Suatu hari, setelah lolos seleksi ujian kerja, akhirnya tibalah saatnya bagi Budi untuk
wawancara kerja sebagai pegawai bank.
Pagi-pagi Budi sudah bersiap berangkat ke tempat wawancara. Sesampainya di sana, Budi
masuk ruangan untuk diwawancarai langsung oleh manager bank.
Saat wawancara berlangsung, ada yang janggal karena pertanyaan dalam wawancara itu
melenceng jauh, setidaknya itulah yang dirasakan Budi.
Manager Bank: Kok mas Budi pengen kerja di sini kenapa ya?
Budi: Ya saya pengen berkarir pak, mencukupi kebutuhan ekonomi saya dan keluarga.
Manager Bank: Kok nggak ikut parpol aja mas biar bisa jadi anggota DPR?
Manager Bank: Siapa bilang? Kan kerjanya cuma tidur atau pura-pura menyimak rapat lah,
jalan-jalan, marah-marah, gitu-gitu lah…
Budi: Ngak ah pak, nggak mau. Lagian nggak ngerti caranya biar bisa masuk di sana.
Budi: Oh…
Manager Bank: tega ngibulin orang, nggelapin dana, menjegal lawan politik, gitu-gitu lah…
Budi: Oh…
Manager Bank: Kalau kamu mau sih aku bisa cariin jalan buat kamu biar jadi anggota DPR,
dijamin pasti jadi, kan saya pernah pegang rahasianya mas…nggak cuma itu, kalau kamu
misalnya belum berhasil menjadi anggota DPR, aku akan menggajimu tiap bulan. Serius ini
mas, hayo mau nggak?
Manager Bank: Ya sudah, kalau begitu mulai besok kamu kerja di sini.
Manager Bank: Barang siapa yang tidak tertarik sedikitpun untuk menjadi anggota DPR
maka akan saya terima kerja di sini.