A: What’s on today’s newspaper? (Ada apa di koran hari ini?

B : As usual, politicians arrested on corruption scandals (Seperti biasa, politisi ditangkap

karena skandal korupsi)

A : I’m not surprised at all, to be honest. Since day 1 our country has been ruled by rotten
people (Saya sama sekali tidak terkejut, jujur. Sejak hari pertama negara kita dikuasai
oleh orang-orang busuk)

B : You’re right, but our country has been better in fighting the corruption. Those rotten
people have been exposed one by one since the KPK was established. (Kamu benar,
tetapi negara kita lebih baik dalam memerangi korupsi. Orang-orang busuk itu telah
diekspos satu per satu sejak KPK didirikan)

A : Yeah, kudos to the KPK. I admit that their works are excellent. Anyway, what cause do
you think that makes the corrupt people commit the misdeed? (Ya, pujian untuk KPK.
Saya akui bahwa karya mereka luar biasa. Ngomong-ngomong, menurut kamu apa
penyebab orang korup melakukan kesalahan)

B : Because of the money, of course (Karena uang, tentu saja)

A : Aren’t their salaries are higher than most of people in this country? I think they are even
overpaid (Bukankah gaji mereka lebih tinggi daripada kebanyakan orang di negara ini?
Saya pikir mereka bahkan dibayar lebih tinggi)

B : Yes, their salaries are high, but we can’t dismiss the lack of professional ethics on them.
We also can’t exclude their greediness. (Ya, gaji mereka tinggi, tetapi kami tidak bisa
mengabaikan kurangnya etika profesional. Kami juga tidak bisa mengecualikan
keserakahan mereka.)

A : Oh, I see. Humans are never satisfied with what they have, after all. But the greediness
can be resisted if they don’t lack of morality (Oh begitu. Manusia tidak pernah puas
dengan apa yang mereka miliki. Tetapi keserakahan dapat dilawan jika mereka tidak
kekurangan moral)

B : Yup. That’s what I was trying to say. Besides of the greediness, is there any cause of
corruption in your opinion? (Ya. Itulah yang ingin saya katakan. Selain karena
keserakahan, apakah ada penyebab korupsi menurut kamu?)

A : I think corruption can be caused by impractical and unclear regulations. People are
willing to bribe to quicken the bureaucratic procedures. The corrupt officials see this as
an opportunity for their personal interest. (Saya pikir korupsi bisa disebabkan oleh
peraturan yang tidak praktis dan tidak jelas. Orang-orang mau menyuap untuk
mempercepat prosedur birokrasi. Para pejabat yang korup melihat ini sebagai
kesempatan untuk kepentingan pribadi mereka.)

B : Yeah, thus corruption happens. Do these corrupt people realize that their malicious
conduct give bad impact to the country and its people? (Ya, dengan demikian korupsi
terjadi. Apakah orang-orang korup ini menyadari bahwa perilaku jahat mereka
berdampak buruk bagi negara dan rakyatnya?)
A : Of course not. They are selfish. They don’t care that their crime affects the state budget.
They don’t care that the money they steal doesn’t reach those whom intended to get it.
(Tentu saja tidak. Mereka egois. Mereka tidak peduli bahwa kejahatan mereka
mempengaruhi anggaran negara. Mereka tidak peduli bahwa uang yang mereka curi
tidak menjangkau mereka yang ingin mendapatkannya.)

B : That’s right. Corruption can also decrease foreign investment. You know, the foreign
investment plays a role in state’s growth. So, if our country is less attractive for the
investors, we the people will also get the bad effect. (Betul sekali. Korupsi juga dapat
menurunkan investasi asing. Anda tahu, investasi asing berperan dalam pertumbuhan
negara. Jadi, jika negara kita kurang menarik bagi investor, kita orang-orang juga akan
mendapatkan efek buruknya.)

A : Yup. When we think about it, corruption also generates bad quality in services. You
know, if the officials do their best quality of work when they are bribed only, there is no
way we will get the best quality in services without bribing them. (Ya. Ketika kita
memikirkannya, korupsi juga menghasilkan kualitas layanan yang buruk. kamu tahu, jika
para pejabat melakukan kualitas kerja terbaik mereka ketika mereka disuap saja, tidak
mungkin kami akan mendapatkan kualitas terbaik dalam layanan tanpa menyuap
mereka.)

B : I hate those corrupt officials! They make the good ones look also like criminals. (Aku
benci para pejabat korup itu! Mereka membuat yang baik terlihat seperti penjahat.)

A : That’s true! Because of the corrupt politicians, we also tend to lose faith and trust in
government. (Itu benar! Karena politisi yang korup, kami juga cenderung kehilangan
kepercayaan dan kepercayaan pada pemerintah.)

B : Yeah, corruption does nothing except harm for people in general. (Ya, korupsi tidak
melakukan apa pun kecuali membahayakan orang pada umumnya.)

A : That’s why I want corruptors to get death penalty, so that others will not follow them. (Itu
sebabnya saya ingin koruptor mendapatkan hukuman mati, sehingga orang lain tidak
akan mengikuti mereka.)

B : Death penalty is too extreme, I think. It’s better to punish them through public shaming.
You know, like making them standing in the public for hours each day while wearing a
vest with “I am a Corruptor” written on it. (Hukuman mati terlalu ekstrim, saya pikir.
Lebih baik menghukum mereka dengan mempermalukan di depan umum. Anda tahu, itu
seperti membuat mereka berdiri di depan umum selama berjam-jam setiap hari sambil
mengenakan rompi dengan tulisan "I am a Corruptor" di atasnya.)

A : That’s also a good punishment for them. Whatever it is, I just want them to get severely
punished. (Itu juga hukuman yang baik bagi mereka. Apa pun itu, saya hanya ingin
mereka dihukum berat.)

B: Agree! (Setuju!)