Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN MENGGUNAKAN Hb

METER, SPEKTROFOTOMET ER DAN HEMATOLOGY


ANALYZER PADA SAMPEL SEGERA DIPERIKSA
DAN DITUNDA 20 JAM
Serti Dameuli 1, Tulus Ariyadi 2 , Fitri Nuroini2
1. Program Studi D IV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang.
2. Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Semarang.

Info Artikel Abstrak


Pemeriksaan kadar hemoglobin dipengaruhi faktor pra analitik,
analitik dan paska analitik. Faktor pra analitik antara lain
penyimpanan, suhu dan lamanya penyimpanan. Penyimpanan
darah EDTA harus dijaga pada suhu 2-8°C untuk menjaga
Kata kunci : hemoglobin, EDTA kemampuan darah menyalurkan oksigen dan mengurangi
segera, EDTA ditunda pertumbuhan bakteri yang mengkontaminasi darah simpan.
Batas penyimpanan 2°C sangat penting, karena eritrosit sangat
sensitif terhadap pembekuan, sehingga dinding sel darah akan
pecah dan hemoglobin akan keluar atau hemolisis.
Pemeriksaan hemoglobin pada kegiatan ANC di Puskesmas
Pulokulon I dilakukan ± 20 jam setelah pengambilan sampel.
Penundaan sampel dikhawatirkan akan memberikan hasil yang
kurang akurat sehingga dilakukan pemeriksaan menggunakan
hb meter. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan kadar
hemoglobin menggunakan hb meter, spektrofotometer dan
hematology analyzer pada sampel segera diperiksa dan ditunda
20 jam suhu 2-8ºC. Jenis penelitian analitik, dengan rancangan
penelitian acak tes akhir dan kelompok kontrol. Pemeriksaan
kadar hemoglobin dilakukan segera, tunda 20 jam dengan
penyimpanan suhu 2-8°C. Hasil penelitian diperoleh kadar
hemoglobin segera diperiksa Hb meter, spektrofotometer dan
hematology analyzer secara berturut turut 11,50 g/dL, 12,98
g/dL, dan 11,70 g/dL.Kadar hemoglobin ditunda 20 jam secara
berturut turut 12,63 g/dL, 12,03 g/dL, dan 12,13 g/dL. Uji
Paired t Test terdapat perbedaan bermakna pada kadar
hemoglobin segera dengan ditunda 20 jam pada suhu 2-8°C.

Corresponding Author :
Serti Dameuli
Email : dameuliserti@gmail.com 1
1

http://repository.unimus.ac.id
2

Pendahuluan prinsip reflectance (pemantulan) yaitu


Hemoglobin merupakan pigmen membaca warna yang terbentuk dari sebuah
pengangkut oksigen utama dan terdapat pada reaksi antara sampel yang mengandung bahan
eritrosit. Semua bentuk hemoglobin antara lain tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah
oksihemoglobin, deoksihemoglobin, strip, selanjutnya warna yang terbentuk dibaca
methemoglobin dan karboksihemoglobin oleh alat.
diubah menjadi bentuk stabil. Perubahan Pemeriksaan kadar hemoglobin
menjadi sianmethemoglobin merupakan dipengaruhi oleh faktor pra analitik, analitik
metode yang paling luas digunakan karena dan paska analitik. Faktor pra analitik
reagen dan instrumen dengan mudah dapat merupakan faktor paling besar terhadap
dikontrol terhadap standar yang stabil dan kesalahan pemeriksaan, antara lain
handal. Kadar hemoglobin dapat diukur pengambilan, penampungan, pengolahan dan
menggunakan spektrofotometer dan penyimpanan bahan pemeriksaan.
penghitung sel otomatis (hematology analyzer) Penyimpanan bahan pemeriksaan perlu
yang secara langsung mengukur hemoglobin. memperhatikan stabilitas sampel. Suhu dan
Spektrofotometer dapat mengukur semua jenis lamanya waktu penyimpanan dapat
hemoglobin kecuali sulfhemoglobin. Metode berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan.
cyanmethemoglobin pada alat spektofotometer, Pemeriksaan hemoglobin menggunakan
prinsipnya adalah hemoglobin diubah menjadi sampel darah EDTA (Ethylene Diamine Tetra
methemoglobin. Sedangkan terdapat beberapa Acetate) sebaiknya dilakukan segera atau
metode pengukuran yang digunakan pada alat kurang dari satu jam setelah pengambilan,
hematology analyzer yaitu elctrical impedance, namun apabila diperlukan dapat disimpan
fotometri, flowcytometry dan histogram dalam lemari es (4oC) selama 2 jam. Darah
(kalkulasi). Metode fotometrik diintegrasikan EDTA yang disimpan pada suhu 4oC selama
ke dalam alat pengukur hitung sel otomatis 24 jam di dalam lemari es tidak menyebabkan
menggunakan hematology analyzer. penyimpangan bermakna pada kadar
Hematology analyzer merupakan alat yang hemoglobin.
digunakan secara in vitro untuk melakukan Penyimpanan darah EDTA harus
pemeriksaan hematologi secara otomatis, dijaga pada suhu 2-8°C dengan tujuan
menggunakan reagen maupun cleaning sesuai menjaga kemampuan darah dalam
manual book. Hematology analyzer akan menyalurkan oksigen dan mengurangi
memecah hemoglobin menjadi larutan pertumbuhan bakteri yang dapat
kemudian dipisahkan dari zat lain menyebabakan kontaminasi darah simpan.
menggunakan sianida, selanjutnya dengan Batas penyimpanan 2°C sangat penting,
penyinaran khusus kadar hemoglobin diukur karena eritrosit sangat sensitif terhadap
berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap pembekuan, apabila eritrosit membeku, sifat
oleh hemoglobin, hasil pengukuran dinding sel darah akan pecah dan hemoglobin
ditampilkan pada layar. akan keluar atau hemolysis. Pemeriksaan
Pemeriksaan kadar hemoglobin hemoglobin terhadap darah EDTA apabila
menggunakan Hb meter banyak digunakan terpaksa ditunda sebaiknya memperhatikan
oleh layanan kesehatan, seperti laboratorium batas waktu penyimpanan. Penundaan
klinik, puskesmas dan rumah sakit. Instrumen pemeriksaan disebabkan sampel dikumpulkan
Hb meter didesain portable, artinya mudah dalam jumlah yang cukup banyak kemudian
dibawa kemana-mana dan mudah baru dilakukan pemeriksaan. Selain itu
dioperasikan. Alat Hb meter menggunakan penundaan terjadi karena alat mengalami
strip atau reagen kering. Pemeriksaan kadar kerusakan atau masih dikalibrasi, terjadi
hemoglobin menggunkan Hb meter memiliki pemadaman listrik serta pergantian jam kerja.
metode POCT (Point of Care Testing) dengan

http://repository.unimus.ac.id
3

Puskesmas Pulokulon I Kabupaten Bahan dan Metode


Grobogan sebagai Unit Pelaksana Teknis Bahan pemeriksaan kadar hemoglobin
Daerah (UPTD) melayani pemeriksaan adalah darah EDTA. Metode pemeriksaan
laboratorium dari pasien rawat jalan dan rawat menggunakan Hb Meter, spektrofotometer,
inap di puskesmas maupun pasien di pos dan hematology analyzer.
pembantu. Pelayanan di pos pembantu
merupakan kegiatan rutin dari Puskesmas Hasil
Pulokulon I yang dilaksanakan setiap 1 bulan Sampel penelitian diperoleh dari
sekali. Kegiatan di pos pembantu tersebut sampel darah yang diterima di Puskesmas
berupa antenatal care (ANC) terpadu mobile Pulokulon I Kabupaten Grobogan pada bulan
dengan salah satu pelayanannya pemeriksaan Juni 2018. Sampel darah dibagi dalam 6
laboratorium kadar hemoglobin. Sampel untuk tabung, yang terdiri dari 3 tabung untuk
pemeriksaan kadar hemoglobin dari kegiatan sampel segera diperiksa dan 3 tabung
ANC tersebut biasanya tidak langsung disimpan pada lemari pendingin suhu 2-8°C
dilakukan pemeriksaan akan tetapi disimpan selama 20 jam. Setiap sampel segera diperiksa
dalam lemari pendingin suhu 2-8°C untuk dan yang ditunda pemeriksaannya selama 20
diperiksa keesokan harinya, penundaan jam mendapat pemeriksaan kadar hemoglobin
diperkirakan hingga 20 jam. Hal tersebut menggunakan Hb meter, spektrofotometer dan
dilakukan karena kegiatan ANC dilakukan hematology analyzer. Hasil penelitian
dalam waktu satu hari dan gold standart disajikan dalam Tabel dan Grafik berikut.
pemeriksaan hemoglobin menggunakan
hematology analyzer sehingga tidak mungkin Tabel 1. Kadar Hemoglobin Segera Diperiksa
dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (g/dL)
secara langsung. Kadar Hemoglobin Rerata Simpang
Penundaan sampel dengan penyimpanan baku
pada suhu yang tidak tepat dikhawatirkan Hb meter 11,50 0,95
menyebabkan sampel hemolisis sehingga Spektrofotometer 12,98 0,85
berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan, Hematology analyzer 11,70 0,95
untuk mengatasi hal tersebut adalah
melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin Tabel 1 menunjukkan bahwa rerata
menggunakan Hb meter. Pemeriksaan sampel penelitian kadar hemoglobin segera
hemoglobin menggunakan alat Hb meter, diperiksa menggunakan spektrofotometer
spektrofotometer dan hematology analyzer lebih tinggi dibandingkan menggunakan
memiliki prinsip yang berbeda yang hematology analyzer dan Hb meter.
kemungkinan memberikan hasil yang berbeda.
Penyelenggaraan kegiatan laboratorium Tabel 2. Kadar Hemoglobin Ditunda 20 jam
khususnya pemeriksaan hemoglobin pada
pasien ANC dituntut untuk memberikan hasil Kadar Hemoglobin Rerata Simpang
yang akurat sesuai dengan standar opersional baku
prosedur yang telah ditetapkan. Berdasarkan Hb meter 12,63 0,90
Spektrofotometer 12,03 0,40
uraian pada latar belakang di atas maka
Hematology analyzer 12,13 1,15
penelitian dilakukan dengan tujuan
mengetahui perbedaan kadar hemoglobin
Tabel 2 menunjukkan rerata kadar
menggunakan hb meter, spektrofotometer dan
hemoglobin ditunda 20 jam suhu 2-8°C paling
hematology analyzer sampel segera diperiksa
tinggi menggunakan Hb meter.
dan ditunda 20 jam pada suhu 2-8ºC.

http://repository.unimus.ac.id
4

kekeruhan akibat lisis yang tidak sempurna.


Peningkatan kadar hemoglobin pada sampel
EDTA yang ditunda 20 jam suhu 2-8°C
menggunakan hematology analyzer
kemungkinan terjadi karena adanya kekeruhan
akibat sel darah merah tidak mengalami
proses lisis yang tidak sempurna. Sesusai
dengan prinsip tahap pertama pemeriksaan
hemoglobin pada hematology analyzer bahwa
Grafik 1. Kadar Hemoglobin Sampel Segera
sel darah merah akan mengalami lisis dan
Diperiksa dan Ditunda 20 jam absorpsi SLS pada membran sel darah merah
Grafik 1 menunjukkan bahwa rerata menghasilkan perubahan struktur protein.
sampel penelitian kadar hemoglobin segera Penundaan darah EDTA selama 20 jam dapat
diperiksa menggunakan spektrofotometer mengakibatkan terjadinya pembengkakan
lebih tinggi dibandingkan menggunakan eritrosit, sehingga pada saat pembacaan
hematology analyzer dan Hb meter, hemoglobin menggunakan hb meter yang
sedangkan pada sampel ditunda 20 jam memiliki prinsip reflectance hemoglobin yang
menunjukkan rerata kadar hemoglobin paling berada di dalam eritrosit yang membengkak
tinggi menggunakan hb meter. menghasilkan pantulan yang oleh tes strip
Uji beda Paired t Test antara kadar dibaca menjadi meningkat.
hemoglobin segera diperiksa dengan tunda 20 Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin
jam suhu 2-8°C menggunakan Hb meter, dalam penelitian dipengaruhi oleh tahap pra
spektrofotometer dan hematology analyzer analitik dan analitik. Tahap pra analitik yaitu
diperoleh p < 0,05, artinya terdapat perbedaan penyimpanan sampel darah EDTA pada
bermakna kadar hemoglobin segera dan tunda lemari pendingin suhu 2-8°C selama 20 jam.
20 jam suhu 2-8°C. Penyimpanan darah EDTA harus dijaga pada
suhu 2-8°C dengan tujuan menjaga
Diskusi kemampuan darah untuk menyalurkan
Penelitian dilakukan terhadap sampel oksigen dan mengurangi pertumbuhan bakteri
darah EDTA segera diperiksa dan ditunda 20 yang dapat menyebabkan kontaminasi darah
jam pada suhu 2-8°C, masing-masing simpan. Batas penyimpanan 2°C sangat
diperiksa menggunakan tiga alat ukur yaitu hb penting, karena eritrosit sangat sensitif
meter, spektrofotometer dan hematology terhadap pembekuan, apabila eritrosit
analyzer. Penghitungan menggunakan kadar membeku, sifat dinding sel darah akan pecah
hemoglobin hematology analyzer sebagai gold dan hemoglobin akan keluar atau hemolisis.
standar. Kadar hemoglobin dari darah EDTA Hal ini terlihat pada hasil pemeriksaan
yang ditunda 20 jam dengan suhu 2-8°C menggunakan spektrofotometer pada sampel
mengalami perubahan seiring waktu segera periksa dan ditunda 20 jam yang
penundaan. Kadar hemoglobin darah EDTA menunjukkan kadar hemoglobin mengalami
disimpan 20 jam suhu 2-8°C pada alat penurunan.
hematology analyzer dan hb meter mengalami Hasil pemeriksaan dianalisis secara
peningkatan. Hal ini berbeda dengan kadar deskriptif dan analitik menggunakan program
hemoglobin menggunakan spektrofotometer SPSS versi 21. Analisis perbedaan ketiga
yang menurun. metode dengan dua perlakuan yaitu segera
Peningkatan kadar hemoglobin palsu diperiksa dan ditunda 20 jam suhu 2-8°C
biasanya disebabkan karena jumlah leukosit dilakukan menggunakan uji Paired t Test. Uji
yang sangat tinggi, hiperlipidemi dan beda kadar hemoglobin menggunakn
hematology analyzer p = 0,031,

http://repository.unimus.ac.id
5

spektrofotometer p = 0,040 dan Hb meter p = Budiwiyono, Imam. 2002. Pemantapan Mutu


0,041. Hal ini berarti terdapat perbedaan Laboratorium, Pemeriksaan Hematologi
bermakna kadar hemoglobin segera dan tunda dan Imunologi. Semarang.
20 jam suhu 2-8°C pada ketiga metode (p < Dahlan, S. 2014. Statistika untuk Kedokteran
0,05). Hasil penelitian pengukuran ketiga alat dan Kesehatan. Arkans. Jakarta.
menunjukkan adanya perbedaan bermakna Gandasoebrata R. 2013. Penuntun
kadar hemoglobin segera dan tunda 20 jam Laboratorium Klinis. Dian Rakyat.
suhu 2-8°C. Jakarta.
Penelitian kadar hemoglobin terhadap Guyton, A. C., and Hall, J. E. 2006. Buku Ajar
sampel darah EDTA segera diperiksa, dengan Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
ditunda 20 jam suhu 2-8°C disimpulkan : Hoffbrand, A.V, Pettit, J. E. 2013. Kapita
1. Kadar hemoglobin segera diperiksa Hb Selekta Hematologi. EGC. Jakarta.
meter, spektrofotometer, dan hematology Linda Susilowati, 2017. Perbedaan Kadar
analyzer secara berturut turut 11,50 g/dL, Hemoglobin Segera Dan Ditunda Pada
12,98 g/dL, dan 11,70 g/dL. Suhu Kamar Dan Suhu Cool Pack
2. Kadar hemoglobin ditunda 20 jam pada Metode Automatik. Skripsi. Universitas
Hb meter, spektrofotometer, dan Muhammadiyah. Semarang
hematology analyzer secara berturut turut Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper.
12,63 g/dL, 12,03 g/dL, dan 12,13 g/dL. EGC. Jakarta
3. Uji statistik Paired t Test menyimpulkan Nurrachmat H. 2005. Perbedaan Jumlah
terdapat perbedaan bermakna pada kadar Eritrosit, Leukosit, Dan Trombosit Pada
hemoglobin segera dengan ditunda 20 Pemberian Antikoagulan EDTA
jam pada suhu 2-8°C (p<0,05). Konvensional Dengan EDTA Vacutainer.
Tesis. Bagian Patologi Klinik FK
UNDIP. Semarang.
UcapanTerimakasih Patrick Simanjuntak 2016. Perbandingan Hasil
Terimakasih peneliti ucapkan kepada Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Kepala Puskesmas Pulokulon I Kabupaten Menggunakan Metode POCT dengan Alat
Grobogan atas ijin dan dukungannya selama Hematology Analyzer. Tesis. FK
penelitian dilaksanakan. Universitas Gadjah Mada.
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi
Referensi untuk Paramedis. Gramedia. Jakarta.
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Hematologi
Aziz Ansori Wahid dkk. 2013. Instrumentasi
Selayang Pandang. Alfamedia Kanal
Laboratorium Klinik. Anggunmeka
Medika.
Luhur. Bandung.
Sacher, Ronald. McPherson, Richard. 2004.
Bontang, 2012. Pengaruh Waktu
Tinjauan klinis Hasil Pemeriksaan
Penyimpanan Darah EDTA Pada Suhu
Laboratorium. EGC. Jakarta.
Kamar (250-300c) Terhadap Kadar
User Manual Medonic. 2016. Standar
Hemoglobin. http: //digilib. unimus.ac.id/
Operating Prosedur Medonic M Series.
files/disk1/1 07/jtptunimus-gdl
MRK Diagnostics.
saefulhilm- 5309-1-bab1.pdf. Diakses
User Manual Microlab. 2016. Standar
tanggal 14 Oktober 2017.
Operating Prosedur Microlab 300. MRK
Brooker, C. 2001. Kamus saku keperawatan.
Diagnostics.
EGC. Jakarta.
User Manual Mission. 2012. Hb Hemoglobin
Dinkes Profinsi Jawa Tengah. 2002. Mutu dan
Testing System. Acon.
Keamanan dalam Penyediaan Darah.
Supranto J. 2010. Statistik Teori dan Aplikasi.
Semarang.
UI Press. Jakarta.

http://repository.unimus.ac.id
6

http://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai