Anda di halaman 1dari 9

NAMA MAHASISWA : Pramudja Wardana

Nim : 1032181006
MATA KULIAH : Penulisan Ilmiah
TAHUN AKADEMIK : 2021-2022

RESUME JURNAL NASIONAL & INTERNASIONAL


No Subject Jurnal Artikel (Asli Identitas Jurnal Intisari Jurnal (Tulis
Gateways dalam Bahasa Inggris (Nama jurnal, yang sesuai dengan
atau Bahasa penulis, tahun topik skripsi)
Indonesia terbit, vol, hal)
1 Tingkat Hubungan Tingkat Jurnal Ilmiah Hipertensi merupakan
Pengetahuan, Pengetahuan dengan Joplus. Nia tekanan darah persisten
Kepatuhan Kepatuhan Minum Indriana, Mika Tri dimana tekanan
Minum Obat Obat Pada Pasien Kumala Swandari, sistoliknya ≥ 140 mmHg
Hipertensi Di Rumah Yuniariana dan tekanan diastolik ≥90
Sakit X Cilacap Pertiwi, Vol.2, mmHg. Pengetahuan
No.1, Agustus tentang penyakit yang
2020 diderita dapat
berpengaruh pada
kepatuhan pasien dalam
pengobatan terutama
dalam minum obat dan
memberikan outcome
yang optimal. Penelitian
ini bertujuan untuk
mengetahui penilaian
kepatuhan minum obat
pada pasien hipertensi dan
mengetahui tingkat
pengetahuan tentang
hipertensi dengan
kepatuhan minum obat.
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah metode non-
eksperimen yang bersifat
deskriptif dengan
pendekatan cross
sectional. Teknik analisis
data dalam kegiatan ini
disajikan dalam bentuk
analisis deskriptif dan
analisis bivariat.
Pengukuran tingkat
pengetahuan dengan
kepatuhan menggunakan
uji statistik chi square
dengan α = 0,05.
Pengukuran tingkat
kepatuhan minum obat
dengan menggunakan
kuisioner Morisky
Medication Adherance
Scale (MMAS-8).
Berdasarkan hasil
pengukuran tingkat
pengetahuan dari 79
responden terdapat 70
responden (88,6%)
memiliki tingkat
pengetahuan yang baik, 8
responden (10,1%)
memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup
dan 1 responden (1,3%)
memiliki tingkat
pengetahuan yang buruk.
Pengukuran tingkat
kepatuhan minum obat
dari 79 responden
terdapat 36 responden
(45,6%) memiliki
kepatuhan minum obatnya
tinggi, 29 responden
(36,7%) memliki tingkat
kepatuhan minum obatnya
sedang dan 14 responden
(17,7%) memiliki tingkat
kepatuhan minum obatnya
rendah. Hubungan antara
tingkat pengetahuan
2 Faktor Faktor Risiko Jurnal Ners. Ridha dengan kepatuhan minum
Risiko Hipertensi Pada Hidayat, Yoana obat pada pasien
Hipertensi, Masyarakat Di Desa Agnesia. Volume hipertensi di Rumah Sakit
Masyarakat Pulau Jambu Uptd 5, Hal 8 – 19, X Cilacap yaitu terdapat
Desa Pulau Blud Kecamatan Kuok Tahun 2021 hubungan antara tingkat
Jambu Kabupaten Kampar pengetahuan dengan
kepatuhan minum obat (p
value 0,005 < 0,05).
Prevalensi hipertensi
berdasarkan hasil
pengukuran pada
penduduk usia 18 tahun
sebesar 34,1%, tertinggi
di
Kalimantan Selatan
(44.1%), sedangkan
terendah di Papua sebesar
(22,2%). Hipertensi
terjadi pada
kelompok umur 31-44
tahun (31,6%), umur 45-
54 tahun (45,3%), umur
55-64 tahun (55,2%).
Tujuan
penelitian ini adalah
untuk menganalis
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-
faktor resiko
hipertensi pada
masyarakat di desa Pulau
Jambu UPTD Puskesmas
Kuok.. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif
korelatif dengan desain
cross sectional yang
menganalisis hubungan
antara variabel bebas
(faktor risiko)
dengan variabel terikat
(efek) dengan melakukan
pengukuran sesaat
( Hastono, 2016). Peneliti
menganalisis hubungan
antara umur, jenis
kelamin, riwayat
keluarga, kebiasaan
mengkonsumsi makanan
asin( Nutrisi ), kebiasaan
mengonsumsi alkohol,
kebiasaan merokok,
aktivitas fisik, stress,
pengetahuan
dengan kejadian
hipertensi. Hasil
penelitian menunjukkan
Hasil uji statistik
didapatkan nilai p=0,368,
berarti pada alpha 5%
terlihat tidak adanya
hubungan antara umur
dengan kejadian
hipertensi, terdapat
hubungan yang bermakna
antara jenis kelamin
dengan kejadian hpertensi
dengan nilai P Value
0,05 , tidak
ada hubungan antara
kosumsi makanan asin
dengan kejadian
hipertensi.. Diharapkan
Hasil penelitian
diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran
subjek penelitian akan
risiko kejadian hipertensi
di lingkungan
tempat tinggalnya dan
faktor risiko yang
berhubungan dengan
kejadian hipertensi.
3 Gaya Hidup, Hubungan Gaya Hidup E-Jurnal Sariputra. Hipertensi adalah suatu
Kejadian Dengan Kejadian Seflin Badjo, keadaan ketika tekanan
Hipertensi Hipertensi Pada Pasien Selvie Rumagit, darah di pembuluh darah
Di Puskesmas Wenda Anthonie. meningkat secara
Kakaskasen Tomohon Volume 7, No.1, kronis. Hal tersebut dapat
Februari 2020 terjadi karena jantung
berkerja lebih keras
memompa darah
untuk memenuhi
kebetuhan oksigen dan
nutrisi tubuh. Jika
dibiarkan, penyakit ini
dapat
menggangu fungsi organ-
organ lain, terutama
organ-organ vital seperti
jantung dan ginjal
gaya hidup merupakan
faktor penting yang
mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Gaya
hidup yang tidak sehat
dapat menjadi penyebab
terjadi Hipertensi
misalnya aktivitas fisik
dan stres . Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui hubungan
gaya hidup dengan
kejadian
Hipertensi pada pasien di
Puskesmas Kakaskasen
Kecamatan Tomohon
Utara. Penelitian ini
menggunakan pendekatan
cross sectional dengan
menggunakan metode
kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel
berupa total sampling
dengan besar sampel 55
responden. Hasil
penelitian
menunjukan bahwa
responden lebih banyak
gaya hidup cukup yaitu 34
orang (61.8%), responden
dengan kejadian
Hipertensi yang sedang
yaitu 35 orang (63,6%).
Berdasarkan Hasil
Analisa data
menggunakan uji statistik
Spearmen Rho
menunjukan ada
hubungan antara gaya
hidup dengan
kejadian Hipertensi (p =
0.003 < alfa 0,05). Dari
hasil uji statistic dapat
disimpulkan adanya
hubungan yang signifikan
gaya hidup dengan
kejadian Hipertensi pada
pasien di Puskesmas
Kakaskasen Kecamatan
Tomohon Utara.
4 Skrining Skrining Dan Edukasi Jurnal Suaka Insan Data prevalensi
Hipertensi, Penderita Hipertensi Mengabdi. hipertensi tertinggi pada
Faktor Warjiman, Unja umur ≥18 tahun menurut
Risiko Ermeisi Er, Provinsi pada tahun 2018,
Hipertensi, Gabrilinda masih tetap ditempati oleh
Pola Hidup Yohana, Hapsari Provinsi Kalimantan
Sehat Fransiska Dwi. Selatan. Beberapa faktor
Volume 2, Edisi 1, risiko penyebab hipertensi
Mei 2020 yaitu usia, riwayat
kesehatan keluarga, berat
badan, pola makan, dan
gaya hidup. Oleh sebab
itu, pencegahan dan
penanggulangan
hipertensi dimulai dengan
meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk
melakukan perubahan
pola hidup ke arah yang
lebih sehat melalui
kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat
(PKM). Metode kegiatan
adalah dengan melakukan
skrining hipertensi dan
penyuluhan kesehatan
secara langsung
dilengkapi leaflet kepada
69 orang anggota
komunitas Gereja Katolik
Katedral Banjarmasin.
Hasil kegiatan PKM 25
orang (36,2%) kelompok
sasaran mengalami
hiepertensi stadium I dan
14 orang (20,4%)
mengalami hipertensi
stadium II. Faktor resiko
tertinggi adalah keturunan
dan kurang berolah raga.
Penyuluhan kesehatan
yang diberikan juga
berdampak pada
peningkatan pengetahuan,
dimana 41 peserta (60%)
berpengetahuan baik dan
21 peserta (30%)
berpengetahuan sangat
baik. Temuan ini
menunjukan bahwa
skrining dan penyuluhan
kesehatan dengan cepat
dapat menjadi salah satu
strategi untuk
mempengaruhi seseorang
menjaga pola hidup sehat.
5 Patofisiologi Hubungan Jurnal Ilmiah Hipertensi merupakan
Hipertensi, Patofisiologi Kedokteran,. penyakit dengan tingkat
Hipertensi Hipertensi Dan Akmarawita Kadir. kejadian yang masih tinggi
Renal Hipertensi Renal Volume 5. No.1, di seluruh dunia, sebagian
Maret 2016. Hal besar penyebab hipertensi
15-25 tidak diketahui (hipertensi
esensial /
hipertensi primer),
sebagian kecil hipertensi
disebabkan oleh penyakit
yang didapat
(hipertensi sekunder).
Hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
menyebabkan komplikasi
berbagai penyakit yang
memperparah penyakit
tersebut misalnya penyakit
ginjal (renal
disease), dan dapat
menjadi penyakit yang
malah menyebabkan
hipertensi menjadi lebih
berat (hipertensi sekunder).
Patofisiologi kejadian
hipertensi esensial sudah
banyak di
kemukakan karena
kasusnya banyak terjadi,
tetapi patofisiologi
penyakit ginjal (renal
disease) yang
menyebabkan hipertensi
masih perlu didalami
kembali, terutama
mengenai
hubungan antara hipertensi
primer dan hipertensi
sekunder (hipertensi ginjal
atau renal
hypertention). Penyakit
Ginjal (renal disease)
merupakan penyakit yang
dapat menimbulkan
hipertensi melalui
mekanisme peningkatan
resistensi peredaran darah
ke ginjal dan
penurunan fungsi kapiler
glomerulus. Penurunan
fungsi kapiler glomerulus
mengakibatkan
keluarnya substansi-
subtansi yang penting
seperti renin,
angiotensinogen,
angiotensin I,
angiotensin II, angiotensin
converting enzim (ACE),
aldosteron, bradikinin,
nitric oxide
(NO) yang pada akhirnya
menyebabkan
meningkatnya tekanan
darah (hipertensi).
Sedangkan
Hipertensi ternyata
merupakan mekanisme
umpan balik untuk
menekan tingginya renin,
tetapi penekanan renin ini
tidak akan berarti apabila
penyakit ginjal tidak
diobati dengan baik,
dan bahkan menyebabkan
hipertensi menjadi menetap
atau bertambah berat.
6

Anda mungkin juga menyukai