Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NI KADEK SEPIANTARI

NIM : 1913021009
KELAS : 2A

I. Judul Percobaan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

II. Tujuan Percobaan


Menerapkan konsep gerak lurus berubah beraturan melalui grafik v-t.

III. Landasan Teori


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis
lurus dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur. Suatu
benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya
selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang
mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah
percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu
benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka
percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah
percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah
maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak
pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan =
arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda
bergerak lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah
secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan
benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai
perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan
lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan,
sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan
berlawanan.
Perhatikan gambar di bawah.
Gambar Percobaan GLBB
Percobaan kereta dan pewaktu ketik diatas menunjukkan fenomena dan
GLB dan GLBB, yang di lengkapi dengan pita perekam. Kereta dinamika
berada di atas landasan (rel) yang diberi kemiringan, dilepaskan (tanpa
kecepatan awal). Gaya berat kereta dinamika tersebut menyebabkan sistem
kereta dinamika bergerak. Pada saat kereta dilepaskan hidupkan Power
Supply untuk menyalakan ticker timer. Pola (titik-titik) jejak ketikan yang
dihasilkan oleh ticker timer pada pita kertas yang ditarik oleh kereta
dinamika ini menggambarkan gerak kereta dinamika secara kualitatif).
Dalam percobaan ini kereta dinamika bergerak lurus dengan kecepatan yang
bertambah, karena itu gerak kereta dinamika adalah gerak berubah beraturan
yang dipercepat. Dengan demikian maka jarak antara dua titik yang
berurutan pada kertas pita akan semakin besar. Dengan percobaan kereta
dinamika ini kita dapat memvariasi kan variabel sudut sebagai kemiringan
dan massa kereta dinamika sebagai massa kelembaman.
Adapun Gerak lurus berubah beraturan memiliki ciri – ciri yaitu :
a) Bergerak pada lintasan yang lurus
b) Kecepatannya berubah secara beraturan
c) Percepatannya konstan
d) Karena benda bergerak lurus dengan percepatan konstan, percepatan

sesaatnya ( a ) akan sama dengan percepatan rata – ratanya ( a ).


Δv v−v 0
a=¿ = … Persamaan 1
Δt t−t 0
Dengan: Δv = perubahan besar kecepatan
Δt = perubahan waktu
v = besar kecepatan akhir
v 0= besar kecepatan awal
t = waktu akhir
t 0= waktu awal ketika benda bergerak
Saat t0 benda belum bergerak sehingga t0 = 0. Dan persamaannya
menjadi :
v−v 0
a=
t −t 0
v−v 0
a=
t−0
v−v 0
a=
t
at  vt  v0
v=v 0 + at … Persamaan 2
Kemudian untuk menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda
mengalami percepatan konstan. dengan mempergunakan persamaan
kecepatan rata – rata.
x −x0
v́=
t
Untuk mencari x dapat di tulis sebagai
x=x 0 + v́ t … Persamaan 3
Karena kecapatan bertambah secara beraturan, sehingga kecepatan rata–
rata (v́) akan berada di tengah – tengah antara kecepatan awal dan akhir.
v 0 +v
v́= … Persamaan 4
2
Dengan menggabungkan persamaan 3 dan Persamaan 4 dengan
persamaan 2. maka didapatkan :
v 0 +v
x=x 0 + t
2
v 0 +v 0 + at
x=x 0 + t
2
1
x=x 0 +v 0 t + a t 2 … Persamaan 5
2
Dalam keadaan t tidak diketahui kita dapat mempergunakan persamaan
dari penurunan persamaan x
v 0 +v
x=x 0 + t
2
dengan persamaan t dari

v−v 0
a=
t
v−v 0
t=
a
Sehingga akan memperoleh persamaan
v 0 +v
x=x 0 + t
2
v +v v−v 0 v 2 + v 20
( )(
x=x 0 + 0
2 a ) (
=x 0+
2a )
v 2=v 20 +2 a( x−x 0 ) … Persamaan 6

Grafik antara kecepatan dengan waktu


1) Benda yang mengalami percepatan positif (penambahan kecepatan):
a) Grafik antara kecepatan dengan waktu (v – t ) dengan v0= 0

Grafik 1
b) Grafik v‐t untuk kecepatan awal (vo) tidak sama dengan nol
Grafik
Dari kedua grafik2 tersebut, terlihat bahwa kecepatan benda bertambah
secara beraturan sesuai dengan perubahan waktu. Garis miring pada grafik
(v-t) menyatakan percepatan benda yang selalu konstan. Untuk menghitung
besarnya perpindahan pada grafik tersebut dapat dilakukan dengan
menghitung luas daerah dibawah grafik ( v-t ) tersebut.
2) Kedua, benda mengalami perlambatan (percepatan negatif) :
a) Grafik v‐t untuk kecepatan akhir (vt) = 0

Grafik 3

b) Grafik v‐t untuk kecepatan akhir (vt) tidak sama dengan nol

Grafik 4
Berdasarkan grafik (3) dan (4), terlihat bahwa kecepatan berbanding
terbalik dengan perlambatan (percepatan negatif). Semakin lama waktunya,
kecepatan benda semakin berkurang secara beraturan.
I. Alat dan Bahan
1. Sebuah papan untuk bidang miring
2. Kereta dinamik
3. Ticker timer
4. Balok penunjang
5. Catu daya (power supply)
6. 2 Kabel penghubung
7. Gulungan kertas ticker timer
8. Kertas karbon
9. Mistar
10. Busur derajat
11. Gunting
12. Lem dan selotip

II. Langkah-Langkah Percobaan

Gambar Set Up Percobaan


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menentukan sudut kemiringan dengan busur derajat, sebessr 10o
3. Menghubungkan power supply dengan ticker timer dengan kabel yang
telah di cek
4. Menghidupkan power supply dengan melepaskan kereta dinamik agar
meluncur menuruni bidang miring
5. Setelah kereta sampai pada dasar bidang miring, memperhatikan jejak
hasil rekaman geraknya pada gulungan kertas ticker timer.
6. Menggunting pita menjadi 5 potongan, setiap potongan mengandung 5
ketikan
7. Mengukur panjang setiap ketikan potngan
8. Mengulangi langkah 1-6 untuk variasi sudut yang berbeda yaitu, 15o dan
20o
9. Mencatat hasil percobaan pada tabel 1.
10. Menempelkan potogan pita yang diperoleh seperti gambar berikut.
V (m/s)

∆v

V0

∆t t (m/s)
Gambar Potongan Pita Membentuk Grafik v-t

Anda mungkin juga menyukai