Anda di halaman 1dari 8

Analisis Isi Film dan Hubungannya dengan Teori

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Dosen Pembimbing
Dr. H. Iskandar Zulkarnain, M. Si.
Juhairiah, M. Pd.

Oleh
Khairini 1910118220022

Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
2020
Boyhood

: Boyhood
: Richard Linklater
Richard Linklater
Cathleen Sutherland
Jonathan Sehring
John Sloss
Judul : Richard Linklater
Sutradara : IFC Production
Produser Detour Filmproduction
Cinetic Media
: 19 Januari 2014 (Festival
Film Sundance)
Skenario 11 Juli 2014 (Terbatas di
Perusahaan Produksi AS)
15 Agustus 2014 (Secara
Luas di AS)
Tanggal Rilis
Sinopsis Film Boyhood
Film ini menceritakan tentang kisah kehidupan yang dilalui oleh suatu
keluarga. Di awal film ini bercerita tentang 2 orang kakak beradik bernama
Samantha (Sam) dan Mason yang tinggal hanya bersama ibu kandung
mereka(Olivia) karena kedua orang tua mereka bercerai. Mason merupakan adik
dari Samantha (perbedaan usia mereka tidak begitu jauh), Mason merupakan anak
yang aktif dan kadang suka membuat masalah karena rasa sukanya terhadap suatu
hal. Ibunya memiliki seorang kekasih, Mason dan Samantha melihat pertengkaran
ibunya dan kekasihnya. Samantha sering jahil kepada adiknya, Mason.
Ibunya memutuskan untuk pindah dari tempat tinggalnya sekarang karena
ibunya ingin menempuh pendidikan lebih lanjut agar mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik. Samantha membantah perkataan ibunya dengan tidak sopan karena
tidak ingin pindah, dan mengatakan beberapa hal yang buruk yang menunjukkan
bahwa ia tidak ingin pindah. Perilaku Sam tersebut mungkin terbentuk karena
sejak kecil ia melihat pertengkaran kedua orangtuanya tersebut. Tapi perkataan
ibunya untuk pindah adalah mutlak. Sang ibu menjelaskan dan membujuk dengan
baik kepada Mason tentang alasan mereka harus pindah. Samantha menunjukkan
nilai-nilai ujian dan latihannya yang menunjukkan bahwa ia orang yang pintar
dalam bidang akademik seperti ibunya.
Ayah Samantha dan Mason menjemput mereka untuk bersenang-senang
bersama kedua anaknya. Mereka pergi ketempat bowling, dan di situ Samantha
menunjukkan lagi bahwa ia hebat bermain bowling sama seperti ayahnya. Ayah
dan anak-anaknya membuat peraturan seperti membayar denda bila berkata kasar.
Ayah mereka menjelaskan dan mendididik anaknya dengan baik, dengan
membuat peraturan seperti itu agar membiasakan anaknya agar tidak berkata
kasar. Mereka berlomba-lomba menunjukkan koleksi-koleksi dan prestasi mereka
kepada ayahnya. Mereka berdua lagi-lagi melihat pertengkaran ibu dan ayahnya.
Ayah mereka mampu membuat suasana nyaman dan membuat anak-anaknya
dengan mudah bercerita mendengarkan cerita menunjukkan sesuatu dan hal-hal
lainnya.
Ibunya menikah kembali dengan seorang dosen yang juga memiliki 2 anak,
1 laki-laki dan 1 perempuan. Mereka berempat dapat akrab dengan cepat karena
memiliki usia yang sama. Karena persamaan umur yang menyebabkan persamaan
karakteristik yang ada pada mereka membuat mereka dapat dengan mudah untuk
berinteraksi dan akrab satu sama lain. Awalnya ayah tiri mereka bersikap baik,
kepada anak-anak. Tapi diam-diam ayah tiri mereka suka minum alkohol dan
bersikap kasar kepada anak-anak.
Ayah kandung Sam dan Mason menjemput mereka untuk bersenang-senang
saat akhir pekan. Ayah mereka menyadari perbedaan sikap selama mereka
memiliki ayah baru saat mengajak mereka berbincang. Ayah mereka menjelaskan
kembali untuk saling berbincang dengan nyaman dan santai kepadanya. Karena
sikap ayah baru yang agak keras dan tegas dan kadang bersikap kasar kepada Sam
dan Mason menyebabkan perubahan sikap mereka saat berinteraksi dengan ayah
kandungnya.
Ibu mereka mengetahui kebiasaan suaminya dan akhirnya ayah tiri mereka
memperlakukan ibunya juga dengan kasar. Ibu mereka pun memutuskan untuk
bercerai dengan suami barunya. Samantha berkata kasar dan membendak ibunya
karena tidak suka dengan keadaan mereka saat ini. Samantha merasa tidak
nyaman dan agak marah dengan sebagian tindakan ibunya saat itu dan
menyebabkan ia bertingkah seperti itu.
Ayah Sam dan Mason merupakan ayah yang dapat membuat anak-anaknya
nyaman untuk bercerita tentang apa hal-hal yang mereka lalui selama mereka
tidak bertemu. Ayah mereka tahu bahwa Sam mempunyai kekasih, jadi ayah
mereka juga mengajarkan tentang apa yang harus dan tidak dilakukan agar tidak
terjadi hal yang tidak menyenangkan. Ayah mereka mengajak mereka untuk
berkemah tetapi karena Sam sudah mempunyai rencana lain jadi hanya ayah dan
Mason yang berkemah.
Setelah selesai menempuh pendidikan, ibu mereka menjadi dosen, disitu ibu
mereka menjalin hubungan dengan mahasiswanya. Ibu mengajarkan Sam untuk
lebih bertanggung jawab terhadap apa yang harus dilakukannya. Ibunya memiliki
sifat yang tegas, ibunya menasehati Sam dengan baik. Mason berkemah dengan
temannya, kakak temannya, dan teman kakak temannya. Mereka merupakan
orang-orang yang agak liar dalam pergaulannya.
Ibu pun menikah dengan mahasiswa tersebut. Ayah Sam dan Mason
mengajak kedua anaknya untuk merayakan ulang tahun Mason di tempat keluarga
istri baru ayah mereka. Mason sangan tertarik dengan fotografi dan hal itu
menyita waktunya untuk melakukan hal lain. Mason berpesta sampai pulang larut
dan beradu mulut dengan ayah tirinya. Ayah barunya tersebut juga terjerumus
kedalam alkohol dan bersikap kasar, akhirnya ibu bercerai lagi.
Mason sekolah sambil kerja sambilan untuk mendapatkan penghasilan
tambahan. Mason berpacaran dengan mahasiswi ibunya yang dikenalnya saat
ibunya mengadakan pesta dirumah. Mereka jalan-jalan sepanjang malam dan
akhirnya berhubungan badan di apartement teman kakaknya, Sam. Mason
mendapatkan medali perak saat mengikuti suatu lomba fotografi, putus dengan
pacarnya, dan saat itu juga bertepatan dengan hari kelulusan SMA-nya.
Setelah lulus Mason melanjutkan pendidikannya dan pindah dari rumah
ibunya. Saat awal kepindahannya, teman semarnya mengajaknya untuk mendaki
bersama degan pacar terman sekamarnya tersebut dan teman sekamar pacar
temannya tersebut. Mason mengiyakan ajakan teman sekamarnya tersebut dan
akhirnya bereka mendaki bersama. Diperjalanan mendaki teman sekamar Mason
asik bersama pacarnya dan Mason pun juga asik berbincang dengan teman pacar
temannya tersebut.

Analisis Isi Film “Boyhood” dan Hubungannya dengan Teori Pertumbuhan


dan Perkembangan Manusia
1. Teori Ekologi (Urie Bonfenbrenner)
Pada film ini Perkembangan tokoh yaitu Mason dan Samantha sangat
berkaitan dengan lingkungan yang pernah dihadapinya. Dijelas pada teori ini
bahwa pandangan sosiokultural Bonfenbrenner tentang perkembangan, yang
terdiri dari lima sistem lingkungan seperti:
a. Mikrosistem
Pada film ini interaksi antara orang tua dan anak-anak mereka sangat
mempengaruhi perkembangan terhadap anak-anak mereka. Ayah mereka
sering mendengarkan cerita-cerita anaknya dan memberikan nasehat-
nasehat ringan kepada mereka. Interaksi pemeran Mason juga dengan
teman-temannya mempengaruhi perkembangan tingkah lakunya.
b. Mesosistem
Pergaulan Mason dengan teman-temannya yang bisa dikatakan agak liar
mempengaruhi perkembangan emosi Mason tersebut, tetapi didikan dari
orang tuanya dari kecil membuatnya tidak terjerumus terlalu dalam pada
pergaulan yang kurang baik tersebut, ia pernah melakukan hal-hal yang
tidak baik, tetapi pada akhirnya ia berhenti.
c. Ekosistem
Pertengkaran antara orang tua Samantha dan Mason yang kadang dilihat
oleh mereka juga berdampak pada perkembangan perilaku Samantha yang
kadang-kadang membantah dan bersikap kurang sopan kepada ibunya.
Perilaku ayah tiri mereka yang melampiaskan emosi kepada istri dan anak-
anaknya saat ia mabuk.
d. Makrosistem
Dilhat dari tempat mereka tinggal, budaya barat sangat mempengaruhi
pola pikir dari setiap tokoh di film tersebut. Seperti bebasnya hubungan
antara pria dan wanita, dan yang lainnya.
e. Kronosistem
Karena tinggal dikota yang persaingan kerjanya sulit, lebih mendapatkan
tantangan dalam segi ekonomi. Ibu Samantha dan Mason menempuh
pendidikan yang lebih lanjut agar mendapat pekerjaan yang lebih layak.
Mason yang bekerja untuk membantu membiayai pengeluaran-
pengeluaran keluarganya. Hal tersebut juga memperngaruhi perkembangan
psikologi mereka.
2. Teori Perkembangan Psikososial Erikson
Tahapan perkembangan psikososial:
a. Kepercayaan dan ketidakpercayaan (trust versus mistrust), (0-18 bulan)
b. Otonomi dengan rasa malu dan keragu-raguan (autonomy versus shame
and doubt), (18 bulan-3 tahun)
c. Prakarsa dan rasa bersalah (innitiative versus guilt), (3-6 tahun)
Pada tahap ini Mason pernah melakukan kesalahan dan di nasehati oleh
ibunya, tapi ia tidak terlihat ingin meminta maaf ataupun merasa bersalah.
Ia merasa bahwa tidak ada yang salah dari tindakannya tersebut.
d. Tekun dan rasa rendah diri (industry versus inferiority), (6-12 tahun)
Samantha memiliki nilai yang bagus dalam pembelajaran sekolahnya,
berbeda dengan Mason. Dalam hal pelajaran Mason tidak sepandai
kakanya, jadi kadang dia berdiam diri sambil melihat kakanya yang
memamerkan nilai-nilainya kepada neneknya.
e. Identitas dan kebingungan identitas (identity versus identity confusion),
(12-18 tahun)
Sudah dari kecil Mason menyukai seni dan fotografi, bukan hanya
menyukai tapi ia memang memiliki bakat dibdang tersebut. Saat sudah
memasuki usia belasan tahun Mason semakin mendalami hobinya
tersebut. Walaupun ia kadang lupa waktu berhadapan dengan foto-foto,
tapi akhirnya saat akhir SMA ia memenangkan perlombaan yang berkaitan
dengan fotografi dan ia memutuskan untuk mendalami keahliannya
tersebut. Berbeda dngan Samantha, ia pernah beradu mulut dengan ibunya,
kemudian ibunya bertanya yang intinya kamu ingin jadi apa nantinya.
Samantha menjawab bahwa ia tidak tahu ingi menjadi apa, ibunya
menasehatinya bahwa ia harus sudah dari sekarang memikirkan mau apa ia
nanti.
f. Keintiman dan keterkucilan (intimacy versus isolation), (18-35)
Setelah lama bercerai ayah Samantha dan Mason menemukan pasangan
yang cocok dengannya, mereka pun akhirnya memutuskan untuk menikah
dan memiliki seorang anak. Hubungan Ayah Samantha dan Mason
dengan istri dan keluarga barunya juga sangat harmonis.
g. Bangkit dan mandeg (generativity versus stagnation), (35-64 tahun)
Ibu Samantha dan Mason yang sudah beberapa kali menikah dan selalu
diakhiri dengan perceraian karena mantan suaminya yang awalnya terlihat
baik, tapi ternyata pemabuk dan bersikap kasar. Ia mengeluh kepada
Mason terhadap kehidupan yang dilaluinya selama ini.
h. Integritas dan kekecewaan (intergrity versus despair), (65 tahun keatas)

3. Teori Konvergensi (William Stern)


Perkembangan karakter Samantha yang memiliki kemampuan dalam
pelajaran seperti ibunya dan kemampuannya dalam bermain bowling yang
sama seperti ayahnya. Sifat-sifat yang terbentuk akibat lingkungannya seperti
sewaktu kecil ia melihat kedua orang tuanya berkelahi dan keadaan sulit yang
dilaluinya mempengaruhi perkembangan sifatnya. Samantha kadang suka
membantah perkataan ibunya karena kesal akan sesuatu dan berkata kasar,
tetapi seperti sifat ayah kandungnya yang pengertian membuatnya dapat
mengendalikan perilakunya tersebut dan juga mudah melupakan kekesalannya.
Samantha akhirnya tumbuh menjadi orang yang penurut dan mendengarkan
permintaan ayahnya.
Perkembangan Karakter Mason yang memiliki kesenangan akan musik
dan sifatnya yang mendengarkan perkataan orang lain sama seperti ayahnya
dan sifatnya yang kadang tegas dan giat dalam melakukan sesuatu sama seperti
ibunya. Perilaku Mason pernah terbawa arus pertemanannya. Ia berpesta
sampai larut malam, minum-minuman keras, berpacaran dan membantah
perkataan ayah tirinanya saat itu. Tetapi didikan dari orang tuanya dari kecil
membuatnya tidak terlalu terjerumus kedalam pergaulan bebas tersebut.
Karena sifat bawaan dan pengalaman yang dilaluinya membuat Mason
memiliki pola pikir yang baik dan unik.

Anda mungkin juga menyukai