Hubungan Sosial untuk Keberhasilan Proses Produksi
Manusia sering disebut sebagai makhluk sosial, yang berarti manusia
membutuhkan orang lain untuk berinteraksi ataupun hal-hal lain yang tidak bisa dilakukan oleh satu orang. Untuk berinteraksi dengan orang lain, manusia itu sendiri setidaknya harus memiliki hubungan antar sesamanya. Hubungan antar sesama manusia ini identik dengan komunikasi antar pribadi. Hubungan antar sesama manusia ini juga memiliki beberapa tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan individu yang satu dengan yang lain, menghilangkan sikap egois atau sikap yang merasa bahwa dirinya paling benar, membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain, mengubah perilaku sendiri dan orang lain, serta dapat memberikan bantuan. Pengertian masyarakat merupakan jejaring hubungan sosial antar individu yang hidup dalam sistem sosial. Hubungan sosial yang dibangun antar individu selalu melibatkan syarat interaksi sosial yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Hubungan sosial dapat terjadi akibat adanya berbagai kepentingan yang
dimiliki masyarakat, sehingga dapat menimbulkan terjadinya interaksi dalam masyarakat. Tujuan hubungan sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal sosialisasi. Salah satu tujuan hubungan sosial yaitu dengan menjalin hubungan usaha, tujuan ini erat kaitannya dengan keinginan manusia yang hendak mendapatkan taraf hidup yang layak di mata masyarakat. Dikatakan, manusia perlu bekerja untuk mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupan.
Menjalin hubungan usaha, seperti, melakukan hubungan dagang atau bisnis,
manusia perlu banyak mengetahui bagaimana cara efektif berhubungan dengan masyarakat. Melakukan kerja sama; kerja sama, juga sebagai salah satu tujuan, dari hubungan masyarakat dan kerja sama adalah sebuah simbol ketidakmampuan seorang manusia dalam menyelesaikan masalah sendiri-sendiri. Keinginan untuk mempertahankan hidup. Munculnya hasrat ingin bertahan hidup membuat manusia berpikir keras bagaimana agar ada yang membantunya menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang ia hadapi. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama. Komunikasi dengan sesama adalah karakteristik manusia, yang memiliki lisan yang bisa bicara. Dengan itu, manusia butuh lawan bicara.Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setiap hari manusia butuh makanan untuk melanjutkan hidup. Untuk mendapatkan segala kebutuhan tersebut, manusia berhubungan sosial kepada masyarakat.
Hubungan sosial adalah berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
Hubungan sosial dalam suatu perusahaan ini sangat berperan penting karena dimana setiap karyawan harus bisa mengetahui perannya didalam suatu perusahaan. Di dalam perusahaan kita mengenal beberapa istilah modal. Ada modal dalam bentuk uang. Ada yang disebut modal manusia dan juga modal teknologi. Kalau di pertanian ada yang disebut modal lahan. Selain jenis modal tersebut ada juga yang disebut dengan modal sosial. Modal seperti ini tidak dijual belikan karena menyangkut nilai-nilai sosial seperti hubungan atau jaringan sosial sesama insan, saling mengerti, kasih sayang, kerjasama, dan saling percaya.
Hubungan atau jaringan sosial adalah syarat utama dalam menggerakan
sumberdaya manusia suatu perusahaan. Salah satu bentuk hubungan sosial adalah kerjasama. Tidak mungkin proses produksi atau apapun dalam perusahaan akan terjadi sesuai harapan kalau jalinan kerjasama tidak terwujud. Yang ada mungkin, akan terjadi konflik, apatis dan skeptis. Sehingga akan merugikan berbagai pihak seperti kerugian perusahaan, kesejahteraan karyawan tidak tercapai, dan rendahnya mutu pelayanan pada pemangku kepentingan. Tidak dapat dipungkiri pengelola perusahaan menginginkan adanya tim kerjsama yang solid di antara para karyawannya termasuk diantara manajernya. Intensitas hubungan vertikal dan horizontal yang efektif sangat dibutuhkan. Semakin mereka saling kenal mengenal maka semakin tumbuh saling kasih sayang. Pada gilirannya akan mudah menumbuhkan rasa saling percaya, kerjasama, dan koordinasi pekerjaan. Dengan demikian maka sinergitas antarkaryawan akan meningkat. Perasaan-perasaan superior di sementara divisiur secara sistematis akan berkurang. Dan berubah menjadi kesatuan unit kerja yang solid. Seperti diketahui setiap perusahaan, sebagai organisasi modern, memiliki tujuan, strategi, dan kebijakan tertentu. Untuk itu dibuatlah aturan-aturan guna memerlancar pencapaian tujuan. Dalam aturan itu diperjelas tentang bagaimana proses pengambilan keputusan diambil, hak dan wewenang instrumen organisasi, standar prosedur kerja, dan uraian pekerjaan. Oleh karena itu, hubungan sosial dalam proses produksi sangat berkaitan karena tanpa adanya suatu hubungan sosial atau interaksi sosial proses produksi tidak akan berjalan sesuai dengan yang di inginkan suatu industri. Pengertian proses produksi sendiri adalah suatu kegiatan yang menggabungkan berbagai faktor produksi yang ada dalam upaya menciptakan suatu produk, baik itu barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen. Proses produksi disebut juga sebagai kegiatan mengolah bahan baku dan bahan pembantu dengan memanfaatkan peralatan sehingga menghasilkan suatu produk yang lebih bernilai dari bahan awalnya. Hasil dari kegiatan produksi adalah barang dan jasa. Barang merupakan sesuatu yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia, serta mempunyai masa waktu. Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak memiliki sifat-sifat fisik dan kimia, serta tidak mempunyai jangka waktu antara produksi dengan konsumsi. Terdapat proses produksi yang membutuhkan waktu lama, misalnya seperti dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, serta juga pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi tersebut membutuhkan waktu yang berbeda-beda namun ada juga yang sebentar, misalnya seperti pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, terdapat juga proses produksi yang secara langsung itu dapat dinikmati hasilnya oleh konsumen, misalnya seperti pentas hiburan, pijat serta produksi lain-lainnya. Tujuan kegiatan produksi secara harfiah adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Walaupun pada realitanya, kegiatan produksi di masa kini didasari dengan pelbagai tujuan. Kegiatan produksi dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia adalah salah satu sektor yang menjanjikan. Manusia membutuhkan berbagai sarana untuk menjalankan kehidupan secara baik. Produk kesehatan hingga kebersihan dibuat untuk memudahkan manusia dalam memodifikasi lingkungan tempat tinggalnya agar nyaman untuk ditinggali. Jenis-jenis hubungan sosial dalam proses produksi, untuk mengerti perkembangan sistem sosial dalam indutri modern, kita perlu membedakan dua jenis hubungan sosial dalam proses industri. Kedua hubungan ini cenderung untuk berkembang dalam dua jalur yang terpisah (walaupun saling berkaitan), jenis yang pertama hubungan formal dalam produksi, yang kedua yaitu hubungan sosial dalam kerja. Hubungan formal dalam produksi diakibatkan oleh hak – hak individual yang ditetapkan secara sosial untuk ikut dalam proses produksi dan untuk mendapatkan bagian dalam hasil-hasilnya. Hubungan sosial dalam kerja ialah hubungan sosial yang di masuki orang- orang berdasarkan pergaulan mereka dalam proses produksi. Jadi, seperti dalam contoh diatas, dalam masyarakat pertanian orang merasa perlu bekerja secara berpasang-pasangan, dalam regu (team) atau dalam kelompok-kelompok, keluarga- keluarga secara keseluruhan saling bekerja sama dalam musim-musim tertentu, misalnya seperti musim panen. Kedua jenis hubungan ini dihubungkan satu sama lain dalam berbagai cara, Pertama, hubungan formal dan hubungan sosial meliputi orang orang yang sama atau berbeda, tergantung sifat sistem produksinya. Jadi dalam masyarakat pertanian yang sederhana jenis hubunngan sosial ini hampir selalu bergabung, orang tidak hanya bekerja untuk ayahnya, tetapi bekerja dengan ayahnya dalam proses produksi. Kedua, walaupun suatu jenis hubungan formal dalam proses produksi cenderung untuk menciptakan hubungan sosial dalam sistuasi kerja, sebetulnya keduanya sering kali berberda. Misalnya, dibawah hubungan formal dalam industri orang telah membentuk hubungan sosial yang paling banyak variasinya dengan rekan sesama buruh. Ketiga, sebagai aturan hubungan formal berubah tidak secepat dan sesering hubungan sosial. Menurut Schneider (1986), teknologi suatu sistem produksi selalu mempunyai efek tertentu pada peran buruh. Peran buruh ditentukan oleh sifat proses produksi, jenis barang yang diproduksi, bahan mentah yang digunakan, dan sistem pembagian tugas dan alat kerja yang digunakan. Demikian juga, peran buruh industri ditentukan oleh sifat produksi industri. Peran buruh industri tentu akan menunjukkan beberapa ciri khas yang mencerminkan sifat produksi industri. Seorang buruh adalah bagian dari dua jaringan hubungan sosial. Jaringan pertama, yang kita sebut “hubungan formal dalam produksi”. Idealnya buruh (dalam sistem industri) adalah suatu komoditi dalam proses produksi; ia menyediakan satu unsur yang penting bagi produksi, yaitu tenaga kerjanya. Berdasarkan fakta ini, ia memasuki hubungan sosial yang khusus dengan manajemen. Hubungan sosial ini seperti hubungan di pasar; untuk kuantitas dan kualitas tenaga kerja tertentu yang diberikan buruh kepadamanajemen, buruh menerima sebagai imbalannya sejumlah uang, yang memungkinkannya untuk mendapatkan kebutuhan hidup. Jadi hubungan sosial antara manajemen dan buruh diikat dengan ikatan uang. Hubungan sosial dalam suatu perusahaan sangat berperan penting karena dimana setiap karyawan harus bisa mengetahui perannya didalam suatu perusahaan. Dan jika hubungan sosial tidak berajalan dengan baik maka akan terjadi perbedaan pendapat, konflik. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya proses produksi. Dalam dunia kerja setiap manusia akan melakukan kontak atau hubungan, baik verbal maupun non verbal dengan manusia lainnya. Akan ada upaya sebisa mungkin untuk melakukan adaptasi atas perilaku serta budaya yang berlaku dalam setiap perusahaan, dan ini di sebut dengan dinamika kelompok. Oleh karena itu, hubungan sosial dalam proses produksi sangat berkaitan karena tanpa adanya suatu hubungan sosial atau interaksi sosial proses produksi tidak akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan suatu industri.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu