Anda di halaman 1dari 20

SURAT KEPUTUSAN KETUA YAYASAN WIDIA

LAROS Nomor: 18/SK/IV/2020

YAYASAN WIDYA LAROS


Jln. Hasanudin No. 64, Genteng Wetan Tlp/Fax : (0333) 846346
Jln. Hasanudin No, 10 X Simbar Tampo Cluring Tlp/Fax (0333) 394271
Website : www.smkvsiglobal.sch.id Email: Widya_laros@yahoo.com
Banyuwangi
2020

0
SURAT KEPUTUSAN
KETUA YAYASAN WIDYA LAROS
NOMOR: 18/SK/IV/2020

TENTANG
PERATURAN KEPEGAWAIAN
YAYASAN WIDYA LAROS

Menimbang : 1. Bahwa demi tertibnya penjaringan, pengangkatan, penempatan


dan pengembangan sumber daya pegawai dan kesejahteraannya
diperlukan peraturan kepegawaian
2. Bahwa untuk merealisasikan hal di atas diperlukan keputusan
ketua Yayasan widya laros
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim
Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemrintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Akta Notaris Nomor 02 Tanggal 4 Januari 2011 tentang
Pendirian Yayasan Widya Laros
5. SK Ketua Yayasan Nomor 017/SK/09/2014 tentang Pedoman
Kepegwaian
Memperhatikan : 1. Hasil rapat Yayasan tanggal 8 April 2020 tentang Peraturan
Kepegawaian Yayasan Widya Laros
MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan ketua Yayasan Widya Laros tentang Peraturan

Kepegawaian:
1. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pegawai akan diatur
dalam Peraturan Kepegawaian Yayasan Widya Laros
2. Dalam hal penetapan pegawai yang tidak memenuhi ketentuan
diperlukan penjelasan yang tidak terpisah dengan peraturan ini
3. Peraturan Kepegawaian ini terdiri dari 11 bab dan 26 pasal yang
saling berkaitan.

1
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Ketentuan Umum ini akan di jelaskan sebagai berikut :


1. Peraturan adalah ketentuan yang bersifat mengikat sebagai acuan untuk mengatur kegiatan
lembaga agar berjalan dengan tertib dan lancar.
2. Pegawai adalah Pendidik (guru/dosen) dan tenaga kependidikan (tenaga administrasi, tenaga
laboratorium. Tenaga perpustakaan, tenaga kebersihan, bendahara, tenaga keamanan,
penjaga sekolah/kampus dan lain-lain) yang ditetapkan dengan keputusan Yayasan dan/atau
pimpinan satuan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan di SMK Visi Global
maupun Politeknik Mitra Global dengan status pegawai tetap, pegawai tidak tetap dan
pegawai khusus.
3. Maksud dan tujuan Yayasan Widya Laros adalah menyelenggarakan usaha baik dibidang
pendidikan maupun non pendidikan dalam rangka ikut serta meningkatkan kualitas tarap
kehidupan, sumber daya dan kesejahteraan masyarakat.
4. Pengawas adalah staf Yayasan yang diberi tugas dan wewenang untuk memberi bimbingan,
petunjuk kearah perbaikan dan peningkatan bagi pengelolaan dalam pelaksanaan pendidikan
maupun terhadap pegawai dilingkungan Yayasan Widya Laros.
5. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
6. SMK Visi Global merupakan pendidikan vokasional jenjang menengah dengan program
studi yang diselenggarakan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
diperkaya dan dikembangkan sesuai keunggulan lokal dan bertaraf Internasional.
7. Politeknik Mitra Global merupakan pendidikan vokasional jenjang pendidikan tinggi dengan
program studi yang diselenggarakan dengan mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNPT) yang diperkaya dikembangkan sesuai keunggulan lokal dan bertaraf Internasional.

8. Tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi tenaga professional sesuai
dengan bidang keahlian dan mampu mengamalkan ilmunya untuk dapat berkompetisi dalam
dunia kerja untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar.
9. Dinas Pendidikan adalah Lembaga pemerintah Kabupaten/Provinsi yang ditugaskan untuk
membina kegiatan pendidikan di lingkungan kabupaten Banyuwangi.
10. Yayasan adalah Yayasan Widya Laros yang menyelenggarakan pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi dengan ijin dari pemerintah.
11. Untuk pembinaan Pegawai Yayasan perlu adanya aturan tentang sistem pembinaan dan
tindakan serta hukuman disiplin bagi pegawai Yayasan Widya Laros.
12. Dalam rangka untuk lebih menjamin obyektivitas pembinaan pegawai berdasarkan sistem
karier dan prestasi kerja perlu adanya penilaian yang dituangkan dalam DP3 pegawai
Yayasan dan pejabat yang menilai sesuai ketentuan yang berlaku.

2
BAB II
PEGAWAI
Pasal 2
Status Kepegawaian

1. Jenis Pegawai :
1.1. Tenaga Pendidik yaitu guru/dosen yang tugasnya mendidik, mengajar, membimbing,
melatih, memotivasi dan memfasilitasi peserta didik dalam mencapai prestasi belajar.
1.2. Tenaga Kependidikan yaitu pegawai yang ditetapkan untuk mendukung kelancaran
kegiatan pendidikan, seperti; tenaga administrasi, tenaga laboratorium. Tenaga
perpustakaan, tenaga kebersihan, bendahara, tenaga keamanan, penjaga
sekolah/kampus, dan lain-lain.

2. Status Kepegawaian
2.1. Pegawai Tetap Yayasan
a. Pegawai yang ditetapkan berdasarkan jenjang kepegawaian Yayasan yang dimulai
dari masa kontrak, masa honor, calon pegawai dan pegawai tetap Yayasan.
b. Jenjang kepegawaian untuk masa kontrak maksimal 2 tahun dan jika dinilai
memenuhi persyaratan ditingkatkan menjadi pegawai honorer tetap.
c. Pegawai honorer tetap minimal selama 2 tahun dan setelah dinilai memenuhi
persyaratan diangkat menjadi calon pegawai tetap Yayasan.
d. Calon pegawai tetap Yayasan minimal selama 1 tahun, kemudian ditetapkan
menjadi pegawai tetap Yayasan.
2.2. Pegawai Khusus
a. Pegawai yang direkrut oleh Yayasan maupun Kepala Sekolah/Direktur akan tetapi
tidak memenuhi persyaratan dan prosedur yang seharusnya.
b. Guru/dosen yang berstatus pegawai khusus dibutuhkan karena memang
keberadaannya di sekolah/ kampus diperlukan.
c. Tenaga kependidikan berstatus pegawai khusus dibutuhkan sekolah/kampus untuk
mengisi posisi seperti tenaga administrasi, bendahara, operator sekolah/ kampus,
tenaga keamanan dan tenaga kebersihan di kelompokan sebagai tenaga
harian. 2.3. Pegawai Tidak Tetap
a. Pegawai yang direkrut oleh Kepala Sekolah/Direktur dengan persetujuan Ketua
Yayasan.
b. Guru/dosen tidak tetap dikelompokan berdasarkan 3 kategori yaitu : guru/dosen
kelompok A ( umum/MKDU )kelompok B ( Penunjang kejuruan / keahlian) dan
kelompok C ( Profesional/Core/Keahlian)
c. Tenaga kependidikan tidak tetap seperti tenaga administrasi, bendahara, operator
sekolah/kampus, tenaga keamanan dan tenaga kebersihan di kelompokan sebagai
tenaga harian.

3
Pasal 3
Kewajiban dan Tanggung Jawab Pegawai

1. Kewajiban dan tanggung jawab pegawai :


1.1. Loyal kepada sekolah/ kampus dan Yayasan
1.2. Mentaati ketentuan jam kerja yang telah ditetapkan sekolah/kampus.
1.3. Mengutamakan kepentingan Yayasan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.

1.4. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat sekolah/kampus maupun Yayasan.


1.5. Menyimpan rahasia sekolah/kampus maupun Yayasan yang sepatutnya dirahasiakan.

1.6. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan sekolah/kampus maupun


Yayasan baik yang menyangkut tugas kedinasan maupun secara umum.
1.7. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian,
kesadaran dan tanggung jawab.
1.8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan
sekolah/kampus maupun Yayasan.
1.9. Menciptakan, memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan
kesatuan korp pegawai Yayasan
1.10. Melaporkan kepada atasan apabila mengetahui hal-hal yang dapat membahayakan
atau merugikan sekolah/kampus dan Yayasan terutama dibidang keamanan,
keuangan dan material.
1.11. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada semua stakeholder
sekolah/kampus maupun Yayasan menurut bidang masing-masing.
1.12. Bersikap ramah dan sopan santun dalam berpakaian, bertingkah laku terhadap
sesama pegawai, atasan dan Yayasan serta masyarakat.

2. Larangan bagi pegawai:


2.1. Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun pihak
lain.
2.2. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat
sekolah/kampus maupun Yayasan.
2.3. Menyalahgunakan barang, uang, dan dokumen berharga milik sekolah/kampus
maupun Yayasan.
2.4. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan
barang, dokumen atau surat berharga milik sekolah/kampus ataupun Yayasan
secara tidak sah.
2.5. Melakukan kegiatan dengan atasan, teman sejawat, bawahan ataupun orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan tujuan untuk kepentingan pribadi,
kelompok maupun pihak lain yang secara langsung merugikan sekolah/kampus
dan Yayasan.
2.6. Menerima hadiah atau pemberian dari siapapun juga yang diketahui atau dapat
diduga bahwa pemberian tersebut menyangkut dengan jabatan atau pekerjaan
pegawai Yayasan yang bersangkutan.
2.7. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan dan menghalangi berjalannya tugas
kedinasan.

4
2.8. Membicarakan atau memanfaatkan rahasia sekolah/kampus atau Yayasan yang
diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun
pihak lain.
2.9. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apapun juga selama
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, kelompok, maupun pihak lain.
2.10. Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud di atas adalah pelanggaran disiplin.

Pasal 4
Penerimaan Pegawai

1. Persyaratan penerimaan Pegawai


1.1. Persyaratan untuk Tenaga Pendidik (guru/dosen)
a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 21 tahun dan maksimal 35 tahun.
c. Berijazah minimal S1 untuk guru dan S2 untuk dosen, dari perguruan tinggi
minimal terakreditasi B.
d. Nilai IPK minimal 3,00 (PTN) atau 3,25 (PTS) untuk pelamar guru dan 3,25
(PTN) atau 3,50 (PTS) untuk pelamar dosen.
e. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
f. Memiliki kompetensi yang diperlukan jika ada.
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian (SKCK ).
h. Surat Keterangan Sehat dari Dokter.
i. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
j. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
k. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2. Persyaratan Tenaga Kependidikan


1.2.1. Tenaga Administrasi
a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun.
c. Berijazah minimal SMA/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV ).
e. Memiliki Kompetensi TIK sesuai tugas yang dilakukan.
f. Surat Keterangan Sehat dari dokter.
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian (SKCK ).
h. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
i. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
j. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2.2. Bendahara
a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 20 tahun dan maksimal 35 tahun.
c. Berijazah minimal D3/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
e. Memiliki Kompetensi TIK sesuai tugas yang dilakukan.
f. Surat Keterangan Sehat dari dokter.
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian.

5
h. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
i. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
j. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2.3. Operator sekolah/kampus


a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 20 tahun dan maksimal 35 tahun.
c. Berijazah minimal D3/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
e. Memiliki Kompetensi TIK sesuai tugas yang dilakukan.
f. Surat Keterangan Sehat dari dokter.
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian (SKCK).
h. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
i. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
j. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2.4. Tenaga Perpustakaan


a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 20 tahun dan maksimal 35 tahun.
c. Berijazah minimal D3/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
e. Memiliki Kompetensi TIK sesuai tugas yang dilakukan
f. Surat Keterangan Sehat dari dokter.
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian (SKCK ).
h. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
i. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
j. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2.5. Tenaga Laboratorium


a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 20 tahun dan maksimal 35 tahun.
c. Berijazah minimal D3/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
e. Memiliki Kompetensi TIK sesuai tugas yang dilakukan.
f. Surat Keterangan Sehat dari dokter.
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian(SKCK ).
h. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
i. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
j. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2.6. Tenaga keamanan


a. Mengajukan surat permohonan .
b. Berusia minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun.
c. Berijazah minimal SMA/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
e. Memiliki Sertifikat tenaga keamanan/SATPAM .
f. Surat Keterangan Sehat.

6
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian.
h. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
i. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
j. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2.7. Tenaga kebersihan


a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 15 tahun dan maksimal 30 tahun.
c. Berijazah minimal SMP/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
e. Surat Keterangan Sehat dari dokter.
f. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian (SKCK).
g. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
h. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
i. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

1.2.8. Sopir
a. Mengajukan surat permohonan.
b. Berusia minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun.
c. Berijazah minimal SMA/sederajat.
d. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV).
e. Memiliki minimal Sim A.
f. Surat Keterangan Sehat dari dokter .
g. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian.
h. Melampirkan pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
i. Melampirkan Identitas Kartu Tanda Penduduk.
j. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja jika ada.

2. Prosedur penerimaan pegawai :


2.1 Prosedur penerimaan pegawai tetap Yayasan diatur dengan tahapan:
a. Melakukan pemeriksaan administrasi terhadap pelamar.
b. Menetapkan pelamar yang lulus administrasi.
c. Mengumumkan waktu interview/wawancara kepada calon pegawai.
d. Melaksanakan interview terhadap calon pegawai.
e. Menetapkan hasil seleksi.
f. Menyampaikan hasil seleksi kepada calon pegawai.
2.2 Prosedur penerimaan pegawai khusus diatur dengan tahapan.
a. Melakukan pemeriksaan administrasi terhadap pelamar.
b. Menetapkan pelamar yang lulus administrasi.
c. Mengumumkan waktu interview/wawancara kepada calon pegawai.
d. Melaksanakan interview terhadap calon pegawai oleh Yayasan maupun Kepala
Sekolah/Direktur.
e. Menetapkan hasil seleksi.
f. Menyampaikan hasil seleksi kepada calon pegawai.
2.3 Prosedur penerimaan pegawai tidak tetap diatur dengan tahapan.
a. Melakukan pemeriksaan administrasi terhadap pelamar
b. Menetapkan pelamar yang lulus administrasi.
c. Mengumumkan waktu interview/wawancara kepada calon pegawai.

7
d. Melaksanakan interview terhadap calon pegawai oleh Kepala Sekolah/Direktur .
e. Menetapkan hasil seleksi dengan persetujuan Yayasan.
f. Menyampaikan hasil seleksi kepada calon pegawai.
3. Model seleksi dan materi
3.1. Model seleksi
a. Tulis
b. Interview
c. Presentasi / praktek
3.2. Materi seleksi
a. Pengetahuan umum
b. Tes Potensi Akademik
c. Pengetahuan teknis sesuai bidang
d. Kemampuan TIK
e. Psikotes
Model seleksi dan materi disusun dengan memperhatikan jenis pegawai

Pasal 5
Beban kerja pegawai

1. Mengacu ketentuan kepagawaian, beban kerja pegawai diatur


1.1. Kewajiban mengajar Pendidik (guru) sebagai berikut
a. Kepala Sekolah : 6 jam pelajaran
b. Wakil Kepala Sekolah : 12 jam pelajaran
c. Kaprodi : 18 jam pelajaran
d. Guru : 24 jam pelajaran
1.2. Kewajiban mengajar pendidik (dosen)
a. Direktur : 3 SKS
b. Wakil direktur : 6 SKS
c. Kaprodi : 9 SKS
d. Dosen : 12 SKS
1.3. Kewajiban kerja tenaga kependidikan diatur sebagai berikut :
a. Tenaga administrasi, bendahara, operator : 8 jam/ hari
b. Tenaga Pustakawan/Laboran sejenisnya : 8 jam/ hari
c. Tenaga kebersihan, keamanan, penjaga sekolah/kampus : 7 jam/ hari

2. Dalam hal pegawai yang melampaui beban/jam mengajar atau jam kerja akan diberikan
kompensasi atau kelebihan jam mengajar yang diatur dengan ketentuan Yayasan.

BAB III
JABATAN

Pasal 6
Penentuan Jabatan

1. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
pegawai tetap/khusus Yayasan.

8
2. Pengangkatan dalam jabatan didasarkan atas penilaian tentang loyalitas, kedisiplinan,
prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan
sebagaimana yang tertuang dalam DP3.
3. Jabatan struktural yang secara tegas dalam struktur organisasi Sekolah seperti: Kepala
sekolah, Wakil Kepala sekolah, Ketua Program Studi, kepala tata usaha, kepala laboratorium
dan bendahara ditetapkan oleh Yayasan.
4. Jabatan struktural yang secara tegas dalam struktur organisasi Perguruan Tinggi (Politeknik)
seperti: Direktur, Wakil Direktur, Ketua Program Studi, kepala tata usaha, kepala
laboratorium dan bendahara ditetapkan oleh Yayasan.
5. Jabatan profesional adalah jabatan yang tidak ada dalam struktur organisasi tetapi diperlukan
dalam rangka meningkatkan pelayanan dan mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan
sekolah dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pasal 7
Pengangkatan Kepala Sekolah/Direktur

1. Kepala Sekolah/Direktur yang berasal dari pegawai tetap Yayasan diangkat oleh Yayasan,
sedangkan yang berasal dari PNS ditetapkan dengan persetujuan Yayasan.
2. Diutamakan yang berasal dari pegawai tetap Yayasan.
3. Persyaratan menjadi Kepala Sekolah/Direktur
3.1. Guru/dosen tetap Yayasan atau guru/dosen DPK dari PNS.
3.2. Memiliki ijazah formal minimal S1untuk Kepala sekolah dan S2 untuk Direktur.
3.3. Pengalaman mengajar minimal 8 tahun.
3.4. Memiliki kemampuan Leadership.
3.5. Memiliki kemampuan TIK.
3.6. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif (Toefl skor minimal 500).
4. Jika belum ada yang memenuhi persyaratan diatas maka Yayasan berhak mengambil
kebijakan untuk mengangkat Pjs.Kepala Sekolah/Direktur dari lembaga lain yang
professional.

Pasal 8
Prosedur Pengusulan Kepala Sekolah/Direktur

1. Prosedur Pengusulan Kepala Sekolah/Direktur


1.1. Kepala Sekolah/Direktur membentuk panitia penjaringan Calon Kepala
Sekolah/Direktur.
1.2. Kriteria pemilihan berdasarkan kepemimpinan, kepribadian, menajerial, kewirausahaan
dan sosial serta visioner.
1.3. Panitia melakukan pemilihan secara aklamasi atau pemungutan suara untuk
mendapatkan minimal 3 orang calon Kepala Sekolah/Direktur.
1.4. Calon Kepala Sekolah/Direktur yang lolos seleksi diusulkan kepada Yayasan dengan
melengkapi persyaratan administrasi dan pernyataan kesanggupan atau kesediaan
calon.
1.5. Yayasan melakukan verifikasi data usulan calon Kepala Sekolah/Direktur

2. Prosedur Penetapan Kepala Sekolah/Direktur


2.1. Yayasan melakukan penilaian melalui uji kepatutan dan kelayakan atas kompetensi yang
disebutkan pada point 1.2

9
2.2. Yayasan mengadakan rapat akhir untuk menetapkan Kepala Sekolah/Direktur.
2.3. Yayasan menerbitkan Surat Keputusan.

Pasal 9
Pengangkatan Wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur

1. Wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur dapat berasal dari pegawai tetap Yayasan maupun
guru/dosen PNS yang diperbantukan.
2. Wakil Kepala Sekolah yang ditetapkan ada 3 yaitu bidang Kurikulum; Sarpras; Kesiswaan
dan hubungan dunia kerja.
3. Wakil Direktur yang ditetapkan ada 3 yaitu bidang Akademik; Keuangan, Administrasi dan
SDM; serta kemahasiswaan dan kerja sama.
4. Banyaknya Wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur disesuaikan dengan kebutuhan dan
banyaknya siswa/mahasiswa sbb:
4.1. Jumlah siswa/mahasiswa kurang dari 210 siswa/mahasiswa maka tidak ada wakil Kepala
Sekolah/Wakil Direktur.
4.2. Jumlah siswa/mahasiswa 210 s/d 315 siswa/mahasiswa diperlukan 1 wakil Kepala
Sekolah/Wakil Direktur.
4.3. Jumlah siswa/mahasiswa 316 s/d 525 siswa/mahasiswa diperlukan 2 wakil Kepala
Sekolah/Wakil Direktur.
4.4. Jumlah siswa/mahasiswa lebih dari 526 siswa/mahasiswa maka diperlukan 3 wakil
Kepala Sekolah/Wakil Direktur.
5. Persyaratan menjadi wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur
5.1. Guru/dosen tetap Yayasan atau guru/dosen DPK (guru/dosen yang diperbantukan) dari
PNS.
5.2. Memiliki ijazah formal minimal S1 untuk Wakil Kepala Sekolah dan S2 untuk Wakil
Direktur.
5.3. Pengalaman mengajar minimal 5 tahun.
5.4. Memiliki kemampuan Leadership.
5.5. Memiliki kemampuan TIK.
5.6. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif (Toefl skor minimal 500).

Pasal 10
Prosedur Pengusulan Wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur

1. Prosedur Pengusulan Wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur


1.1. Kepala Sekolah/Direktur mengadakan rapat pemilihan calon wakil Kepala
Sekolah/Wakil Direktur.
1.2. Kriteria pemilihan berdasarkan kepemimpinan, kepribadian, menajerial, kewirausahaan
dan sosial.
1.3. Kepala Sekolah/Direktur melakukan pemilihan secara aklamasi atau
pemungutan suara untuk mendapatkan minimal 3 orang calon wakil Kepala
Sekolah/Wakil Direktur.
1.4. Calon Wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur yang diusulkan kepada Yayasan dengan
melengkapi persyaratan administrasi dan pernyataan kesanggupan atau kesedian calon.
1.5. Yayasan melakukan verifikasi data usulan calon wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur

10
2. Prosedur Penetapan Wakil Kepala Sekolah/Wakil Direktur
2.1. Yayasan melakukan penilaian melalui uji kepatutan dan kelayakan atas kompetensi yang
disebutkan pada point 1.2
2.2. Yayasan mengadakan rapat akhir untuk menetapkan Wakil Kepala Sekolah/Wakil
Direktur.
2.3. Yayasan menerbitkan Surat Keputusan.

Pasal 11
Pengangkatan Ketua Prodi

1. Ketua Prodi dapat berasal dari pegawai tetap Yayasan maupun guru/dosen PNS yang
diperbantukan.
2. Ketua prodi yang ditetapkan harus mempunyai kualifikasi linier akademik dengan program
keahlian yang ada.
3. Dalam kondisi terbatas Kaprodi diberikan wewenang untuk menjalin hubungan dengan dunia
kerja.
4. Persyaratan menjadi ketua prodi
a. Guru/dosen tetap Yayasan atau guru/dosen DPK dari PNS.
b. Memiliki ijazah formal minimal S1(SMK) S2 (Poltek) sesuai program keahlian.
c. Pengalaman mengajar minimal 3 tahun.
d. Memiliki kemampuan Leadership.
e. Memiliki kemampuan TIK.
f. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif (Toefl skor minimal 500).

Pasal 12
Prosedur Pengusulan Ketua Program Studi (Kaprodi)

1. Prosedur Pengusulan Kaprodi


1.1. Kepala Sekolah/Direktur memilih dan mengusulkan calon Kaprodi 2-3 orang.
1.2. Kriteria pemilihan berdasarkan kepemimpinan, kepribadian, menajerial, kewiraan dan
social.
1.3. Calon Kaprodi diusulkan kepada Yayasan dengan melengkapi persyaratan administrasi
dan pernyataan kesanggupan atau kesedian calon Kaprodi.
1.4. Yayasan melakukan verifikasi data usulan calon Kaprodi.
2. Prosedur Penetapan Kaprodi
2.1. Yayasan melakukan penilaian melalui uji kepatutan dan kelayakan atas kompetensi yang
disebutkan pada point 1.2 diatas.
2.2. Yayasan mengadakan rapat akhir untuk menetapkan Kaprodi.
2.3. Yayasan menerbitkan Surat Keputusan.

Pasal 13
Masa Jabatan

1. Masa jabatan untuk pejabat struktural adalah 4 tahun.


2. Pengunduran diri dapat dilakukan selama masa jabatan dengan alasan yang logis.

11
3. Apabila melakukan pelanggaran yang sangat prinsip dan pelanggaran moral serta hukum
selama masa jabatan maka Yayasan berwenang untuk memberhentikannya.
4. Periode jabatan sebanyak-banyaknya 2 kali masa jabatan dan dapat diusulkan kembali
setelah 4 tahun berikutnya.
BAB IV
PANGKAT

Pasal 14
Nama Pangkat

1. Pengkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang pegawai dalam rangkaian
kepegawaian yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan gaji.
2. Nama dan susunan pangkat sbb:

No Pangkat Golongan Ruang

1. Juru Muda I A
2. Juru Muda Tk. I I B
3. Juru I C
4. Juru Tk. I I D
5. Pengatur Muda II A
6. Pengatur Muda Tk. I II B
7. Pengatur II C
8. Pengatur Tk. I II D
9. Penata Muda III A
10. Penata Muda Tk. I III B
11. Penata III C
12. Penata Tk. I III D
13. Pembina Muda IV A
14. Pembina Muda Tk. I IV B
15. Pembina IV C
16. Pembina Tk, I IV D

Pasal 15
Pengangkatan Dalam Pangkat

1. Pegawai tetap Yayasan harus mengalami masa kontrak dan masa honor sebagaimana
ketentuan kepegawaian Yayasan.
2. Pengangkatan pertama ditetapkan sebagai Calon Pegawai Tetap Yayasan (Capeg) dan
kepadanya diberikan 80% kali gaji pokok menurut pangkat dan golongan ruang.
3. Penyesuaian masa pengabdian yang telah dilakukan sebelum bergabung dilakukan pada saat
diangkat menjadi calon pegawai Tetap Yayasan dengan ketentuan bahwa pengabdian di
bidang pendidikan yang linier sesuai lembaga pendidikannya.
4. Pengangkatan dalam pangkat dan golongan ditetapkan dalam tabel sbb:

12
No Ijazah Pangkat / Golongan Masa Kerja

1. SMP/ Sederajat Juru Tk I / ID 0 tahun


2. SMA / SEDERAJAT / D1 Pengatur Muda / IIA 3 tahun
3. D2 Pengatur Muda Tk.I / IIB 0 tahun
4. D3 / Sarmud Pengatur / II C 3 tahun
5. S1 / D4 / Akta IV Pengatur Tk.I / IID 0 tahun
6. S2 Penata Muda / IIIA 3 tahun
7 S3 Penata Muda Tk. I / IIIB 0 tahun

Pasal 16
Batas Kepangkatan

1. Batas Kepangkatan adalah pangkat tertinggi yang dicapai oleh pegawai tetap Yayasan.
2. Batas kepangkatan sbb:
2.1. Kualifikasi Pendidikan S3 yang sesuai bidang tugas golongan pangkat tertinggi IVC
sedangkan yang tidak sesuai bidang tugasnya IVB.
2.2. Kualifikasi Pendidikan S2 yang sesuai bidang tugas golongan pangkat tertinggi IVB
sedangkan yang tidak sesuai bidang tugasnya IVA.
2.3. Kualifikasi Pendidikan S1/D4 yang sesuai bidang tugas golongan pangkat tertinggi IVA
sedangkan yang tidak sesuai bidang tugasnya IIID.
2.4. Kualifikasi Pendidikan D2/Sarmud/D3 yang sesuai bidang tugas golongan pangkat
tertinggi IIIC sedangkan yang tidak sesuai bidang tugasnya IIIB.
2.5. Kualifikasi Pendidikan SMA/D1 yang sesuai bidang tugas golongan pangkat tertinggi
IIIB sedangkan yang tidak sesuai bidang tugasnya IIIA.
2.6. Kualifikasi Pendidikan SMP yang sesuai bidang tugas golongan pangkat tertinggi IIIA
sedangkan yang tidak sesuai bidang tugasnya IID.

Pasal 17
Kenaikan Pangkat

1. Kenaikan pangkat pegawai tetap Yayasan dilakukan setiap 1 April dan 1 Oktober.
2. Jenis kenaikan pangkat
2.1. Kenaikan Pangkat Reguler adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai
yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan tanpa memperhatikan jabatan yang
dijalankan yaitu:
a. Apabila telah menjalankan tugas 4 tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap
komponen penilaian ( DP3) dapat mencapai nilai sekurang-kurangnya B ( baik )
dalam 2 tahun terakhir.
b. Jika telah menjalankan tugas 5 tahun dalam pangkat yang dimiliki dan penilaian
rata-rata (DP3) mencapai nilai rata-rata B.
c. Apabila point a, b diatas belum terpenuhi maka kenaikan pangkatnya belum bisa
dipertimbangkan.

2.2. Kenaikan pangkat pilihan adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai
dengan ketentuan sbb:

13
a. Apabila memangku jabatan struktural yang belum mencapai pangkat minimal yang
dipersyaratkan yaitu pangkat III/B.
b. Persyaratan untuk jenjang pangkat pilihan dimaksud adalah :
1). Telah menjalankan tugas jabatan sekurang-kurangnya selama 2 tahun dalam
pangkat yang dimiliki.
2). Penilaian pekerjaan DP3 sekurang-kurangnya B dalam 2 tahun terakhir.
3). Apabila belum terpenuhi persyaratan di atas maka kenaikan pangkat pilihan
belum dapat dipertimbangkan.
c. Kenaikan pangkat pilihan hanya diberikan kepada pegawai Yayasan sebanyak-
banyaknya 2 kali selama menjadi pegawai Yayasan

2.3. Kenaikan Pangkat Istimewa adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai
Yayasan yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa minimal selama 2 tahun berturut-
turut dengan ketentuan sbb:
a. Menghasilkan penemuan baru yang bermanfaat bagi kemajuan sekolah/kampus
dan Yayasan sehingga yang bersangkutan menjadi pegawai teladan.
b. Prestasi luar biasa tersebut dinyatakan dengan surat keputusan oleh dinas
pendidikan atau lembaga nasional yang kridibel.
c. Pangkat yang diberikan dalam kenaikan istimewa tersebut adalah setingkat lebih
tinggi dari pangkat sebelumnya.
d. Apabila pada saat mendapat kenaikan istimewa pegawai tersebut bersamaan
dengan waktu kenaikan reguler maka kenaikan pangkat istimewa ditunda
sekurang-kurangnya 2 tahun dan tetap dipersyaratkan penilaian DP3 sekurang-
kurangnya B.
e. Apabila dalam 2 tahun penilaian DP3 belum mencapai syarat yang ditentukan,
maka kenaikan pangkat istimewa tersebut ditunda dan jika memungkinkan dapat
dibatalkan.

2.4. Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah adalah Kenaikan pangkat yang diberikan
kepada pegawai Yayasan yang telah memperoleh ijazah yang sesuai dengan bidang
tugasnya.
a. Pegawai yang memperoleh ijazah sesuai dengan bidang tugasnya tetapi telah
melampaui dasar pangkat minimal maka yang bersangkutan diberikan kenaikan
pangkat penyesuaian ijazah 1 tingkat lebih tinggi dengan syarat masa kerja pangkat
terakhir telah mencapai 2 tahun.
b. Syarat penyesuian ijazah dilengkapi dengan surat ijin studi dari Yayasan, daftar
penilaian DP3 dan setiap unsur penilaian sekurang-kurangnya B (baik) dalam 2
tahun terakhir.
c. Tabel kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sbb:
Ijazah Gol/Pangkat Masa Kerja Pangkat
No yang Minimal Dlm Penyesuaian Masa Kerja Golongan
diperoleh pangkat
1 SMP/SMA I C 2 tahun ID Disesuaikan Tabel
Gaji
2 D1 ID 2 tahun II A Disesuaikan Tabel
Gaji
3 D2 II A 2 tahun II B Disesuaikan Tabel
14
Gaji
4 D3 II B 2 tahun II C Disesuaikan Tabel
Gaji
5 S1 II C 2 tahun II D Disesuaikan Tabel
Gaji
6 S2 II D 2 tahun III A Disesuaikan Tabel
Gaji
7 S3 III A 2 tahun III B Disesuaikan Tabel
Gaji
BAB V

CUTI PEGAWAI
Pasal 18

Jenis Cuti Pegawai

1. Cuti Tahunan
1.1. Setiap pegawai Yayasan yang telah bekerja sebagai pegawai tetap Yayasan sekurang-
kurangnya 1 tahun secara terus menerus dengan data kehadiran kerja 97,5% berhak atas
cuti tahunan kecuali guru/dosen dan pegawai sekolah/kampus
1.2. Lama cuti tahunan adalah 12 hari kerja dan tidak dapat dipecah-pecah hingga dalam
waktu yang kurang dari 3 hari kerja.
1.3. Cuti Tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan dinyatakan hangus dan
tidak dapat diakumulasikan dengan tahun berikutnya.
1.4. Cuti tahunan yang ditangguhkan oleh Yayasan dalam tahun yang bersangkutan dapat
diambil oleh pegawai Yayasan dalam tahun berikutnya selama 18 hari kerja termasuk
cuti tahunan yang sedang berjalan.
1.5. Cuti tahunan diberikan Yayasan kepada pegawai secara tertulis

2. Cuti Besar
2.1. Setiap pegawai Yayasan yang telah bekerja sebagai pegawai tetap Yayasan sekurang-
kurangnya 3 tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar.
2.2. Cuti besar yang dimaksud adalah untuk keperluan memenuhi kewajiban agama seperti
menunaikan Ibadah Haji atau umroh dan lain-lain yang berkaitan peribatan umat
beragama.
2.3. Cuti besar diberikan paling lama 2 bulan.
2.4. Cuti Besar diberikan secara tertulis oleh Yayasan.

3. Cuti Sakit
3.1. Setiap pegawai tetap Yayasan berhak mendapatkan cuti sakit.
3.2. Pegawai Yayasan yang sakit selama 1-3 hari harus memberitahukan kepada atasan
langsung secara tertulis maupun lisan dan bukti sakit.
3.3. Pegawai yang sakit lebih dari 3 hari sampai 12 hari kerja harus mengajukan cuti sakit
kepada Yayasan melalui Kepala Sekolah/kampussecara tertulis dengan melampirkan
surat keterangan sakit dari dokter.
4. Cuti Bersalin
4.1. Setiap pegawai wanita yang mengalami persalinan berhak atas cuti bersalin.

15
4.2. Lamanya cuti bersalin adalah 2 bulan berdasarkan kalender, bukan dihitung berdasarkan
hari kerja.
4.3. Pegawai harus mengajukan permintaan cuti bersalin secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang.
4.4. Cuti bersalin diberikan oleh Yayasan secara tertulis.

5. Cuti Karena Alasan Penting


5.1. Pegawai yang telah mengabdi selama paling sedikit 5 tahun berhak atas cuti karena
alasan penting untuk paling lama 1 bulan.
5.2. Untuk mendapatkan cuti karena alasan penting yang bersangkutan harus mengajukan
permintaan cuti kepada pejabat yang berwenang secara tertulis dengan menyebutkan
alasannya.
5.3. Cuti karena alasan penting diberikan secara tertulis oleh Yayasan.

BAB VI
PENGGAJIAN
Pasal 19
1. Pengertian.
a. Honorium adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai tidak tetap.
b. Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai yang melakukan beban
tugas berbasis kinerja.
2. Gaji Pokok adalah pemberian penghasilan kepada pegawai yang diangkat dan ditetapkan
dalam pangkat tertentu berdasarkan golongan ruang pangkat pada saat diangkat sebagai
Calon pegawai, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan Yayasan.
3. Penghasilan honor dan Calon pegawai adalah Hak atas gaji bagi pegawai honorer dimana
besar kecilnya honor ditentukan oleh Yayasan dan untuk Calon Pegawai (Capeg) gaji
dihitung 80 % dari gaji pokok Yayasan.
4. Kepada pegawai yang diangkat dalam suatu pangkat tertentu atau pangkat yang lebih tinggi
diberikan gaji pokok berdasarkan golongan dan ruang atau berdasarkan pangkat baru yang
segaris dengan gaji pokok dan masa kerja dalam pangkat sebelumnya yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan persyarikatan.
5. Gaji Pegawai tetap maupun Pegawai Honor dibayar dibelakang setiap bulan pada awal
bulan.

BAB VII
TUNJANGAN
Pasal 20
1. Tunjangan adalah Sejumlah uang atau barang sebagai imbalan jasa yang diberikan oleh
Persyarikatan yang jenis dan jumlahnya ditetapkan dalam peraturan.
2. Macam tunjangan :
a. Tunjangan isteri/suami
b. Tunjangan anak
c. Tunjangan jabatan
d. Tunjangan Pangan
e. Tunjangan Kesehatan
f. Tunjangan lain yang diatur tersendiri oleh penyelenggara.

16
Pasal 21

1. Tunjangan keluarga.
1.1. Kepada pegawai yang beristeri/bersuami diberikan tunjangan isteri/suami 5 % (lima
persen) dari gaji pokok.
1.2. Bilamana suami/isteri kedua-duanya sebaga, maka tunjangan isteri/suami diberikan
kepada pegawai yang mempunyai gaji pokok lebih tinggi.
1.3. Tunjangan isteri/suami hanya diberikan untuk satu orang isteri/suami.
1.4. Kepada pegawai yang mempunyai anak/anak angkat yang disahkan oleh pengadilan
berumur sampai dengan 21 (dua pupuh satu) tahun belum menikah/belum bekerja
dan sampai berumur 25 (duapuluh lima) tahun dengan syarat masih kuliah
melampirkan surat keterangan dari kampus, dan nyata-nyata menjadi
tanggungannya berdasarkan surat-surat keterangan yang sah diberikan tunjangan
anak 2.5 % (dua setengan persen) dari gaji pokok untuk setiap anak.
1.5. Tunjangan anak diberikan maksimal 3 (tiga) orang anak.

Pasal 22
1. Uang duka meninggal.
1.1. Kepada istri atau suami Pegawai yang meninggal karena saat menjalankan tugas
diberikan uang duka sebesar dua kali gaji pokok.
1.2. Apabila Pegawai yang meninggal tidak meninggalkan istri, suami ataupun anak,
maka uang duka tersebut diberikan kepada orang tuanya atau ahli waris.
1.3. Uang duka meninggal diberikan dengan Surat Keputusan dari pejabat yang
berwenang denga bahan-bahan sebagai berikut :
a) Berita acara tentang kecelakaan yang menimpa Pegawai yang bersangkutan
dibuat oleh pejabat yang berwajib seperti Polisi atau Pamong Praja.
b) Surat pernyataan pimpinan unit Pegawai yang bersangkutan bekerja yang
antara lain memuat keterangan bahwa meninggalnya disebabkan oleh
kecelakaan yang terjadi karena dinas.
c) Surat keterangan dari dokter (vesum etrepetrum) yang menyatakan bahwa
Pegawai tersebut telah meninggal dunia akibat kecelakaan yang menimpa
dirinya
d) Pegawai yang meninggal karena sebab lain (bukan karena musibah saat tugas)
diberikan santunan 2 (dua) kali gaji pokok.

BAB VIII
GAJI BERKALA

Pasal 23

1. Gaji berkala adalah penghargaan terhadap Pegawai yang telah memenuhi syarat untuk
dinaikkan gajinya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Kenaikan gaji berkala diberikan kepada Calon Pegawai (Capeg) dan Pegawai tetap setiap 2
(dua) tahun sekali.
3. Kenaikan gaji berkala diberikan sesuai penilaian DP-3 dengan ketentuan sebagai berikut;
a. Apabila pegawai yang bersangkutan belum memenuhi syarat dalam hal ini penilaian
pelaksanan pekerjaan dengan nilai rata-rata kurang baik, maka kenaikan gaji
berkalanya ditunda selama 1 (satu) tahun.

17
b. Apabila sehabis waktu penundaan Pegawai tersebut belum ada perubahan maka
kenaikan gaji berkalanya ditunda lagi, tiap kali penundaan paling lama 1 (satu) tahun
dengan ketentuan jumlah masa penundaan seluruhnya tidak melebihi 3 tahun.
c. Apabila tidak ada lagi alasan untuk penundaan, maka kenaikan gaji berkala tersebut
diberikan mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu.
d. Kenaikan berikutnya dapat diberikan 2 (dua) tahun kemudian.
e. Setelah masa penundaan terhadap pegawai 3 (tiga) tahun yang bersangkutan tidak
memenuhi syarat untuk mendapatkan kenaikan gaji berkala, maka kedudukan
selanjutnya diatur secara khusus oleh Yayasan

BAB IX
PEMBINAAN DISIPLIN
Pasal 24

1. Pembinaan disiplin Pegawai adalah pembinaan disiplin bagi Pegawai untuk mematuhi
kewajiban dan larangan sesuai ketentuan yang berlaku yang dilakukan dengan komunikasi
dua arah, keteladanan, bimbingan dan penindakan secara tegas bagi Pegawai yang
melakukan pelanggaran.
2. Tingkat dan hukuman disiplin terdiri dari: hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin
sedang dan hukuman disiplin berat.
3. Tata cara menyampaikan hukuman disiplin:
a. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin dipanggil untuk menerima putusan hukuman
disiplin, apabila panggilan ke-1 tidak dipenuhi, maka diberikan panggilan ke-2, tidak
dipenuhi juga, maka dianggap telah menerima keputusan hukuman disiplin itu.
b. Penyampaian hukuman disiplin dapat dihadiri oleh pejabat urusan kepegawaian serta
dapat juga dihadiri oleh pejabat lain yang dianggap perlu.
c. Pada prinsipnya menyampaikan hukuman disiplin dilakukan sendiri oleh pejabat yang
berwenang.
d. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin yang tidak hadir pada waktu penyampaian
keputusan hukuman disiplin, dianggap telah menerima keputusan.

BAB X
PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Pasal 25

1. Pegawai yang meminta berhenti dengan kemauan sendiri, pada prinsipnya harus
diberhentikan, tetapi apabila keperluan yang mendesak, maka permintaan berhenti tersebut
dapat ditolak atau ditunda untuk sementara waktu.
2. Pemberhentian atas permintaan sendiri.
a. Pegawai yang meminta berhenti, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai
Yayasan
b. Permintaan berhenti sebagai Pegawai dapat ditunda paling lama untuk 1 (satu) bulan.
3. Pemberhentian karena force majeure.
a. Diberhentikan karena kejadian diluar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan.
b. Diberhentikan karena keadaan yang memaksa diluar kemampuan Yayasan
4. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun.

18
a. Batas usia pegawai bagi pegawai sebagai Tenaga Kependidikan adalah 58 tahun.
b. Batas Usia Pegawai bagi Pegawai sebagai guru yang ditugaskan secara penuh, penilik
dan sejenisnya adalah 60 tahun.
c. Batas Usia Pegawai bagi Pegawai sebagai dosen yang ditugaskan secara penuh, penilik
dan sejenisnya adalah 65 tahun.
d. Pegawai yang yang telah mencapai Batas Usia Pegawai diberhentikan secara hormat
sebagai Pegawai dan kepadanya diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan
peraturan Yayasan
4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran/tindak pidana diberhentikan dengan tidak
hormat sebagai Pegawai karena:
a. Melakukan pelanggaran peraturan disiplin berat.
b. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan sudah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap.
5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani diberhentikan dengan hormat dan
mendapatkan hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan Yayasan dinyatakan :
a. Tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan karena kesehatannya.
b. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya dan atau lingkungan
kerjanya, umpama seorang Pegawai yang mempunyai kelainan jiwa yang berbahaya.
c. Setelah berakhir cuti sakit belum mampu bekerja kembali.
6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas.
a. Pegawai yang meninggalkan tugas secara tidak sah dalam waktu 1 bulan terus menerus
diberhentikan pembayaran gajinya.
b. Pegawai yang meninggalkan tugas secara tidak sah dalam waktu 2 bulan terus menerus
diberhentikan dengan tidak hormat

BAB XI
PENUTUP
Pasal 26

1. Dengan diterbitkanya Peraturan Kepegawaian tahun 2020 ini maka secara otomatis
peraturan kepegawaian tahun 2014 tidak brrlaku
2. Hal-hal menyangkut pegawai tetap Yayasan di bawah pengawasan Yayasan, sedangkan
pegawai tidak tetap dibawah pengawasan pimpinan satuan pendidikan.
3. Keputusan Ketua Yayasan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat kesalahan
akan dilakukan pembetulan seberlunya
4. Demikian peraturan kepegwaaian ini dibuat sebagai acuan bagi pengambil keputusan di
lingkungan Yayasan Widya Laros dalam melakukan pembinaan dan keputusan lebih
lanjut.

19

Anda mungkin juga menyukai