PERENCANAAN KEPERAWATAN
Disusun oleh :
NIM : P1337420119100
Kelas : 1 A2 Reguler
JURUSAN KEPERAWATAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
2. Tujuan klinik
a. Menjadi suatu pedoman dalam penulisan
b. Mengomunikasikan asuhan keperawatan yang akan diimplementasikan dengan perawat
lainnya seperti apa yang akan diajar, apa yang harus diobservasi, dan apa yang akan
dilaksanakan.
c. Menyusun kriteria hasil (autcomes) guna pengulangan asuhan keperawatan dan evaluasi
keberhasilan asuhan keperawatan.
d. Rencana intervensi yang spesifik dan langsung bagi perawat untuk melaksanakan
intervensi kepada klien (individu) dan keluarganya.
E.LANGKAH-LANGKAH INTERVENSI
Berikut langkah – langkah dalam pembuatan intervensi :
Beri tanggal dan tanda tangan rencana.Tanggal penulisan rencana penting untuk evaluasi,
tinjauan dan rencana yang akan datang. Tanda tangan perawat menunjukkan tanggung
gugat terhadap pasien dan terhadap profesi keperawatan karena keefektifan tindakan
keperawatan dapat dievaluasi.
Gunakan judul katogori “Intervensi Keperawatan” dan sertakan tanggal evaluasi pada tiap
tujuan.
Gunakan simbol medis atau bahasa baku dan kata kunci, bukan kalimat lengkap untuk
menyampaikan ide anda.Misalnya, tulis “Ubah posisi dan perbaiki posisi q2h” bukan “Ubah
posisi dan perbaiki posisi pasien setiap 2 jam”.
Spesifik, Perawat kini bekerja dalam sif dengan lama waktu yang berbeda, sebagian bekerja
dalam sif 12 jam dan dalam sif 8 jam,sehingga penting untuk menyebutkan dengan spesifik
waktu intervensi diharapkan.
Rujuk ke buku prosedur atau sumber informasi lain, bukan mencantumkan semua langkah
pada rencana tertulis.Misalnya “Lihat buku prosedur unit untuk perawatan trakeostomi”.
Sesuaikan rencana dengan karakteristik unit pasien dengan memastikan bahwa pilihan pasien,
seperti pilihan tentang waktu perawatan dan metode yang digunakan, dicantumkan.
Pastikan bahwa rencana keperawatan menggabungkan aspek pencegahan dan pemeliharaan
kesehatan serta aspek pemulihan.
Pastikan bahwa rencana berisi intervensi untuk pengkajian pasien yang bersinambungan
(Misal, inspeksi insisi q8h).
Sertakan aktivitas kolaboratif dan kordinasi dalam rencana.Misalnya, perawat dapat menulis
program untuk menanyakan ahli gizi atau ahli terapi fisik tentang aspek khusus perawatan
pasien.
Sertakan rencana pemulangan pasien dan kebutuhan perawatan di rumah.
Perawat perlu melakukan konsultasi dan membuat pengaturan bersama perawatan komunitas,
petugas dinas sosial, dan lembaga khusus yang menyediakan informasi dan peralatan
yang diperlukan pasien.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap perencanaan dalam keperawatan ini
sangat penting, hal ini dilakukan agar proses keperawatan dapat dicapai sesuai apa yang
diharapkan. Rencana keperawatan yang akan disusun harus mempunyai beberapa komponen,
yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasi. Komponen-
komponen tersebut sangat membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
yang telah diimplementasikan.