Anda di halaman 1dari 16

4.

Aplikasi integral 
Dalam pembahasan materi aplikasi integral ini, penguasaan materi turunan dan 
kemampuan menggambar grafik fungsi sangat mendukung dalam membahas dan 
menyelesaikan materi aplikasi integral, penguasaan tersebut dibutuhkan dalam 
menentukan proses pengintegralan dan perhitungannya. Materi aplikasi integral 
yag dibahas dalam modul ini antara lain adalah luas daerah pada bidang datar, 
volum benda putar, panjang busur grafik fungsi, dan luas permukaan benda putar. 
Aplikasi integral yang lain adalah penghitungan besar usaha, kekuatan fluida, 
momen, pusat massa, peluang, dan variabel random, materi tentang aplikasi 
integral ini dapat dipelajari lebih lanjut dalam buku dalam daftar pustaka rujukan 
nomor 1, 2, dan 5. 
a. Luas Daerah pada Bidang Datar 
Pada bagian ini dibicarakan tentang penggunaan integral tertentu untuk menghitung 
luas daerah pada bidang datar. 
Definisi 5.6 
Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f dengan 0 
untuk semua x∈[a,b], x = a, x = b, dan sumbu X. Jika L adalah luas daerah D, 
maka 

Gambar 5.1 Luas daerah D = 
24 
 
Definisi 5.7 
Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi dua grafik fungsi f dan g dengan 
untuk semua x∈[a,b], x = a, dan x = b. Jika L adalah luas daerah D, maka 

Gambar 5.2 Luas daerah D = 
Teorema 5.21 
Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f yang kontinu pada 
[a,b] dan 0 untuk semua x∈[a,b], sumbu X, x = a, dan x = b. Jika L 
adalah luas daerah D, maka 

Gambar 5.3 Luas daerah D = 
Dari Definisi 5.6 dan Teorema 5.21 diperoleh simpulan dalam Teorema 5.22. 
25 
 
Jika integralnya terhadap sumbu Y maka diperoleh sebagaimana berikut. 
Gambar 5.4 Luas daerah D dari integral terhadap sumbu Y 
b. Volum Benda Putar 
Suatu daerah D pada bidang datar apabila diputar dengan suatu poros tertentu akan 
menghasilkan suatu benda putar. Volum benda putar tersebut dapat dihitung 
menggunakan integral tertentu dengan beberapa metode. 
1) Metode Cakram 
Dipunyai fungsi f kontinu pada selang [a,b]. Misalkan daerah D dibatasi oleh 
grafik f, sumbu X, x = a, dan x = b diputar dengan poros sumbu X akan 
membangun suatu benda putar. Volum benda putar tersebut akan dicari dengan 
menggunakan metode cakram sebagai berikut. 
Teorema 5.22 
Jika D adalah daerah daerah tertutup yang dibatasi grafik fungsi f , garis x = a, 
x = b, dan sumbu X maka | | . 
26 
 
Gambar 5.5 Volum benda putar dengan metode cakram 
Bangun partisi untuk selang [a,b]. Pilih titik sampel ∈ , . 
Volum cakram ke-i adalah 
. .∆ 
Jadi ‖ lim ‖→ 
∑ . .∆ 
= . 
2) Metode Cincin 
Misalkan daerah D dibatasi oleh grafik fungsi g dan h dengan 
pada [a,b], x = a, dan x = b. Akan ditentukan volum benda yang terjadi jika 
daerah D diputar terhadap sumbu X. 
Buat partisi untuk selang [a,b] pada sumbu X. 
Pilih titik sampel ∈ , . 
Tulis V i 
: volum cincin ke-i 
Jelas . .∆ . .∆ 
= . .∆ 
Jadi ‖ lim ‖→ 
∑ . .∆ . 
27 
 
Gambar 5.6 Volum benda putar dengan metode cincin 
3) Metode Sel Silinder (Kulit Tabung) 
Dipunyai daerah D yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu f dengan 0 
pada selang [a,b], garis x = a, garis x = b, dan sumbu X. Akan ditentukan volum 
benda yang terjadi jika daerah D diputar terhadap sumbu Y. 
Bangun partisi untuk selang [a,b]. 
Pilih titik sampel ∈ , dengan t 

berada tepat di tengah subselang 


, . Jadi atau 2 . 
Tulis V i 
: volum silinder ke-i. 
Jelas . . . . 
= . 
= . 
= .2 . ∆ 
= 2 . . ∆ . 
Jadi 2 . ‖ lim ‖→ 
∑ . ∆ 2 . 
Contoh 5.15 
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi √ 2 dan sumbu 
di antara 1 dan 4. 
Penyelesaian: 
Jelas fungsi kontinu pada selang , dan 0 untuk semua 


di 1,4 . 
28 
 
Tulis A: luas daerah D. 
1 Jadi A = ∫ ( 
x + 2 ). dx = ∫ ( x + 2 ). dx = 





2. 
= satuan luas. 
Contoh 5.16 
Dipunyai daerah D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi yang disajikan 
dengan dan . Hitunglah volum benda yang terjadi apabila daerah D 
diputar mengelilingi sumbu menggunakan metode sel silinder. 
Penyelesaian: 
Tulis dan . 
Jelas pada 0,1 . 
Bangun partisi untuk selang 0,1 . 
Pilih tengah-tengah , . 
Jadi V = 1 

π 
. ∫ dxxgxfx . [ ( ) - ( ) ] . 0 
1 = 2 π 
. ∫ ( dxxx 2 - 3 ). 0 



π 
. ⌈ │ ⌊ 
xx 


- 4 4 ⌉ │ ⌋ 

= π 6 
satuan volum. 
c. Panjang Busur Suatu Grafik Fungsi 
Berikut ini dibahas bagaimana menghitung panjang busur grafik suatu 
fungsi dengan menggunakan integral. Dipunyai fungsi f kontinu pada selang [a,b]. 
Akan dihitung panjang busur grafik f dari titik (a, f(a)) sampai titik (b, f(b)) 
sebagaimana ilustrasi pada Gambar 5.7. 
29 
 
Gambar 5.7 Grafik fungsi f kontinu dan mempunyai 
turunan pada selang [a,b] 
Bangun partisi untuk selang [a,b]. Misalkan koordinat titik-titik xfxP 

- 1 ( i - 1 , ( i - 1 )) dan titik 
xfxP 
ii 


, ( i )) . Misal J 

: jarak P 
i-1 


, diperoleh: 
J i 


xx i - i - 
1 ) 2 

+ ( xfxf ( i ) - ( i - 1 
)) 2 
= 1 + ⎛ │ │ ⎝ 
xfxf 

) - ( i - 
i 1 

) ⎞ 



i 1 
) . 
Dipunyai f mempunyai turunan pada [a,b], sehingga f juga mempunyai turunan pada 
selang , . Pilih ∈ , sehingga 

Jadi 1 . ∆ . 
Jadi panjang busur grafik f dari titik P 


i - 1 xx 

│ │ ⎠ 
∙ 
xx 
- - 

(a, f(a)) sampai titik P 


(b,f(b)) adalah 
‖ lim ‖→ 

∑ 1 .∆ 
= 1 
d. Luas Permukaan Benda Putar 
Selanjutnya dibahas bagaimana menghitung luas permukaan benda putar dengan 
menggunakan integral. Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi 
kontinu f pada selang [a,b] diputar mengelilingi sumbu X. Akan dihitung luas 
permukaan benda yang terjadi, sebagaimana ilustrasi pada Gambar 5.8. 
30 
 
Gambar 5.8b Selimut kerucut 
terpancung 
Dibangun partisi untuk selang [a,b] menjadi n buah subselang yang sama panjang. 
Jadi ∆ untuk setiap i = 1, 2, 3, ..., n. 
Pilih ∈ , sehingga . 
Tulis S 

: luas selimut kerucut terpancung ke-i. 


Jelas S i 

π 
∙ [ 
xf ( i - 

) + xxxf ( i )] ( i - i - 1 ) 2 
+ ( xfxf ( i ) - ( i - 1 
)) 2 
= π 
∙ 

xf ( i 

1 ) + xf ( i )] ∙ 1 + ⎛ │ │ ⎝ 
xfxf 

) - xx 


( i - 

) ⎞ 

i - 


) i 
i 1 

= xf 

xf i tf i i x │ │ ⎠ 
∙ 
xx 
- - 

π 
∙ 
[ ( - 

) + ( )] ∙ 1 + [ (' )] 2 ∆∙ Jadi S 

lim P → 

∑ i 
= n 

π 
∙ [ xf ( i 

) + xf ( i )] ∙ 1 + [ tf (' i )] 2 ∆∙ i x = lim π 

→ 

∙ 
∑ n 2 ∙ i = 

tf ( i 
) ∙ 1 + [ tf (' i )] 2 ∆∙ i x b = 2π ∙ 
∫ xf ( ) ∙ 1 + [ dxxf (' )] 2 . a 
Contoh 5.17 
Tentukan panjang busur grafik yang diberikan oleh persamaan 6 3 0 
dari titik ,2 dan titik ,3 . 
Penyelesaian: 
Gambar 5.8a Daerah D diputar 
terhadap sumbu X 
31 
 
3 Jelas 

yxy 
- 4 - 3 = 0 ⇔ x = y 6 
+ . 
Tulis 

1 2 

3 = + . 
Jadi 
yf ( 
) y 6 
1 2 
⎛ 

⎞ 
yf (' 
) = yfd 

[ ( 
) ] 
= d 
│ │ ⎝ dy 
y 6 dy + 



│ │ ⎠ 



- 2 
1 y 


Jadi 
3 J =∫ + dyyf 2 
4 3 

3 = ∫ 2 

+ y 


- 1 y 

3 dy 

= ∫ 2 
⎛ │ 


+ 2 
1 y 
2 1 

(' ) . 1 2 

│ ⎝ 
⎞ │ 
dy 

⌈ │ ⌊ 
⌉ 
2 y 

3 6 - 1 y 
│ ⌋ 

13 . 
Jadi panjang busur yang dimaksud adalah satuan. 
Contoh 5.18 
Tentukan luas permukaan ikat pinggang bola yang terjadi apabila lingkaran 
pada selang [-a,a] dengan a < r diputar terhadap sumbu X. 
Penyelesaian: 
Luas bendar putar ∫ - 
│ ⎠ 
a S 

2π 
xr 2 - a 
2 ∙ 1 + x 

xr 


2 dx 
= 2[ π 
∙ xr 
∙ ] a - 

= 4πar satuan luas. 


32 

Anda mungkin juga menyukai