Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Inklusi.

Dosen Pengampu:
Sugini, S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh
Marlina Dwi Safitri (K1514044)

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2017
I am Sam (2001)

Sam Dawson (Sean Penn) adalah seseorang yang mengalami keterbelakangan mental
dan hanya memiliki tingkat intelejensi tidak lebih dari anak 7 tahun. Hal tersebut memang
tidak mengubah dedikasinya sebagai seorang ayah terhadap Lucy (Dakota Fanning), anak
gadisnya.
Sam yang bekerja di Starbucks Coffee, keautistikan Sam terlihat saat ia dengan
perlahan meletakan seluruh barang dengan jarak dan posisi yang sama. Selain itu, Sam
juga meletakkan bubuk krim kopi berdasarkan warna yang sama sekalipun dia sedang
menyapa para pelanggan yang datang.
Di saat Sam sedang menikmati pekerjaannya, atasan Sam yang bernama George
(Bobby Cooper) memberitahukan bahwa Rebecca (Caroline Keenan), wanita tunawisma
yang tinggal bersama Sam dan sedang mengandung anak Sam, sedang dalam proses
melahirkan. Dengan penuh antusias sekaligus khawatir, Sam meninggalkan tempat
kerjanya dan menemui Rebecca.
Tak lama setelah Sam datang, Rebecca melahirkan seorang anak perempuan. Lucy
Diamon Dawson adalah nama yang diberikan Sam kepada anaknya. Nama ini diambil dari
lagu Lucy in The Sky With Diamons yang dipopulerkan oleh The Beatles, grup musik rock
pop kesukaan Sam. Kisah ini dilanjutkan dengan perginya Rebecca setelah melahirkan.
Di scene berbeda, Sam mengatakan bahwa Becca, begitulah panggilan Rebecca, tidak
ingin memiliki anak dari Sam dan dia hanya membutuhkan tempat untuk tidur.
Kepergian Becca menjadikan Sam sebagai single parent di tegah keterbatasannya.
Sam tidak bisa mengenakan popok Lucy dengan benar dan kebingungan ketika Lucy kecil
selalu terjaga dari tidurnya dan menangis di tengah malam. Yang ada di pikiran Sam
hanya satu, semua nampak sangat kecil.
Beruntung Sam memiliki seorang tetangga bernama Annie (Dianne Wiest). Wanita
paruh baya yang sering mendengarkan tangisan Lucy. Annie mengajarkan Sam
bagaimana caranya merawat bayi. Annie yang memahami keterbatasan Sam mengajarkan
bagaimana Sam harus mengatur pemberian susu untuk Lucy. Untuk memudahkan Sam,
Annie memberitahu bahwa Sam harus memberi susu kepada Lucy berdasarkan jam tayang
kartun-kartun yang ada di Nickelodeon.
Lucy tumbuh menjadi anak yang sehat. Sam selalu membawanya bekerja. Namun,
Lucy menjadi kendala ketika ia semakin besar. Hingga akhirnya Sam memohon kepada
Annie untuk dapat menjaga Lucy selama ia bekerja.
Dalam film ini, tidak hanya Sam yang digambarkan sebagai tokoh dengan
disabilitas. Masih ada empat orang teman Sam yang memiliki disabilitas, yakni Robert,
Joe, Wali, dan Brad. Keautistikan kelima sahabat ini digambarkan dengan kebiasan
mereka yang tak pernah berubah selama bertahun-tahun. Setiap hari Rabu adalah hari
mereka makan di IHOP, menonton video di setiap Kamis malam, dan pergi berkaraoke
bersama setiap Jumat. Dan kebiasaan ini pun masih dilakukan meski sudah ada Lucy d i
antara mereka.
Selain hal di atas, setiap malam Sam juga selalu membacakan Lucy sebuah cerita
anak berjudul Telur Hijau dan Ham (Green Egg dan Ham). Berulang kali buku itu
dibacakan oleh Sam dengan penuh semangat. Saya sendiri menilai bahwa muatan kata
dalam buku tersebut masih dalam kategori mudah dan Sam dapat dengan mudah
menguasainyamungkin juga sudah menghapalnya di luar kepala.
Tak hanya kasih sayang dari Sam, Lucy juga menerima limpahan kasih sayang
dari keempat sahabat Sam. Mereka pergi bersama untuk membeli sepatu sekolah Lucy.
Saat ingin membayar bill-nya, ternyata Sam kekurangan uang. Selayaknya orang yang
normal pada umumnya, dengan sigap sahabat-sahabat Sam mengumpulkan uang yang
mereka punya untuk membantu Sam membayar sepatu yang diinginkan Lucy.
Di sekolah barunya, Lucy tumbuh menjadi anak yang cerdas. Hal inilah yang
mejadi masalah dalam kisah ini. Lucy yang memiliki kemampuan intelejensi di atas rata -
rata anak seusianya, membuat banyak orang meragukan Sam yang memiliki kemampuan
intelejensi tidak lebih dari anak tujuh tahun untuk tetap merawat Lucy.
Melalui lukisan karya Lucy yang di dalamnya terdapat gambar Lucy yang jauh
lebih besar dari Sam, guru Lucy melihat sikap pembatasan diri Lucy di kelas. Bermula
dari sinilah, banyak orang yang mengkhawatirkan kelangsungan hidup, lebih tepatnya
proses tumbuh kembang kecerdasan Lucy, jika Lucy tetap tinggal bersama Sam. Untuk
menindaklanjuti masalah ini, hak asuh Lucy pun dimasukkan ke dalam pengadilan. Dan
selama kasus ini berlangsung, Lucy tinggal di Departemen Layanan Anak dan Keluarga.
Sam hanya diperbolehkan bertemu dengan Lucy dua kali seminggu dengan intensitas
waktu dua jam di setiap pertemuan.
Melalui kasus ini Sam bertemu dengan Rita Harrison (Michelle Pfeiffer), seorang
pengacara terkenal yang sombong dan angkuh. Mulanya Rita tidak ingin menolong Sam
karena ketidakmampuan Sam untuk membayar Rita. Tapi karena terjebak oleh
kesombongannya sendiri, Rita akhirnya melakukan pro bonno (membantu atau
gratis) untuk kasus Sam.
Banyak sekali hambatan yang dialami Sam dan Rita untuk menjalankan sidang hak
asuh Lucy. Salah satunya adalah tidak adanya saksi yang layak untuk mengatakan di
hadapan hakim dan negara bahwa Sam layak merawat Lucy meski dia seorang
berketerbelakangan mental.
Di tengah keputusasaannya menunggu sidang akhir, Sam mengurung diri di kamar
dan tidak ingin bertemu dengan Rita. Karena kesal dengan sikap kekanak-anakan Sam,
Rita mencaci maki Sam bahwa Sam tidak bisa menghargai dirinya sebagai pengacara
yang sudah membantunya tanpa bayaran. Dengan lugu Sam menjawab cacian Rita bahwa
Rita tidak mungkin mengerti kesedihan Sam karena nasib Rita tidak seburuk Sam.
Mendengar jawaban Sam, Rita menangis karena Sam tidak mengetahui kehidupan Rita
yang sebenarnya.
Rita memang pengacara dan ibu muda yang sukses. Rumah Rita sangat besar dan
memiliki barang-barang mewah. Akan tetapi, semua itu tidak berarti bagi Rita karena
suaminya adalah seorang lelaki yang suka selingkuh dan anaknya, Willy, membencinya
karena dia terlalu sibuk di luar dan tidak pernah memerhatikan Willy.
Selama menonton film ini, emosi penonton dibuat meletup-letup karena kepolosan
seorang ayah berketerbelakangan mental dan keangkuhan orang-orang "normal" yang
menganggap seorang disabilitas tidak layak menjadi orang tua. Selama saya menonton
film ini, tanpa terasa saya menangis dan kadang tertawa oleh percakapan Sam dan Lucy
yang lebih mirip percakapan anak sesama tujuh tahun dibandingkan dengan percakapan
antara ayah dan anak.
Dari film ini, saya menilai betapa bijak dan dewasanya Lucy kecil di tengah
kehidupannya yang berbeda dengan teman sebayanya. Lucy enggan membacakan sebuah
buku yang di dalamnya memuat kata different. Lucy mengerti bahwa isi buku tersebut
menceritakan tentang perbedaan yang terjadi dalam kehidupan manusia, termasuk tentang
keadaan ayahnya yang seorang penyandang disabilitas.
Seperti yang sudah saya paparkan di awal bahwa Sam memiliki empat sahabat
sesama penyandang disabilitas dan Lucy pun ikut bersahabat dengan mereka. Begitu
menyentuh ketika sahabat-sahabat Sam datang ke pengadilan dan membawa poster
bertuliskan Free Lucy Dawson untuk mendukung Sam. Salah satu di antara mereka
berkata bahwa mereka menyayangi Lucy. Adegan ini seakan ingin memberitahukan
penonton bahwa penyandang disabilitas juga memiliki rasa kasih sayang dan mengerti
mengenai hak-hak mereka.
Yang membuat film ini begitu menyentuh hati saya adalah ketika penonton
disajikan kehidupan "Si Cacat" Sam dan "Si Normal" Rita yang saling bertolak belakang.
Dari sini saya belajar bahwa kebahagiaan tidaklah sebatas harta dan tahta, tapi bagaimana
kita menyikapi kasih sayang keluarga sederhana dan "berkekurangan" menjadi hal yang
istimewa dan berharga.
Sisi lain dari film ini juga menjelaskan bahwa betapa perlunya para orang tua
melimpahkan perhatian kepada anak mereka. Limpahan kasih sayang orang tua ini
berimbas pada sikap anak kepada orang tua, seperti Lucy yang begitu menyayangi Sam
dan keterbatasannya. Dan Willy, anak Rita, justru membenci Rita yang selalu lembur di
kantor. Sam mengajarkan banyak hal kepada Rita dan penonton bahwa kasih sayang
adalah hal terbesar yang harus dimiliki seorang anak. Sama seperti subjudul film ini, Love
is All Need. Cinta adalah kebutuhan semua orang, terutama seorang anak.
Film berdurasi 139 menit ini tak sekadar mengajak penontonnya tertawa dan
menangis. I am Sam (Love is All You Need) juga menyisipkan pesan yang luar biasa
kepada penontonnya, sehingga film ini patut ditonton oleh seluruh kalangan, baik
pendidik, orang tua, anak, dan masyarakat awam untuk mengetahui arti cinta yang
sesungguhnya.

Menjadi orang tua adalah tentang kesetiaan, tentang kesabaran, dan tentang
mendengarkan. Dan tentang berpura-pura mendengar, bahkan ketika kau tidak bisa
mendengar lagi. Dan juga tentang cinta.[SAM]

Anda mungkin juga menyukai