Anda di halaman 1dari 45

PEMANENAN ENERGI (ENERGY HARVESTING) DARI

LAMPU CFL (COMPACT FLUORESCENT LAMP)


MENGGUNAKAN INDUKTOR PLANAR

(Skripsi)

Oleh

ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
ABSTRAK
PEMANENAN ENERGI (ENERGY HARVESTING) DARI LAMPU CFL
(COMPACT FLUORESCENT LAMP) MENGGUNAKAN INDUKTOR
PLANAR
Oleh
ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP

Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) banyak digunakan sebagai


sumber penerangan karena memiliki lifetime yang lama dan konsumsi daya yang
rendah. Tetapi lampu CFL menghasilkan radiasi elektromagnetik dari komponen
elektroniknya (ballast). Energi radiasi elektromagnetik ini adalah rugi-rugi.
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang
terbuang dari komponen lampu CFL menggunakan konsep pemanenan energi
(energy harvesting). Pemanenan energi dilakukan menggunakan teknik kopling
resonansi magnetik. Alat pemanenan (harvester) berupa induktor planar yang
bekerja pada frekuensi yang sama dengan gelombang elektromagnetik dari lampu
CFL yaitu 28 kHz. Daya AC hasil pemanenan disearahkan dan dinaikkan
tegangannya menjadi daya arus searah (DC) menggunakan rangkaian penyearah
(rectifier) sekaligus menjadi pengganda tegangan (voltage multipier). Daya DC
digunakan untuk mengisi muatan (charging) super kapasitor. Super kapasitor
dapat digunakan sebagai pengganti baterai yang berfungsi untuk catu daya
peralatan elektronik berdaya rendah seperti sensor.
Perancangan alat pada penelitian ini berupa induktor planar yang dirancang
menggunakan Printed Circuit Board (PCB). Induktor planar dibuat menjadi dua
jenis yaitu berbentuk pola kotak (spiral) dan pola lingkaran (circular) dengan
besar induktansi 3,23 µH, 32,3 µH dan 161,5 µH. Tegangan AC yang diperoleh
kemudian disearahkan dan dinaikkan menggunakan penyearah pengganda
tegangan susunan Dickson 3 stages menjadi tegangan DC. Tegangan DC hasil
penyearahan disimpan ke dalam super kapasitor 2,7 V/10F.
Berdasarkan pengujian, hanya harvester dengan besar induktansi 161,5 µH
yang mampu mengisi super kapasitor. Induktor planar spiral mampu menangkap
radiasi dari lampu CFL 45 Watt berupa daya AC sebesar 0,11 W. Sedangkan dari
induktor planar circular diperoleh daya AC 3,78 mW. Penyearah Dickson 3
stages mampu menyearahkan dan menaikkan tegangan AC 2,28 VAC ketegangan
DC 5,41 VDC pada induktor planar spiral. Sedangkan besar tegangan AC yang
berhasil diubah pada induktor planar circular adalah 1,12 VAC menjadi 2,09 VDC.
Pengisian 2 buah super kapasitor yang diseri pada kondisi lampu CFL bekerja 24
jam penuh hanya dapat dilakukan pada induktor planar dengan besar induktansi
161,5 µH. Induktor planar spiral mampu mengisi super kapasitor sampai
mencapai 4,21 V, sedangkan induktor planar circular hanya pada tegangan 0,75 V.

Kata Kunci: Energy harvesting, compact fluorescent lamp, kopling resonansi


magnetik, induktor planar, rectifier, super kapasitor.
ABSTRACT
ENERGY HARVESTING FROM COMPACT FLUORESCENT LAMP
(CFL) USING PLANAR INDUCTOR

By
ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP

CFL lamps (Compact Fluorescent Lamp) are widely used as a source of


lighting in the office buildings, schools and housing because it has a long lifetime
and low power consumption. CFL lamps produce electromagnetic radiation from
electronic components, ballasts. The electromagnetic radiation is a losses.This
research aims to utilize electromagnetic radiation from CFL lamp components
using the concept of energy harvesting. Energy harvesting is done using magnetic
resonance coupling techniques. Harvester is designed with the same resonant
frequency as electromagnetic wave radiated from the CFL lamp to obtain
alternating current (AC) power. AC power converted to direct current (DC) using
a rectifier circuit. The rectifier circuit also works as voltage multiplier. DC power
used to charge super capacitor as a substitute of battery. Super capacitor supply
power to low-power electronic equipment such as sensors.
The harvester is designed in the form of a planar inductor which is made
from a printed circuit board (PCB). Planar inductors are made into two types, in
the form of a spiral pattern and a circular pattern. The inductors has inductance of
3,23 µH, 32,3 µH and 161,5 µH. Planar inductors are used to capture
electromagnetic radiation and convert it into high-frequency AC voltage as the
principle of magnetic resonance coupling. The AC power is converted into a
higher DC voltage using a 3-stages Dickson voltage multiplier to. the DC voltage
is stored in a 2,7 V/10F super capacitor.
The measurement shows spiral planar inductor 161,5 µH obtain AC power
of 0,11W. While, the circular planar inductor obtain AC power of 3,78 mW. The
3-stage Dickson converts AC powerof 2,28 VAC to a DC voltage of 5,412 VDC at
spiral planar inductor 161,5.While at the circular planar inductor 161,5µH,AC
power 1,12 VAC is coverted in to DC voltage 2,09 VDC. Only planar inductor
161,5 µH can charged two-series capacitor with CFL operates 24 hours. Spiral
planar conducor can charged super capacitor up to 4,21 V, whereas circular planar
inductor can charged super capacitor up to 0,75 V.

Keywords: Energy harvesting, compact fluorescent lamp, magnetic


resonancecoupling, planar inductor,rectifier, super capacitor.
PEMANENAN ENERGI (ENERGY HARVESTING) DARI LAMPU CFL
(COMPACT FLUORESCENT LAMP) MENGGUNAKAN INDUKTOR
PLANAR

Oleh:
Zyitro Saputra Nadapdap

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


SARJANA TEKNIK

Pada

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 27 Juni

1997, sebagai anak keempat dari empat bersaudara pasangan

R. Nadapdap dan R. Panjaitan.

Pendidikan penulis di SDS Sejahtera IV Bandar Lampung diselesaikan pada tahun

2009, SMPN 19 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2012, dan SMAN 5

Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2015.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi

mahasiswa, penulis pernah menjadi Assisten Mata Kuliah Praktikum Teknik

Tegangan Tinggi, aktif di Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas

Lampung (Himatro Unila) sebagai Anggota Departemen Pendidikan dan

Pengembangan Diri pada tahun 2016-2017, aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Teknik (BEM FT) sebagai Anggota Dinas Minat dan Bakat pada tahun

2018. Pada tahun 2018 penulis melaksanakan kerja praktik di PT. Bukit Asam

Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan dengan judul “Penggunaan NGR (Neutral

Grounding Resistance) pada Trafo 2X20 KV di PT. Bukit Asam Tbk. Unit

Pelabuhan Tarahan”.
PUJI DAN SYUKURKU KEPADA

TUHAN ALLAH

TUHAN YESUS KRISTUS

SERTA

ROH KUDUS

Dan

Karya ini ku persembahkan untuk

BapakTercinta dan MamaTercinta

R. Nadapdap dan R. Panjaitan

Abang dan Kakak Tersayang

Mas Tonggo, Abang David dan Kakak Debby

Keluarga Besar, Dosen, Teman, dan Almamater Tercinta


MOTTO

“Segala sesuatu yang ada didunia telah diatur dan direncanakan


oleh kuasa Tuhan terlebih dahulu kemudian manusia lah yang

mendapati kuasa dan karunia Tuhan yang sempurna.”

“HIDUP tidak selamanya harus bergantung pada


keberuntungan dan memohon kepada Tuhan untuk
mendapatkan sesuatu yang baik, tetapi tambahkanlah KERJA

KERAS untuk mengejar segala keinginanmu.”

“hasil diperoleh dari 99% Kerja keras


dengan sungguh-sungguh dan

1% Kehendak tuhan”
*ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP*
i

SANWACANA

Puji dan syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan berkat-Nya dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “PEMANENAN ENERGI

(ENERGY HARVESTING) DARI LAMPU CFL (COMPACT FLUORESCENT

LAMP) MENGGUNAKAN INDUKTOR PLANAR”. Ini adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik

dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Lampung;

2. Bapak Khairudin, S.T., M.Sc., Ph.D. Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik

Elektro Universitas Lampung;

3. Ibu Herlina Wati, S.T., M.T. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro

Universitas Lampung;

4. Ibu Dr. Eng. Diah Permata, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama

Skripsi dan Pembimbing Akademik atas kesediaan, arahan, saran, dorongan

semangat dan motivasi kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini
ii

serta bimbingannya selama penulis menempuh masa studi di Jurusan Teknik

Elektro Universitas Lampung;

5. Bapak Dr. Herman H. Sinaga, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing

Kedua atas kesediaan, arahan, saran, serta dorongan semangat dalam proses

penyelesaian skripsi ini;

6. Ibu Dr. Eng. Nining Purwasih, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji yang telah

berkenan memberikan masukan, kritik, dan saran dalam penyelesaian skripsi

ini;

7. Bapak Dr. Henry B.H. Sitorus, S.T., M.T. selaku Dosen Kepala

Laboratorium TTT atas kesediannya memberikan izin dan arahan selama

pembuatan Alat Tugas Akhir Skripsi di Laboratorium TTT Jurusan Teknik

Elektro Universitas Lampung;

8. Mbak Dian Rustiningsih (Ning) atas bantuannya dalam mengurus masalah

administrasi selama penulis menjadi mahasiswa;

9. Bapak Sugirto atas bantuannya dalam membantu dan melancarkan segala

keperluan di Lab TTT selama penulis membuat Alat dari Tugas Akhir

(Skripsi);

10. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan selama

penulis menimba ilmu di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung;

11. Kedua Orang Tuaku Tercinta Bapakku R.Nadapdap dan Mamaku

R.Br.Panjaitan, Abangku Tonggo Nadapdap S.T, Abangku David S.T, dan

Kakakku Debby S.Kom, terima kasih atas doa dan dukungan semangat serta

menjadi motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


iii

12. My wonder woman Lehet Febe Rogate boru Situmeang yang menemani,

membantu dan memberi semangat kepada penulis selama perkuliahan dan

pembuatan Skripsi.

13. Sahabat, saudara, dan kawan seperjuangan EIE yang tidak bisa disebutkan

namanya satu-persatu atas kebersamaan, persaudaraan, motivasi, dukungan,

serta kisah yang takkan terlupa sepanjang masa.

14. Teman-teman satu konsentrasi Teknik Tenaga Listrik (TTL) atas dukungan

dan kisahnya.

15. Penghuni Sumber Jaya Family sebagai tempat perkumpulan terbaik yang

memberikan pengalaman berharga di dunia perkuliahaan ini.

16. Seluruh Civitas Jurusan Teknik Elektro.

Setiap karya yang dibuat oleh manusia, tidak lepas dari kesalahan. Begitupun,

dengan tugas akhir ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan, dengan segala

kerendahan hati kami memohon maaf.

Bandar Lampung, Februari 2020

Penulis

ZYITRO SAPUTRA NADAPDAP


ii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK..............................................................................................................ii

ABSTRACT...........................................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv

SURAT PERNYATAAN.....................................................................................vii

RIWAYAT HIDUP.............................................................................................viii

SANWACANA......................................................................................................xi

DAFTAR ISI........................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi

DAFTAR TABEL.............................................................................................xviii

I. PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian...................................................................................... 2

1.3 Manfaat penelitian .................................................................................... 3

1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah....................................................................................... 3

1.6 Hipotesis ................................................................................................... 4


iii

1.7 Sistematika Penulisan............................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................6


2.1 Pemanenan Energi .................................................................................... 7

2.2 Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) .............................................. 8

2.3 Kopling Magnetik..................................................................................... 9

2.4 Kumparan ............................................................................................... 11

III. METODE PENELITIAN ............................................................................17


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 17

3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 17

3.3 Prosedur Kerja ........................................................................................ 18

3.4 Tahap – Tahap Perancangan Alat........................................................... 19

3.5 Diagram Alir Perancangan Alat ............................................................. 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................23


4.1 Perancangan dan Pengujian Induktor Planar............................................... 23

4.2 Perancangan dan Pengujian Rectifier .......................................................... 34

4.3 Hasil Pengujian............................................................................................ 35

4.3.1 Pengujian Induktor Planar .................................................................... 35


4.3.2 Pengujian Rangkaian Penyearah (Rectifier) ......................................... 44
4.3.3 Pengujian Pengisian Super Kapasitor ................................................... 49
V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................53
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 53

5.2 Saran ............................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................55
LAMPIRAN
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teknik pemanenan[1,3].....................................................................8


Gambar 2.2 Contoh ballast [1].............................................................................. 9
Gambar 2.3 Rangkaian sederhana harvester dengan magnetik [3].......................10
Gambar 2.4 Rangkaian sederhana harvester dengan kopling kapasitansi [4].. ....11
Gambar 2.5 Eksperimen pemanen energi dengan flat wound planar [3] .............12
Gambar 2.6 Foto pemanenan energi menggunakan induktor planar [1]...............13
Gambar 2.7 Layout induktor planar ......................................................................14
Gambar 2.8 Rangkaian penyearah [1]...................................................................15
Gambar 2.9 Rangkaian voltage multiplier susunan Dickson ................................16
Gambar 2.10 Super kapasitor................................................................................16
Gambar 3.1 Blok diagram energi pemanenan.......................................................18
Gambar 3.2 Bentuk sederhana spiral layout dan circular layout .........................20
Gambar 3.3 Rangkaian skematik penyearah.........................................................20
Gambar 3.4 Rangkaian pemanenan energi menggunakan lampu induktor planar....
...............................................................................................................................21
Gambar 3.5 Flowchart penelitian energy harvesting menggunakan induktor planar
...............................................................................................................................22
Gambar 4.1 Contoh desain induktor planar spiral ................................................24
Gambar 4.2 Hasil desain induktor planar spiral dengan nilai L= 3,23 µH
menggunakan perangkat lunak Eagle ...................................................................25
Gambar 4.3 Induktor planar dengan nilai L= 3,23 µH .........................................25
Gambar 4.4 Hasil desain induktor planar spiral dengan nilai L= 32,3 µH
menggunakan perangkat lunak Eagle ...................................................................26
Gambar 4.5 Induktor planar dengan nilai L= 32,3 µH .........................................27
v

Gambar 4.6 Hasil desain induktor planar spiral dengan L= 161,5 µH


menggunakan perangkat lunak Eagle ...................................................................28
Gambar 4.7 Induktor planar dengan nilai L= 161,5 µH .......................................28
Gambar 4.8 Contoh desain induktor planar circular ............................................30
Gambar 4.9 Hasil desain induktor planar circular dengan L= 3,23 µH
menggunakan perangkat lunak Eagle. ..................................................................30
Gambar 4.10 Induktor planar dengan nilai L= 3,23 µH........................................31
Gambar 4.11 Hasil desain induktor planar circular dengan L= 32,3 µH
menggunakan perangkat lunak Eagle ...................................................................32
Gambar 4.12 Induktor planar dengan nilai L= 32,3 µH........................................32
Gambar 4.13 Hasil desain induktor planar circular dengan L= 161,5 µH
menggunakan perangkat lunak Eagle ...................................................................33
Gambar 4.14 Induktor planar dengan nilai L= 161.5 µH......................................33
Gambar 4.15 Skema rangkaian penyearah............................................................34
Gambar 4.16 Rangkaian skematik pengujian pengukuran harvester....................35
Gambar 4.17 Grafik tegangan terukur induktor planar spiral (a) 3.23 µH, (b) 32.3
µH dan (c) 161.5 µH .............................................................................................37
Gambar 4.18 Grafik tegangan jatuh pada kawat nikel dengan resistansi 1,2 Ω pada
Induktor planar spiral dengan L:(a) 3,23µH, (b) 32,3 µH dan (c) 161,5 µH........39
Gambar 4.19 Grafik tegangan terukur induktor planar circular (a) 3.23 µH, (b)
32.3 µH dan (c) 161.5 µH .....................................................................................41
Gambar 4.20 Grafik tegangan jatuh pada kawat nikel 1,2 Ω pada induktor planar
circular dengan L:(a) 3.23 µH, (b) 32.3 µH dan (c) 161.5 µH.............................43
Gambar 4.21 Gelombang tegangan AC dan DC pada induktor planar dengan L:
(a) 32,3 µH dan (b) 161,5 µH ...............................................................................46
Gambar 4.22 Grafik tegangan AC dan DC pada induktor planar circular dengan
L: (a) 32,3 µH dan (b) 161,5 µH...........................................................................48
Gambar 4.23 Pengujian pengisian super kapasitor ...............................................49
Gambar 4.24 Diagram batang pengisian super kapasitor......................................51
vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koefisien untuk Modifikasi Layout Induktor Planar[15,16] ................14


Tabel 2.2 Koefisien untuk Lembar Arus Layout Induktor Planar[15,16].............14
Tabel 3.1Jadwal Pelaksanaan Penelitian...............................................................17
Tabel 4.1 Data Hasil Pembuatan Induktor Planar Spiral ......................................27
Tabel 4.2 Data Hasil Pembuatan Induktor Planar Circular ..................................31
Tabel 4.3 Pengujian Induktor Planar Spiral..........................................................36
Tabel 4.4 Arus Induktor Planar Spiral pada R = 1,2 Ω ........................................38
Tabel 4.5Tabel Pengujian Induktor Planar Circular.............................................40
Tabel 4.6Arus Induktor Planar Circular pada R = 1,2 Ω......................................42
Tabel 4.7Tegangan Searah Induktor Planar Spiral ...............................................43
Tabel 4.8Tegangan Searah Induktor Planar Circular ...........................................45
Tabel 4.9Hasil Pengisian (Charging) pada Super Kapasitor dengan L=161.5µH 48
Tabel 4.10 Karakteristik Induktor Planar Spiral dan Circular(L= 161.5 µH)......50
iv

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lampu jenis CFL (Compact Fluorescent Lamp) banyak digunakan sebagai

sumber penerangan walapun teknologi lampu LED sudah berkembang pesat.

Lampu CFL memancarkan emisi radiasi elektromagnetik dari komponen

elektroniknya yaitu ballast lampu CFL. Radiasi elektromagnetik ini merupakan

rugi-rugi. Pemanfaatan radiasi elektromagnetik lampu CFL sebagai sumber energi

baru merupakan bagian dari teknologi pemanenan energi (Energy Harvesting).

Pemanenan energi radiasi elekromagnetik dari lampu CFL menggunakan

kumparan/induktor dengan prinsip kopling magnetik. Prinsip kopling magnetik

memiliki konsep dasar resonansi induktif antara dua buah kumparan yang bekerja

pada frekuensi yang sama. Kumparan pengirim yaitu kumparan yang berada

didalam komponen lampu CFL (ballast), sedangkan kumparan penerima yaitu

kumparan induktor planar.Induktor planar berfungsi sebagai alat pemanen energi

(harvester). Pada penelitian ini, induktor planar yang digunakan mempunyai

induktansi yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan besar induktansi yang

diinginkan, maka induktor planar didesain dengan jumlah putaran, ketebalan

(width) dan jarak antar jalur yang berbeda-beda pula. .


2

Oleh karena pemanenan bekerja berdasarkan prinsip kopling magnetik maka

energi yang ditangkap oleh induktor planar merupakan listrik arus bolak balik

(AC). Daya AC yang diperoleh induktor planar disearahkan menjadi listrik arus

searah (DC) menggunakan rangkaian penyearah (rectifier). Rangkaian penyearah

juga berfungsi sebagai tegangan pengganda. Penelitian ini menggunakan metode

susunan Dickson. Tegangan DC yang dihasilkan rangkaian penyearah disimpan

ke dalam super kapasitor. Super kapasitor berfungsi sebagai pengganti baterai

yang dapat mencatu daya peralatan elektronik berdaya rendah seperti sensor IoT

Merancang dan membuat alat pemanen energi (energy harvesting)dari radiasi

elektromagnetik lampu jenis CFL merupakan topik penelitian skripsi ini. Alat

yang digunakan dalam memanen radiasi elektromagnetik dari lampu CFL adalah

induktor planar. Induktor planar yang digunakan dalam skripsi ini adalah pola

kumparan yang terbuat dari PCB (Printed Circuit Board) berjenis single layer.

Dua jenis induktor planar yang dibuat yaitu induktor planar spiral dan circular.

Penelitian skripsi ini untuk mengetahui besar energi yang bisa dipanen dari radiasi

elektromagnetik lampu CFL dan tegangan DC yang dapat disimpan pada super

kapasitor.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu:

1. Merancang dan membuat alat untuk energy harvesting dari radiasi lampu

jenis CFL berupa induktor planar.

2. Menganalisis kerja induktor planar spiral dan circular sebagai alat

pemanenan energi.

3. Merancang penyearah dan pengali tegangan susunan Dickson 3 tingkat.


3

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mendesain alat yang digunakan sebagai

alat pemanenan energi radiasi elektromagnetik lampu CFL. Konsep pemanenan

energi menggunakan prinsip kopling magnetik pada frekuensi resonansi. Sehingga

alat yang dibuat adalah kumparan berupa induktor planar.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana merancang induktor planar sebagai alat pemanen energi radiasi

elektromagnetikdari lampu CFL.

2. Bagaimana mengukur dan menganalisis energi listrik yang dihasilkan dari

jenis induktor planar yang berbeda

3. Bagaimana menganalisis pengaruh besar induktansi dari induktor planar

terhadap jumlah energi listrik yang dipanen.

1.5. Batasan Masalah

Adapun beberapa batasan masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Induktor planar dirancang pada frekuensi yang sama dengan frekuensi

gelombang elektromagnetik yang dipancarkan yaitu 28 kHz.

2. Induktor planar dalam 2 (dua) bentuk yang berbeda yaitu induktor planar

kotak (spiral) dan induktor planar lingkaran (circular).

3. Diameter dalam dan diameter luar dari desain induktor planar ditentukan

dengan mempertimbangkan coverage area dari cahaya lampu.

4. Pengujian mengabaikan noise elektromagnetik disekitar tempat pengujian.


4

1.6. Hipotesis

Pemanenan energi dilakukan menggunakan konsep kopling magnetik sehingga

energi yang ditangkap adalah energi listrik tegangan bolak balik (AC) pada

frekuensi tinggi. Induktor planar sebagai kumparan penerima mampu memanen

energi radiasi dari lampu CFL. Induktor planar dengan pola spiral memanen daya

lebih besar dari pada induktor planar circular.

1.7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB I berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

rumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II berisi tentang teori–teori yang mendukung dalam perancangan dan

pembuatan alat energy harvesting nirkabel menggunakan metode yang telah ada

sampai dengan saat ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III berisi tentang langkah – langkah yang dilakukan pada percobaan,

diantaranya waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, komponen serta

perangkat percobaan, prosedur kerja, perancangan, dan pembuatan alat.


5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV berisi tentang menjelaskan hasil penelitian, pembahasan, dan perhitungan

kinerja metode yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V berisi tentang kesimpulan dari pembuatan alat dan saran untuk kedepan

dalam pengembangan alat yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
6

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemanenan energi atau Energy Harvesting adalah proses penangkapan energi

yang berasal dari sumber energi disekitarnya. Salah satu teknik pemanenan energi

yaitu memanen dari pancaran radiasi sinyal gelombang elektromagnetik. Radiasi

elektromagnetik dapat ditimbulkan dari lampu penerangan yang berada pada

ruangan gedung perkantoran bertingkat, gedung sekolah atau perumahan. Lampu

jenis CFL (Compact Fluorescent Lamp) merupakan jenis lampu yang

menghasilkan emisi radiasi elektromagnetik lebih besar dibanding jenis lampu

pijar, neon atau LED.

Energi elektromagnetik yang dipancarkan dari lampu CFL ditransfer

menggunakan kopling magnetik. Prinsip kopling magnetik memiliki konsep dasar

resonansi induktif antara dua buah kumparan yang bekerjapada daerah medan

elektromagnetik. Konsep dasar tersebut diwujudkan pada desain kumparan

pengirim dan kumparan penerima yang bekerja pada frekuensi yang sama [1].

Lampu CFL berada pada rentang frekuensi kerja 26 kHz sampai 28 kHz [1].

Kumparan penerima akan menghasilkan tegangan bolak-balik dari hasil proses

pemanenan lampu CFL. Tegangan bolak-balik kemudian disearahkan dengan

rangkaian penyearah (rectifier) yang juga bertindak sebagai pengganda tegangan

(voltage multiplier). Setelah disearahkan, tegangan disimpan pada super kapasitor.


7

Super kapasitor dapat digunakan sebagai pengganti baterai untuk suplai beban

atau perangkat sensor berenergi rendah.

2.1 Pemanenan Energi

Pemanenan energi elektromagnetik merupakan salah satu solusi untuk

memberikan energi pada perangkat berdaya rendah [5]. Solusi tersebut digunakan

untuk meminimalisir penggunaan baterai pada perangkat berdaya rendah.

Penggunaan baterai dapat diganti dengan energi dari sumber daya yang dipanen,

sehingga energi untuk perangkat berdaya rendah selalu ada. Sebagai contoh

perangkat berdaya rendah yaitu sensor dari Wirelles Sensor Network (WSN)

digunakan untuk pemantauan kesehatan, penginderaan jauh, rumah pintar,

pemantauan satwa liar dan banyak aplikasi lainnya [6]. Meskipun perangkat

sensor tersebut masih berenergi rendah tetapi membutuhkan perawatan

pemeliharaan yang mahal, karena sensor beroperasi sepanjang waktu. Keuntungan

pemanenan energi dengan menggantikan posisi baterai dapat menghemat

anggaran untuk penggunaan energi yang digunakan pada perangkat sensor [1-3].

Kasus lainnya yaitu pemanenan energi memanfaatkan radiasi elektromagnetik dari

lampu penerangan. Umumnya lampu penerangan yang berada di gedung

perkantoran, gedung sekolah atau perumahan menggunakan lampu jenis CFL

(Compact Fluorescent Lamp). Lampu CFL lebih hemat dibandingkan dengan

lampu pijar atau lampu LED. Meskipun hemat, CFL memiliki tingkat emisi

radiasi elektromagnetik lebih besar dibanding lampu pijar dan lampu LED.

Penelitian sebelumnya, gabungan radiasi yang ditimbulkan CFL dengan lampu

pijar mampu menghasilkan pemanenan energi lebih dari 2 mW [1].


8

Pemanenan energi pada lampu CFL berdaya 30 Watt dengan menggunakan

induktor planar didapatkan efisiensi energi daya yang dipanen sebesar 2,25 mW

[1]. Sedangkan pemanenan energi dari lampu CFL 20 Watt dengan menggunakan

Flat Wound Planar didapatkan energi daya sebesar 1,125 mW yang disimpan

pada superkapasitor selama 15 hari [3]. Perbedaan kedua penelitian tersebut

terdapat pada alat pemanenan terhadap lampu CFL. Monti [1,2] menggambarkan

kumparan pada PCB single layer sebagai alat penerima energi radiasi yang

ditimbulkan oleh lampu CFL seperti Gambar 2.1 (a). Zied [3] menggunakan

kawat tembaga yang dibuat seperti gulungan spiral datar didekat lampu CFL

seperti Gambar 2.1 (b).

(a) (b)
Gambar 2.1 Teknik pemanenan[1,3]

2.2 Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp)

Lampu CFL banyak digunakan karena memiliki lifetime yang lama dan juga

konsumsi daya yang rendah dibanding jenis lampu lainnya. Meskipun demikian,

kelemahan CFL yaitu memiliki tingkat radiasi lebih besar dibandingkan jenis

lampu penerangan lainnya. Hal tersebut dikarenakan adanya komponen ballast

pada lampu CFL. Ballast pada lampu CFL memancarkan medan elektromagnetik

yang kuat sehingga menimbulkan emisi radiasi [7]. Lampu CFL 20 Watt dengan

jarak 25 cm memiliki nilai pengukuran, berada pada puncak medan magnet sekitar
9

0,19 A/m [1]. Hal tersebut menunjukkan pemanenan energi dari radiasi lampu

CFL mementingkan jarak alat pemanenan terhadap sumber lampu CFL.

Pemanenan dengan transfer energi mengeksploitasikan kopling magnetik medan

dekat (near field) untuk menangkap emisi radiasi CFL [3].

Gambar 2.2 Contoh ballast [1]

Radiasi elektromagnetik disebabkan oleh stwitching frekuensi tinggi pada

komponen elektronik lampu CFL (ballast). Ballast pada lampu CFL yaitu ballast

jenis elektronika berbentuk ballast magnetik. Radiasi yang besar pada lampu CFL

memiliki perbedaan efisien daya dengan lampu lainnya seperti lampu pijar. Energi

yang dikonsumsi oleh lampu CFL bisa mencapai empat atau lima kali lipatnya

energi yang dikonsumsi oleh lampu pijar [1]. Sehingga lampu CFL layak

dijadikan sumber daya untuk pemanenan energi dari radiasi sinyal gelombang

elektromagnetik.

2.3 Kopling Magnetik

Prinsip kerja Kopling Magenetik yaitu adanya 2 kumparan yang memiliki

frekuensi kerja sama, kedua kumparan tersebut yaitu kumparan yang menerima

sinyal radiasi elektromagnetik dan satu lagi kumparan sebagai sumber sinyal. Hal

ini membuat energi dapat ditransfer tanpa menggunakan kabel (nirkabel).


10

Perhitungan pengukuran frekuensi resonansi dapat menggunakan metode medan

magnetik.

= (2.1)
√ ×

Keterangan:
fr adalah frekuensi resonansi (Hz)
L adalah nilai induktansi (H)
C adalah nilai kapasitansi (F)

Gambar 2.3 Rangkaian sederhana harvester dengan magnetik [3]

Gambar 2.3 menunjukkan prinsip kopling magnetik pada kumparan yang

memanen emisi radiasi elektromagnetik dari lampu CFL. Proses pemanenan

menghasilkan energi yang dapat digunakan ketika terjadinya proses aliran listrik.

Proses ini biasanya terjadi akibat radiasi gelombang elektromagnetik itu sendiri

[1,3]. Radiasi gelombang elektromagnetik tersebut berada pada frekuensi kerja

puluhan kilohertz, sehingga dianjurkan untuk menggunakan kopling magnetik

medan dekat [3]. Penerapan pemanenan energi yang dilakukan Monti dan Zied

menggunakan prinsip kopling magnetik berhasil memperoleh energi untuk

perangkat sensor berenergi rendah. Selain itu ada sensor pada menara transmisi,

untuk mendeteksi atau memantau garis (line monitoring) pada saluran transmisi

tegangan tinggi seperti gambar skematik pada Gambar 2.4 [4].


11

Gambar 2.4 Rangkaian sederhana harvester dengan kopling kapasitansi [4]

Penerapan sensor pada menara transmisi menggunakan kopling kapasitansi.

Prinsip kopling kapasitansi yaitu menggunakan kapasitor sebagai pembagi

tegangan kapasitif untuk menurunkan tegangan dari level transmisi ke level

distribusi. Pemasangan induktor pada prinsip kopling kapasitansi yaitu sebagai

kompensasi resonansi yang timbul akibat adanya beban kapasitif [12].

Pada pemanenan energi di saluran transmisi bertegangan tinggi menggunakan

kopling kapasitansi, menghasilkan energi daya dari 257 mW sampai 380 mW [8].

Hasil energi tersebut berbeda jauh pada eksperimen menggunakan prinsip kopling

magnetik yang hanya menghasilkan energi daya kurang dari 5 mW [1,3]. Kopling

kapasitansi tidak terlalu efektif jika pada pemanenan disaluran transmisi

bertegangan rendah. Hal tersebut membuat penerapan pada kopling kapasitansi

lebih berbahaya dan sulit dibandingkan dengan kopling magnetik. Sehingga

penerapan prinsip kopling magnetik pada pemanenan energi dari lampu CFL lebih

baik dijadikan tugas akhir.

2.4 Kumparan

Kumparan induksi dapat menghasilkan energi medan magnet karena adanya Fluks

magnet. Fluks magnet ditimbulkan oleh adanya kedua kumparan yang saling
12

berdekatan. Kedua kumparan yang dipasang berdekatan pada frekuensi kerja yang

sama akan terjadi peristiwa induktansi bersama (mutual inductance) [9]. Peristiwa

tersebut dapat terjadi pada eksperimen pemanenan energi dari lampu CFL. Seperti

kumparan ballast elektronik lampu CFL dikopling dengan kumparan berbentuk

flat wound planar pada frekuensi kerja 26,74 kHz [3]. Kumparan kawat tembaga

yang dibentuk mengelilingi lampu CFL beroperasi pada frekuensi 27 kHz.

Kumparan datar tersebut akan terhubung kebagian kapasitor (rangkaian resonansi

L-C) untuk memaksimalkan arus induksi seperti pada Gambar 2.5 [14]. Setelah

itu mengalir ke konverter penggali tegangan dan disimpan ke superkapasitor

sebagai baterai pengganti. Arus searah berhasil mengumpulkan daya 0,91 mW

yang didapat dari kopling magnet [3]. Supaya terisi penuh, super kapasitor 400 F

memerlukan waktu 15 hari dengan lampu CFL bekerja 24 jam penuh.

Gambar 2.5 Eksperimen pemanen energi dengan flat wound planar [3]

Kumparan juga dapat di aplikasikan pada PCB (Printed Circuit Board) atau

sering disebut induktor planar. Pembuatan PCB yang dijadikan induktor planar

memiiki beberapa nilai, seperti ketebalan lapisan tembaga pada papan sirkuit

(copper thickness), lebar jalur (trace width), footprints komponen, ketebalan

papan sirkuit (board thickness) dan jarak ruang jalur dan komponen ( trace

clearance and creepage) [11]. Contoh pemanenan energi dari lampu CFL

menggunakan induktor planar seperti pada Gambar 2.6. Induktor planar dibuat
13

dengan pola persegi sebanyak 5 putaran. Induktor tersebut dirancang sampai

dengan mencapai frekuensi resonansi 50 kHz [10]. Sehingga didapatkan

rancangan rangkaian pemanenan L sekitar 6,75 µH dan C sekitar 1 μ F [1].

Tegangan yang dipanen lampu CFL disearahkan dengan penyearah jembatan

gelombang penuh.

Gambar 2.6 Foto pemanenan energi menggunakan induktor planar[1]

Induktor planar dengan layout circular, nilai induktansi dapat dihitung dengan

cara [15]:

L=K + + (2.2)

Induktor planar dengan layout spiral, nilai induktansinya dengan perhitungan

[15]:

L= (2.3)

Keterangan:
L merupakan Induktansi
K merupakan Koefisien layout desain
merupakan Permeabilitas Udara
merupakan putaran
=
=
Din merupakan diameter dalam
Dout merupakan diameter luar
C merupakan Koefisien Arus
14

Dalam menghitung nilai induktansi pada induktor planar yang terbuat dari papan

sirkuit tercetak dibutuhkan koefisien-koefisien yang digunakan dalam perhitungan.

Koefisien tersebut adalah seperti dibawah ini:

Tabel 2.1 Koefisien untuk Modifikasi Layout Induktor Planar[15,16]

Koefisien Layout Planar Induktor


Layout K1 K2
Square 2.34 2.75
Hexagonal 2.33 3.82
Octagonal 2.25 3.55

Tabel 2.2 Koefisien untuk Lembar Arus Layout Induktor Planar[15,16]

Koefisien Arus Layout Planar Induktor


Layout C1 C2 C3 C4
Square 1.27 2.07 0.18 0.13
Hexagonal 1.09 2.23 0 0.17
Octagonal 1.07 2.29 0 0.19
Circle 1 2.46 0 0.2

Modifikasi layout induktor planar diperoleh pada panjang diameter terdalam (Din),

panjang diameter terluar (Dout), jumlah putaran, ketebalan jalur (Width) dan jarak

antar jalur. Desain induktor planar tersebut dapat dirancang menggunakan

software eagle

Gambar 2.7 Layout induktor planar


15

Penyearah menggunakan dioda ST 1N6263 Scohottky, dioda D2 dan D4 bekerja

selama setengah gelombang positif dari tegangan input, sedangkan dioda D1 dan

D3 selama setengah gelombang negatif seperti pada Gambar 2.8 rangkaian

penyearah [1,3]. Eksperimen tersebut berhasil, menghasilkan daya sebesar 1 mW

sampai dengan 2,25 mW [1].

Gambar 2.8 Rangkaian penyearah [1]

Berdasarkan eksperimen Monti dan Zied, kumparan menggunakan induktor planar

lebih efisien dibanding dengan kumparan flat wound planar . Selain kumparan,

penyearah diperlukan pengoptimalan untuk peni ngkatan energi dari sumber

pemanenan. Rangkaian penyearah didesain menjadi pengganda tegangan (voltage

multipier) sehingga dapat meningkatkan tegangan searah. Sedangkan kapasitor

pengganti digunakan sebagai penyimpan energi untuk suplai beban yang

memerlukan energi rendah. Energi pada kapasitor pengganti dapat dihitung

kedalam persamaan 2.4 [12]:

= (2.4)

Rangkaian voltage multiplier yang digunakan untuk menaikkan tegangan DC.

Rangkaian lain yang dapat digunakan adalah rangkaian voltage doubler sususan

Dickson dengan n-stage. Susunan voltage multiplier berdasarkan penelitian

sebelumnya memiliki hasil penyearahan yang lebih baik dibanding susunan lain.
16

Susunan voltage multiplier dengan susunan Dickson satu stage ditunjukkan oleh

Gambar 2.9.

C1
Vin
(AC) AC

D1 D2
Vout
C2 (DC)

Gambar 2.9 Rangkaian voltage multiplier susunan Dickson

Daya listrik dapat dihitung dari besar tegangan dikali besar arus yang mengalir,

dapat dicari dalam rumus persamaan 2.5 [12].

= V. I (2.5)

Keterangan:
P : Daya Listrik (Watt)
V : Tegangan (Volt)
I ; Arus (Ampere)

Rangkaian penyearah dan kapasitor pengganti mendukung perancangan rangkaian

pemanenan dalam memanen energi radiasi elektromagnetik lampu CFL. Kapasitor

pengganti yang digunakan untuk menyimpan hasil pemanenan yaitu super

kapasitor seperti pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Super kapasitor


17

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dan pembuatan tugas akhir dilaksanakan mulai Januari 2019 sampai

November 2019, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan

Teknik Elektro UniversitasLampung.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Bulan ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 9 10
1. Pencarian Literatur
2. Pembuatan Desain
3. Pembelian Alat dan Bahan
4. Perakitan dan Pengujian Alat
5. Analisa Hasil Pengujian Alat
6. Penulisan laporan penelitian

3.2. Alat dan Bahan

Adapun peralatan dan bahan-bahan yang digunakan, yaitu:

1. Laptop Pribadi
2. Lampu CFL
3. PCB (Printed Circuit Board)
4. Kapasitor
5. LED 2 Volt
6. Dioda BAT 85
7. Super Kapasitor
8. Timah Solder
9. Soffel (material)
18

Perangkat kerja yang terdiri dari:

1. Adaptor
2. Project Board
3. Kabel Penghubung
4. Bor PCB
5. Solder dan Pembersih Timah
6. Volt Meter

3.3. Prosedur Kerja

Adapun langkah-langkah kerja pada perancangan dan pembuatan alat ini dengan

pembuatan metode terurut, yaitu

1. Diskusi

Diskusi dengan dosen pembimbing terkait topik energy harvesting. Metode ini

digunakan untuk pembukaan dalam mencari sumber-sumber yang akan dipelajari.

2. Literatur

Literatur merupakan tahapan untuk mempelajari berbagai sumber referensi baik

dari skripsi, buku, jurnal dan makalah ilmiah yang berkaitan dengan topik energy

harvesting.

3. Perancangan

Perancangan blok diagram sistem energi pemanenan seperti pada Gambar 3.1

bertujuan untuk mempermudah rangkaian dari sumber ke beban

Gambar 3.1 Blok diagram energi pemanenan


19

4. Pengujian alat

Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang

dirancang dan dapat dilakukan dengan cara penyaluran daya ke beban berhasil.

5. Analisis dan Kesimpulan

Analisis dilakukan terhadap hasil pengujian pada alat dan kemudian disimpulkan.

Langkah terakhir, akan dilakukan penulisan dalam bentuk laporan.

3.4. Tahap – Tahap Perancangan Alat

Ada beberapa proses yang dilakukan dalam tahapan pembuatan alat ini yaitu:

1. Menentukan besar daya lampu CFL sebagai sumber EM yaitu 45 Watt dengan

frekuensi kerja 28 kHz.

2. Menentukan nilai kapasitor 0,2 µF, 1 µF dan 10 µF serta nilai induktansi

supaya mendapatkan besar frekuensi kerja yang sama dengan lampu CFL pada

induktor planar dengan menggunakan persamaan 2.1 :

1
=
2 √ ×

3. Menghitung jumlah putaran lilitan pada PCB sebagai Spiral Layout dan

Circular Layout.

Jumlah putaran lilitan dapat menggunakan rumus persamaan mencari besar

induktansi pada Spiral Layout dalam persamaan 2.3:

L=

Jumlah putaran lilitan dapat menggunakan rumus persamaan mencari besar

induktansi pada Circular Layout dalam persamaan 2.2:

L=K + +
1+K
20

4. Membuat desain induktor planar pada program eagle.

Gambar 3.2 Bentuk sederhana spiral layout dan circular layout.

5. Membuat desain induktor planar dengan menempelkan kertas desain induktor

planar hasil print out ke PCB menggunakan larutan air dan Soffel / Autan.

6. Membuat rangkaian penyearah (rectifier) dengan menggunakan dioda BAT 85

dan kapasitor mkm 10 nF sebanyak 6 buah seperti gambar rangkaian dibawah:

Gambar 3.3 Rangkaian skematik penyearah

7. Menguji alat yang telah dirancang pada konsep pemanenan energi untuk

mengukur daya listrik AC yang dipanen dan hasil konversi ke daya DC.

Pengujian alat dilakukan dengan merancang seperti Gambar 3.4 :


21

Gambar 3.4 Rangkaian pemanenan energi menggunakan induktor planar

3.5 Diagram Alir Perancangan Alat

Perancangan alat yang telah ditentukan kemudian didesain sehingga mampu

membuat alat penelitian dalam konsep pemanenan energi (Energy Harvesting).

Berikut diagram alir yang dimulai dari pencarian literatur ke pembuatan alat

sampai dengan mampu menganalisa hasil Tugas Akhir pada penelitian energi

listrik yang dipanen dari radiasi lampu CFL. Diagram alir penelitian (flowchart)

dapat dilihat pada Gambar 3.5.


22

Gambar 3.5 Flowchart penelitian energy harvesting menggunakan induktor planar


53

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tugas akhir pemanenan energi dari

radiasi elektromagnetik lampu CFL 45 Watt menggunakan induktor planar, yaitu :

1. Induktor planar berhasil memanen energi listrik, untuk besar induktansi

L=161,5 H, induktor planar spiral berhasil memanen daya listrik sebesar

0,11 W sedangkan pada induktor planar circular memanen daya sebesar

3,78 mW

2. Penyearah susunan Dickson 3-stage yang dibuat sebagai pengganda

tegangan (voltage multipier) berhasil mengubah tegangan Acmenjadi

tegangan DC yang lebih tinggi. Untuk besar induktansi L = 161,5 H,

tegangan AC 2,28 VAC dikonversi menjadi tegangan DC 5,41 VDC pada

induktor planar spiral. Sedangkan besar tegangan AC yang berhasil diubah

pada induktor planar circular adalah 1,12 VAC menjadi 2,09 VDC.

3. Pada induktansi yang sama yaitu L = 161,5 H, rangkaian pemanen energi

menggunakan induktor planar spiral mampu mengisi superkapasitor

sampai mencapai 4,21 V, sedangkan induktor planar circular hanya pada

tegangan 0,75 V. Hal ini disebabkan jumlah putaran / lintasan pada layout

PCB induktor planar spiral lebih banyak daripada induktor planar circular.
54

5.2 Saran

Pengembangan dapat dilakukan dengan mendesain rangkaian pengali tegangan

yang lebih baik yaitu dengan menggunakan komponen elektronik yang bekerja

pada daya rendah dengan rugi-rugi kecil.


55

DAFTAR PUSTAKA

[1] Giuseppina Monti et al. “Resonant energy scavengers for sensor powering by

spurious emissions from compact fluorescent lamps”. IEEE sensors

journal.sensors – 8306 – 2013.

[2] Giuseppina Monti et al. “Energy Harvesting of Spurious Emissions of

Compact Fluorescent Lamps for Home Monitoring Aplications” IEEE sensor

journal, 978-1-4673-5225-3/14.

[3]Mohamed Zied Chaari, Mongi Lahiani, Hamidi Ghairiani.“ Energy harvesting

from electromagnetic radiation emissions by compact fluorescent lamp”, 2017

ninth international conference in Advance Computational Intelegience

(ICACI). February, 4 – 6 2017.

[4] Feng Guo, Hassan Hayat, Jing Wang. “Energy Harvestising Devices for High

Voltage Transmission Line Monitoring”, IEEE journal, 2011

[5] N. Md. Din, C. K. Chakrabaraty, A. Bin Ismail, K. K. A. Devi, and W. Y.

Chen, “Design of RF energy harvesting system for energizing low power

devices,” Prog. In Electrom. Res., vol. 132, pp. 49-69, 2012.

[6] R. H. Bhuiyan, R. A. Dougal, and M. Ali, “A miniature energy harvestising

device for wireless sensors in electric power system,” IEEE Sensors Journal,

vol. 10, no. 7, pp. 1249-1258,2010.


56

[7] T. Letertre, F. Gaudaire, A. Azoulay, A. Destrez, and C. Martinsons,

“Characterization of compact fluorescent lights RF emissions in the

perspective of human exposure,” in Proc. 2009 EMC, 2009, Kyoto,Japan, pp.

473-476.

[8] R. Moghe, Y. Yang, F. Lambert, and D. Divan, “A scoping study of electic and

magnetic field energy harvesting for wireless sensor networks in power system

applications,” in Proc. ECCE. IEEE Energy Conversion Congr. Expo., San

Jose, CA, 2009, PP. 3550-3557.

[9] X. Huang. Y. M. Eyysa and R. W. Boom, “Vertically rippled flat coil

configuration for SMES”, IEEE Trans. Appl. Supercond., vol 3, pp.238-

241,1993.

[10] E. Coca, V. Popa, and G. Buta, “Compact fluorescent lamps electromagnetic

compability measurements and performance evaluation.” in Proc. 2011 IEEE

EUROCON, 2011. Lisbon, Portugal, pp. 1-4.

[11] Bakhtiar, Akhyar, “Aplikasi Teknik Electroles & Elektroplating Dalam

Pemuatan PCB Double Layer Through Pole”, Jurnal Sains dan Teknologi

Riset 1 (2), 2013.

[12] Stephanus Antonius Ananda and V. Ari Kusumandoyo. “Penyadapan

Saluran Transmisi dengan Kopling Kapasitif untuk Suplai Daerah Terpencil” .

Vol 1, No 1, Maret 2001.

[13] Sandeep M. Satac and Vivek Agarwal, 2008. Do-it-youself Fabrication of an

Open TEM Cell for EMC Pre-Compelience. Powai Mumbai : Indian Institute

of Technology-Bombay.
57

[14] Alesandra Costanzo et al. “electromagnetic energy harvesting and wirelles

power transmission: A unfiend approach”, procceding of IEEE, Vol. 102, No.

11, November 2014.

[15] S. Mohan, Maria del Mar Hershenson, Stephen P. Boyd, H. Lee, 1999,

“Simple Accurate Expressions for Planar Spiral Inductance”, IEEE Journal of

Solid-State Circuits, Vol. 34, No. 10, pp 1419-1424.

[16] Rio Andesta, “Rancang bangun prototipe wireless power transfer (WPT)

menggunakan induktor planar untuk peralatan elektronika berdaya rendah”.

Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Lampung, 2018.

Anda mungkin juga menyukai