Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWI


POLTEKKES BHAKTI SETYA INDONESIA

Di susun oleh:
Kelompok 3

1. Morin Dwi Ningrum (23114009)


2. Fladia Ardenafatia (23114010)
3. Rika Puspita Ramadhanti (23114011)

PRODI TEKNOLOGI BANK DARAH


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein yang mengandung zat besi
dalam sel darah merah dan bertugas mengangkut oksigen. Hemoglobin
mengandung sekitar 70 persen zat besi dalam tubuh dan memberi
warna merah khas pada sel darah merah. Strukturnya terdiri atas
empat rantai. Setiap rantainya mengandung senyawa yang disebut
heme, yang mengandung zat besi.
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) merupakan suatu hal penting
sebagai pemeriksaan penyaring untuk membantu penegakan diagnosa,
sebagai pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit, dan
sebagai petunjuk kemajuan terapi penderita anemia atau penyakit lain.
Resiko yang terjadi jika penetapan kadar hemoglobin (Hb) tidak tepat
akan membuat kesalahan dalam diagnosis suatu penyakit dan pola
pengobatan terhadap pasien.
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) menggunakan metode POCT (Point
Of Care Testing) mempunyai kelebihan yaitu alat mudah digunakan,
volume sampel yang digunakan sangat sedikit, alat lebih kecil sehingga
tidak perlu ruangan khusus, kecepatan hasil sedangkan kelemahannya
yaitu hasil pemeriksaan yang dikeluarkan tidak akurat. Prinsip
pemeriksaan ini menggunakan Amperometric Detection dan
Reflectance (Leaflet POCT).
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) dengan menggunakan alat
Hematologi Analyzer mempunyai kelebihan yaitu menggunakan alat
yang lebih canggih, fokus pada akurasi, mutu dan waktu hasil,
merupakan standar baku emas yang lebih akurat sehingga hasil yang di
keluarkan dijamin keakuratannya sedangkan kelemahannya yaitu alat
ini perlu perawatan yang khusus salah satunya yaitu dimaintenance
secara berkala. Prinsip pemeriksaan ini menggunakan volumetrik

1
2

independence (Leaflet Hematologi Analyzer). Pemeriksaan kadar


hemoglobin menggunakan darah vena. Dalam penggunaannya darah
vena dicampur dengan antikoagulan untuk menghindari pembekuan.
Antikoagulan yang biasa digunakan adalah EDTA (Etylene Diamine
Tetra Acetate) dalam bentuk garam natrium atau kalium. Banyaknya
antikoagulan EDTA yang digunakan adalah 1mg/ml darah. Darah vena
dengan antikoagulan EDTA biasa disebut dengan darah EDTA.
Pemeriksaan kadar hemoglobin yang menggunakan darah EDTA
sebaiknya harus dilakukan dengan segera dan setidaknya dikerjakan
dalam waktu kurang dari 2 jam, apabila terpaksa ditunda sebaiknya
harus diperhatikan batas waktu penyimpanannya.
Penyimpanan darah EDTA pada suhu kamar yang terlalu lama
dapat menyebabkan terjadinya serangkaian perubahan pada eritrosit
seperti pecahnya membran eritrosit (hemolisis) sehingga hemoglobin
bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma) yang menyebabkan
kadar hemoglobin menurun. Faktor-faktor yang menyebabkan
penundaan dalam pemeriksaan kadar hemoglobin diantaranya yaitu
pengiriman sampel dari bangsal yang tidak langsung membawanya ke
laboratorium, listrik mati, pergantian shift petugas laboratorium, pasien
terlalu banyak sedangkan petugas dan alat laboratorium terbatas
sehingga sampel banyak yang mengalami penundaan pemeriksaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang ada di atas makan dapat di
simpulkan rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pada mahasiswi
Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia?
2. Apa efek samping yang terjadi pada kadar hemoglobin yang rendah
dan tinggi?
3. Bagaimana solusi yang tepat untuk mahasiswi yang kekurangan
dan kelebihan hemoglobin?
3

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pada
mahasiswi Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.
2. Untuk mengetahui efek samping apa saja yang terjadi pada kadar
hemoglobin yang rendah dan tinggi.
3. Untuk mengetahui solusi kepada para mahasiswi yang kekurangan
dan kelebihan hemoglobin.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
pemeriksaan kadar hemoglobin pada mahasiswi Politeknik
Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.
b) Penelitian ini dapat menambah refrensi mengenai hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin.
2. Manfaat praktis
a) Penelitian ini dapat mengetahui dampak dari hasil kadar
hemoglobin rendah dan tinggi.
b) Mahasiswi mampu mengenali proses pemeriksaan kadar
hemoglobin dan bagaimana cara mengatasi masalah dari efek
samping hemoglobin.
BAB II
PEMBAHASAN

Menjawab rumusan masalah


Penentuan kadar Hb (hemoglobin) yang benar merupakan hal yang
penting dan menjadi salah satu tes rutin yang dilakukan pada setiap
pasien. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan darah vena. Dalam
penggunaannya, darah vena dicampur dengan antikoagulan EDTA untuk
menghindari pembekuan darah. Pemeriksaan dengan memakai darah
EDTA sebaiknya dilakukan segera, hanya kalau perlu boleh disimpan
dalam lemari es 4°C. Darah EDTA yang ditunda lebih dari 2 jam pada
suhu kamar atau lebih 24 jam pada suhu 4ºC, eritrosit akan membengkak
sehingga nilai hematokrit, Volume Eritrosit Rata-Rata (VER) meningkat
dan Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (KHER) menurun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kadar


hemoglobin pada darah mahasiswa/i Poltekkes BSI sebelum dan sesudah
disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif dengan metode Cyanmethemoglobin dengan
larutan Drabkin dan alat Spektrofotometer panjang gelombang 540 nm
yang dilakukan di Laboratorium Hematologi. Hasil penelitian dari sampel
darah yang diperiksa menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada seluruh
sampel mengalami penurunan. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penurunan kadar hemoglobin terjadi karena darah
yang dibiarkan pada suhu kamar dalam waktu yang lama yang berarti juga
semakin lama terpapar dengan EDTA akan menyebabkan penurunan
tegangan permukaan membran eritrosit, sehingga membran eritrosit
menjadi lemah dan tidak stabil. Eritrosit akan membengkak dan terbentuk
tonjolan-tonjolan di permukaannya sehingga menyebabkan perubahan
bentuk dari discoid menjadi echinocyte

4
5

Kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan


berbagai tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam
tidurnya. Kondisi kurang tidur pun banyak dijumpai pada mahasiswa,
karena mahasiswa memilki aktivitas yang padat menyebabkan lebih
mudah menderita gangguan tidur. Maka salah satu masalah yang timbul
akibat kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa adalah penurunan kadar
hemoglobin atau yang disebut dengan anemia.

Jika kadar Hb tinggi, bisa menjadi tanda masalah kesehatan atau gaya
hidup tertentu. Terkadang memiliki kadar hemoglobin yang tinggi dapat
menyebabkan sakit kepala atau pusing. Gejala lain mungkin saja terjadi,
tapi bisa berbeda-beda tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.

Contohnya pada orang yang mengidap PPOK (penyakit paru obstruktif


kronis), kadar Hb tidak hanya tinggi tapi juga bisa menunjukkan gejala
sebagai berikut. Terkadang jumlah hemoglobin yang tinggi adalah akibat
dari gaya hidup atau efek samping dari minum obat tertentu. Bisa jadi
pertanda masalah kesehatan seperti Polisitemia vera (sumsum tulang
menghasilkan terlalu banyak sel darah merah), Penyakit paru-paru seperti
emfisema atau fibrosis paru (jaringan paru-paru menjadi parut).
Sedangkan pada gaya hidup seperti Paparan karbon monoksida,
biasanya terkait dengan kebiasaan merokok.

Cara meningkatkan kadar HB yaitu:

1. Mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi seperti daging, bayam,


ikan, tahu, telur, tempe, brokoli, kangkung, dan kacang hijau.
2. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dengan
mengonsumsi buah dan sayur seperti jeruk, jambu, kiwi, tomat, stroberi,
pepaya, kentang, brokoli, atau kubis brussel.
3. Mengonsumsi sumber folat vitamin B, seperti sayuran berdaun hijau,
daging sapi, kacang merah, pisang, alpukat, kecambah, brokoli, dan
hati ayam.
6

4. Menghindari minum minuman berkafein seperti teh dan kopi. Serta


menghindari segala hal jenis minuman beralkohol.
5. Melakukan Transfusi darah, biasanya dilakukan pada penderita anemia
berat, anemia sel sabit atau thalassemia, yang mana kadar Hb-nya
sangat jauh dari batas normal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan hemoglobin pada
mahasiswa/i sangat penting dikarenakan dapat mendeteksi adanya
kelainan atau gangguan pada darah. Dari hasil pemeriksaan
Mahasiswa/i Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia pada seluruh
sampel mengalami penurunan hemoglobin yang terjadi karena darah
dibiarkan pada suhu kamar dalam waktu yang lama. Hal tersebut
menyebabkan penurunan tegangan permukaan membran eritrosit
sehingga menjadi lemah dan tidak stabil. Selain itu penurunan
hemoglobin terjadi karena kondsi tidur buruk yang disebabkan karena
padatnya aktivitas mahasiswa/i. Dapat ditingkatkan dengan
mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi, yang kaya akan vitamin c,
sumber folat vitamin B, menghindari minuman yang mengandung
kafein, serta melakukan transfusi darah.

B. Saran
Pada dasarnya, perawatan hemogolobin yang rendah disesuaikan
dengan penyebabnya. Salah satunya dengan mengubah asupan
makanan. Seseorang yang memiliki hemoglobin rendah perlu
mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, vitamin B12, dan folat.
Nutrisi tersebut berperan penting dalam produksi sel darah merah yang
kaya haemoglobin.
Contoh makanan kaya zat besi, yaitu daging sapi, sayuran berdaun
hijau gelap, buah-buahan kering dan kacang-kacangan. Makanan-
makanan tersebut dapat mencegah anemia yang disebabkan oleh
kekurangan zat besi atau vitamin.
Selain asupan makanan, cara mengatasi kekuranga hemoglobin
juga bisa melalui transfusi darah. Transfusi darah ini biasanya

7
8

dilakukan pada pengidap anemia sel sabit, talasemia, atau anemia


berat ketika kadar Hb turun jauh dari batas normal.
Cara menurunkan kadar hemoglobin yang tinggi bisa berbeda pada
setiap orang, tergantung dari penyebabnya. Beberapa kasus yang
ditemukan pada mahasiswa/i yang mengalami peningkatan kadar
haemoglobin dipengaruhi oleh dehidrasi dan merokok secara
berlebihan.
Anda bisa mengonsumsi air mineral untuk mengatasi dehidrasi
yang secara otomatis dapat menurunkan Hb Anda. Dan jika anda
adalah seorang perokok, cobalah untuk mulai berhenti merokok.
Biasanya, ketika berhenti merokok, kadar hemoglobin Anda akan mulai
ikut stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Aprinda, Puji. Penyebab Hemoglobin Tinggi. Diakses pada 01 April 2022 dari
https://www.orami.co.id/magazine/hb-tinggi

Garbriel. Efek Hemoglobin Rendah, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi.


Dari https://www.gramedia.com/literasi/efek-hb-rendah/

Agustin, Sienny. Fungsi Hemoglobin dan Kadar normalnya. Diakses pada 12


Agustus 2022 dari https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-
hemoglobin-dan-kadar-normalnya-dalam-tubuh

Anda mungkin juga menyukai