Dosen Pembimbing :
1.Ns.Tri Mochartini,M.Kep
2.Ns.Anasthasia,M.Kep.,Sp.KMB
Disusun Oleh :
ARVELLA FATHARANI
PUTRI HIDAYANTI
PRAMUDJA WARDANA
MIFTAHUL JANNAH
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOMIELITIS ” Alhamdulillah, akhirnya kami
sebagai penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah dalam waktu yang tepat. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini.
Maka dari itu di dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dan bantuan dari berbagai
pihak, maka penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Semoga
makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya . Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Kritik dan
saran bersifat membangun, penyusun nantikan. Semoga karya ini berguna dan bermanfaat.
Aamiin
Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................2
A. Latar belakang.............................................................................................2
B. Tujuan penulisan ........................................................................................2
Tujuan umum .......................................................................................3
Tujuan khusus ......................................................................................3
A. Definisi osteomielitis.................................................................................4
B. Klasifikasi osteomielitis..............................................................................4
C. Etologi osteomielitis...................................................................................5
D. Patofisiologi osteomielitis...........................................................................6
E. Manifestasi klinisosteomielitis....................................................................8
F. Pemeriksaan penunjang osteomielitis.........................................................8
G. Penatalaksanaan osteomielitis.....................................................................9
H. Pencegahan osteomielitis............................................................................9
A. Pengkajian.................................................................................................11
B. Diagnosa...................................................................................................13
C. Intervensi...................................................................................................13
D. Evaluasi ....................................................................................................16
BAB IV PENUTUP...................................................................................................17
A. Kesimpulan ..............................................................................................17
B. Saran ........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Tujuan umum:
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur sistem
muskuloskeletal dan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa/i tentang
osteomielitis dan tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
osteomielitis.
2. Tujuan khusus:
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi osteomielitis
3. Osteomyelitis adalah suatu infeksi yang disebarkan oleh darah yang disebabkan
oleh staphylococcus (Henderson, 1997).
B. Klasifikasi osteomielitis
1. Osteomielitis akut
a. Osteomielitis hematogen
b. Osteomielitis direk
2. Osteomielitis sub-akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak infeksi pertama
atau sejak penyakit pendahulu timbul.
3. Osteomielitis kronis
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak infeksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis sub-akut dan
kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena ada
luka atau trauma (osteomielitis kontangiosa), misalnya osteomielitis yang
terjadi pada tulang yang fraktur.
C. Etiologi
1. Bakteri
Menurut Joyce & Hawks (2005), penyebab osteomyelitis adalah
Staphylococcus aureus (70 %-80 %), selain itu juga bisa disebabkan oleh
Escherichia coli, Pseudomonas, Klebsiella, Salmonella, dan Proteus.
2. Virus
3. Jamur
Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami
infeksi melalui 3 cara:
1. Aliran darah
Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke
tulang. Infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anak-
anak) dan di tulang belakang (pada dewasa).
Orang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahguna obat suntik ilegal,
rentan terhadap infeksi tulang belakang (osteomielitis vertebral). Infeksi juga bisa
terjadi jika sepotong logam telah ditempelkan pada tulang, seperti yang terjadi
pada perbaikan panggul atau patah tulang lainnya.
2. Penyebaran langsung
Infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah
beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang
mengalami kerusakan karena cedera, terapi penyinaran atau kanker, atau ulkus di
kulit yang disebabkan oleh jeleknya pasokan darah atau diabetes (kencing manis).
Suatu infeksi pada sinus, rahang atau gigi, bisa menyebar ke tulang tengkorak.
D. Patofisiologi
1. Jika infeksi dibawah oleh darah, biasanya awitannya mendadak, sering terjadi
dengan manifestasi klinis septikemia (mis. Menggigil, demam tinggi, denyut nadi
cepat dan malaise umum). Gejala sismetik pada awalnya dapat menutupi gejala
lokal secara lengkap. Setelah infeksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks
tulang, akan mengenai periosteum dan jaringan lunak, dengan bagian yang
terinfeksi menjadi nyeri, bengkak dan sangat nyeri tekan. Pasien menggambarkan
nyeri konstan berdenyut yang semakin memberat dengan gerakan dan
berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.
3. Pasien dengan osteomielitis kronik ditandai dengan pus yang selalu mengalir
keluar dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi,
pembengkakan dan pengeluaran pus. Infeksi derajat rendah dapat menjadi pada
jaringan parut akibat kurangnya asupan darah.
F. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan :
a. Bone scan : dapat dilakukan pada minggu pertama
b. MRI : jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang pada T2, maka
kemungkinan besar adalah osteomielitis.
G. Penatalaksanaan
H. Pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Diet sehat
4. Mengurangi alkohol
5. Olahraga teratur
1. Identitas
Meliputi: Nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asusransi, golongan darah, nomor
register, tanggal masuk rumahsakit, dan diagnosa medis. Pada umumnya, keluhan
utama pada kasus osteomelitis adalah nyeri hebat.
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat
dapat menggunakan metode PQRST :
a. Provoking incident: hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah proses
supurasi pada bagian tulang. Trauma, hematoma akibat trauma pada daerah
metafisis, merupakan salah satu faktor predis posisi terjadinya osteomielitis
hematogen akut.
b. Quality of pain: rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien bersifak
menusuk
c. Region, radiation, relief: nyeri dapat reda dengan imobilisasi atau istirahat,
nyeri tidak menjalar atau menyebar
d. Severity (scale) of pain: nyeri yang dirasakan klien secara subjektif anatara 2-3
pada rentang skala pengukuran 0-4
e. Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari
2. Riwayat kesehatan
3. Psikososisl
Pasien seringkali merasa ketakutan, khawatir infeksinya tidak dapat sembuh,
takut diamputasi. Biasanya pasien dirawat lama di rumah sakit sehingga perawat
perlu mengfkaji perubahan-perubahan kehidupan khususnya hubungannya dengan
keluarga, pekerjaan atau sekolah.
4. Pemeriksaan fisik
Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila
dipalpasi. Bisa juga terdapat eritema atau kemerahan dan panas. Efek sistemik
menunjukkan adanya demam biasanya diatas 380, takhikardi, irritable, lemah
bengkak, nyeri, maupun eritema.
k. Nilai Kepercayaan: Pola keyakinan perlu dikaji oleh perawat terhadap klien
agar kebutuhan spiritual klien data dipenuhi selama proses perawatan klien di
RS. Kaji apakah ada pantangan agama dalam proses pengobatan klien. Klien
biasanya mengalami gangguan dalam beribadah karena nyeri yang ia rasakan.
B. Diagnosa keperawatan
1. DX 1: Nyeri b.d inflamasi dan pembengkakan
2. DX 2:Gangguan mobilisasi fisik b.d nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan
menahan beban berat badan.
3. DX 3: Resiko terhadap perluasan infeksi b.d pembentukan abses tulang
4. DX 4: Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit dan pengobatan.
C. Intervensi keperawatan
No.Dx Tujuan Intervensi Rasionl
1. Tujuan: Setelah Mandiri
diberikan tindakan — Untuk mengetahui
keperawatan — Mengkaji karakteristik tingkat rasa nyeri
diharapkan nyeri nyeri : lokasi, durasi, sehingga dapat
dapat berkurang atau intensitas nyeri dengan menentukan jenis
terkontrol dan rasa menggunakan skala tindakannya.
nyaman meningkat. nyeri (0-10) — Mencegah pergeseran
— Mempertahankan im- tulang dan penekanan
Kriteria hasil: mobilisasi (back slab) pada jaringan yang luka.
Tidak terjadi — Peningkatan vena
nyeri — Berikan sokongan return, menurunkan
Napsu makan (support) pada edem, dan mengurangi
menjadi normal, ektremitas yang luka nyeri
ekspresi wajah — Untuk mengetahui
rileks dan — Amati perubahan suhu penyimpangan –
suhu tubuh setiap 4 jam penyimpangan yang
normal terjadi
— Mengurangi rasa nyeri
— Kompres air hangat dan memberikan rasa
Koaborasi nyaman
— Mengurangi rasa nyeri
— Pemberian obat-
obatan analgesik
PENUTUP
A. Keimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diklasifikasikan dua macam osteomielitis, yaitu:
1. Osteomielitis Primer
2. Osteomielitis Sekunder
Adapun penyebab – penyebab osteomielitis ini adalah:
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Mikroorganisme lain
B. Saran
1. Bagi petugas kesehata atau instansi kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan terutama pada osteomielitisuntuk pencapaian kualitas keperawatan
secara optimal dan sebaiknya proses keperawatan selalu dilaksanakan secara
berkesinambungan.
2. Bagi klien dan keluarga, Perawatan tidak kalah pentingnya dengan pengobatan
karena bagaimanapun teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurna
maka penyembuhan yang diharapkan tidak tercapai, oleh sebab itu perlu adanya
penjelasan pada klien dan keluarga mengenai manfaat serta pentingnya kesehatan.