Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
Oleh:
(.................) (................)
Tanggal:....../....../....... Tanggal:............./............/........
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan I
Disusun Oleh:
Laporan ini telah dipresentasikan pada seminar hasil praktek kerja lapangan dan
Oleh:
(...........................) (................)
Mengetahui
Ka. Prodi
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
I dengan tepat waktu.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi sehat menurut “World Health Organization” (WHO)
merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari
penyakit atau kelemahan/cacat”. Dari gambaran di atas dapat disimpulkan
bahwa sehat menurut WHO mengandung pengertian kondisi kesehatan
ideal, baik dari segi biologis, psiologis, dan sosial. Hal ini juga tentunya
akan membuat seseorang dapat melakukan aktivitas secara maksimal dan
optimal. Selain itu, WHO juga menjabarkan beberapa karakteristik
kesehatan yang perlu diketahui: diantaranya, seperti sehat jasmani dan
rohani tanpa melibatkan unsur eksternal, sehat berkaitan dengan
lingkungan internal atau eksternal, sehat spritual, sehat mental. Serta sehat
sebagai hidup kreatif dan produktif (WHO, 2022)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus:
a. Menjelaskan sejarah singkat rumah sakit, khususnya perkembangan
rekam medis dan pengorganisasiannya.
b. Mengetahui tujuan dan fungsi pelayanan rekam medis rumah sakit
guna menunjang kelancaran pelayanan kepada pasien.
c. Menjelaskan sistem dan sub sistem rekam medis yang meliputi
penerimaan pasien, pengelolaan berkas rekam medis dan
pengelolaan data (pelaporan).
d. Mengidentifikasi jenis peralatan yang digunakan di unit rekam
medis
e. Menjelaskan isi rekam medis rawat jalan, rawat darurat dan rawat
inap.
f. Menggambarkan alur kerja rekam medis di rumah sakit.
g. Mengetahui kebijakan unit rekam medis yang berkaitan dengan
sistem pengumpulan, penyimpanan, dan pengembalian berkas
rekam medis serta penyebaran informasi.
h. Melakukan klasifikasi dan kode diagnosis dan tindakan medis
berdasarkan ICD-10 dan ICD-9-CM secara akurat pada kasus yang
berhubungan dengan sistem kardiovaskuler, respirasi,
muskuloskeletal, sistem digestif, endokrin, dan urinaria.
C. Manfaat PKL
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Mengetahui kebijakan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
dan informasi yang terkait dengan pasien diranah rekam medis dan
informasi kesehatan.
b. Mengiplementasikan ilmu dan teori yang sudah didapat waktu
kuliah.
c. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang dapat timbul atau
muncul secara langsung di bagian unit rekam medis sebuah rumah
sakit
d. Mahasiswa dapat memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan baru
tetang rumah sakit khususnya bagian rekam medis dan informasi
kesehatan.
2. Manfaat bagi institusi pendidikan
a. Untuk mengetahui seberapa jauh penerapan ilmu yang sudah didapat
waktu kuliah.
b. Untuk mengetahui seberapa jauh penangkap dan pengaplikasian ilmu
yang sudah didapat.
c. Meningkatkan kerja sama yang baik antara instansi pendidikan
dengan instansi pelayanan kesehatan.
d. Untuk membantu kampus dalam membuat acuan penilaian tentang
keberhasilan sistem pembelajaran yang sudah diberikan kepada
kami.
3. Manfaat bagi rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta
a. Dapat menjadi bahan masukan bagi rumah sakit bila ada sistem
rekam medis yang masih belum tepat dalam pelaksanaanya.
b. Sebagai masukan bagi RS. Panti Rapih untuk pengembangan
peningkatan mutu sistem pelayanan kesehatan khususnya dibagian
rekam medis dan informasi kesehatan.
c. Dapat melihat potensi yang ada di dalam diri para praktikan
sehingga mempermudah rumah sakit ketika ingin mecari pekerja.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup praktik kerja lapangan I sebagai berikut:
4. Jenis-Jenis Pelayanan
Rumah sakit Panti Rapih memiliki tiga jenis pelayanan yaitu:
a. Pelayanan Rawat Darurat
IGD adalah Instalasi Gawat Darurat dengan pelayanan 24 jam non
stop. Pelayanan diberikan pada pasien gawat darurat/emergency, false
emergency secara optimal dan profesional dengan tujuan mencegah
kematian dan meminimalkan kecacatan. Pelayanan yang cepat dan
tepat dilaksanakan sesuai prioritas berdasarkan kondisi kegawatan
pasien.
Fasilitas IGD RS Panti Rapih:
1) Kapasitas 12 bed dan tersedia beberapa bed cadangan
2) Akses masuk yang sangat mudah dari jalan Cik Di Tiro
3) Dokter jaga setiap shift ada 2 orang yang tersertifikasi
kegawatdaruratan
4) Dokter spesialis dan sub spesialis on call 24 jam dan siap hadir
5) Dilengkapi dengan ruang tindakan dan peralatan kegawatdaruratan
yang memadai
b. Pelayanan Rawat Jalan
Klinik rawat jalan panti rapih terdiri dari:
Klinik Vitamin C -
VIP 75
Kelas I 90
Kelas II 33
Kelas III 60
ICCU 6
PICU 2
NICU 6
NHCU 18
HCU 8
TOTAL 61
Jadi total keseluruhan ruangan atau kamar yang ada di RS Panti Rapih
yaitu ada 320 kamar atau ruangan.
6. Performace
a. Data 10 besar penyakit di RS Panti Rapih tahun 2021
Kode ICD-
No. 10 Besar Nama Penyakit Jumlah
10
Tahun
Indikator Pelayanan
No. 2020 2021
Sampai saat ini rumah sakit Panti rapih masih berdiri sangat kokoh
bahkan rumah sakit ini sudah menambahkan gedung baru yaitu gedung
GRJT. Rumah sakit Panti rapih ini memiliki luas bangunan sebesar
62.875,5 m2, yang terletak di Jalan Cik Di Tiro 30, Kel. Terban, Kec.
Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rumah sakit Panti rapih merupakan rumah sakit yang bertype B, dengan
tingkat akreditasi KARS yaitu tingkat paripurna. Rumah sakit Panti rapih
ini dikelola oleh Yayasan Panti Rapih. Dan salah satu gedung yang ada di
rumah sakit Panti Rapih yaitu gedung Onder de Bogen sudah menjadi
salah satu bagian dari warisan cagar budaya dan sudah diakui oleh WHO.
3. Menjelaskan sistem dan sub sistem rekam medis rumah sakit guna
menunjang kelancaran pelayanan pasien
a. Sistem Penerimaan Pasien
Sistem penerimaan pasien di rumah sakit Panti Rapih memiliki 2 sub
sistem yaitu sub sistem penamaan dan sub sistem penomeran.
1) Sub Sistem Penamaan Pasien
Sistem penamaan yang ada di rumah sakit Panti Rapih
memiliki tujuan yaitu untuk membedakan satu pasien dengan
pasien yang lainnya serta adanya keseragaman dalam cara
penulisan nama yang telah disempurnakan sesuai dengan identitas
pribadi pasien yang menjadi bukti, sehingga memudahkan dalam
proses pecarian nama dan data pasien di dalam sebuah SIMRS.
Sistem penamaan pada rekam medis adalah sebagai berikut:
a) Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang
disempurnakan sesuai dengan identitas pasien yang ada
b) Pemberiaan sapaan pasien bisa dilakukan di akhir nama pasien.
Kata sapaan yang digunakan di RS Panti Rapih yaitu sebagai
berikut:
1. BP (Bapak), untuk pasien laki-laki yang sudah
menikah/pernah menikah dan untuk laki-laki yang berusia di
atas 40 tahun meskipun belum menikah. Contoh: BAGUS
PRANATA BP
2. NY (Nyonya), untuk pasien perempuan yang sudah
menikah/pernah menikah dan untuk perempuan yang berusia
di atas 40 tahun meskipun belum menikah. Contoh: BUNGA
PUTRI PERMATA NY
3. SDR (Saudara), untuk pasien laki-laki usia di atas 14 tahun
sampai dengan 40 tahun yang belum menikah. Contoh:
RIZKI FATTAYASIN SDR
4. NN (Nona), untuk pasien perempuan usia di atas 14 tahun
samapai dengan 40 tahun yang belum menikah. Contoh:
FEBI DWI NINGSIH NN
5. AN (Anak), untuk pasien anak usia 0-14 tahun. Contoh:
ZAHWANA ILHAM AN
6. BY NY (Bayi Nyonya), untuk pasien bayi yang belum
mempunyai nama, nama yang digunakan adalah nama
ibunya. Contoh: RIZKITA WAHYU NUGRAHA BY NY.
c) Apabila ditemukan kasus bayi lahir kembar maka penamaan
pasien dengan BY NY dikuti nomor urut kelahiran bayi yang
ditulis dengan angka latin.
Contoh: IRMAWATI SADIKAH BY NY 1,
IRMAWATI SADIKAH BY NY 2
d) Bagi pasien yang memiliki nama baptis maka nama baptis
dituliskan dibelakang nama asli.
Contoh: KIDUNG ENJANG HIERONYMUS SDR
(nama asli) (nama baptis)
e) Gelar akademik/kesarjanaan dapat ditulis di akhir nama pasien
sebelum pemberian nama panggilan. Contoh: BAMBANG
SANTOSO S.Pd BP
2) Sub Sistem Penomoran Pasien
Sistem penomoran di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta
adalah sebagai berikut:
Sistem penomoran yang digunakan oleh RS Panti Rapih adalah
sistem Terminal Digit Filing System (TDF), dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Setiap nomor yang ada terdiri dari 6 digit nomor, namun karena
pasien sudah terlampaui banyak maka ada penambahan nomor
satu digit lagi dibagian kelompok angka yang ketiga.
2. Sumber penomoran rekam medis berasal dari Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Nomor rekam medis akan
muncul secara otomatis ketika kami akan melakukan
penginputan data pasien baru yang bukan non perjanjian
kedalam SIMRS.
3. Sistem penomoran di SIMRS terbagi menjadi 2 yaitu
penomoran perjanjian dan penomoran non perjanjian, untuk
penomoran perjanjian akan mendapatkan huruf tambahan B di
awal nomor rekam medis, untuk non perjanjian akan langsung
keluar nomor rekam medisnya yang akan langsung digunakan
oleh pasien untuk berobat.
4. Nomor perjanjian dapat diubah sama dengan yang non
perjanjian ketika pasien akan menerima perawatan atau
pengobatan di RS Panti Rapih.
b. Sistem Pengolahan Berkas Rekam Medis
Sistem pengolahan berkas rekam medis terdiri dari beberapa subsistem
yaitu: assembling/analising, coding, filing, dan indexing
1) Subsistem assembling/analising
Assembling merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam
pengolahan berkas rekam medis untuk mengorganisasikan, merakit,
menata, menyusun, merapihkan formulir - formulir rekam medis
rawat inap yang ada. Penyusunan berkas dilakukan sesuai dengan
urutan yang sudah ditentukan. Berdasarakan pengamatan kami alur
assembling/analising di rumah sakit Panti rapih adalah sebagai
berikut:
1. Yang pertama mengambil berkas rekam medis rawat inap dari
bangsal perawatan.
2. Kemudian menulis No RM, Nama pasien, tanggal diambilnya
berkas pada buku ekspedisi yang ada pada bangsal perawatan.
3. Setelah dilakukannya penulisan langkah selanjutanya yaitu
melakukan pengecekan kembali jumlah berkas RM yang
diambil kemudian difoto untuk dijadikan laporan.
4. Kemudian berkas RM di bawa ke ruang assembling untuk
disterilkan pada mesin Sterilizer
5. Sesudah berkas disterilkan selanjutnya merakit kembali
dokumen RM rawat inap menjadi urut sesuai dengan kronologi
penyakit pasien yang bersangkutan mengikuti urutan formulir
yang dibutuhkan dan yang dibuat oleh rumah sakit.
6. Meneliti kebenaran pencatatan data rekam medis sesuai dengan
kasus penyakitnya.
7. Selanjutnya berkas rawat inap pasien discan dan data pasien
disimpan pada SIMRS.
8. Setelah dilakukan sacan untuk berkas RM21, RM13A, RM14A,
RM18, dan RM 19 itu dsimpan selama 5 tahun sedangkan yg
formulir yang lainnya hanya disimpan selama satu tahun yang
kemudian bisa dimusnahkan setelah satu tahun disimpan.
2) Subsistem coding
Coding adaalah sebuah kegiatan yang dilakuakn untuk
mencode diagnosa yang sudah diberikan oleh dokter supaya
mempermudah tindakan yang akan dilukan kepada pasien yang
akan menerima tindakan selanjutnya.
3) Filing
Filing adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
menyimpan berkas rekam medis pasien ke dalam sebuah rak.
Sistem penyimpanan berkas medis yang ada di RS Panti Rapih ini
adalah sistem sentralisasi yaitu sebuah sistem penyimpanan yang
mana berkas rekam medis rawat jalan dan berkas rekam medis
rawat inap dijadikan satu. Namun karena sekarang RS Panti Rapih
sudah menerapkan sistem SIMRS jadi untung filing ini hanya
dilakukan untuk berkas tertentu yang layak untuk disimpan. Sistem
penyimpanan yang dilakukan sekarang yaitu berkas rekam medis
yang masih berbentuk berupa kertas baik itu rawat jalan maupun
rawat inap bisa melalui proses scaning yaitu sebuah proses
digitalisasi berkas komputer dan disimpan menjadi satu file di
dalam komputer, setelah data di scan untuk berkas yang masih
layak disimpan seperti berkas-berkas yang ada di rawat inap yang
bisa disimpan dan yang sudah tidak digunakan lagi bisa dilakukan
retensi.
4) Indexing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah
dibuat kedalam indeks-indeks. Menurut pengamatan kami......
c. Sistem Pengolahan Data
Sistem olah data adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
mengolah data pasien yang pada nantinya akan menghasilkan sebuha
informasi yang bisa digunakan rumah sakit untuk kegiatan tertentu.
Berikut bagian yang ada di dalam olah data:
1) Pelaporan
2) SKM (Surat Keterangan Medis)
SKM adalah sebuah bagian dalam rekam medis yang biasanya
mengurus tentang penyuratan yang ada kaitannya dengan berkas
rekam medis. Menurut pengamatan dan informasi yang kami
terima SKM di rumah sakit Panti Rapih ini dapat memberikan
pelayanan berupa:
a. Pembuatan permohonan data medis dari pihak ketiga
b. Pembuatan permohonan pembuatan Visum Et Repertum
(VER)
c. Pembuatan surat kelahiran
d. Pembuatan permohonan salinan kelahiran/kematian
e. Pembuatan permohonan surta kematian
f. Pembuatan permohonan perubahan identitas
g. Membuat surat keterangan ISOMAN
h. Mengajukan berkas asuransi ke dokter untuk ditanda tangan
dan mengambil berkas asuransi yang sudah ditanda tangan
i. Melakukan scaning berkas asuransi yang sudah ditanda
tangan dokter
j. Pelayanan legalisir
k. Mengerjakan permohonan data medis dari bagian piutang
l. Membuat jawaban rujukan dari RS lain
m. Dan membuat laporan MORTALITAS UCOD
(UNDERLYING Cause Of Death) atau penyebab dasar
kematian.
Unit
No Rekam Nama Alat Keterangan Jumlah Fungsi
Medis
Komputer Baik 2 Untuk meng-
entry data
pasien yang
telah di scan.
Rak dorong Baik 5 Untuk
mengambil
berkas RM
Rawat inap
pada bangsal
1. Assemblin perawatan.
g Meja Baik 4 Pendukung
aktivitas
penyelesaian
pekerjaan.
Kursi Baik 5 Pendukung
aktivitas
penyelesaian
pekerjaan.
Scanner Baik 2 Untuk men-
scan formulir
rawat jalan
pasien.
Map dada Baik 5 Untuk
menyimpan
berkas rm.
Meja laci Baik 4 Untuk
menyimpan
ATK dan
peralatan kerja
lainnya.
Kotak sampah Baik 1 Tempat
pembuangan
formulir rajal
yang tidak
dipakai.
Papan tulis Baik 1 Untuk menulis
perubahan
jadwal atau
kegiatan di
assembling.
AC( Air Baik 1 Pendingin
Conditioner) ruangan.
ATK Baik 1 set Pendukung
aktivitas
penyelesaian
pekerjaan.
Sterilizer LED Baik 1 Untuk men-
UV sterilkan
berkas RM.
Telephone Baik 1 Alat
komunikasi
antar petugas
rumah sakit
Tabel 1 7 Peralatan Yang Digunakan di Arsip dan Retensi Per Agustus 2022
Unit
No Rekam Nama Alat Keterangan Jumlah Fungsi
Medis
Komputer Baik 7 Untuk
menginput
data rekam
medis dan
untuk
menyecan data
rekam medis
Scanner Baik 5 Untuk men-
scan Formulir
2 Filing, RM pasien.
Arsip dan Rak dorong Baik 2 Untuk
retensi mengambil
berkas
Rak ATK Baik 2 Untuk tempat
penyimpanan
ATK.
Lemari berkas Baik 1 Untuk
penyimpanan
berkas RM
Meja Baik 6 Pendukung
aktivitas
penyelesaian
pekerjaan.
Kursi Baik 7 Pendukung
aktivitas
penyelesaian
pekerjaan.
Papan tulis Baik 1 Untuk menulis
agenda
kegiatan dan
perubahan
jadwal kerja.
Map dada Baik 1 Untuk
menyimpan
berkas RM
Chater, steples, Baik 1 set Pendukung
isolasi, aktivitas
perforator penyelesaian
pekerjaan.
Telephone Baik 1 Alat
komunikasi
antar petugas
rumah sakit
Map berkas Baik 5 Untuk
menyimpan
berkas yang
sudah dipilah
Alat cetak karcis Baik 1 Untuk
mencetak
karcis.
Tempat sampah Baik 10 Untuk tempat
pembuangan
formulir pasien
yang tidak
diperlukan.
ATK Baik 1 set Pendukung
aktivitas
penyelesaian
pekerjaan
Alat pemadam Baik 2 Untuk
api memadangkan
api jika terjadi
kebakaran.
Tabel 1 8 Peralatan Yang Digunakan di TPPRJ Gedung GRJT Per Agustus 2022
informasi
melalui
SIMRS
(Sistem
Informasi
Rumah
Sakit)
penyelesaian
pekerjaan
Tabel 1 9 Peralatan Yang Digunakan Di Tempat Pendaftaran IGD Per Agustus 2022
Unit Rekam
No. Nama Alat Keterangan Jumlah Fungsi
Medis
pekerjaan
Unit Rekam
No. Nama Alat Keterangan Jumlah Fungsi
Medis
Medis) aktivitas
penyelesaian
pekerjaan
5. Isi Rekam Medis Rawat Jalan, Gawat Darurat, dan Rawat Inap
Isi rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan IGD rumah sakit Panti
Rapih menurut pengamatan kami adalah sebagai berikut:
a) Rawat Jalan
Isi rekam medis dari rawat jalan yaitu:
1) Formulir identitas pasien
Pada formulir identitas pasien berisi nama pasien, no RM,
alamat pasien, penanggung jawab, cara pembayaran dan
pernyataan persetujuan pasien.
2) Catatan pemeriksaan pasien
Pada catatan pemeriksaan berisi poliklinik yang dituju, catatan
medik (diagnosa dan penatalaksanaan), pengkajian (anamnese,
pemeriksaan fisik, catatan keperawatan), dan resep.
3) Hasil pemeriksaan penunjang medik
Pada formulir ini berisi nama pasien, no RM, dan hasil
laboratorium.
b) Intalasi Gawat darurat
Isi rekam medis dari IGD yaitu:
1) Ringkasan riwayat pasien rawat jalan
2) Catatan pelayanan pasien rawat jalan/gawat daruat.
3) Formulir konsultasi
4) Hasil pemeriksaan penunjang
5) Informed consent
6) Evaluasi sosial
7) Data dasar medis
8) Data dasar nurse/keperawatan
9) Catatan lanjutan medis
10) Salinan resep
11) Satatan lanjutan nurse/keperawatan.
c) Rawat Inap
Isi dari berkas rekam medis rawat inap yang kami amati yaitu:
1) Resume medis
2) Pemberian informasi &persetujuanm tindakan kedokteran
3) Pemberian informasi &anastesi
4) Pemberian informasi & penolakan tindakan kedokteran
5) Pernyataan pulang atas permintaan sendiri
6) Ringkasan keluar masuk
7) Rujukan (bila ada)
8) IGD
9) Assesment pasien jatuh IGD
10) Surat pengantar dirawat
11) General Consent
12) Daftar Dokter DPJP
13) Pengkajian keperawatan Maternitas
14) Pengkajian keperawatan medical bedah
15) Pengkajian keperawatan anak usiah 1 bulan-3 tahun
16) Pengkajian keperawatan anak usia 3 tahun -6 tahun
17) pengkajian keperawatan anak usia 6 tahun -12 tahun
18) Pengkajian keperawatan anak usia 12 tahun -18 tahun
19) Pengkajian keperawatan ICU/ICCU/IMC
20) Assesmen pasien jatuh pada pasien dewasa
21) Assesmen pasien jatuh pada pasien anak-anak
22) Pengkajian keperawatan neonates
23) Formulir skrining Gizi lanjut anak
24) Skrining Gizi lanjut dewasa
25) Pendidikan pasien dan keluarga
26) Informasi pencarian ruangan perawatan
27) &pemberian informasi kepada pasien/keluarga terintegrasi
28) Rekonsiliasi obat
29) Asesmen akir hidup
30) Pengkajian geriarti
31) Pemeriksaan fisik dalam
32) Pemeriksaan fisik bedah
33) Pemeriksaan fisik syaraf
34) Catatan perkembangan terintegrasi
35) Assement pasien fisioterapi musculoskeletal
36) Assement pasien fisioterapi neuromuskuler
37) Assement pasien fisio terapi kordiorespirasi
38) Asuhan gizi
39) Penetapan status do not resuscitate/DNR
40) Rencana tidakan keperawatan
41) SOAP
42) Pelaksanaan tindakan kebidanaan
43) Pelaksanaan keperawataan
44) Klasifikasi pasien
45) Catatan pengobal oral
46) Catatan pengobatan injeksi
47) Catatan pengobatan tropical,suppositoria,ovula,nebule
48) Catatan pengobatan di pasien intensif
49) Grafik
50) Pengkajian nyeri
51) Trasfusi darah
52) Laboratorium
53) Laboratorium khusus
54) Hasil pemeriksaan radiologi,patologi anatomi, EEG, ECG,
USG. EKG dari luar/yankes lain
55) Hasil pemeriksaan radiologi, patologi, anatomi, EEG, ECG,
USG, EKG
56) Penempelan perekaman EKG 12 Lead
57) Persetujuan biaya tindakan medic,obat, pemeriksaan
penunjangmedik
58) Persetujuan biaya dan persetujuan masuk ruangan
keperawatan intensif
59) Formulir kenaikan kelas atas permintaan pasien
60) Hasil pemeriksaan chat lab
61) Scroning perbedaan
62) Asuhan keperawatan diagnostis
63) Procedure LOG
64) Asuhan keperawatan perioperasi
65) Pengkajian parah bedah dan site marking
66) Pengkajian pra anestesi/sedasi
67) Catatan anestesi
68) Lapotan operasi
69) Pemantauan pembedaan
70) Keselamatan pembedaan
71) Konsultasi
72) Pindah dokter
73) Resume keperawatan dokter pindah ruang
74) Pengkajian ginekologi
75) Kala I,III,III,IV
76) Partogtaf
77) HD
78) Protokol kemoterapi
79) Lembar ICU
80) Screening Covid
6. Alur Kerja Rekam Medis di RS Panti Rapih
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan alur kerja rekam medis di
RS Panti Rapih terbagi menjadi 3 bagian yaitu pendaftaran IGD,
pendaftaran rawat jalan poliklinik, dan pendaftaran rawat inap, berikut
adalah alur kerjanya:
a. Pendaftaran IGD
Pasien Datang
Tidak Ya
Pasien mendaftar,
pasien baru?
Pasien berobat
Menginput data pasien
baru ke SIMRS
Mendaftarkan pasien
untuk berobat ke IGD
Selesai
dan mecetakan kartu
berobat pasien
Berikut adalah penjelasan dari alur pasien gawat darurat:
Tidak Iya
Pasien
baru?
Selesai
Berikut adalah alur dari pendaftaran pasien rawat jalan: