-pokok-penting-dalam-k3/, pada tanggal 31
Oktober 2015 pukul 10.52 WIB
Ismara, KI. (2008). Kajian Pengembangan Sistem
Manajemen Perawatan dan Penataan Sarana
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan. Laporan
Penelitian. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Anda mungkin juga menyukai