G1a117107-Putri Sari Arti P Makalah Hak Dan Kewajiban Dokter Dan Pasien PDF
G1a117107-Putri Sari Arti P Makalah Hak Dan Kewajiban Dokter Dan Pasien PDF
Dosen Pengampu:
dr. Shalahuddin Syah, M.Sc
Disusun oleh :
Putri Sari Arti P
G1A117107
1.1.Latar belakang
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya Kesehatan, sebagaimana diatur dalam PERMENKES RI Nomor:
290 /MENKES/PER/III/2008 tentang persetujuan tindakan medis sebelum
melakukan suatu tindakan yang didahului oleh penjelasan-penjelasan yang
menyangkut tindakan, resiko, yang akan dilakukan pada pasien. Pasien maupun
keluarganya akan mencari pertolongan kepada petugas kesehatan. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Tentang Perlindungan Konsumen juga dapat diberlakukan pada bidang kesehatan
Dengan berlakunya UUPK diharapkan posisi konsumen sejajar dengan pelaku
usaha, anggapan bahwa konsumen merupakan raja tidak berlaku lagi mengingat
antara konsumen dan pelaku usaha tidak hanya mempunyai hak namun juga
memiiki kewajiban. Pasien sebenarnya merupkan faktor liveware.
Pasien harus dipandang sebagai subyek yang memiliki pengaruh besar atas hasil
akhir layanan bukan sekedar obyek. Hak-hak pasien harus dipenuhi mengingat
kepuasan pasien menjadi salah satu barometer mutu layanan sedangkan
ketidakpuasan pasien dapat menjadi pangkal tuntutan hukum. Penandatanganan
formulir atau lembar persetujuan tindakan medis mempunyai konsekuensi telah
tercapai apa yang dinamakan “sepakat para pihak yang mengikatkan diri, terjadi
perjanjian untuk melaksanakan tindakan medis”. Pesetujuan ini mempunyai
kekuatan mengikat dalam arti mempunyai kekuatan hukum, berarti dokter boleh
menjalankan kewajibannya meberikan informasi dan memberikan hak kepada
dokter untuk melakukan tindakan medis. Terdapat pasal-pasal dalam KUHP yang
relevan dengan masalah tanggung jawab secara hukum pidana dan atau hukum
Perdata .
Di bidang kesehatan hak dan kewajiban pun menjadi hal yang sangat penting
dan mutlak untuk dilaksanakan. Mengingat kelalaian untuk memenuhi hak dan
kewajiban akan menimbulkan akibat yang tidak kecil, yakni berupa tuntutan ganti
kerugian ataupun dapat diduga melakukan tidak pidana yang diancam dengan
sanksi pidana seperti hukuman mati, penjara maupun denda bahkan sanksi
pencabutan hak-hak yang melekat.
Seringkali kita sebagai pasien hanya bisa menerima saja apapun yang
disampaikan oleh dokter tentang penyakit serta tindakan yang diambil
untuk penyembuhan penyakit tersebut. Namun apakah lantas dokter dan tenaga
medis lain dapat bertindak semena-mena terhadap tubuh kita? Tentu jawabannya
adalah tidak.Karena pada dasarnya dokter dalam melakukan praktek kedokteran
berada di bawah sumpah dokter dan kode etik kedokteran yang mengharuskan
mereka memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya.
Dalam pelayanan kesehatan yang di dalamnya terkandung hubungan hukum
antara dokter dan pasien dalam perjanjian terapeutik secara otomatis timbul hak dan
kewajiban dokter kepada pasien sebagai akibat hukum dari adanya hubungan
hukum pelayanan kesehatan tersebut.Di dalam undang-undang telah di atur tentang
Hak dan Kewajiban Dokter yaitu pada Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51, Hak dan Kewajiban Dokter.
Hanafiah MJ, Amir Amri. 2008. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4.
Jakarta: EGC. hal 47-56