Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUKUM KESEHATAN

“HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN PELAYANAN


KESEHATAN”

Dosen pengampu :
Dr. Arrie Budhiartie, S.H., M.Hum.
Rustian Mushawirya, S.H., M.H.

Disusun oleh :
Cakrawala MN (b10019382)

FAKULTAS HUKUM

1
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk mupun isinya yang sangat sederhana. Harapan penulis semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman membaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini penulis akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki masih sangat kurang. Oleh karena
itu, penulis harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, atas segala bantuan, saran, petunjuk, dan nasehat penulis ucapkan terima kasih.
Diiringi doa, semoga Allah SWT memberikan ganjaran pahala yang setimpal. Amin.

Jambi,2 juni 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Hak dan Kewajiban Pasien............................................................................6
B. Hak dan Kewajiaban Dokter.........................................................................9
BAB 3 PENUTUPAN
A. Kesimpulan...................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara terminologis, istilah Hukum Kesehatan sering disamakan dengan istilah
Hukum Kedokteran. Hal ini dikarenakan hal-hal yang dibahas dalam mata kuliah Hukum
Kesehatan di berbagai Fakultas Hukum di Indonesia pada umumnya hanya memfokuskan
pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan dunia kedokteran dan lebih banyak
membahas hal-hal yang berkaitan dengan Hukum Kedokteran atau Hukum Medis.
Padahal lingkup pembahasan Hukum Kesehatan lebih luas daripada Hukum Kedokteran,
Hukum Kesehatan (Health Law) meliputi juga Hukum Kedokteran (Medical Law) yang
obyeknya adalah Pemeliharaan Kesehatan (Health Care) secara luas, dan termasuk di
dalam disiplin ilmu Hukum selanjutnya menurut C.S.T. Kansil, SH. Hukum Kesehatan
adalah rangkaian peraturan perundangundangan dalam bidang kesehatan yang mengatur
pelayanan medik dan sarana medik, Kesehatan yang dimaksud adalah keadaan yang
meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanay keadaan yang
bebas dari cacat, penyakit dan kelemahan maka dapat mengambil kesimpulan bahwa
hukum kesehatan adalah pengetahuan yang mengkaji tentang bagaimana sebuah
penegakan aturan hukum terhadap akibat pelaksanaan suatu tindakan medik atau
kesehatan yang dilakukan oleh pihak yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan yang
dapat dijadikan dasar bagi kepastian tindakan hukum dalam dunia Kesehatan
Undang-Undang Dasar 1945 mengamatkan bahwa Kesehatan sebagai salah satu
dari hak asasi manusia, dimana pasal 28 menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup
dan sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan yang baik
dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Sesuai yang tertulis dalam Pasal 52 Undang-undang No 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran, menyebutkan hak pasien yaitu Menjelaskan secara lengkap tentang
tindakan medis, Meminta pendapat dokter, Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan
medis, Menolak tindakan medis, Mendapatkan isi rekam medis serta kewajiban sebagai
pasien ialah Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit,

4
Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya, Memberikan
informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter
yang merawat, Melunasi/memberikan imbalan jasa atas pelayanan rumah sakit/dokter,
Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hak dan kewajiban seorang pasien terhadap dokter?
2. Hak dan kewajiban apa yang harus dilakukan seorang dokter kepada pasiennya?

C. Tujuan
1. Bertujuan untuk menjelaskan apasaja kewajiban dan hak sebagai pasien
2. Dapat menjelaskan hak dan kewajiban dokter bagi seorang pasien

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Hak dan Kewajiban Pasien

Dalam hukum kedokteran terdapat didalamnya hak dan kewajiban seorang pasien
yang berkaitan dengan profesi kedokteran sebagai contoh dalam hal transaksi terepeutik.
Namun bagi pasien, pihak lain pun dapat pula berhubungan dengannya, tidak hanya dokter,
tetapi paramedis (perawat), para dokter , para fisioterapeut, dan para petugas pelayanan
kesehatan yang memberikan bantuan atau pertolongan di bidang Kesehatan Bahkan tidak
hanya orang perseorangan tetapi dapat juga dari Badan Hukum misalnya Rumah Sakit

Secara garis besar pasien memiliki hak dan kewajibannya, sebagai berikut;

1. Hak Pasien
a. Pasien berhak Atas Informasi Medis dan Memberikan Persetujuan
sebgaimana tertuang dalam UU nomor 36 tahun 2009 pasal 7 , banyak
kalangan kesehatan masih terikat dengan hubungan paternalistik, dimana
pasien harus menerima apa adanya saja dari dokter tanpa dapat
menanyakan lebih jauh tentang penyakitnya, obat-obat yang diterimanya,
atau tindakan-tindakan medik lain yang harus dilaluinya. Padahal dalam
hubungan transaksiterapeutik (persetujuan tindakan medis dalam bentuk
terapi) antar dokter dengan pasien, masing-masing pihak mempunyai hak
dan kewajiban yang sama secara hukum. Hak pasien untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan dan penyakitnya, serta hak untuk memberikan
persetujuan jika ada pengobatan atau tindakan medik yang akan dilakukan
padanya.
Adanya persetujuan pasien disini untuk setiap Tindakan baik yang bersifat
diagnostic maupun terapeutik, Tindakan yang dimaksud adalah Tindakan
Medik. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 585/Menkes/
Per/IX/1989 ;

6
 pasal 1 sub b dan c yaitu Tindakan medik adalah tindakan yang
dilakukan terhadap pasien berupa diagnostik atau terapeutik
 Pasal 2 yaitu Semua tindakan medik yang akan dilakukan terhadap
pasien harus mendapat persetujuan
b. Hak Untuk Memilih Dokter dan Sarana Kesehatan misalnya
 Pada Rumah Sakit Pemerintah, hak ini dibatasi oleh antara lain
adanya jadwal dan pembagian tugas dokter jaga sehingga pasien
harus menaati tata kerja Rumah Sakit tersebut termasuk tidak dapat
memilih dokter sesukanya
 Pada RS Swasta, hak memilih dokter jaga lebih longgar sehingga
pasien dapat memilih dokter yang dikehendaki.
Serta hak ini bertimbal balik dengan kewajiban pasien yaitu memberi
imbalan yang telah disepakati dan kewajibannya mentaati peraturan yang
dikeluarkan oleh Sarana Kesehatan yang dipilihnya dan melunasi biaya
dari Sarana Kesehatan tersebut
c. Hak Untuk Menolak Pengobatan dan Tindakan Medis Tertentu, hak ini
berkaitan dengan hak seseorang untuk menentukan nasibnya sendiri.
Seorang Dokter tidak dapat melakukan tindakan medik jika bertentangan
dengan keinginan pasien atau keluarga pasien Jika dokter tidak punya
alternatif pengobatan lain sesuai dengan keyakinan dan pengalamannya,
dan pasien tidak dalam keadaan gawat darurat maka dokter dapat
memutuskan hubungannya dengan pasien
d. Hak atas rehasia dirinya yang artinya segala rahasia pasien yang terungkap
pada saat pasien menjalani pengobatan menjadi kewajiban dokter untuk
merahasiakannya dari orang lain. Selanjutnya dalam banyak naskah
kedokteran/kesehatan didapati ketentuan-ketentuan yang prinsipnya
melarang dokter untuk membuka rahasia pasiennya, yang oleh pasien telah
diungkapkan kepada dokter yang bersangkutan adapun Beberapa
ketentuan yang dimaksud antara lain adalah :
 Pasal 322 kuhp yang berbunyi “Barangsiapa dengan sengaja
membuka suatu rahasia yang wajib ia simpan karena jabatan atau

7
pekerjaannya, baik sekarang maupun yang dahulu, dihukum
dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan
 Deklarasi jenewa yang didalam nya menyebutkan bahwa seorang
dokter menjaka karasiaan pasiennya bahkan setelah pasien
meninggal sekali pun
 Pasal 51 huruf C UU no 29 tahun 2004 menyebutkan bahwa
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia
e. Hak Untuk menghentikan Pengobatan
f. Hak atas opini kedua dan untuk mengetahui rekam medis sebagai mana
dalam pasal 8 tentang Kesehatan
g. Hak Untuk Menerima Ganti Rugi, jika pasien menganggap telah dirugikan
akibat pelayanan kesehatan atau perawatan yang tidak memenuhi standar
medis, maka ia berhak mengusahakan ganti rugi melalui pengadilan
perdata. Gejala tuntutan ganti rugi mulai berkembang sejak kasus-kasus
malpraktik mulai terkuak dan merebak
h. Hak atas bantuan yuridis yang bearti hak ini berlaku terhadap setiap orang
yang berpekara
2. Kewajiban pasien
a. Kewajiban memberi informasi yang sebenarnya kepada dokter berupa
keterangan, penjelasan sebanyak mungkin tentang penyakit yang diderita,
agar dokter dapat menentukan diagnosa penyakit pasien dengan tepat.
Itikad baik pasien memberikan informasi yang sebenarnya
b. Kewajiban mematuhi nasihat dokter yang mengobati dapat dikaitkan
dengan hak dokter untuk mengakhiri hubungan dengan pasien jika ia
menilai bahwa kerjasama dengan pasien untuk kesembuhan pasien tidak
ada gunanya lagi diteruskan
c. Kewajiban menyimpan rahasia pribadi dokter yang mengobatinya (yang
mungkin diketahui pasien secara tidak sengaja , atau pun pengalaman
tidak menyenangkan dengan dokter yang bersangkutan)

8
d. Kewajiban untuk memberikan imbalan yang pantas serta Kewajiban untuk
mentaati peraturan dan melunasi biaya RS.
B. Hak dan Kewajiban Dokter
Secara garis besar hak dan kawajiban seorang dokter terhadap pasien ialah ;
a. Hak Dokter
1. Hak untuk bekerja menurut standar profesi medis, bila mana bekerja tidak sesuai
dengan standar profesi medis maka hasilnya mungkin tidak akan sebaik hasil
standar profesi medis yang lebih tinggi Akibatnya, dokter akan didakwa
melakuakan malpraktik Oleh karena itu dokter berhak menolak untuk melakukan
suatu tindakan medis tertentu meskipun pasien mendesaknya
2. Hak untuk menolak melakukan suatu tindakan medis yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara profesional sebagai contoh menolak permintaan
untuk melakukan aborsi atau euthanasia dari pasiennya
3. Hak unuk menolak suatu tindakan medis yang menurut suara hatinya atau
conscience tidak baik, Dalam hal ini dokter dikatakan bertindak sesuai sa science
et sa conscience sebagai contoh seorang dokter (pria) menolak untuk memasang
alat kontrasepsi pada pasien (perempuan)
4. Hak dokter untk mengakhiri hubungan dengan pasien terkecuali dalam keadaan
gawat darurat sebagai contoh seorang dokter yang ingin memutus hubungan
dengan pasien namun hanya dokter itu lah yang bisa menyembuhkan pasien
tersebut, maka dokter tidak dibolehkan untuk memutus hubungannya dengan
pasien
5. Hak atas privacy dokter, yang merupakan kewajiban paien untuk meghormatinya
6. Hak atas itikad baik pasien, yaitu hak dokter untuk memperoleh informasi dan
kemauan pasien menuruti saran dokter untuk kesembuhannya
7. Hak balas jasa yaitu seorang dokter berhak meminta imbalan jasa terhadap pasien
yang telah di obatinya sebagaicontoh seorang pasien membayar jasa dan obat
obatan di praktek dokter secara mandiri (bukan BPJS atau asuransi)
b. Kewajiban Dokter
1. Kewajiban yang Berhubungan dengan Fungsi Sosial dari pemeliharaan kesehatan
(health care) yaitu kewajiban dokter untuk memperhitungkan faktor-faktor

9
kepentingan masyarakat, misalnya berhati-hati dalam mendistribusikan
persediaan obat yang tinggal sedikit di tempat dimana ia bekerja, dapat
memperhitungkan keadaan pasien dan daya tampung RS yang akan ditunjuk
untuk opname pasien, dan mempertimbangkan apakah akan menulis resep atau
tidak, terhadap obat yang tidak terlalu penting bagi pasien
2. Kewajiban yang Berhubungan dengan Hak-Hak Pasien, terutama beberapa hak
pasien yang harus dihormati oleh seorang dokter dalam melaksanakan suatu
transaksi terapeutik yaitu ;
 Hak Atas Informasi, seorang dokter wajib menjelaskan kepada
pasien atau keluarga pasien, diminta atau tidak, mengenai
penyakit, pengobatan atau Tindakan Medis yang akan dilakukan,
resiko dan efek samping yang mungkin terjadi, keuntungan serta
prognosa dari Tindakan Medis yang dilakukan tersebut
 Hak memberikan persetujuan Tindakan Medis, seorang dokter
wajib mendapatkan persetujuan dari pasien atau keluarga nya
untuk pelaksanaan Tindakan Medis atau pengobatan.
 Hak Atas Rahasia Kedokteran, seorang dokter wajib merahasiakan
segala hal yang disampaikan oleh pasien secara sadar maupun
tidak, dan segala yang diketahui oleh dokter sewaktu mengobati
dan merawat pasiennya
3. Kewajiban yang Berhubungan dengan Standar Profesi Kedokteran, yaitu dokter
wajib bekerja sesuai dengan standar profesi medis yang dipunyainya, artinya
bahwa dokter dalam memberi pelayanan kesehatan dituntut untuk senantiasa
bertindak secara teliti dan seksama

10
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah di jabarkan diata maka dapat di ambik kesimpulan
bahwa setiap pelaku Kesehatan memiliki hak dan kewajibanya sebagai mana seorang
pasein berhak mendapatkan pelayanan kesahatan terbaik untuk dirinya sebagai mana
disebutkan dalam Undang Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 pasal 5 ayat
1 sampai 3 yang berbunyi;
 Ayat 1
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan.
 Ayat 2
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau.
 Ayat 3
Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya
Dan selanjutnya kewajiban seorang dokter untuk memberikan pelayanan medik
yang terbaik sesuai kebutuhan pasien dan dapat memenuhi segala hak hak pasien

B. Saran
Dalam upaya meningkatkan sesamarataan dibidang Kesehatan, pemerintah dapat
diharap kan untuk memberikan sosialisasi atau penyuluhan terhadap masyarakat akan
Kesehatan dan memaksimalkan dalam bentuk upaya infrastuktur dibidang Kesehatan
yang berdampak pada meningkat dan memaksimalnya nilai nilai Kesehatan yang
dilakukan dokter terhadap pasien

11
DAFTAR PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Takdir, 2018. Pengantar Hukum Kesehatan. cetakan 1, Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo. Kota
Palopo

http://rsjlawang.com/news/detail/559/pahami-hak-pasien-dalam-layanan-kesehatan-tinjauan-
perspektif hukum#:~:text=Sesuai%20yang%20tertulis%20dalam%20Pasal,medis%2C
%20Mendapatkan%20isi%20rekam%20medis.

https://rs.unud.ac.id/hak-kewajiban pasien/#:~:text=2%20KEWAJIBAN
%20PASIEN&text=Memberikan%20informasi%20dengan%20jujur%20dan,disepakati
%2Fperjanjian%20yang%20telah%20dibuatnya.

12

Anda mungkin juga menyukai