(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
ABSTRAK
PEMANENAN ENERGI (ENERGY HARVESTING) DARI LAMPU CFL
(COMPACT FLUORESCENT LAMP) MENGGUNAKAN INDUKTOR
PLANAR
Oleh
ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP
By
ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP
Oleh:
Zyitro Saputra Nadapdap
Skripsi
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
RIWAYAT HIDUP
2009, SMPN 19 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2012, dan SMAN 5
Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi
Fakultas Teknik (BEM FT) sebagai Anggota Dinas Minat dan Bakat pada tahun
2018. Pada tahun 2018 penulis melaksanakan kerja praktik di PT. Bukit Asam
Grounding Resistance) pada Trafo 2X20 KV di PT. Bukit Asam Tbk. Unit
Pelabuhan Tarahan”.
PUJI DAN SYUKURKU KEPADA
TUHAN ALLAH
SERTA
ROH KUDUS
Dan
1% Kehendak tuhan”
*ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP*
i
SANWACANA
Puji dan syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung;
2. Bapak Khairudin, S.T., M.Sc., Ph.D. Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik
3. Ibu Herlina Wati, S.T., M.T. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro
Universitas Lampung;
4. Ibu Dr. Eng. Diah Permata, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama
semangat dan motivasi kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini
ii
Kedua atas kesediaan, arahan, saran, serta dorongan semangat dalam proses
6. Ibu Dr. Eng. Nining Purwasih, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji yang telah
ini;
7. Bapak Dr. Henry B.H. Sitorus, S.T., M.T. selaku Dosen Kepala
keperluan di Lab TTT selama penulis membuat Alat dari Tugas Akhir
(Skripsi);
10. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan selama
Kakakku Debby S.Kom, terima kasih atas doa dan dukungan semangat serta
12. My wonder woman Lehet Febe Rogate boru Situmeang yang menemani,
pembuatan Skripsi.
13. Sahabat, saudara, dan kawan seperjuangan EIE yang tidak bisa disebutkan
14. Teman-teman satu konsentrasi Teknik Tenaga Listrik (TTL) atas dukungan
dan kisahnya.
15. Penghuni Sumber Jaya Family sebagai tempat perkumpulan terbaik yang
Setiap karya yang dibuat oleh manusia, tidak lepas dari kesalahan. Begitupun,
dengan tugas akhir ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan, dengan segala
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK..............................................................................................................ii
ABSTRACT...........................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN.....................................................................................vii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................viii
SANWACANA......................................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi
DAFTAR TABEL.............................................................................................xviii
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................55
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
memiliki konsep dasar resonansi induktif antara dua buah kumparan yang bekerja
pada frekuensi yang sama. Kumparan pengirim yaitu kumparan yang berada
energi yang ditangkap oleh induktor planar merupakan listrik arus bolak balik
(AC). Daya AC yang diperoleh induktor planar disearahkan menjadi listrik arus
yang dapat mencatu daya peralatan elektronik berdaya rendah seperti sensor IoT
elektromagnetik lampu jenis CFL merupakan topik penelitian skripsi ini. Alat
yang digunakan dalam memanen radiasi elektromagnetik dari lampu CFL adalah
induktor planar. Induktor planar yang digunakan dalam skripsi ini adalah pola
kumparan yang terbuat dari PCB (Printed Circuit Board) berjenis single layer.
Dua jenis induktor planar yang dibuat yaitu induktor planar spiral dan circular.
Penelitian skripsi ini untuk mengetahui besar energi yang bisa dipanen dari radiasi
elektromagnetik lampu CFL dan tegangan DC yang dapat disimpan pada super
kapasitor.
1. Merancang dan membuat alat untuk energy harvesting dari radiasi lampu
pemanenan energi.
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mendesain alat yang digunakan sebagai
2. Induktor planar dalam 2 (dua) bentuk yang berbeda yaitu induktor planar
3. Diameter dalam dan diameter luar dari desain induktor planar ditentukan
1.6. Hipotesis
energi yang ditangkap adalah energi listrik tegangan bolak balik (AC) pada
energi radiasi dari lampu CFL. Induktor planar dengan pola spiral memanen daya
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB I berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
pembuatan alat energy harvesting nirkabel menggunakan metode yang telah ada
BAB III berisi tentang langkah – langkah yang dilakukan pada percobaan,
diantaranya waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, komponen serta
BAB V berisi tentang kesimpulan dari pembuatan alat dan saran untuk kedepan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
yang berasal dari sumber energi disekitarnya. Salah satu teknik pemanenan energi
resonansi induktif antara dua buah kumparan yang bekerjapada daerah medan
pengirim dan kumparan penerima yang bekerja pada frekuensi yang sama [1].
Lampu CFL berada pada rentang frekuensi kerja 26 kHz sampai 28 kHz [1].
Super kapasitor dapat digunakan sebagai pengganti baterai untuk suplai beban
memberikan energi pada perangkat berdaya rendah [5]. Solusi tersebut digunakan
Penggunaan baterai dapat diganti dengan energi dari sumber daya yang dipanen,
sehingga energi untuk perangkat berdaya rendah selalu ada. Sebagai contoh
perangkat berdaya rendah yaitu sensor dari Wirelles Sensor Network (WSN)
pemantauan satwa liar dan banyak aplikasi lainnya [6]. Meskipun perangkat
anggaran untuk penggunaan energi yang digunakan pada perangkat sensor [1-3].
lampu pijar atau lampu LED. Meskipun hemat, CFL memiliki tingkat emisi
radiasi elektromagnetik lebih besar dibanding lampu pijar dan lampu LED.
induktor planar didapatkan efisiensi energi daya yang dipanen sebesar 2,25 mW
[1]. Sedangkan pemanenan energi dari lampu CFL 20 Watt dengan menggunakan
Flat Wound Planar didapatkan energi daya sebesar 1,125 mW yang disimpan
terdapat pada alat pemanenan terhadap lampu CFL. Monti [1,2] menggambarkan
kumparan pada PCB single layer sebagai alat penerima energi radiasi yang
ditimbulkan oleh lampu CFL seperti Gambar 2.1 (a). Zied [3] menggunakan
kawat tembaga yang dibuat seperti gulungan spiral datar didekat lampu CFL
(a) (b)
Gambar 2.1 Teknik pemanenan[1,3]
Lampu CFL banyak digunakan karena memiliki lifetime yang lama dan juga
konsumsi daya yang rendah dibanding jenis lampu lainnya. Meskipun demikian,
kelemahan CFL yaitu memiliki tingkat radiasi lebih besar dibandingkan jenis
pada lampu CFL. Ballast pada lampu CFL memancarkan medan elektromagnetik
yang kuat sehingga menimbulkan emisi radiasi [7]. Lampu CFL 20 Watt dengan
jarak 25 cm memiliki nilai pengukuran, berada pada puncak medan magnet sekitar
9
0,19 A/m [1]. Hal tersebut menunjukkan pemanenan energi dari radiasi lampu
komponen elektronik lampu CFL (ballast). Ballast pada lampu CFL yaitu ballast
jenis elektronika berbentuk ballast magnetik. Radiasi yang besar pada lampu CFL
memiliki perbedaan efisien daya dengan lampu lainnya seperti lampu pijar. Energi
yang dikonsumsi oleh lampu CFL bisa mencapai empat atau lima kali lipatnya
energi yang dikonsumsi oleh lampu pijar [1]. Sehingga lampu CFL layak
dijadikan sumber daya untuk pemanenan energi dari radiasi sinyal gelombang
elektromagnetik.
frekuensi kerja sama, kedua kumparan tersebut yaitu kumparan yang menerima
sinyal radiasi elektromagnetik dan satu lagi kumparan sebagai sumber sinyal. Hal
magnetik.
= (2.1)
√ ×
Keterangan:
fr adalah frekuensi resonansi (Hz)
L adalah nilai induktansi (H)
C adalah nilai kapasitansi (F)
menghasilkan energi yang dapat digunakan ketika terjadinya proses aliran listrik.
Proses ini biasanya terjadi akibat radiasi gelombang elektromagnetik itu sendiri
medan dekat [3]. Penerapan pemanenan energi yang dilakukan Monti dan Zied
perangkat sensor berenergi rendah. Selain itu ada sensor pada menara transmisi,
untuk mendeteksi atau memantau garis (line monitoring) pada saluran transmisi
kopling kapasitansi, menghasilkan energi daya dari 257 mW sampai 380 mW [8].
Hasil energi tersebut berbeda jauh pada eksperimen menggunakan prinsip kopling
magnetik yang hanya menghasilkan energi daya kurang dari 5 mW [1,3]. Kopling
penerapan prinsip kopling magnetik pada pemanenan energi dari lampu CFL lebih
2.4 Kumparan
Kumparan induksi dapat menghasilkan energi medan magnet karena adanya Fluks
magnet. Fluks magnet ditimbulkan oleh adanya kedua kumparan yang saling
12
berdekatan. Kedua kumparan yang dipasang berdekatan pada frekuensi kerja yang
sama akan terjadi peristiwa induktansi bersama (mutual inductance) [9]. Peristiwa
tersebut dapat terjadi pada eksperimen pemanenan energi dari lampu CFL. Seperti
flat wound planar pada frekuensi kerja 26,74 kHz [3]. Kumparan kawat tembaga
L-C) untuk memaksimalkan arus induksi seperti pada Gambar 2.5 [14]. Setelah
yang didapat dari kopling magnet [3]. Supaya terisi penuh, super kapasitor 400 F
Gambar 2.5 Eksperimen pemanen energi dengan flat wound planar [3]
Kumparan juga dapat di aplikasikan pada PCB (Printed Circuit Board) atau
sering disebut induktor planar. Pembuatan PCB yang dijadikan induktor planar
memiiki beberapa nilai, seperti ketebalan lapisan tembaga pada papan sirkuit
papan sirkuit (board thickness) dan jarak ruang jalur dan komponen ( trace
clearance and creepage) [11]. Contoh pemanenan energi dari lampu CFL
menggunakan induktor planar seperti pada Gambar 2.6. Induktor planar dibuat
13
gelombang penuh.
Induktor planar dengan layout circular, nilai induktansi dapat dihitung dengan
cara [15]:
L=K + + (2.2)
[15]:
L= (2.3)
Keterangan:
L merupakan Induktansi
K merupakan Koefisien layout desain
merupakan Permeabilitas Udara
merupakan putaran
=
=
Din merupakan diameter dalam
Dout merupakan diameter luar
C merupakan Koefisien Arus
14
Dalam menghitung nilai induktansi pada induktor planar yang terbuat dari papan
Modifikasi layout induktor planar diperoleh pada panjang diameter terdalam (Din),
panjang diameter terluar (Dout), jumlah putaran, ketebalan jalur (Width) dan jarak
software eagle
selama setengah gelombang positif dari tegangan input, sedangkan dioda D1 dan
lebih efisien dibanding dengan kumparan flat wound planar . Selain kumparan,
= (2.4)
Rangkaian lain yang dapat digunakan adalah rangkaian voltage doubler sususan
sebelumnya memiliki hasil penyearahan yang lebih baik dibanding susunan lain.
16
Susunan voltage multiplier dengan susunan Dickson satu stage ditunjukkan oleh
Gambar 2.9.
C1
Vin
(AC) AC
D1 D2
Vout
C2 (DC)
Daya listrik dapat dihitung dari besar tegangan dikali besar arus yang mengalir,
= V. I (2.5)
Keterangan:
P : Daya Listrik (Watt)
V : Tegangan (Volt)
I ; Arus (Ampere)
Penelitian dan pembuatan tugas akhir dilaksanakan mulai Januari 2019 sampai
Bulan ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 9 10
1. Pencarian Literatur
2. Pembuatan Desain
3. Pembelian Alat dan Bahan
4. Perakitan dan Pengujian Alat
5. Analisa Hasil Pengujian Alat
6. Penulisan laporan penelitian
1. Laptop Pribadi
2. Lampu CFL
3. PCB (Printed Circuit Board)
4. Kapasitor
5. LED 2 Volt
6. Dioda BAT 85
7. Super Kapasitor
8. Timah Solder
9. Soffel (material)
18
1. Adaptor
2. Project Board
3. Kabel Penghubung
4. Bor PCB
5. Solder dan Pembersih Timah
6. Volt Meter
Adapun langkah-langkah kerja pada perancangan dan pembuatan alat ini dengan
1. Diskusi
Diskusi dengan dosen pembimbing terkait topik energy harvesting. Metode ini
2. Literatur
dari skripsi, buku, jurnal dan makalah ilmiah yang berkaitan dengan topik energy
harvesting.
3. Perancangan
Perancangan blok diagram sistem energi pemanenan seperti pada Gambar 3.1
4. Pengujian alat
dirancang dan dapat dilakukan dengan cara penyaluran daya ke beban berhasil.
Analisis dilakukan terhadap hasil pengujian pada alat dan kemudian disimpulkan.
Ada beberapa proses yang dilakukan dalam tahapan pembuatan alat ini yaitu:
1. Menentukan besar daya lampu CFL sebagai sumber EM yaitu 45 Watt dengan
supaya mendapatkan besar frekuensi kerja yang sama dengan lampu CFL pada
1
=
2 √ ×
3. Menghitung jumlah putaran lilitan pada PCB sebagai Spiral Layout dan
Circular Layout.
L=
L=K + +
1+K
20
planar hasil print out ke PCB menggunakan larutan air dan Soffel / Autan.
7. Menguji alat yang telah dirancang pada konsep pemanenan energi untuk
mengukur daya listrik AC yang dipanen dan hasil konversi ke daya DC.
Berikut diagram alir yang dimulai dari pencarian literatur ke pembuatan alat
sampai dengan mampu menganalisa hasil Tugas Akhir pada penelitian energi
listrik yang dipanen dari radiasi lampu CFL. Diagram alir penelitian (flowchart)
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tugas akhir pemanenan energi dari
L=161,5 H, induktor planar spiral berhasil memanen daya listrik sebesar
3,78 mW
pada induktor planar circular adalah 1,12 VAC menjadi 2,09 VDC.
3. Pada induktansi yang sama yaitu L = 161,5 H, rangkaian pemanen energi
tegangan 0,75 V. Hal ini disebabkan jumlah putaran / lintasan pada layout
PCB induktor planar spiral lebih banyak daripada induktor planar circular.
54
5.2 Saran
yang lebih baik yaitu dengan menggunakan komponen elektronik yang bekerja
DAFTAR PUSTAKA
[1] Giuseppina Monti et al. “Resonant energy scavengers for sensor powering by
journal, 978-1-4673-5225-3/14.
[4] Feng Guo, Hassan Hayat, Jing Wang. “Energy Harvestising Devices for High
device for wireless sensors in electric power system,” IEEE Sensors Journal,
473-476.
[8] R. Moghe, Y. Yang, F. Lambert, and D. Divan, “A scoping study of electic and
magnetic field energy harvesting for wireless sensor networks in power system
241,1993.
Pemuatan PCB Double Layer Through Pole”, Jurnal Sains dan Teknologi
Open TEM Cell for EMC Pre-Compelience. Powai Mumbai : Indian Institute
of Technology-Bombay.
57
[15] S. Mohan, Maria del Mar Hershenson, Stephen P. Boyd, H. Lee, 1999,
[16] Rio Andesta, “Rancang bangun prototipe wireless power transfer (WPT)