TINJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Penyuluhan Kesehatan
a. Pengertian
Penyuluhan kesehatan merupakan suatu proses belajar untuk
mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif dari
individu atau kelompok terhadap kesehatan yang bersangkutan
mempunyai cara hidup sehat sebagai bagian dari cara hidupnya
sehari atas kesadaran dan kemaunya sendiri. (Syafrudin, dkk, 2009)
Menurut Azrul Anwar dalam buku Maulana, dkk (2012),
penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi
juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada perhubungan
dengan kesehatan.
Sedangkan menurut Surya (1988) dikutip (Maulana, dkk
2012), penyuluhan merupakan upaya bantuan yang diberikan
kepada konseling supaya dia memperoleh konsep diri dan
kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam
memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
Dalam pembentukan konsep diri ini berarti mengenai:
1) Diri Sendiri
2) Orang lain
3) Pendapat orang lain tentang dirinya
4) Tujuan-tujuan yang hendak dicapainya
5) Kepercayaan.
b. Tujuan
Menurut Effendy (1998), tujuan pendidikan yang paling pokok
adalah:
1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan
masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
12
13
2) Penyuluhan Kelompok
a) Kelompok Umum
Masyarakat umum baik dipdesaan maupun perkotaan.
(Syafrudin, dkk 2009)
b) Kelompok Khusus
Sekumpulan individu yang mempunyai ciri-ciri
khusus,yaitu yang jumlah orangnya masih dapat dihitung
dan siapa orang yang berkelompok itu masih dapat
diketahui. (Herujulianti, dkk 2002)
Menurut Syafrudin dkk 2009, kelompok khusus adalah:
(1) Masyarakat didaerah terpencil dan masyarakat
terasing.
(2) Masyarakat didaerah pemukiman baru termasuk
transmigrasi dan daerah perbatasan
(3) Masyarakat yang terkena masalah kesehatan.
(4) Masyrakat yang rentan terhadap masalah kesehatan
tertentu
(5) Masyarakat yang berada diberbagai institusi atau
forum baik pemerintahan maupun swasta, misalnya:
Posyandu, sekolah, dll
(6) Masyarakat yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan dan proses pelayanan kesehatan.
(7) Kelompok - kelompok yang mepunyai potensi dalam
kegiatan penyuluhan, seperti PKK, karang taruna,
kader kesehatan, dll
d. Ruang Lingkup
Menurut Effendy, 1998 ruang lingkup penyuluhan kesehatan
meliputi 3 aspek, yaitu:
1) Sasaran Penyuluhan Kesehatan
Sasaran penyuluhan kesehatan adalah individu, dan
kelompok yang dijadikan subjek dan objek perubahan
perilaku, sehingga diharapkan dapat memahami,
15
b. Ciri-Ciri
Menurut Effendy Nasrul tahun 1998, ciri-ciri bermain peran
(Role Play) adalah:
1) Peserta mengetahui lebih banyak tentang pandangan
yang berlawanan.
2) Peserta mempunyai kemampuan untuk memerankan
peran yang diberikan kepadanya.
3) Pengaruh emosi dalam permainan akan membantu
pengkajian masalah yang dibahas.
4) Membantu peserta memahami masalah yang dibahas.
5) Dapat digunakan untuk mengubah sikap.
c. Metode bermain peran (Role Play)
Metode role play digunakan jika:
1) Bila tujuan belajar berkenaan dengan ranah kognitif dan
afektif.
2) Hendak mengaktualisasikan peran tertentu yang relevan
dengan tujuan belajar agar dihayati warga belajar
sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
3) Hendak merangsang warga belajar tentang perilkau
spesifik yang patut dan tidak patut dilakukan.
4) Jumlah kelompok sasaran tidak lebih dari 30 orang.
Kemampuan yang harus dimiliki fasilitator dalam role play:
1) Menguasai prosedur role play.
2) Menguasai kurikulum dan tujuan belajarnya.
3) Menguasai topik bahasan dan karakteristik spesifik peran
yang akan dimainkan,
4) Mampu merancang dan mengarahkan proses role play.
Peran fasilitator dalam role play adalah,sebagai berikut:
1) Sebagai perancang, yaitu merancang skenario, memilih
pemeran, merancang tata ruang belajar, fasilitator, dan
menyiapkan perlengkapan media pembelajaran.
18
a) Menganalisis masalah.
b) Menemukan dan mencoba menyelesaikan
masalah.
c) Menambahkan keterampilan berdiskusi.
5) Lebih mudah memusatkan perhatian warga belajar.
6) Tumbuh sikap kritis dari warga belajar.
Kerugian bermain peran (role play), di antaranya :
1) Kadang-kadang peserta kurang mampu membawakan
perannya.
1) Sulit mendekati situasi yang sebenarnya.
2) Tumbuh sikap kritis dari warga belajar.
4. Metode Bermain Ular Tangga
a. Permainan Ular Tangga Dalam Penyuluhan
Permainan ular tangga adalah permainan (games) adanya
kontes antara pemain yang berinteraksi satu sama lain
dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu pula.Pada pemain meletakkan bidak pada
papan permainan ular tangga yang bertuliskan kata “start”
selanjutnya tiap pemain engocok dadu untuk menentukan
berapa langkah yang akan dijalankan.Pemain harus
melangkah sesuai dengan jumlah mata dadu yang keluar
langkah permainan diatas dilakukan oleh pemain secara
bergantian hingga di akhir kotak bertuliskan “finish”.
(Sugiwati, 2013)
b. Manfaat Bermain Ular Tangga
Manfaat bermain ular tanga atara lain merupakan suatu
permainan yang edukatif dimana selain bermain anak juga
dapat belajar untuk berkonsentrasi dalam menghadapi
masalah, bersosialisasi dengan teman sepermainan,
mengembangkan intelektual anak seperti berhitung,
mempelajari bentuk dan ukuran dari permainan ular tangga
yang biasanya dilakukan perkeloompok anak dapat
21
2) Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan yang menunjukan saling keterkaitan antara
unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan
semuanta berfungsi bersama-sama.
3) Pengetahuan Produsural
Pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, baik
yang bersifat rutin maupun yang baru.
4) Pengetahuan Metakognitif
Mencakup pengetahuan tentang kognisi secara umum dan
pengetahuan tentang diri sendiri.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
menurut Nugraheni (2017), antara lain :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh
seseorang kepada orang lain agar mereka dapat memahami.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi
perubahan pada aspek fisik dan psikolgis (mental), dimana
pada aspek psikologi ini, taraf berpikir seseorang semakin
matang dan dewasa.
4) Minat
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau
keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.
25
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami oleh
individu baik dalam dirinya maupun lingkungannya.
6) Informasi
Keudahan seseorang untuk memperoleh informasi dapat
membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh
pengetahuan yang baru. (Wahid, 2007 dalam Nugraheni,
2017)
d. Cara Memperoleh pengetahuan
1) Cara Tradisional
Cara kuno atau tradisioanl ini dipakai orang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum
dikemukakannya metode ilmiah atau metode penemuan
secara sistematik dan logis dalam Nugraheni (2017).
a) Cara Coba-Salah (Trial and Error)
Cara yang paling tradisonal, yang digunakan oleh
manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah
melalui cara coba-coba. Cara ini dilakukan dengan
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tidak
berhasil, dicoba kemungkinan lain.
b) Cara Kekuasaan Atau Otoritas
Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-
pemimpin masyarakat yang baik formal maupun
informal, ahli agama, pemegang pemerintahan, dan
sebagainya. Dengan kata lain, penegtahuan tersebut
diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama
ataupun ahli ilmu pengetahauan.
c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu. Apabila cara tersebut dapat memecahkna
26
4) Analisis (Analysis)
Analisi adalah suatu kemampuan untuk menjabarken materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih di dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain, seperti dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokan, dan
sebagainya. Contohnya, mampu menjabarkan struktur
jaringan periodontal dengan masing-masing fungsinya.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang bar. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dan formulasi-formulasi yang sudah ada.
Misalnya dapat menyusun, meringkas, merencanakan,
menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau
rumusan-rumusan yang telah ada. Contohnya indiviu
mampu menggabungkan diet makanan yang sehat untuk
gigi, menggosok gigi tepat waktu, serta mengambil tindakan
yang tepat bila ada kelainan gigi.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadpa suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada. Contohnya, mampu menilai kondisi kesehatan
gusi ananya pada saat tertentu. (Notoatmojo 2007)
Pengukuran pengetahuan dapat diukur melaui
wawancara atau angket yang menanyakan tentang materi
yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
(Notoatmojo 2007)
31
satu untuk semua atau satu sikat gigi untuk semua anggota
keluarga karena sikat gigi mengandung bakteri yang bisa
berpindah dari satu orang ke orang lain meskipun sikat sudah
dibersihkan. (Hidayat, dkk 2016)
4) Cara Menggosok Gigi Yang Baik Dan Benar
Menurut Hidayat, dkk (2016), cara menyikat gigi yang benar
sebagai berikut :
a) Posisi sikat gigi membentuk sudut 45 derajat, kemudian
gosok gigi secara lembut dan perlahan dengan cara memutar.
b) Gunakan gerakan yang sama, yaitu memutar untuk menyikat
bagian permukaan luar gigi depan atas dan bawah.
c) Gunakan gerakan yang sama, yaitu memutar untuk menyikat
bagian permukaan samping gigi atas dan bawah.
d) Gunakan gerakan yang sama, yaitu memutar untuk menyikat
bagian permukaan dalam gigi atas dan bawah.
e) Gunakan gerakan maju mundur untuk menyikat bagian
permukaan kunyah gigi atas dan bawah.
f) Sikat bagian lidah 1 kali setelah menggosok gigi dapat
membersihkan bakteri sehingga napas lebih segar dan
terhindar bau mulut
5) Kunjungan Ke Pelayanan Kesehatan Gigi 6 Bulan sekali
Tujuan utama pergi ke pelayanan kesehatan gigi setiap 6 bulan
sekali adalah tindakan pencegahan,mencegah kerusakan gigi,
penyakit gigi, dan kelainan-kelainan lain yang beresiko bagi
kesehatan gigi dan mulut. Walaupun rajin dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut, akan tetapi kunjungan ke pelayanan
kesehatan gigi dan mulut merupakan kewajiban agar kita tahu
masalah yang dialami dan segera mendapat perawatan jika
terdapat masalah pada rongga mulut kita. (Hidayat, dkk 2016)
36
B. Kerangka Teori
Penyuluhan Kesehatan
C. Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak ada perbedaan metode bermain peran (role play) dan metode
bermain ular tangga dalam penyuluhan kesehatan gigi terhadap
tingkat pengetahuan siswa kelas IV SD Negeri 01 Tambakan
Kabupaten Grobogan.
Ha : Ada perbedaan metode penyuluhan kesehatan gigi antara metode
bermain peran (role play) dan metode bermain ular tangga terhadap
tingkat pengetahuan siswa kelas IV SD Negeri 01 Tambakan
Kabupaten Grobogan.