SAINS,
SAINTISME,
DAN AGAMA
MENGEJA
BOOK
SAINS,
SAINTISME,
DAN AGAMA
by Mengeja Book
Penulis:
Goenawan Mohamad, A.S. Laksana, Ulil Abshar
Abdalla, Hasanudin Abdurakhman, Jamil Massa,
Lukas Luwarso, Azis Anwar Fachrudin, Ardy
Kresna Crenata, Vita Balqis D, Nirwan Ahmad
Arsuka, Fitzerald Kennedy Sitorus, Asrudin
Azwar, Mirza Jaka Suryana, Agus Sudibyo,
Muhammad Habibi, Husain Heriyanto, Padli
Ahmad
Editor:
Muhammad Habibi
Dyah Anugrah Pratama
Paisal Akbar
Tengku Imam Syarifuddin
Mengeja Indonesia
Jakarta, Indonesia
www.mengeja.id
mengeja.id@gmail.com
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
Daftar Isi
Bab 1 - Pasti 01
Goenawan Mohamad
MENGEJA
www.mengeja.id BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
MENGEJA
www.mengeja.id BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
MENGEJA
www.mengeja.id BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 1
PASTI
Goenawan Mohamad
www.mengeja.id MENGEJA
1 BOOK
Pasti Goenawan Mohamad
BAB 1
Pasti
Goenawan Mohamad
www.mengeja.id MENGEJA
2 BOOK
Pasti Goenawan Mohamad
www.mengeja.id MENGEJA
3 BOOK
Pasti Goenawan Mohamad
Ada yang didapat di masa modern itu, tapi juga ada yang
hilang. Kita tak menyerah ke sebuah ketakutan yang tak
kita pahami, tapi dengan itu “kita meremehkan rasa ngeri,
berlindung dalam sesuatu yang seakan-akan
pengetahuan”, ensconcing ourselves into seeming
knowledge. Kata “seakan-akan” di sana terasa ngilu, atau
lucu, atau jujur
www.mengeja.id MENGEJA
5 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 2
SAINS DAN
HAL-HAL BAIKNYA
A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
6 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
BAB 2
Sains dan
Hal-Hal Baiknya
A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
7 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
***
Sekalipun kita memiliki keyakinan bahwa manusia pasti
mati, kebanyakan dari kita mencintai kehidupan. Kita
memutuskan berdiam di rumah saja di masa korona,
mengikuti informasi yang disampaikan oleh para saintis,
karena kita masih ingin mempertahankan kehidupan.
www.mengeja.id MENGEJA
8 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
9 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
10 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
11 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
12 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
13 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
***
Sejarah manusia membuktikan bahwa informasi adalah
sumber kekuatan, juga sumber kekuasaan. Di masa ketika
seorang pemimpin dipilih dengan prinsip primus inter
pares atau yang paling unggul di antara sesamanya,
penguasa informasi selalu menempati posisi tinggi di
dalam masyarakat. Manusia menghargai dukun dan
shaman sebab mereka dianggap menguasai informasi dari
sumber yang tak bisa dijangkau oleh kebanyakan orang.
Mereka menguasai informasi dari langit atau dari makhluk-
makhluk gaib.
www.mengeja.id MENGEJA
14 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
15 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
16 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
17 BOOK
Sains dan Hal-Hal Baiknya A.S. Laksana
www.mengeja.id MENGEJA
18 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 3
‘QUTBIISME’ DAN
KEPONGAHAN SAINTIFIK
Ulil Abshar Abdalla
www.mengeja.id MENGEJA
19 BOOK
‘Qutbiisme’ dan Kepongahan Ulil Abshar Abdalla
Saintifik
BAB 3
‘Qutbiisme’ dan
Kepongahan
Saintifik
Ulil Abshar Abdalla
www.mengeja.id MENGEJA
20 BOOK
‘Qutbiisme’ dan Kepongahan Ulil Abshar Abdalla
Saintifik
www.mengeja.id MENGEJA
23 BOOK
‘Qutbiisme’ dan Kepongahan Ulil Abshar Abdalla
Saintifik
www.mengeja.id MENGEJA
24 BOOK
‘Qutbiisme’ dan Kepongahan Ulil Abshar Abdalla
Saintifik
www.mengeja.id MENGEJA
25 BOOK
‘Qutbiisme’ dan Kepongahan Ulil Abshar Abdalla
Saintifik
www.mengeja.id MENGEJA
26 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 4
KRITIK KEPADA
SAINTISME
Hasanudin
Abdurakhman
www.mengeja.id MENGEJA
27 BOOK
Kritik kepada Saintisme Hasanudin Abdurakhman
BAB 4
Kritik kepada
Saintisme
Hasanudin
Abdurakhman
www.mengeja.id MENGEJA
28 BOOK
Kritik kepada Saintisme Hasanudin Abdurakhman
www.mengeja.id MENGEJA
29 BOOK
Kritik kepada Saintisme Hasanudin Abdurakhman
www.mengeja.id MENGEJA
30 BOOK
Kritik kepada Saintisme Hasanudin Abdurakhman
www.mengeja.id MENGEJA
31 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 5
SAINTIS
DAN SAINTISME
Jamil Massa
www.mengeja.id MENGEJA
32 BOOK
Saintis dan Saintisme Jamil Massa
BAB 5
Saintis
dan Saintisme
Jamil Massa
www.mengeja.id MENGEJA
33 BOOK
Saintis dan Saintisme Jamil Massa
Di satu titik, teman saya benar, di dunia yang fana ini ada
orang-orang yang entah dengan alasan apa menjadikan
sains sebagai agama.
www.mengeja.id MENGEJA
34 BOOK
Saintis dan Saintisme Jamil Massa
BAB 6
www.mengeja.id MENGEJA
36 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
BAB 6
Kepastian Sains
dan Pencarian
Kebenaran
Lukas Luwarso
www.mengeja.id MENGEJA
37 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
www.mengeja.id MENGEJA
38 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
www.mengeja.id MENGEJA
39 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
Kepastian Sains
www.mengeja.id MENGEJA
42 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
www.mengeja.id MENGEJA
43 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
Pencarian Kebenaran
www.mengeja.id MENGEJA
44 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
www.mengeja.id MENGEJA
45 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
www.mengeja.id MENGEJA
46 BOOK
Kepastian Sains dan Pencarian Lukas Luwarso
Kebenaran
www.mengeja.id MENGEJA
47 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 7
SAINTISME BUKAN
ISTILAH PEYORATIF
Azis Anwar Fachrudin
www.mengeja.id MENGEJA
48 BOOK
Saintisme Bukan Istilah Peyoratif Azis Anwar Fachrudin
BAB 7
Saintisme Bukan
Istilah Peyoratif
Azis Anwar Fachrudin
www.mengeja.id MENGEJA
49 BOOK
Saintisme Bukan Istilah Peyoratif Azis Anwar Fachrudin
www.mengeja.id MENGEJA
50 BOOK
Saintisme Bukan Istilah Peyoratif Azis Anwar Fachrudin
www.mengeja.id MENGEJA
51 BOOK
Saintisme Bukan Istilah Peyoratif Azis Anwar Fachrudin
***
Boleh jadi ada yang keberatan, bahwa saintisme yang
demikian itu bukan satu-satunya definisi. Saintisme dalam
penggunaan awalnya berarti “sikap ilmiah” (scientific
attitude), untuk membedakannya dari dogma.
www.mengeja.id MENGEJA
53 BOOK
Saintisme Bukan Istilah Peyoratif Azis Anwar Fachrudin
www.mengeja.id MENGEJA
54 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 8
www.mengeja.id MENGEJA
55 BOOK
Sains, Agama, dan Kesalahan Kita Ardy Kresna Crenata
BAB 8
Sains, Agama,
dan Kesalahan
Kita
Ardy Kresna Crenata
www.mengeja.id MENGEJA
56 BOOK
Sains, Agama, dan Kesalahan Kita Ardy Kresna Crenata
www.mengeja.id MENGEJA
59 BOOK
Sains, Agama, dan Kesalahan Kita Ardy Kresna Crenata
www.mengeja.id MENGEJA
61 BOOK
Sains, Agama, dan Kesalahan Kita Ardy Kresna Crenata
www.mengeja.id MENGEJA
62 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 9
SEKULARISASI PADA
SAINS DAN FILSAFAT,
SERTA RUANG SAKRAL DI
DUNIA AGAMA
Vita Balqis D
www.mengeja.id MENGEJA
63 BOOK
Sekularisasi pada Sains dan Filsafat, Vita Balqis D
serta Ruang Sakral di Dunia Agama
BAB 9
Ada pihak yang dikira nampak ragu pada sains, ada yang
menunjukan keyakinan penuhnya, ada yang rendah hati,
ada pula yang menganalogikan sains seperti sport. Dan
masih banyak lainnya yang belum sempat saya baca.
www.mengeja.id MENGEJA
67 BOOK
Sekularisasi pada Sains dan Filsafat, Vita Balqis D
serta Ruang Sakral di Dunia Agama
www.mengeja.id MENGEJA
69 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 10
www.mengeja.id MENGEJA
70 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
BAB 10
Sains di Tengah
Wabah Corona
Nirwan Ahmad Arsuka
Sejak akhir abad ke-20 hingga hari ini, masih bisa kita
dijumpai literatur yang menyerukan islamisasi
pengetahuan. Penulisnya antara lain adalah Naquib
Alattas, Ismail Raja Al-Faruqi atau Muhammad Mumtaz Ali.
Mereka ini masih menganggap sains itu jahiliyah bahkan
kafir dan karena itu harus diislamkan agar benar-benar jadi
pengetahuan yang bermanfaat bagi seluruh alam.
www.mengeja.id MENGEJA
71 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
Pembacaan Dekat
Ledakan pandemi Corona adalah rapid test yang sangat
bagus untuk menguji klaim superioritas berbagai jenis
pengetahuan. Hasil test itu segera menunjukkan bahwa
agama yang meletakkan diri paling superior itu ternyata
adalah jenis pengetahuan yang paling banyak diam
menghadapi Corona. Barangkali sumbangan terbesarnya
itu justeru adalah dengan tidak berbuat apa-apa itu.
Dengan bersikap patuh pada anjuran sains, agama telah
sangat membantu memutus rantai penularan wabah.
www.mengeja.id MENGEJA
72 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
www.mengeja.id MENGEJA
73 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
Dua Mazhab
Ketika WHO mengumumkan bahwa SARS-CoV-2 itu
adalah pandemi, korban sudah banyak jatuh dan wabah
menyebar seperti api besar melangkahi batas-batas
negara. Bill Gates menyebutnya "Once-in-a-Century
Pandemic." Flu Spanyol di awal abad 20 menelan korban
sekitar 50 juta jiwa; SARS-CoV-2 diduga lebih ganas lagi
dan akan menelan korban yang mungkin jauh lebih besar.
Pengumuman WHO memantik reaksi para epidemiolog
dan mengobarkan perselisihan yang oleh filosof
kedokteran Jonathan Fuller dipetakan sebagai debat
antara mazhab "model" melawan mazhab "bukti." Di
Amerika, mazhab "model" diwakili oleh epidemiolog
kesehatan publik dari Harvard, Marc Lipsitch, dan mazhab
"bukti" diwakili oleh epidemiolog klinis John Ioannidis dari
Stanford.
www.mengeja.id MENGEJA
74 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
www.mengeja.id MENGEJA
75 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
www.mengeja.id MENGEJA
76 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
Permainan Bersama
Jika sains sanggup ambil manfaat dari corona, agama juga
bisa. Kalau agama tak berubah setelah pandemi, maka
tuduhan yang pernah diajukan Martin Heidegger untuk
sains, yakni “tidak berfikir” mungkin cocok dilimpahkan ke
agama. Pelajaran yang bisa langsung disebar adalah bahwa
agama dapat memberikan sumbangan besar, justeru jika ia
bungkam dan tak ngotot menyumbang. Etika publik dan
transaksi argumen yang demokratis jadi kian perlu
dijunjung. Khazanah religius memang kekayaan privat
paling berharga buat para penganutnya, yang mungkin
ditawarkan, tanpa paksaan dan pengistimewaan, untuk
memperkaya khazanah publik.
Pilihan yang lebih asyik, yang juga berlaku untuk sastra dan
filsafat tentu saja adalah memasuki tatanan baru (new
normal) dengan menjadi penonton yang literate, yang
paham aturan main sains dan mengikuti perjuangan ilmu
yang terbatas dan tak sempurna itu untuk memahami dan
menjinakkan wabah besar yang sama sekali tak punya rasa
hormat pada kedaulatan wilayah,
www.mengeja.id MENGEJA
77 BOOK
Sains di Tengah Wabah Corona Nirwan Ahmad Arsuka
Selamanya.
***
www.mengeja.id MENGEJA
78 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 11
TENTANG GARIS
DEMARKASI ANTARA
SAINS, FILSAFAT DAN
KEMATIAN METAFISIKA
Fitzerald Kennedy
Sitorus
www.mengeja.id MENGEJA
79 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
BAB 11
www.mengeja.id MENGEJA
80 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
Tapi, di sisi lain, ada juga tulisan yang melihat sains dengan
lebih realistis. Posisi ini mengatakan bahwa sains memang
menghasilkan banyak kemajuan dan memberikan
sumbangan yang sangat besar bagi umat manusia, namun
ini tidak berarti bahwa sains tidak mengandung
kelemahan atau keterbatasan. Sains bukanlah segala-
galanya. Sains hanyalah salah satu cara dalam
menyingkapkan realitas. Dan oleh karena itu, kita masih
tetap membutuhkan filsafat, metafisika, agama, dan lain-
lain.
www.mengeja.id MENGEJA
82 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
Sains
Obyek material sains atau ilmu alam adalah dunia
pengalaman empiris, sementara obyek formalnya adalah
keterukuran obyek-obyek empiris tersebut. Sains meneliti
alam dengan tujuan agar fenomena-fenomena alam itu
dapat dikontrol, dijelaskan, dikendalikan atau diprediksi.
Dan untuk itu, sains berusaha mencari hukum-hukum yang
dapat menjelaskan fenomena-fenomena alam yang diteliti.
Upaya mencari hukum tersebut dilakukan melalui metode
eksperimen, observasi,
www.mengeja.id MENGEJA
83 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
www.mengeja.id MENGEJA
84 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
www.mengeja.id MENGEJA
85 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
www.mengeja.id MENGEJA
89 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
Filsafat
Bagaimana dengan filsafat? Berbeda dari sains, filsafat
tidak bersifat empiris, tidak reduktif secara tematis dan
juga tidak abstrak secara metodologis. Filsafat memang
bertolak dari pengalaman empiris, tapi ia justru
menantang dan melampaui pengalaman empiris. Filsafat
juga bertolak dari akal sehat tapi ia bergerak melampau
akal sehat. Pengetahuan akal sehat adalah pengetahuan
yang kebenarannya kita terima begitu saja, tanpa
dibuktikan dan tanpa dipertanyakan, berdasarkan
kebiasaan atau pengalaman sehari-hari. Filsafat menyadari
bahwa pengetahuan akal sehat itu sering tidak sehat.
www.mengeja.id MENGEJA
90 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
Kematian metafisika?
Dari uraian di atas kita bisa menyimpulkan bahwa ternyata
filsafat belum mati, dan tidak mungkin mati.
www.mengeja.id MENGEJA
94 BOOK
Tentang Garis Demarkasi Antara Sains, Fitzerald Kennedy Sitorus
Filsafat dan Kematian Metafisika
Kesimpulan
www.mengeja.id MENGEJA
97 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 12
www.mengeja.id MENGEJA
98 BOOK
Sains, Saintis, Dan Vaksin Korona, Jalan Asrudin Azwar dan
Keluar GM Dan AS Laksana Mirza Jaka Suryana
BAB 12
www.mengeja.id MENGEJA
99 BOOK
Sains, Saintis, Dan Vaksin Korona, Jalan Asrudin Azwar dan
Keluar GM Dan AS Laksana Mirza Jaka Suryana
www.mengeja.id MENGEJA
100 BOOK
Sains, Saintis, Dan Vaksin Korona, Jalan Asrudin Azwar dan
Keluar GM Dan AS Laksana Mirza Jaka Suryana
Batasan Argumen
Sejarah sains boleh jadi ditulis berdasarkan keberhasilan
yang telah dicapai (positivistik ASL) atau kegagalan akibat
masalah yang disebabkannya (relativistik GM). Tapi bagi
kami sejarah-sejarah kepenulisan itu juga memiliki
batasan.
www.mengeja.id MENGEJA
101 BOOK
Sains, Saintis, Dan Vaksin Korona, Jalan Asrudin Azwar dan
Keluar GM Dan AS Laksana Mirza Jaka Suryana
Pada 1971, varietas Pelita I-1 dan Pelita I-2 dilepas. Varietas
ini berasal dari persilangan IR5 dengan Sintha. Namun,
bencana hadir. Dua varietas padi unggul ini rentan
terhadap hama wereng coklat. Dikarenakan kesesuaian
mutasi genetika, hama wereng coklat berevolusi menjadi
lebih ganas. Mimpi peningkatan produktivitas pun
berantakan.
Jalan Keluar
Merujuk pada apa yang kami kupas sebelumnya, sadar
atau tidak kita semua mengamini sains dengan segala
kelebihan dan keterbatasannya. Hemat kami ini berlaku
tidak hanya untuk mereka yang positivistik, tapi juga
mereka yang relativistik, dan bahkan mereka yang
mengaku sebagai manusia paling beragama sekalipun.
BAB 13
SAINS,
INSTRUMENTALISASI DAN
KETERBUKAAN
TERHADAP “YANG LAIN”
Agus Sudibyo
www.mengeja.id MENGEJA
105 BOOK
Sains, Instrumentalisasi dan Agus Sudibyo
Keterbukaan Terhadap “Yang Lain”
BAB 14
Sains, Instrumentalisasi
dan Keterbukaan
Terhadap “Yang Lain”
Agus Sudibyo
BAB 14
PRAGMATISME
PERDEBATAN SAINS
SAINTISME DAN AGAMA;
Satu Tangan Memegang Madu, Tangan Lain Memegang Racun
Muhammad Habibi
www.mengeja.id MENGEJA
112 BOOK
Nalar Realis Memahami SainsPragmatisme Muhammad Habibi
Perdebatan Sains Saintisme dan Agama
BAB 14
Pragmatisme
Perdebatan Sains
Saintisme dan Agama;
Satu Tangan Memegang Madu, Tangan Lain Memegang Racun
Muhammad Habibi
Pertalian Pragmatisme
Pragmatisme sebagai posisi filosofis menaruh wasangka
terhadap berbagai prinsip atau doktrin metafisis, etis,
epistemologis, maupun estetis. Kaum pragmatis berpihak
kepada pertimbangan-pertimbangan praktis dalam
memecahkan masalah-masalah nyata.
www.mengeja.id MENGEJA
117 BOOK
Nalar Realis Memahami SainsPragmatisme Muhammad Habibi
Perdebatan Sains Saintisme dan Agama
www.mengeja.id MENGEJA
118 BOOK
Sains, Saintisme, dan Agama MENGEJA INDONESIA
BAB 15
NALAR REALIS
MEMAHAMI SAINS
Husain Heriyanto
www.mengeja.id MENGEJA
119 BOOK
Nalar Realis Memahami Sains Husain Heriyanto
BAB 16
Nalar Realis
Memahami
Sains
Husain Heriyanto
www.mengeja.id MENGEJA
125 BOOK
Nalar Realis Memahami Sains Husain Heriyanto
Uraian yang agak detail ini (tentu jika kita bicara konstruksi
sains harus siap berbicara dengan nalar logis-analitis dan
tidak berpuas diri dengan narasi besar yang miskin
eksplanasi) saya posisikan sebagai pemicu diskusi tentang
sains secara lebih konstruktif dan mulai memasuki
gelanggang perdebatan ilmiah.
BAB 17
www.mengeja.id MENGEJA
128 BOOK
Tuhan Atau Sains Yang Mampu Menyelamatkan
Manusia! Integrasi Sains dalam pandangan Padli Ahmad
Holistik
BAB 17
www.mengeja.id MENGEJA
130 BOOK
Tuhan Atau Sains Yang Mampu Menyelamatkan
Manusia! Integrasi Sains dalam pandangan Padli Ahmad
Holistik
www.mengeja.id MENGEJA
131 BOOK
Tuhan Atau Sains Yang Mampu Menyelamatkan
Manusia! Integrasi Sains dalam pandangan Padli Ahmad
Holistik
Ada banyak realitas lain di dunia ini yang belum bisa kita
pahami sehingga mengembalikan Tuhan (beserta konsep
metafisis yang menyertainya) kepada pandangan dunia
dan pendekatan sains adalah sebuah kemestiaan. Namun
disaat yang sama agama sebagai system nilai yang
mewartakan metafisika harus juga dikaji, dikritik dan
didialogkan dengan penalaran dan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional terutama terkait
dengan tafsir atas wahyu. Demikian pula dengan filsafat
harus dituntut untuk meberikan penjelasan yang
fundamental, holistic dan radikal namun juga mawas diri
dari pembenaran atas tindakan ideologis tertentu.
-Husain Heriyanto
https:///mengeja.id
MENGEJA
BOOK