KELOMPOK 11
NAMA KELOMPOK:
SOHIBUL QODAFI
SITI MUJAHIDAH
TASYA NAILA AZZAHRA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Menerapkan Konsep dan cara Sterilisasi” ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas pendidikan
agama dengan judul “Menerapkan Konsep dan Cara Sterilisasi”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama
pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki.
Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien yang berisiko
terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi sangat
penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Selain itu
diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara
keseluruhan.
Sejalan dengan itu, program patient safety yang sekarang sedang digalakkan oleh semua rumah
sakit, dimana salah satu tujuan patient safety yaitu untuk melindungi pasien dari penularan
infeksi yang bisa saja terjadi. Oleh sebab itu perlu tindakan untuk pencegahan infeksi.
Pada makalah ini, kami akan membahas secara spesifik mengenai salah satu tindakan
pencegahan infeksi yaitu tindakan desinfeksi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah dalam makalah ini dirumuskan menjadi enam pertanyaan.
A. Apa yang dimaksud dengan desinfeksi?
B. Apa saja jenis desinfeksi?
C. Bagaimana cara desinfeksi?
D. Apa saja macam desinfektan?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
A. apa yang dimaksud dengan desinfeksi;
B. jenis desinfeksi;
C. cara desinfeksi;
D. macam-macam desinfektan;
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang
tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri (A. Aziz Alimul H., 2012). Desinfeksi
juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen
tetapi tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun kedokteran.
Desinfeksi dilakukan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci, mengoles,
merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi dan mengondisikan alat
dalam keadaan siap pakai.
Kemampuan desinfeksi ditentukan oleh waktu sebelum pembersihan objek, kandungan
zat organik, tipe dan tingkat kontaminasi mikroba, konsentrasi dan waktu pemaparan, kealamian
objek, suhu dan derajat keasaman (pH).
B. Jenis Desinfeksi
1. Desinfeksi Tingkat Tinggi
Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme kecuali spora bakteri.
Teknik DTT dapat digunakan pada alat-alat medis. DTT dapat dilakukan dengan merebus,
mengukus atau menggunakan bahan kimia.
a. DTT dengan merebus
1) Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
2) Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup
3) Seluruh alat harus terendam
4) Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
5) Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah tertutup dan kering yang telah
di DTT, maksimal satu minggu
2. Golongan kedua yaitu desinfektan yang dapat membunuh virus HIV dan Hepatistis
B. Desinfektan golongan ini dapat dikelompokkan lagi menjadi:
a. Desinfektan yang melepaskan klorin. Contohnya yaitu Natrium hipoklorit (pemutih),
Kloramin (Natrium tosilkloramid, Kloramin T), Natrium Dikloro isosianurat
(NaDDC), Kalsium hipoklorit (soda terklorinasi, bubuk pemutih)
b. Desinfektan yang melepaskan Iodine, misalnya Povidone Iodine (Betadine, Iodine
lemah)
4. Kloroheksilenol
Keuntungan :
a. Aktivitas bersepektrum luas.
b. Hanya sedikit efeknya terhadap materi organik.
c. Efek residu tahan sampai beberapa jam.
d. Minimal efek oleh bahan organik.
Kerugian :
a. Diinaktivasi oleh sabun (surfaktan nonionik), penggunaan untuk persiapan kulit
berkurang.
b. Tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir, karena dapat menyerap dengan cepat
dan potensial meracuni.
5. Triklosan
Keuntungan :
a. Aktivitas berspektrum luas.
b. Persistensi sangat bagus.
c. Sedikit efeknya oleh bahan organik.
Kerugian :
a. Tidak ada efeknya terhadap Paeruginosa atau baksil gram negatif lain.
b. Bakteriostatik (hanya mencegah pertumbuhan)
Kriteria desinfektan yang ideal adalah bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi
mikroorganisme pada suhu kamar; aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organic, pH,
temperature dan kelembaban; tidak toksik pada hewan dan manusia; tidak bersifat korosif; tidak
berwarna dan meninggalkan noda; tidak berbau; bersifat biodegradable/mudah diurai; larutan
stabil; mudah digunakan dan ekonomis; serta aktivitasnya berspektrum
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.