Anda di halaman 1dari 2

'Si Bolang' di Labuhan Jukung

Ada yang beda di Pantai Labuhan Jukung pagi tadi. Biasanya pada hari Minggu pantai ini memang lebih
ramai oleh anak-anak yang berenang di pinggir laut. Tapi kali ini tidak ada anak-anak yang berenang,
melainkan berselancar. Ya, berselancar menggunakan papan seperti yang biasa digunakan para peselancar
mancanegara itu. Memang bukan kali ini saja saya melihat anak-anak berselancar. Tapi yang kali ini
anak-anak itu lebih rapi dan terorganisir, seperti ada yang mengatur.

Awalnya saya tidak begitu tertarik dan tidak peduli, dan tak hendak mencari tahu. Tapi ketika saya
menghidupkan sepedamotor dan melaju meninggalkan pantai, pandangan saya tertumpu pada
sekerumunan orang dewasa dan anak-anak. Mereka mereka sedang menonton sesuatu. Saya lihat ada tiga
orang anak kecil berseragam pramuka lengkap dengan baret dan tongkat sedang melakoni sebuah adegan.
Di depan mereka, dalam jarak sekitar lima meter, seorang kameramen tengah membidik, dan seorang
pengatur laku. Di belakang juru, kamera dan pengatur laku, dan dari kejauhan, banyak anak-anak dan
orang dewasa mengamati.

Saya menghentikan laju sepedamotor dan ikut mengamati dari kejauhan. Adegan berjalan sambil
bercakap-cakap itu diulang beberapa kali. Sang pengatur laku terlihat memberi pengarahan. Dan ketiga
anak-anak berseragam pramuka itu beberapa kali harus kembali ke tempat semula, dan berjalan sambil
berbincang lagi, mengulang perbuatan yang tadi sudah mereka lakukan. Saya kira ada kesalahan yang
menurut pengatur laku harus diperbaiki. Saya perhatikan salah satu dari anak-anak berseragam pramuka
itu mengenakan tas dengan merk Trans TV. Tidak bertanya-tanya lagi, saya langsung menduga mereka
pasti sedang syuting Si Bolang.

Dan ternyata dugaan saya tidak salah. Mereka memang sedang syuting Si Bolang, program anak-anak di
Trans TV yang banyak penggemarnya itu. Sebelumnya, sudah beberapa kali saya mendengar ada syuting
Si Bolang di Krui, tapi baru kali ini saya melihat dengan mata kepala saya sendiri.

Entah apa skenario Si Bolang yang mengambil tempat di Pantai Labuhan Jukung kali ini. Saya tidak
menanyakan itu pada kru syuting. Tapi yang pasti, anak-anak yang sedang berselancar di laut itu adalah
bagian dari cerita.

Dari pengamatan saya selama syuting berlangsung, saya mereka-reka cerita bahwa Si Bolang, si bocah
petualang itu, dan teman-temannya sedang melakukan kegiatan pramuka di lapangan dekat pantai, dan
ketika kegiatan sedang break, mereka bermain di pantai. Pada saat itu beberapa orang teman mereka
sedang bermain selancar. Tak lama kemudian, salah seorang teman mereka yang bermain selancar
mengalami kecelakaan terkilir dan terdampar di tepi pantai. Si Bolang dan teman-temannya datang
memberi pertolongan; menggotong si teman tersebut ke pinggir dan mengurut kakinya. Sebuah cerita
yang menarik dan mengandung pesan moral yang bagus.

Tapi ada satu yang saya sayangkan. Tokoh Si Bolang, dan dua temannya itu, tidak diperankan oleh anak-
anak Krui, Kabupaten Pesisir Barat, melainkan oleh anak-anak dari Luwas, Lampung Barat.

Saya menduga kisah Si Bolang kali ini memang tidak hanya berfokus di Krui, melainkan gabungan dari
Luwas, Lampung Barat dan Krui, Pesisir Barat.

Dugaan saya itu berdasarkan pengalaman saya menonton salah satu episode Si Bolang beberapa waktu
yang lalu, yang mengambil latar belakang di Krui dan Liwa. Sesuatu yang kontras menurut saya,
mengingat Krui dan Liwa berjarak cukup jauh untuk sebuah petualangan bocah seperti Si Bolang ini.
Seandainya Si Bolang kali ini fokus di Krui saja, dan menampilkan sisi orisinil anak-anak Krui, tentu
ceritanya akan lebih seru lagi. Seandainya kru Si Bolang mengaudisi anak-anak Krui yang pandai
bermain selancar (yang jumlahnya tentu banyak) untuk dijadikan tokoh utama Si Bolang, dan fokus pada
kegiatan bermain selancar sebagai inti cerita, tentu akan menjadi sebuah episode yang bukan saja
menarik, tetapi juga orisinil dan unik, yang khas Krui, yang beda dengan episode-episode Si Bolang yang
lain.

Sayang kru Si Bolang tidak menangkap hal itu. Mungkin lain kali ya….

Anda mungkin juga menyukai