Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PENGGUANAAN TROLI EMERGENSI

IGD RSUD PROF DR W Z JOHANNES KUPANG

NUSA TENGGARA TIMUR


TAHUN 2016
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera, guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Sesuai dengan
pasal 32 undang-undang dasar RI No 32 tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan
bahwa dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah, maupun
swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan
pencegahan kecacatan telebih dahulu. Dalam melakukan pelayananan kesehatan tersebut,
suatu fasilitas pelayanan kesehatan juga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan
medis maupun non medis yang mendukung dan memadai sesuai dengan jenis pelayanan
yang diberikan dan juga harus memenuhi standar mutu, keamanan dan keselamatan serta
mempunyai ijin edar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayan, khususnya pada kasus kegawatan di
Rumah Sakit, maka pada suatu Intalasi Gawat Darurat (IGD) harus melakukan
penanganan kegawat daruratan secara cepat dan tepat. Keberhasilan penanganan ini
haruslah ditunjang dan dilengkapi dengan fasilitas dan perlatan yang dibutuhkan, dalam
hal ini adalah Troli Emergensi. Troli Emergensi adalah troli yang berisi peralatan dan
perlengkapan untuk melakukan resusitasi kardiopulmoner dan untuk menangani kegawat
daruratan lainnya. Dengan adanya fasilitas troli emergensi diharapkan dapat
meningkatkan keberhasilan penanganan dan mengurangi angka mortalitas pada pasien.

1.2. TUJUAN
Tujuan umum panduan ini adalah agar troli emergensi ini disiapkan dan digunakan
dengan tepat di rumah sakit.
Tujuan khusus :
1. Sebagai acuan penggunaan troli emergensi di rumah sakit khususnya di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Prof. Dr.W Z Johannes Kupang.
2. Sebagai acuan peralatan dan perlengkapan yang harus ada di dalam troli emergensi di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Prof. Dr.W Z Johannes Kupang.

Team IGD RSUD Prof Dr.W Z Johannes Page 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Troli Emergensi adalah troli yang berisi peralatan dan perlengkapan untuk
melakukan resusitasi kardiopulmoner dan untuk menangani kegawatdaruratan lainnya.

2.2 RUANG LINGKUP


Troli emergensi ini digunakan di dalam area Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Prof. Dr.W Z Johannes Kupang dan hanya digunakan saat terjadi kegawat daruratan atau
pengaktifan code blue pada pasien yang ditangani di IGD. Bila tidak ada aktivasi code
blue atau kegawatan pada pasien, maka isi troli emergensi tidak boleh digunakan.

2.3 TATA CARA PENGGUNAAN TROLI EMERGENSI


Troli emergensi hanya digunakan saat dalam keadaan kegawat daruratan atau saat
sistem code blue diaktifkan. Keadaan yang perlu diperhatiakan dalam penggunaan Troli
Emergensi sebagai berikut :
1. Henti napas dan henti jantung
2. Pasien dengan kondisi syok (Hipovolemik, Anafilatik, Neurogenik dan
Kardiogenik).
3. Kondisi Alergi pada pasien
4. Kasus kegawatan lainnya.

Alur penggunaan Troli Emergensi adalah sebgai berikut :


1. Keadaan kegawat daruratan pada pasien atau code blue diaktifkan
2. Perawat membawa troli emergensi menuju ke tempat pasien
3. Peralatan pada troli emergensi digunakan untuk resusitasi.
4. Selama proses resusitasi semua peralatan dan obat-obatan yang terpakai dicatat
oleh perawat.
5. Setelah resusitasi selesai, semua peralatan Re-use dibersihkan
6. Dokter mambuatkan resep obat emergensi yang telah digunakan sesuai dengan
nama pasien.
7. Perawat membuatkan permintaan kepada farmasi untuk mengisi kembali barang
atau oabat-obatan habis pakai yang telah digunakan saat resusitasi dengan cara
Team IGD RSUD Prof Dr.W Z Johannes Page 3
mengisi formulir permintaan obat dan barang yang dilampirkan dengan resep
obat dari dokter (Formulir permintaan obat terlampir).
8. Bagian farmasi menisi kembali barang yang telah diminta selambat-lambatnya 2
jam setelah permintaan yang telah diberikan. ATAU
9. Farmasi memberikan obat-obatan yang telah digunakan kepada perawat,
kemudian perawat meletakkan kembali barang dan obat-obatan tersebut pada troli
emergensi, sambil melakukan chek list kelengkapan barang pada form yang
tersedia.
10. Peralatan dalam troli emergensi menjadi tanggung jawab Kepala Instalasi dan
kepala ruangan Instalasi Gawat Darurat, sedangkan barang habis pakai (Seperti
obat-obatan, spuit, dll) merupakan tanggung jawab farmasi.
11. Kelengkapan Isi pada Troli emergensi harus diketahui oleh perawat IGD dan
menjadi tanggung jawab Ketua Tim yang bertugas saat shift tersebut.

2.4 PEMELIHARAAN TROLI EMERGENSI


Troli emergensi diperiksa fungsi dan kelengkapannya secara berkala, yang
bertanggung jawab terhadap fungsi dan kelengkapan troli emergensi ini adalah Kepala
Ruangan Instalasi Gawat darurat. Peralatan dalam troli emergensi yang harus diperiksa
fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Monitor EKG
2. Defibrilator
3. Bag Valve Mask Alat-alat tersebut harus diperiksa fungsinya
4. Laringoskop seminggu sekali.
5. Stetoskop
6. Pen light

Alat-alat lain dan obat-oabatan di dalam troli emergensi harus diperiksa kelengkapan dan
tanggal kadaluarsanya setiap sebulan sekali.

Team IGD RSUD Prof Dr.W Z Johannes Page 4


BAB III
PERALATAN DI DALAM TROLI EMERGENSI

Peralatan, obat-obatan dan barang lainnya yang ada didalam troli emergensi Rumah
Sakit harus dapat mengatasi masalah Airway, Breathing dan Circulation.

Peralatan Troli Emergensi, sebagai berikut :


Barang Jumla Penempatan
h
Monitor
Defebrilator
Alat pelindng diri
Gunting
Senter
Airway OPA
NPA
Selang suction
initialla gel
Spuit 10 cc
Spuit 20 cc
Breathing Bag Valve Mask untuk dewasa dan anak
Face masker dengan ukuran
set intubasi :
 laringoskope set dewasa
 laringoskope set anak.
 2 baterai cadangan
 1 blade lurus
 1 blade lengkung
 ETT tanpa cuff no 2-6 @ 1 buah
 ETT dengan cuff No 6,5-7,5 @ 1 buah
 2 gel pelumas
 1 stylet
 1 spuit 20 cc
 plester dengan fiksasi ETT
Circulatio Box obat emergensi berisi obat-obatan :
n  15 ampul adrenalin1mg (1: 1000)
 2 Ampul Amiodarone
 4 tablet aspirin
 4 ampul SA
 2 vial bicarbonate 25 meq
 4 tablet clopidoggrel
 2 ampul Ca glukonas
 4 vial dextrose 40%
 4 ampul dexamethasone

Team IGD RSUD Prof Dr.W Z Johannes Page 5


 2 ampul diazepam 5 mg
 4 ampul furosemide
 10 tablet ISDN
 2 vial KCL
 10 tablet paracetamo;\l
 spit 1, 3,5, 10 dan 20 cc
 Venacath no 24, 22, 20, 18 dan 16
 kapas alkohol
 verband 5 dan 7,5
 cairan Nacl 0,9% 500 cc
Pen light
NGT No 16 dan 18
Catheter No 18
Cateter No 16
Urine bag
Stetoskope
Handscoon

Team IGD RSUD Prof Dr.W Z Johannes Page 6


FORM PERMINTAAN OBAT EMERGENSI
IGD RSUD PROF DR WZ JOHANNES KUPANG

No Hari/Tangga Jam Nama Pasien Nama Barang Jumlah Pemberi Penerima


l Nama Paraf Nama Paraf
(SHIFT)

No Hari/Tangga Jam Nama Pasien Nama Barang Jumlah Pemberi Penerima


l Nama Paraf Nama Paraf
(SHIFT)

Team IGD RSUD Prof Dr.W Z Johannes Page 7


Team IGD RSUD Prof Dr.W Z Johannes Page 8

Anda mungkin juga menyukai