Anda di halaman 1dari 12

Laporan Critical Book Report Kalkulus Integral

INTEGRAL TAK TENTU

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

Selly Aprilia Nisa 4183131001


Sherly Margarettha Br. Ginting 4183131042
Senari Christin Br. Ginting 4183331001
Taufik Hidayat 4182131009
Rizka Mawarni 4182131020
Sazkia Dara H. Rangkuti 4183331019

Prodi : Pendidikan Kimia


Kelas : Kimia Dik. D 2018
Dosen Pengampuh : Dra. Nurliani Manurung, M.Pd.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.
Nurliani Manurung, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kalkulus yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, serta pihak-
pihak lain yang telah memberikan dukungan moral maupun materi sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah
wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan yang
membangun demi perbaikan makalah ini untuk ke depannya.

Medan, 08 Maret 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1. 1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................4
1.4 Identitas Buku........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
2.1 Ringkasan Isi Buku 1.............................................................................6
2.2 Ringkasan Isi Buku 2.............................................................................8
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN........................................
2.1 Kelebihan.............................................................................................10
2.2 Kekurangan..........................................................................................10
BAB IV PENUTUP......................................................................................
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...............11
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kalkulus adalah bagian dari ilmu matematika. Kata “matematika” berasal
dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), yang
berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu yang ruang lingkupnya menyempit,
dan arti teknisnya menjadi “pengkajian matematika”, bahkan demikian juga
pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah μαθηματικός
(mathēmatikós), berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih
jauhnya berarti matematis. Secara khusus, μαθηματικὴ τέχνη (mathēmatikḗ
tékhnē), di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni matematika.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus
integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Contoh
cabang kalkulus yang lain adalah kalkulus proposisional, kalkulus variasi,
kalkulus lambda, dan kalkulus proses. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis
matematika.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus
integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Contoh
cabang kalkulus yang lain adalah kalkulus proposisional, kalkulus variasi,
kalkulus lambda, dan kalkulus proses. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari integral, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Salah satu pembelajaran pada kalkulus adalah integral tak tentu.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara melatih mahasiswa untuk mengkritisi suatu buku?

1.3. TUJUAN
1. Melatih mahasiswa untuk mengkritisi suatu buku.

4
1.4 IDENTITAS BUKU
Buku 1
Judul buku : kalkulus
Nama penulis : koko martono
Penerbit : erlangga
Tahun terbit : 1999
ISBN : 979-411-740-4
Buku 2
Judul buku : kalkulus
Nama penulis : Koko Martono
Penerbit : Alva Gracia
Tahun terbit :1993
ISBN : 978-979-1486-19-4

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Isi Buku 1
A. Integral Tak Tentu
Konsep integral tak tentu diperkenalkan sebagai kebalikan operasi
pendiferensialan, yaitu sebagai bentuk yang paling umum dari antiturunan integral
tentu diperkenalkan sebagai limit jumlah Riemann sebagai generalisasi dari proses
perhitungan luas daerah tertutup pada bidang datar. Keterkaitan antara dua
integral ini dikenal sebagai teorema dasar kalkulus (TKD) yang salah satunya
adalah turunan dari integral tentu dengan peubah dilimit atasnya.

Fungsi transenden yang kita kenal sampai ini adalah fungsi trigonometri.
Dengan TKD dan konsep fungsi invers diperkenalkan fungsi tranenden lain serta
berbagai sifatnya, yaitu fungsi logaritma, eksponen hiperbolik, invers
trigonometri, dan invers hiperbolik.

Untuk fungsi f yang terdefenisi pada selang terbuka I kita akan menentu
suatu fungsi F yang memenuhi F’(x)=f(x) pada I fungsi F seperti ini dinamakan
anti turunan atau fungsi primitif dari fungsi F pada selang I untuk fungsi F yang
diketahui, tidak dapat mempunyai lebih dari satu anti turunan seperti diperlihatkan
pada ilustrasi berikut.

Fungsi f(x)= sin 2x, x Є R mempunyai beberapa anti turunan. Disini


terdapat tiga fungsi F yang memenuhi F’(x)=f(x) pada R, yaitu:

1
F1(x)=- cos 2x, F2(x)= sin2 x, dan F3(x)=-cos2 x
2

Karena

1
F1’(x)=- (-sin 2x)2 = sin 2x = f(x)
2

F2’(x)= 2 sin x cos x = sin 2x = f(x)

F3’(x)=-2(cos x)(-sin x) = sin 2x = f(x)

Maka fungsi F1, F2, dan F3 semuanya adalah anti turunan dari fungsi f pada R.
Hubungan antara ketiga anti turunan dari fungsi f tersebut adalah

1 1 1
- cos 2x = sin2 x- =¿-cos2 x+
2 2 2

Teorema 5.1 misalkan fungsi f terdiferensialkan pada selang terbuka I. Jika


f’(x)=0 pada , maka f(x) = C, C konstanta real.

6
Bukti : tetapkan titik x₁ pada sselang waktu I. Fungsi f yang terdeferensialkan
pada selang tertutup yang titik ujungnya x dan x₁, dengan x Є I. Akibatnya,
terdapat p diantara x dan x₁ sehingga

f ( x )−f ( x ₁)
f'’(p)= -
x− x ₁

Anti Diferensial karena anti turunan dari suatu fungsi tidak tunggal, aka kita
mempunyai bentuk anti turunan yang paling umum dari suatu fungsi pada selang
I. bentuk umum dari anti turunan ini dinamakan anti diferensial. Anti diferensial
dari fungsi f pada selang I adalah fungsi y= F(x)+C, dengan F’(x)= f(x) pada I.

Integral tak tentu proses menentukan anti diferensial dari fungsi f pada selang I
dinamakan integral tak tentu dari fungsi f pada selang I, dan ditulis dengan
lambang

∫ f ( x ) dx=¿ ¿ F(x)+C, F suatu anti turunan dari f pada I


B. Rumus-Rumus Inttegral Tak Tentu

Rumus dasar 1. ∫ ( f ( x )+ g ( x ) ) dx=∫ f ( x ) dx+∫ g ( x ) dx

2. ∫ kf ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx , k kontanta

Rumus integral dengan penggantian

Misalkan fungsi g terdeferensialkan pada Dg dan Rg ϲI(Dg, Rg, dan I suatu selang).
Jika fungsi F adalah suatu anti turunan dari fungsi f pada I, maka dengan
penggantian u = g(x) diperoleh

∫ f ( g ( x ) ¿ g ' ( x ) ) dx=∫ f ( u ) du=F ( u ) +C=F ( g ( x ) ) +C


Rumus integral parsial

Jika fungsi u dan v terdeferensialkan pada selang I, maka

∫ u dv =uv−¿ ∫ v du ¿
Rumus teknis yang berkaitan dengan fungsi y=xn, n bilangan rasional.
n+1
x
∫ x n dx= n+1 +C, n bilangan rasional dan n≠-1

Rumus teknisyang berkaitan dengan fungsi trigonometri.

∫ sin x dx=−cos x +C

7
∫ cos x dx=sin x +C
∫ sec 2 x dx=tan x +C
∫ csc2 x dx=−cot x +C
∫ sec x tan x dx=sec x +C
∫ css x cot x dx=−csc x +C

5
Contoh : Hitunglah ∫ sin x dx
5 4
Jawab :∫ sin x dx=∫ sin x sin x dx

¿−∫ ¿ ¿ ¿ ¿

¿−∫ (1−2cos ¿¿ 2 x +cos ¿¿ 2 x )d ¿ ¿ ¿ ¿

2 1
¿−cos x− cos 3 x + cos 5 x +C
3 5

2.2 Ringkasan Isi Buku 2


A. Integral Tak Tentu
Fugsi F(x) disebut antiturunan dari f(x) pada selang I bila F’(x) = f(x)
untuk x ∈ I – bila x merupakan titik ujung dari I maka F’(x) cukup merupakan
turunan sepihak (turunan kanan atau turunan kiri). Proses mencari anti turunan
disebut integrasi (integral).

Notasi : ʃ f(x) dx = F(x) + C disebut integral tak tentu.

Dari rumus untuk turunan fungsi yang diperoleh, dapat diturunkan


beberapa rumus integral tak tentu sebagai berikut :

x r +1
1. ʃ xr dx ¿ + C ; r ≠ -1
r +1

2. ʃ sin x dx = -cos x + C

3. ʃ cos x dx + sin x + C

4. ʃ sec x tan x dx = sec x + C

8
5. ʃ csc x cot x dx = -csc x + C

6. ʃ csc2 x dx = -cot x + C

7. ʃ sec2 x dx = tan x + C

8. ʃ [ f(x)]r f’(x) dx = [ f(x)]r+1 + C


r+1

du
9. ʃ [ f(u) ] dx = ʃ f(u) du
dx
Penerapan dari beberapa rumus diatas dapat diperlihatkan pada contoh
berikut.

Contoh.

Hitunglah integral-integral tak tentu berikut :

a. ʃ sin (2x + 1) dx

b. ʃ (x+1) √ x 2+2 x−1 dx


Jawab :

a. Misal u = 2x + 1. Maka du = 2 dx
1 1 1
ʃ sin (2x + 1) dx = ʃ sin u du = - cos u + C = - cos (2x + 1) + C
2 2 2

b. Misal u = x2 + 2x – 1. Maka du = 2 (x + 1) dx.


1 1 1
ʃ (x + 1) √ x 2+2 x−1 dx = ʃ u ½ du = u 3/2 + C = √ ( x 2+2 x−1 )3 + C
2 3 3

Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu adalah sifat linear, yaitu :

ʃ [ a f (x) + bg(x)] dx = a ʃ f (x) dx + b ʃ g (x) dx

BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

9
3.1 Kelebihan
Pada buku 1, buku ini membahas integral tak tentu secara menyeluruh
dan tidak bertele-tele. Rumus- rumus yang disajikan pun lengkap sehingga belajar
menggunakan buku ini menjadi lebih mudah. Selain itu contoh soal yang disajikan
pun cukup banyak sehingga para pembaca yang menggunakan buku ini untuk
belajar akan mudah melakukan evaluasi sebagai pengukuran kemampuan, cover
luar buku ini juga menggunakan tema yang lebih simpel namun tajam dan mampu
menggambarkan isi materi didalamnya.
Pada buku 2, buku ini membahas integral tak tentu secara lebih rinci dan
singkat. Pembaca yang merupakan seorang pemula akan lebih paham dasar-dasar
integral melalui buku ini sehingga tidak merasa bingung. Contoh soal yang
disajikan cukup banyak, ini memudahkan pembaca melakukan evaluasi. Penulisan
rumus-rumusnya pun lebih rapi dan sitematis sehingga pembaca merasa mudah
membaca buku.
3.2 Kekurangan
Pada buku 1, didapati kekurangan dimana penulisan rumus-rumus yang
tidak sitematis sehingga pembaca merasa kesulitam untuk memahami materi
integral tak tentu. Selain itu, materi integral tak tentu yang dibahas dalam buku 1
terasa sulit saat dipahami.
Pada buku 2, didapati kelemahan yaitu sedikitnya rumus-rumus yang
disajikan, sehingga pembaca akan kesulitan dalam mendalami materi. Dan terlalu
banyak contoh soal namun teorinya hanya sedikit. Materi integral tak tentu yang
dibahas dalam buku tersebut sangat sedikit hanya 3 halam saja.

BAB IV
PENUTUP

10
3.1. Kesimpulan
Dengan mengritisi buku dapat melatih mahasiswa untuk lebih kritis dalam
memilih buku untuk digunakan sebagai referensi belajar. Buku yang baik
digunakan sebagai buku referensi belajar mahasiswa adalah buku yang memiliki
definisi, teori-teori, contoh soal dan soal-soal latihan yang lengkap. Dari kedua
buku yang sudah direview dapat disimpulakan bahwa kedua buku tersebut sudah
memenuhi kriteria buku yang baik sehingga bisa digunakan sebagai buku refernsi
belajar. Akan lebih efektif lagi jika mahasiswa menggunakan buku referensi
belajar lebih dari satu.
3.2. Saran
Dalam mengkritik sebuah buku hendaknya kita membaca terlebih dahulu
buku-buku yang ingin kita kritik. Sehingga kita paham betul buku yang kita
kritisi. Sebagai rekomendasi, kedua buku yang sudah direview baik digunakan
sebagai referensi belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Martono, Koko. (1999). Kalkulus. Jakarta : Erlangga.
Martono, Koko. (1993). Kalkulus Integral I. Bandung: Alva Gracia.

11
12

Anda mungkin juga menyukai