OTK Kel 2 Soal Humidifikasi
OTK Kel 2 Soal Humidifikasi
OLEH
FIKRI (1007112437)
PEKANBARU
2012
1. Ethyl ether pada suhu 20°C memberikan tekanan uap sebesar 442 mmHg. Hitunglah
komposisi dari suatu campuran jenuh yang terdiri dari gas nitrogen dan uap ether pada
suhu 20°C pada tekanan 745 mmHg, yang dinyatakan sebagai berikut :
a. Komposisi dalam % volume
b. Komposisi dalam % berat
c. Lb uap per cuft campuran
d. Lb uap per lb nitrogen beban uap (vapor free gas)
e. Lb-mole uap per lb mole nitrogen bebas uap
Dit :
a. Komposisi dalam % volume
b. Komposisi dalam % berat
c. Lb uap per cuft campuran
d. Lb uap per lb nitrogen beban uap (vapor free gas)
e. Lb-mole uap per lb mole nitrogen bebas uap
Jawab :
a. Pv = Nv x P
Dimana : Pv = tekanan parsial uap ether
P = tekanan total campuran gas nitrogen dan uap ether
Nv = mol fraksi uap ether
Maka,
Pv 442
Mol fraksi uap ether : = =¿ 0.593 ; uap ether = 0,593 x 100 = 59,3 %
P 745
Mol fraksi gas nitrogen : 1-0.593 = 0.407 ; gas nitrogen = 0,407 x 100 = 40,7 %
Komposisi : uap ether = 59,3%
Gas N2 = 40.7% +
100
b. Basis : 1 lb-mol campuran ; Berat = fraksi mol x Bm
Bm Uap ether = 74 ; Bm N2 = 28
Uap ether : 0.593 lb-mol = 0.593 x 74 = 43.882 lb
N2 : 0,407 lb-mol = 0,407 x 28 = 11.396 lb +
55.278 lb
Komposisi :
43.882
Uap ether = x 100 % = 79.384 %
55.278
11.396
N2 = x 100 % = 20.616 % +
55.278
100
c. Basis : 1 lb-mol campuran
Volume 1 lb-mol gas pada keadaan standard = 359 cuft
Volume 1 lb-mol gas pada 20°C dan 745 mmHg = V1
Po T 1 760 293
V1 = Vo x x = 359 x x = 393,06 cuft
P1 ¿ 745 273
Dalam 1 lb-mol campuran terdapat 43.882 lb uap ether
Berat uap ether per cuft campuran = 43.882/393.06 = 0.112 lb
2. Suatu campuran terdiri dari uap aseton dan gas nitrogen yang mengandung 14.8% vol
aseton pada 20°C dan tekanan pada 745 mmHg. P uap aseton pada suhu tersebut = 184.8
mmHg. Hitunglah :
a. Kejenuhan relatif
b. % Kejenuhan
Jawab :
Pv
a. Kejenuhan relatif (ηo) = x 100 %= yp
Ps
Pv = 14.8% x 745 = 110.26
Pv 110.26
x 100 %=¿ x 100 % = 0.597 x 100% = 59.7%
Ps 184.8
b. % Kejenuhan
( P−Ps) (745−184.8)
Yp = Yr = 59.7 x =¿52.6 %
(P−Pv ) (745−110.26)
Dimana, Yr = kejenuhan relative
3. Udara pada suhu 20°C dan tekanan 720 mmHg mempunyai relatif humiditiy 50%,
hitunglah :
a. Molal humidity udara tersebut
b. Molal humidity udara tersebut bila suhu diturunkan menjadi 10°C dan P dinaikkan
menjadi 45 Psi sehingga sebagian uap air akan mengembun
c. Berat uap air yang mengembun setiap ft3 udara pada kondisi semula
d. Volume akhir udara lembab pada soal b bila P uap air pada suhu 20°C= 17.5mmHg ;
9°C=9.2 mmHg.
Dit :
a. Molal humidity udara tersebut
b. Molal humidity udara tersebut bila suhu diturunkan menjadi 10°C dan P dinaikkan
menjadi 45 Psi sehingga sebagian uap air akan mengembun
c. Berat uap air yang mengembun setiap ft3 udara pada kondisi semula
d. Volume akhir udara lembab pada soal b bila P uap air pada suhu 20°C= 17.5mmHg ;
9°C=9.2 mmHg.
Jawab :
a. Molal humidity udara tersebut, maka :
Keadaan awal :
Pv
Hr = x 100 %=¿50%
Ps
Ps = Tekanan uap air pada 20°C =17.5mmHg
Pv = Tekanan parsial uap air didalam udara pada 20°C
= 50% x 17.5 = 0.5 x 17.5 = 8.75 mmHg
Pv 8.75
Hm = = =0.0118lbmol uap air/lbmol udara kering
(P−Pv ) 750−8.75
b. Keadaan akhir :
Molal humidity udara tersebut bila suhu diturunkan menjadi 10°C dan P dinaikkan
menjadi 45 Psi sehingga sebagian uap air akan mengembun, maka :
45
P = 45 Psi = x 760 mm Hg = 2481.63 mmHg
14.7
Karena sebagian uap air telah mengembun, berarti keadaan jenuh, sehingga
Pv = Ps = tekanan uap air pada 10°C = 9.2 mmHg
Pv 9.2
Hm = = =¿ 3.721 x 10-3
(P−Pv ) 2481.63−9.2
c. Berat uap air yang mengembun setiap ft3 udara pada kondisi semula, maka :
Keadaan awal :
Tekana parsial udara kering = 720 – 8.75 = 711.2 mmHg
P
Volume parsial udara kering pada keadaan standard : V= Vo x x ¿
Po T 1
P 711.2 273+0
V= Vo x x ¿ = 1000 x x = 871.91 cuft
Po T 1 760 273+20
1
Jumlah mol udara kering = 871.91 cuft x lb-mol = 2.43 lb-mol
359
Jumlah mol uap air = mol udara kering x Hmawal
= 2.43 lb-mol x 0.0118 = 0.0287 lb-mol
Keadaan akhir :
Jumlah mol udara kering = 2.43 lb-mol
Jumlah mol uap air = mol udara kering x Hmakhir
= 2.43 lb-mol x 3.721 x 10-3= 9.042 x 10-3 lbmol
Uap air yang mengembun = mol uap air awal – mol uap air akhir
= 0.0287 - 9.042 x 10-3
= 0.0197 lb-mol x Mr air = 0.0197 x 18 = 0.355 lb
d. Volume akhir udara lembab pada soal b bila P uap air pada suhu 20°C= 17.5mmHg ;
9°C=9.2 mmHg, maka :
Jumlah mol udara lembab pada keadaan akhir = mol udara kering + mol uap air
= 2.43 + 9.042 x 10-3 = 2.439 lb-mol
Volume udara lembab pada keadaan akhir :
Po T 1 760 273+10
V1 = n x x = 2.439 x 359 x x = 277.96 cuft
P ¿ 2481.63 273
4. Udara dimasukkan ke dalam pengering dengan temperatur (dry bulb temperarature) 600 C
(1400 F) dan dew point 26.70C (800 F). Gunakan diagram humidifikasi, tentukan
humidifikasi H,persentase humidifikasi HP, humid heat cS dan volume humidifikasi vH
pada SI
Penyelesaian :
dew point = 26.70C pada temperature 100% saturasi. Pada fig. 9-3-2 (geankoplis)
Hp
Berada pada titik H = 0.0225 dan suhu t = 800 C pada diagram, presentase humidifikasi
HP adalah 14% dapat dicari dengan interpolasi garis linear antara garis 20 % dan 10%.
cS = 1.005 + 1.88(0.0225)
= (2.9326 x 10-3)(333)