Anda di halaman 1dari 49

RISALAH INOVASI

TAMPIL “EKSOTIK’’ DENGAN


‘’JURUS GOYANG ITIK’’

Pemerintah Kabupaten Magetan


Dinas Kesehatan
UPTD PUSKESMAS KAWEDANAN
BAB 1

PENDAHULUAN

Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di

dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara

maju, sampah selalu menjadi masalah.

Tidak salah jika saat ini dapat di katakan bahwa Indonesia tengah darurat

sampah. Kondisinya bahkan sudah memprihatinkan. Lihat saja tempat sampah

yang ada di rumah kita, berapa banyak sampah plastik yang ada di sana. Itu

baru di rumah kita saja, belum sampah di rumah - rumah tetangga. Tempat

pembuangan sampah di kota kondisinya juga sudah tidak tertangani secara baik

dan menimbulkan berbagai macam permasalahan.

Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya bahan

plastik dalam aktivitasnya sehari-hari, plastik memang telah menjadi komponen

penting dalam kehidupan modern saat ini dan peranannya telah menggantikan

kayu dan logam mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan

kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat

insulasinya yang cukup baik.

Sifat - sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan dengan

bahan lainnya untuk berbagai aplikasi khususnya dalam kehidupan sehari-hari

mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik

sampai dengan komponen otomotif. Peningkatan penggunaan bahan plastik ini

mengakibatkan peningkatan produksi sampah plastik dari tahun ke tahun.

1
Di Indonesia di laporkan bahwa sertiap tahunnya masyarakat telah

memakai 100 milliar kantong plastik. Kebiasaan ini tejadi karena kantong plastik

merupakan barang yang gratis serta mudah untuk didapat. Dari perhitungan

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang di Indonesia

menggunakan sedikitnya 700 kantong plastik dalam setiap tahun atau dua

kantong plastik setiap harinya. Parahnya lagi sampah plastik tersebut tidak

semuanya dibuang ketempat yang seharusnya sehingga dapat di daur ulang

tetapi justru berserakan di mana- mana.Jika tidak ada upaya untuk mengurangi,

maka bisa menjadi ancaman bagi lingkungan.

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa plastik sangat sulit terurai dalam

tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan ini akan menimbulkan

permasalahan tersendiri dalam penanganannya. Pembuangan di Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam

pengelolaan sampah plastik ini.Peranan para pemulung dalam mengurangi

timbunan sampah plastik patut mendapat apresiasi meskipun ini tidak bisa

menghilangkan seratus persen sampah plastik yang ada. Perlu adanya

manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga

hingga skala besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah kota

atau daerah setempat. Untuk memudahkan pengelolaan sampah plastik pada

skala rumah tangga, maka perlu adanya pemahaman tentang jenis-jenis plastik,

kandungan materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga

diharapkan terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat.

Kebiasaan membakar sampah terutama sampah plastik, sudah menjadi

budaya bagi sebagian warga. Namun beberapa masyarakat tidak mengetahui

apa penyebab jika sampah plastik tersebut dibakar, maraknya pembakaran

2
sampah plastik oleh beberapa masyarakat berimplikasi terhadap bahan kimia

yang berada di dalam plastik yang mengakibatkan berpengaruh terhadap

oksigen.

Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang

berbahaya kemudian akan mengurai di udara sebagai dioksin yang akan

terbawa oleh angin dan hujan dan kembali turun ke bumi . Kalau dipaksakan

dibakar sampah plastik itu asapnya sulit untuk hilang. Akhirnya timbul

pencemaran udara.

Selain itu, asap dari pembakaran sampah plastik sangat berbahaya jika

dihirup masyarakat, antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis,

pembengkakan hati hingga ISPA.

Jadi penyakit itu bukan hanya pada asap dari pembakaran hutan saja,

namun sampah plastik ini bisa menimbulkan penyakit yang sama. Makanya

sampah plastik ini memang menjadi musuh serius bagi kelestarian hidup dan

juga bagi kesehatan manusia.

Perlu dihimbau kepada masyarakat agar tidak mudah mengambil langkah

untuk menghilangkan sampah plastik dengan cara membakar. Sebenarnya

bukan untuk melarang, tetapi diusahakan mengurangi pembakaran sampah

terutama sampah plastik, ini bisa sangat berbahaya apa lagi saat ini musim

kemarau, sejumlah penyakit semakin rentan bagi masyarakat.

Selain mengurangi pembakaran sampah, masyarakat juga diimbau agar

mengurangi penggunaan kantong plastik. Lebih baik gunakan tas, dari pada

menggunakan kantong plastik. Karena plastik itu susah hilangnya baik ditimbun

ke dalam tanah maupun dibakar. Proses fotodegradasi plastik terjadi di tanah

dan air. Di air , proses ini mengeluarkan molekul toksik / beracun.

3
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara

terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai

permasalahannya. Hal ini sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa

saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar.

Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan

bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita.

4
BAB 2

GAMBARAN PUSKESMAS

A. LOKASI

IDENTITAS PUSKESMAS KAWEDANAN

NAMA PUSKESMAS : PUSKESMAS KAWEDANAN

ALAMAT PUSKESMAS : JL. A YANI NO 372 KAWEDANAN

DESA/KELURAHAN : KARANGREJO/ KARANGREJO

KECAMATAN : KAWEDANAN

KABUPATEN : MAGETAN

KODE POS : 63382

NO. TELP : (0351) 439120

NO. FAX : -

KARAKTERISTIK PUSKESMAS

LETAK ADMINISTRASI : IBUKOTA KECAMATAN

LETAK GEOGRAFIS : DATARAN RENDAH

LETAK STRATEGIS : PERBATASAN KABUPATEN

JENIS PUSKESMAS : PERAWATAN

JUMLAH BED : 13 BED

5
B. GEDUNG/ BANGUNAN

PUSKESMAS INDUK

RAWAT JALAN : Kondisi bangunan baik

TAHUN PEMBANGUNAN : 1975

TAHUN REHAB TERAKHIR : 2010

LUAS TANAH (M2) : 2944

LUAS BANGUNAN (M2) : 323,95

LUAS SMOOKING AREA : 35.7

RAWAT INAP : Kondisi bangunan baik

TAHUN PEMBANGUNAN : 1975

TAHUN REHAB TERAKHIR : 2009

LUAS TANAH (M2) : 2944

LUAS BANGUNAN (M2) : 146.94

PUSKESMAS PEMBANTU : Kondisi bangunan baik

LOKASI : Desa Tulung

TAHUN PEMBANGUNAN : 1992

TAHUN REHAB TERAKHIR : 2015

LUAS TANAH (M2) : 212

LUAS BANGUNAN (M2) : 80

6
RUMAH DINAS

RUMAH DINAS DOKTER UMUM

LOKASI : Puskesmas Kawedanan

Kondisi Bangunan Rusak Ringan

TAHUN PEMBANGUNAN : 1990

TAHUN REHAB TERAKHIR : 2010

LUAS TANAH (M2) : 360

LUAS BANGUNAN : 175

C. KETENAGAAN

Jumlah SDM yang dimiliki Puskesmas Kawedanan sebanyak 70 orang, seperti

yang tercantum dalam table di bawah ini :

NO JENIS TENAGA JUMLAH

1 KESEHATAN 1 Dokter Umum : 2

2 Dokter Gigi : 1

3 Perawat : 25

4 Perawat Gigi : -

5 Bidan : 24

6 Apoteker / : -

S1 Farmasi

7 Asisten : 1

Apoteker

10 Analis Lab : 1

11 Gizi : BLUD 1

7
NO JENIS TENAGA JUMLAH

12 Sanitasi : 1

2 NON 1 KTU : 1

KESEHATAN

2 Pekarya : 1

3 Administrasi : 7

4 Keuangan : 1

5 Sopir : 1

6 Sopir : BLUD 1

7 Kebersihan : BLUD 1

8 Tenaga : BLUD 3

Keamanan

10 Juru Masak : BLUD 2

JUMLAH 70

Sumber : Puskesmas Kawedanan Bulan Desember Tahun 2017

8
BAB 3

SUMBERDAYA UNTUK KEBERSIHAN

A. TENAGA

Tenaga kebersihan di Puskesmas Kawedanan ada 2 orang .1 berasal

dari tenaga BLUD dan 1 orang tenaga berasal dari tenaga out sourching.

Masing – masing bertugas sesuai dengan tupoksinya. Setiap petugas bekerja

berdasarkan protap masing – masing serta jadual yang telah disusun oleh

koordinator kebersihan yaitu PJ kesling Puskesmas Kawedanan.

B. ANGGARAN

Pendanaan untuk tenaga kebersihan di Puskesmas Kawedanan di

anggarkan dari RBA BLUD. Untuk tenaga kebersihan yang di rekrut ( tenaga

out sourching ) pihak Puskesmas telah menjalin kejasama dengan CV. Berlian

Jaya Abadi. Ada surat perjanjian kerja sama ( MOU) . MOU tersebut setiap satu

tahun sekali di perbarui dan dievaluasi oleh tim mutu.

C. SARANA

Sarana dan prasarana yang di miliki yaitu :

1. TPS sampah non medis

TPS sampah non medis berukuran 2 x 4 meter digunakan untuk

menampung sampah yang berasal dari tempat sampah yang ada di

setiap unit pelayanan, rawat inap, rumah dinas, dapur dan kantin.

9
2. TPS sampah medis

TPS sampah medis ada 1 ruangan yang berukuran 4 x 5 meter. Sampah

berasal dari unit layanan UGD, rawat inap, Poned, Laboratorium, Poli

Gigi dan Imunisasi.

3. Ruang PPI

Ruang PPI berukuran 3 x 4 m untuk menseteril alat – alat kesehatan dari

UGD, Rawat Inap dan Rawat jalan. Selain itu juga ada ruangan laundry.

4. Alat Kebersihan

Alat yang digunakan oleh petugas kebersihan untuk membersihkan

halaman, ruangan dan musholla berupa : alat pel, sapu ijuk, sikat kawat,

sikat WC, Pembersih lantai , pembersih kaca, Sapu Lidi, Sapu lawa –

lawa, Tisu, tempat sampah, Canebo.

5. Tempat sampah sesuai jenis sampah

Tempat sampah ada di beberapa titik diantaranya :

1. Setiap ruang pelayanan ada tempat sampah medis dan non medis

2. Di Depan Ruangan ada tempat sampah basah dan kering, yang

tempat sampah kering berwarna kuning di gunakan khusus untuk

sampah plastik dan botol plastik yang nantinya untuk inovasi ecobrik.

10
BAB 4

PELAKSANAAN KEBERSIHAN

Dalam melaksanakan kegiatan kebersihan di Puskesmas Kawedanan, petugas

kebersihan sudah mempunyai protap dalam melaksanakan kegiatannya berupa SOP

dan jadual kegiatan yang sudah ditetapkan. Disamping itu secara rutin setiap satu

bulan sekali ( hari Jum’at terakhir) dilaksanakan kegiatan Jum’at bersih yaitu kerja

bakti masal seluruh karyawan di Puskesmas Kawedanan. Pembinaan, monitoring dan

evaluasi selalu di berikan kepada petugas kebersihan terkait dengan kinerjanya.

Pembinaan yang dilakukan oleh tim mutu Puskesmas Kawedanan

11
A. HALAMAN

Untuk kebersihan halaman Puskesmas selain menjadi tanggung jawab

petugas kebersihan juga dibantu oleh tenaga keamanan yang bertugas shif

malam. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu menyapu halaman, menyiram dan

merawat tanaman, membersihkan selokan dari sampah – sampah .

Selamat datang di Puskesmas Kawedanan

Halaman Puskesmas Kawedanan

12
B. RUANG KANTOR

Pelaksanaan kebersihan pada ruangan kantor meliputi menyapu lantai,

mengepel, membersihkan kamar mandi, membersihkan kaca dan juga lawa –

lawa. Kewajiban untuk menjaga kebersihan ruangan kantor juga menjadi

tanggung jawab bersama karyawan sehingga tidak terjadi ketergantungan

kepada petugas kebersihan.

Bersih – bersih ruangan kantor

C. RUANG PELAYANAN

Kebersihan ruangan pelayanan menjadi tanggung jawab tenaga

kebersihan. Kegiatan yang dilakukan berupa menyapu, mengepel,

membersihkan kamar mandi,membersihkan kaca, lawa- lawa. Semua kegiatan

tersebut sudah ada jadual dan terpasang pada unit pelayanan.

13
Kegiatan bersih – bersih di unit pelayanan

D. RUANG RAWAT INAP

Kegiatan yang dilaksanakan di unit Rawat inap meliputi menyapu ,

mengepel, membersihkan kamar mandi, membersihkan kaca, lawa – lawa

dilaksanakan oleh tenaga kebersihan dan sudah ada jadual dan waktunya.

Untuk kegiatan verbed mengganti baju pasien dilakukan oleh tenaga

paramedis yang bertugas di Unit rawat Inap . Selain itu juga ada ruang PPI

yang di gunakan untuk sterilisasi alat alat yang telah di gunakan.

14
Kegiatan bersih – bersih di unit Rawat Inap

15
r

Ruang PPI Puskesmas Kawedanan

E. RUANG OLAH RAGA, MUSHOLA, DAN RUANG LAINNYA

Ruang olah raga yang di gunakan di Puskesmas kawedanan yaitu

halaman depan Unit Rawat Inap yang digunakan untuk kegiatan senam setiap

hari Jumat dimana jum’ at pertama dan kedua digunakan untuk senam

karyawan puskesmas , dan jum’at ketiga digunakan untuk kegiatan senam

16
prolanis. Sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga

kebersihannya.

Kegiatan Senam Prolanis

Untuk kebersihan sarana ibadah dilakukan oleh tenaga kebersihan yang

meliputi menyapu, mengepel, membersihkan kaca, lawa- lawa, mencuci

mukena serta pergantian karpet mushola jika sudah kotor.

Bersih – bersih mushola

17
F. TOILET KAMAR MANDI

Kebersihan toilet kamar mandi dilaksanakan oleh tenaga kebersihan

dengan jadual dan waktu yang telah terpasang di masing – masing pintu kamar

mandi.

Kamar mandi di rawat jalan di bersihkan 3 kali pada jam pada jam 06.00

WIB, Jam 10.00 WIB dan jam 14.00 WIB. Sedangkan rawat inap dilaksankan

5 kali dalm sehari yaitu pada jam 06.00 WIB, Jam 10.00 WIB , jam 14.00 WIB,

Jam 17.00 WIB dan jam 21.00 WIB.

18
Monitoring kegiatan kebersihan

G. PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS

Untuk penanganan limbah medis di Puskesmas Kawedanan telah

menjalin kerja sama (MOU) dengan pihak ketiga yaitu PT JJR dari Sidoarjo.

Evaluasi kontrak kerja selalu dilaksanakan setiap setahun sekali. Dan juga

telah dibuatkan tempat khusus untuk menampung limbah medis . untuk limbah

non medis sudah ada kerjasama dengan Balai Lingkungan Hidup Kabupaten

Magetan

19
Tempat Penampungan Sampah Medis

20
Penatalaksanaan limbah medis di Puskesmas Kawedanan

21
ALUR PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI PUSKESMAS KAWEDANAN

RUANGAN

KERTAS /
ORGANIK/ PLASTIK / KACA, LOGAM, KEMASAN /
KARDUS
BASAH BOTOL PLASTIK SAMPAH ELEKTRONIK BAHAN KERAJINAN

KOMPOS ECO BRIK DI JUAL DI JUAL KERAJINAN

PENGHIJAUAN BANGUNAN

PENDAPATAN
KAS BANK
SAMPAH

LINGKUNGAN PUSKESMAS BERSIH, SEHAT DAN INDAH

22
PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI PUSKESMAS KAWEDANAN

UNIT PELAYANAN

TAJAM / JARUM INFEKSIUS


PEMILAHAN DI SUNTIK / AMPUL
TEMPAT SAMPAH

PEWADAHAN SAFETY BOX KANTONG PLASTIK


SESUAI JENIS SAMPAH

TPS MEDIS

PENGANGKUTAN PT JJR
SIDOARJO

23
H. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR (SPAL / IPAL)

Pengelolaan limbah cair di Puskesmas Kawedanan selama ini di buang

di tempat penampungan ( septic tank) dikarenakan untuk saat ini belum

memiliki sarana IPAL. Namun sudah ada upaya dari pihak Puskesmas untuk

menindak lanjuti permasalahan ini dengan mengajukan surat permohonan

pembuatan IPAL ke Dinas Kesehatan , sebagai hasil rekomendasi dari Rapat

Tinjauan Manajemen pada bulan Mei 2018.

I. DOKUMEN LAIN SEBAGAI PENDUKUNG

Dokumen - dokumen pendukung yang di miliki

1. SK Pengelolaan Sampah Domestik

2. SK Pembentukan Bank Sampah

3. SOP Kebersihan

4. Surat kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan

5. Surat kerja sama dengan Forum Kabupaten Sehat Kab. Magetan

6. Surat Perjanjian Kerjasama dengan PT JJR Sidoarjo

7. Surat Perjanjian Kerjasama dengan CV. Berlian Jaya Abadi

8. Surat Pengusulan Pembuatan IPAL ke Dinas Kesehatan kab. Magetan

9. Jadual dan pemantauan kebersihan

24
BAB 5

INOVASI PENGELOLAAN PUSKESMAS BERSIH

A. LATAR BELAKANG INOVASI

Kegiatan inovasi pengelolaan puskesmas bersih di Puskesmas

Kawedanan bermula dari adanya komplain/ aduan langsung dari warga di

sekitar Puskesmas kepada petugas keamanan tertanggal 9 maret 2018

serta dari pengunjung yang datang terkait dengan asap pembakaran

sampah yang dilaksanakan di Puskesmas.

Hasil aduan tersebut disampaikan kepada tim pengaduan yang

diteruskan kepada kepala Puskesmas, yang selanjutnya memberikan

perintah kepada tim audit internal untuk menindak lanjuti aduan dari

masyarakat dan pengunjung. Dari hasil tinjauan dan pengamatan tim audit

internal di dapatkan hasil sebagai berikut :

URAIAN TEMUAN TIM AUDIT INTERNAL


NO
KETIDAK SESUAIAN (BUKTI - BUKTI OBYEKTIF)

1 Keluhan langsung dari - Kondisi Tempat Pembakaran

masyarakat kepada Sampah tidak layak ( rusak)

petugas di Puskesmas, - Sampah di bakar diluar Tempat

tertanggal 9 maret 2018 Pembakaran Sampah

tentang asap pembakaran - Asap pembakaran sangat

sampah sangat mengganggu pernafasan ( terutama

menggangu sampah plastik yang di bakar)

25
Disamping itu juga dilakukan pengamatan oleh laskar OOPS (orang-

orang peduli sampah) tentang jumlah sampah plastik yang ada di Puskesmas

Kawedanan. Berikut ini tabel hasil pengamatan yang kami lakukan selama 1

minggu di Puskesmas Kawedanan.

NO TANGGAL JENIS SAMPAH PLASTIK BERAT (KG)

1 16 Maret 2018 1,7

2 17 Maret 2018 1,9


Tas plastik , bungkus makanan dan
3 18 Maret 2018 1,2
minuman ringan, karet, bungkus
4 19 Maret 2018 1,4
permen, bungkus detergen, botol
5 20 Maret 2018 0,9
minuman , kantong plastik
6 21 Maret 2018 2,1

7 23 Maret 2018 2,3

Dari data diatas bisa diambil kesimpulan bahwa rata – rata sampah

plastik di Puskesmas Kawedanan yang berasal dari unit rawat jalan, unit rawat

inap, 1 rumah dinas dan kantin sebesar 1,6 kg dan semua itu berakhir di unit

pembakaran sampah yang berada di puskesmas, kadang sampah yang tidak

ikut terbakar akhirnya ikut berterbangan dan berserakan. Sungguh menjadi

pemandangan yang tidak mengenakkan untuk di pandang mata. Bisa kita

bayangkan jika itu berlangsung selama 1 minggu, 1 bulan , 1 tahun dan

seterusnya. Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya untuk mengatasi

permasalahan ini.

26
Temuan tim audit internal

Timbunan sampah di TPS

Asap pembakaran di TPS

27
Hasil temuan dari tim audit disampaikan kepada kepala Puskesmas dan

tim mutu. Dari hasil pembahasan yang dilakukan , kemudian di

rekomendasikan untuk melaksanakan studi banding tentang pengelolaan

sampah di Puskesmas karangrejo yang di nilai sudah bagus dalam hal

pengelolaan sampah.

Studi banding pengelolaan sampah di puskesmas karangrejo

Dari hasil studi banding yang dilakukan, akhirnya timbul ide untuk

melakukan kegiatan inovasi di Puskesmas kawedanan. Setelah ditemukan

berbagai macam penyebab permasalahan ,kami mengajukan rencana kegiatan

inovasi yang berupa sebuah kegiatan yang kami beri nama “ tampil EKSOTIK

dengan JURUS GOYANG ITIK ” kepanjangan dari Ekobrick Solusi

Tuntaskan Limbah Plastik dengan maju terus bergotong royong mendaur

ulang limbah plastik. Kegiatan ini kami usulkan guna menindak lanjuti atau

28
sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Puskesmas

Kawedanan.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Jenis Kegiatan : - Sosialisasi hasil pengamatan / survey

tentang sampah plastik di Puskesmas

Kawedanan

- Sosialisasi rencana kegiatan inovasi

kepada seluruh karyawan di Puskesmas

kawedanan

Waktu Pelaksanaan : 9 April 2018

Tujuan Kegiatan : - Mensosialisasikan hasil pengamatan yang

kami laksanakan kepada seluruh karyawan

di Puskesmas Kawedanan

- Mensosialisasikan rencana kegiatan

inovasi

Hasil Kegiatan : - Sosialisasi kepada seluruh karyawan di

Puskesmas tentang usulan kegiatan

inovasi yang kami beri judul “ tampil

EKSOTIK dengan GOYANG ITIK ”

(eckobrick solusi atasi limbah plastik

bergotong royong mendaur ulang limbah

plastik) yaitu sebuah kegiatan dalam hal

29
pemanfaatan dan pengelolaan limbah

sampah plastik di Puskesmas Kawedanan

- Kegiatan dalam inovasi ini yaitu membuat

“eckobrick”.

- Penggagas Eckobrick di Indonesia adalah

Russell yang merupakan warga Negara

asing asal Kanada yang sudah lama

berada di Negara kita. Ecobrick tidak dapat

mengurangi jumlah sampah, namun

dengan membuat ecobrick plastik bekas

dapat diubah menjadi sesuatu benda yang

lebih visioner. Oleh karena itu penggunaan

plastik perlu dikurangi agar jumlah plastik

tidak terus meningkat. Jumlah plastik yang

terus meningkat tentunya juga akan

menambah masalah pada lingkungan.

Lingkungan yang bermasalah juga secara

otomatis akan berpengaruh terhadap

organisme yang berkaitan, termasuk

manusia itu sendiri.

- Cara mengolah plastik yang terbaik adalah

dengan cara mendaur ulangnya. Banyak

cara untuk mendaur ulang plastik. Salah

satu caranya adalah dengan membuat

plastik tersebut menjadi ecobrick. Ecobrick

30
adalah bata yang ramah lingkungan.

Ecobrick dibuat dengan cara memasukan

plastik -plastik bekas kedalam botol bekas

hingga padat dan botol menjadi keras.

Proses membuat ecobrick agar dapat

dimanfaatkan memang tidak sebentar.

Dibutuhkan waktu dan materi plastik yang

tidak sedikit. Namun perlu proses untuk

membuat itulah yang menjadi tantangan.

Karya seni yang berkelas tidak dapat dibuat

dalam waktu yang sebentar. Oleh karena

itulah ecobrick adalah seni pengolahan

plastik yang berkelas.

- Usulan kegiatan inovasi bisa di terima dan

di setujui oleh seluruh karyawan di

Puskesmas Kawedanan.

- Komitmen bersama seluruh karyawan

Puskesmas

Isi komitmen

1. Menjaga kebersihan lingkungan di

puskesmas kawedanan

2. Membuang sampah pada tempatsesuai

jenis sampah

31
3. Memanfaatkan sampah plastik yang di

hasilkan dari puskesmas untuk kegiatan

inovasi puskesmas

4. Bersama - sama menciptakan suasana

lingkungan kerja yang bersih dan sehat

b. Jenis Kegiatan : Perbaikan Tempat Pembakaran Sampah dan

Tempat Penampungan Sampah

Waktu Pelaksanaan : 12 - 25 April 2018

Tujuan Kegiatan : Membuat tempat pembakaran sampah dan

tempat penampungan sampah plastik.

Hasil Kegiatan : 1. Perbaikan tempat pembakaran sampah

yang baru, dilengkapi pintu dan cerobong

asap

32
2. Pembuatan tempat untuk menampung

sampah yang kami namakan “ KANDANG

BARONGSAY “ kepanjangan dari kawasan

daur ulang barang rongsokan …say… ,

tempat penampungan sampah terdiri dari 3

ruangan untuk penampungan sampah.

a. Tempat penampungan sampah yang berasal

dari besi, kaca serta limbah elektronik.

b. Tempat untuk menampung botol – botol

plastik.

c. Tempat untuk menampung sampah plastik

lainnya

Proses renovasi tempat pembakaran sampah

33
Pembuatan Tempat Penampungan Sampah

c. Jenis Kegiatan : Membuat ekobrick

Membuat kerajinan dari sampah plastik

Membuat bangunan dari ekobrick

Waktu Pelaksanaan : 23 April 2018 – 13 Agustus 2018

Tujuan Kegiatan : Belajar tentang cara membuat ekobrick

Memanfattkan sampah plastik menjadi

kerajinan

Membuat sebuah bangunan yang berasal dari

kumpulan ekobrick

Hasil Kegiatan : - Latihan membuat eckobricks

Kegiatan pembuatan eckobricks ini

dilaksanakan setiap hari jumat setelah

olahraga pagi, ada waktu sekitar ½ jam untuk

membuat eckobrick. Sampah – sampah

plastik yang telah terkumpul, selanjutnya di

masukkan kedalam botol – botol plastik.

Semua karyawan terlibat dalam pembuatan

eckobrik

34
- Untuk sampah plastik yang berasal dari

bungkus kopi di manfaatkan untuk kerajinan

tas

- Membuat tempat duduk / bangku dari

ekobrick

- Membuat kawasan pojok pelangi yaitu

dengan mengecat tembok di sekitar tempat

sampah yang tadinya dianggap sebagai

kawasan yang kotor dan kumuh menjadi

kawasan yang bersih dan penuh warna warni

- Membuat taman

35
Membuat ekobrick

Pemanfaatan limbah plastik untuk kerajinan

Proses pembuatan bangunan dari ekobrick

36
Taman ekobrick

Proses pembuatan kawasan pojok pelangi

Kawasan pojok Pelangi

37
d. Jenis Kegiatan : Pembentukan bank sampah di Puskesmas

Kawedanan

Koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Magetan

Koordinasi dengan Forum Kabupaten Sehat

Kab. Magetan

Waktu Pelaksanaan : 9 Juli 2018

Tujuan Kegiatan : Membuat Bank sampah di lingkup Puskesmas

Kawedanan

Koordinasi dengan lintas sektor terkait dengan

kegiatan

Hasil Kegiatan : 1. Pembentukan Bank sampah di Puskesmas

Kawedanan yang dinamai Bank sampah

yang diberi nama bank sampah GOTHIK (

bergotong royong tuntaskan sampah

plastik) , berdasarkan SK Kepala

Puskesmas Kawedanan No 11 tahun 2018

2. Susunan kepengurusan Bank sampah

GOTHIK di Puskesmas Kawedanan

Pembina : dr Rochmad Santoso

Ketua : Arik Mugi Lestari , AMKL

Sekretaris: Muharto

Bendahara : Budi Santoso , AMd Kep

Petugas : Khoirul Anam

Agung Suwito

38
3. Koordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten Magetan

Berkoordinasi dengan dinas lingkungan

hidup dengan membuat surat perjanjian

kerjasama pengelolaan sampah domestic

C. EVALUASI KEGIATAN

Dari kegiatan inovasi yang kami lakukan mulai bulan April 2018 sampai

dengan bulan Agustus 2018 , dan setelah kami lakukan analisa data, kami

dapatkan data perbandingan sebagai berikut :

SEBELUM SESUDAH

NO DATA KEGIATAN KEGIATAN

INOVASI INOVASI

1 Sampah plastik di Rata – rata perhari Semua sampah

Puskesmas kurang lebih 1,6 kg plastik di pilah dan

kawedanan di jadikan ekobrik.

39
2 Tempat pembakararan  Kondisi Tempat  Sudah ada

sampah Pembakaran tempat

sampah tidak pembakaran

layak / rusak sampah yang

Sampah di sudah cukup

bakar di luar memadai ,

tempat dilengkapi

pembakaran dengan pintu dan

sampah cerobong asap

 Asap  Sudah ada

pembakaran pemilahan

sampah sangat sampah plastik.

mengganggu Semua sampah

plastik di pilah

untuk di jadikan

ekobrik. Dan dari

sampah bungkus

kopi dijadikan

kerajinan tangan.

 Dari ekobrik

yang terkumpul

telah di buat

bangunan

berupa meja dan

tempat duduk.

40
 Dari segi

ekonomis

pembuatan

tempat duduk

dan meja untuk

taman bisa

mengurangi

biaya pembelian

batu bata

sebesar 40 – 50

%, untuk

kedepannya

akan

dikembangkan

lagi untuk

bangunan lain

3 Tempat Penampungan Tidak ada Ada tempat

sampah Semua sampah penampungan

langsung di bakar sampah

Terbentuk bank

sampah beserta

kepengurusannya

di Puskesmas

Kawedanan.

41
Hasil dari bank

sampah dapat di

gunakan untuk

membantu

membeli bahan

material untuk

membuat bangku

dan meja ekobrik

4 Kebersihan Belum adanya  Sudah ada

Lingkungan komitmen komitmen

bersama seluruh

karyawan di

puskesmas

 Telah dibuat

kawasan pojok

pelangi yang

dulunya tempat

yang di nilai

kotor / kumuh

menjadi tempat

yang bersih, rapi

dan warna –

warni

42
Dan perlu kami sampaikan juga bahwa kegiatan inovasi ini telah kami

sosialisasikan dan di ujicobakan pada desa di wilayah kerja Puskesmas

Kawedanan, tepatnya di desa Mojorejo dengan tujuan ikut memberdayakan

masyarakat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Alhamdulilah

respon masyarakat dan pemerintah desa Mojorejo sangat baik dan antusias

sekali dengan kegiatan inovasi ini.

Ada kesepakatan dari ibu – ibu PKK di desa Mojorejo setiap tanggal 12

disamping kegiatan arisan rutin juga membawa sampah plastik untuk dibuat

ekobrik. Pembinaan selalu kami berikan untuk mendukung kegiatan tersebut.

43
Sosialisasi kegiatan inovasi di desa Mojorejo

44
Pembinaan di desa Mojorejo

45
BAB 6

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan iniovasi di Puskesmas Kawedanan ini merupakan kegiatan

inovasi yang menekankan upaya promotif dan preventif yang menitik beratkan

pada kerjasama, baik dari lintas program dan lintas sektor. Melalui kegiatan

inovasi ini diharapkan dapat membantu dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik dan optimal. Pada

akhirnya diharapkan kualitas dan efektifitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat bisa ditingkatkan.

B. SARAN

Diperlukan terobosan – terobosan baru untuk dapat mewujudkan

tujuan pembangunan di bidang kesehatan yaitu meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal. Kerjasama baik dari lintas program dan

lintas sektor sangatlah diperlukan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan

dengan baik dan optimal. Untuk itu kami memberikan saran bagi :

1. Puskesmas

Kerjasama serta kolaborasi yang baik antar program merupakan modal

utama menuju kesuksesan bersama. Karena pada dasarnya segala

sesuatu tidaklah mungkin berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik

dalam suatu tim.

46
2. Dinas Kesehatan

Dukungan dari dinas kesehatan kabupaten Magetan sangatlah diharapkan

kepada kegiatan inovasi yang dilaksanakan di Puskesmas dalam bentuk

pembinaan serta bimbingan kepada Puskesmas.

3. Lintas Sektor

Besar harapan kami, kegiatan inovasi ini dapat dilaksanakan oleh semua

pihak, sehingga permasalahan yang di timbulkan dari sampah plastik dapat

di tanggulangi.

Harapan kami , untuk kedepannya banyak bermunculan kegiatan –

kegiatan inovasi dari Puskesmas yang lebih beragam dan bervariasi. Sehingga

tujuan kita bersama untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional di

bidang kesehatan bisa terealisasi. Dan juga perlu di tanamkan bahwasanya

kegiatan inovasi Puskesmas ini ada hanya untuk sekedar mengejar sebuah

prestasi, akan tetapi kegiatan inovasi ini semata – mata untuk peningkatan

mutu dan kualitas pelayanan kita kepada masyarakat.

47
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Kabupaten Magetan , Dinas Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah bahan

Berbahaya Dan Beracun

Global ecobrick alliance , ecobrick.org. 2015, Plastik , Lingkungan dan Ecobricks v3.2

Global ecobrick alliance , ecobrick.org. 2015, Panduan, Visi Ecobrick versi 3.2

Global ecobrick alliance , ecobrick.org. Januari 2017, Panduan Visi Konstruksi

Ecobrick versi 1.0

48

Anda mungkin juga menyukai