Anda di halaman 1dari 18

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI

NASIONAL
Construction Services Development Board of Indonesia

Kepada Yth:
1. Para Ketua LPJK Provinsi Seluruh Indonesia;
2. Ketua Pelaksana Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Nasional;
3. Para Ketua Pelaksana Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Provinsi.
di
Tempat

SURAT EDARAN
Nomor : 003 /SE/LPJK-N/III/2020

TENTANG
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat
Terampil Tahun 2020

A. Umum
Sehubungan dengan adanya kebutuhan ketersediaan tenaga kerja yang bersertifikat sejalan
dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, maka
diperlukan adanya upaya sertifikasi bagi tenaga kerja konstruksi tingkat terampil kerja sama
dengan Balai Jasa Konstruksi Kementerian PUPR.

B. Dasar Pembentukan
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 sebagaimana terakhir kali diubah menjadi
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 9 Tahun 2013 tentang Persyaratan
Kompetensi Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa
Konstruksi;
4. Peraturan Lembaga Nomor 6 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan Registrasi Tenaga Kerja
Terampil Konstruksi;
5. Surat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor BK.02-DK/40 Tanggal 24 Januari 2019 Perihal Petunjuk Teknis Sertifikasi
dan Registrasi Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Ahli dan Terampil Tahun 2019; dan
6. Surat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor PR 0102-DK/149 Tanggal 21 Februari 2020 Perihal Perpanjangan Masa
Berlaku Surat Edaran Nomor 02/SE/LPJK-N/I/2019 dan Surat Edaran Nomor
03/SE/LPJK-N/I/2019.

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dari Surat Edaran ini adalah pedoman dalam rangka melaksanakan proses
sertifikasi dan registrasi tenaga kerja tingkat terampil dengan pola kerja sama dengan Balai
Jasa Konstruksi Kementerian PUPR.

Kantor LPJK Nasional | Jl. Wijaya 1 No. 35 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
T. +62.21-7201476 | F. +62-21-7201472 | E. lpjkn@lpjk.net -1-
www.lpjk.net
Tujuan dari Surat Edaran ini adalah menghasilkan tenaga kerja terampil yang bersertifikat
dengan cara yang efektif dan efisien dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja
konstruksi yang handal, berkualitas dan dalam jumlah yang besar.

D. Ruang Lingkup

I. Program Sertifikasi Kerjasama Balai Jasa Konstruksi dengan Badan Usaha Jasa
Konstruksi
1. Pelaksanaan sertifikasi untuk tenaga kerja tingkat terampil di lokasi proyek, yang
dilakukan melalui kerja sama Balai Jasa Konstruksi dengan Badan Usaha Jasa
Konstruksi;
2. Dibuktikan melalui dokumen kontrak pelaksanaan pekerjaan.

II. Program Sertifikasi Untuk Proyek Infrastruktur Berbasis Masyarakat di lingkungan


Kementerian PUPR
1. Pelaksanaan sertifikasi bagi fasilitator dan masyarakat di lokasi proyek infrastruktur
berbasis masyarakat yang dilaksanakan di lingkungan Kementerian PUPR;
2. Daftar dan lokasi proyek infrastruktur berbasis masyarakat ditetapkan oleh Menteri
PUPR.

III. Program Sertifikasi Kerjasama Kementerian PUPR dengan Kementerian / Lembaga


/ Lembaga Non Profit
1. Pelaksanaan sertifikasi bagi tenaga kerja tingkat terampil yang dilaksanakan melalui
kerjasama antara Kementerian PUPR dengan Kementerian / Lembaga / Lembaga
Non Profit;
2. Dibuktikan melalui naskah Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerja Sama.

E. Proses Pelaksanaan Sertifikasi dan Registrasi Tenaga Kerja


1. Persiapan
a) Data peserta minimal sebanyak 20 (dua puluh) orang disampaikan oleh unit pengusul
kepada Balai.
b) Pengusul permohonan sertifikasi dan registrasi tenaga kerja terampil dapat berasal
dari:
a. Badan Usaha
b. Kementerian
c. Lembaga/Lembaga Non Profit
c) Peserta program sertifikasi kerja sama Badan Usaha adalah tenaga kerja terampil
yang bekerja di lokasi proyek.
d) Peserta sertifikasi untuk proyek infrastruktur berbasis masyarakat adalah fasilitator
dan masyarakat di lokasi proyek.
e) Peserta program sertifikasi kerjasama pendidikan kejuruan adalah peserta didik kelas
XII dan peserta didik SMK program 4 (empat) tahun.
f) Peserta program sertifikasi sebagaimana pendidikan vokasi (D-III) adalah peserta
didik yang telah dinyatakan lulus yudisium Diploma III.
g) Khusus untuk program sertifikasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan kerjasama
Kementerian PUPR dengan Kementerian Hukum dan HAM, peserta adalah warga

-2-
binaan yang sisa masa tahanannya maksimal selama 2 (dua) tahun dan dilakukan
pelatihan subtansi keterampilan.
h) Khusus untuk sertifikasi program pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat dan
program sertifikasi kerjasama dengan Kementerian / Lembaga dilakukan pelatihan
dan/atau pembekalan substansi keterampilan.
i) Kelengkapan dokumen peserta disampaikan oleh unit pengusul kepada balai
(lampiran 2) dengan melampirkan:
a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon yang masih berlaku.
b. Foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4, menghadap ke depan dengan pakaian rapih
yang disampaikan dalam bentuk softcopy dengan ukuran 354 x 472 pixel.
c. Copy ijazah Pendidikan terakhir.
d. Khusus untuk level tukang/tenaga terampil kelas 3, tidak memerlukan ijazah.
j) Dokumen permohonan disampaikan dalam bentuk hardcopy dan/atau salinan
softcopy serta dalam bentuk rekap tabel excel.
k) Balai berkoordinasi dengan unit pengusul, dan LPJK dalam rangka menetapkan
rencana pelaksanaan sertifikasi, peserta, panitia yang dibutuhkan, asesor dan
pembiayaan.
l) Verifikasi dan validasi data peserta dilakukan oleh tim yang terdiri dari Balai dan unit
pengusul dengan menggunakan format yang disediakan oleh LPJK Nasional
sebagaimana terlampir pada Lampiran 1 dimana Balai dan/atau unit pengusul
memastikan kelengkapan dokumen peserta sedangkan LPJK memastikan keabsahan
dokumen perserta dan pengecekan duplikasi sertifikat.
m) Dalam hal dokumen permohonan tidak lengkap maka dokumen dikembalikan kepada
Pemohon untuk dilengkapi dalam waktu maksimal 3 (tiga) hari.
n) Usulan sertifikasi disampaikan oleh Balai kepada LPJK Provinsi untuk dilaksanakan
sertifikasi oleh USTK.
o) Dokumen pendaftaran diunggah (upload) oleh LPJK Provinsi ke dalam sistem dengan
menggunakan format sebagaimana diatur pada Lampiran 1.
p) LPJK Nasional akan menolak proses bagi pemohon sertifikasi dengan subklasifikasi
yang sama dengan subklasifikasi yang telah dimilikinya.
q) Proses upload data ke dalam sistem/input excel dapat mendelegasikan ke petugas
yang ditetapkan LPJK.
r) Sertifikat berlaku 3 (tiga) tahun sejak ditetapkan.

2. Pelaksanaan
a) Uji sertifikasi dilaksanakan oleh LPJKP (USTK) dengan menugaskan 1 (satu) orang
asesor keterampilan tenaga kerja (AKTK) sesuai dengan subkualifikasi (lampiran 3).
b) Ketentuan penetapan kebutuhan jumlah asesor diatur bahwa setiap maksimal 15
orang peserta uji sertifikasi diuji oleh 1 orang Asesor sesuai subklasifikasi yang
dimohon.
c) Ketentuan jumlah tim LPJK yang ditugaskan pada saat pelaksanaan sertifikasi, sesuai
kebutuhan dan kesepakatan dengan Balai.
d) Uji sertifikasi sebagaimana pada butir 1 huruf e), dapat menggunakan LSP-P1 SMK
bidang teknologi dan rekayasa yang sudah diselaraskan kurikulumnya, dengan
penilaian tingkat kompetensi kelas 2 (level 2) untuk siswa kelas XII dan kelas I (level
3) untuk siswa kelas XIII.
e) Uji sertifikasi sebagaimana pada butir 1 huruf f), dapat menggunakan LSP-P1
Politeknik program D-III bidang jasa konstruksi dengan penilaian tingkat kompetensi
kelas 1 (level 3). Dalam hal Politeknik tidak memiliki LSP-P1 maka pelaksanaan
sertifikasi dilakukan oleh LPJKP (USTK) dan/atau LSP-P1 terdekat.

-3-
f) USTK Provinsi sesuai kewenangannya melaksanakan penilaian klasifikasi dan
kualifikasi dengan menggunakan metode observasi lapangan langsung di tempat
kerja dan/atau TUK yang ditentukan.
g) Asesor Asesor dalam rangka melaksanakan uji kompetensi yang bersifat observasi
atau demonstrasi mengacu pada tata cara sebagaimana diatur dalam Lampiran 9.
h) Dalam hal tidak tersedia AKTK yang memiliki kompetensi teknis sesuai dengan
subklasifikasi yang diusulkan pemohon SKTK, dapat menugaskan AKTK yang ada
dan dibantu oleh tenaga ahli atau tenaga terampil lainnya yang memiliki kompetensi
teknis sesuai dengan subklasifikasi yang diusulkan pemohon SKTK dengan
subkualifikasi minimal diatas subkualifikasi yang diusulkan pemohon SKTK dan
ditetapkan oleh Tim.
i) AKTK melaksanakan penilaian dan menyampaikan hasil keputusan menggunakan
format sebagaimana pada Lampiran 4 dan ditembuskan ke Balai Jasa Konstruksi.
j) Ketua Pelaksana USTK membuat Berita Acara Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi
permohonan SKTK berdasarkan hasil keputusan AKTK menggunakan format
sebagaimana pada Lampiran 5.
k) Dalam hal USTK Provinsi dikenakan sanksi tidak dapat beroperasi atau belum
dilisensi, penunjukan AKTK dan penerbitan Berita Acara dilaksanakan oleh USTK
Nasional setelah mendapatkan surat pemberitahuan dari LPJK Provinsi.
l) Penerbitan sertifikat dilaksanakan oleh LPJKP dan menyerahkan sertifikat berupa
softcopy.
m) Pihak Balai wajib melaksanakan koordinasi dalam proses penerbitan sertifikat
secara periodik.
n) Registrasi tenaga terampil bersertifikat ke dalam sistem informasi dilakukan oleh LPJK
Provinsi.
o) Penerbitan SKTK mengikuti ketentuan penerbitan SKTK dalam bentuk dokumen
elektronik dan penyerahan sertifikat ke pemohon dan salinan sertifikat ke Balai.

3. Standar Pelayanan Minimal Proses Registrasi dan Sertifikasi per Kegiatan


a) Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Awal permohonan SKTK dilakukan paling lama:
i. 2 (dua) hari kerja untuk 001-100 berkas permohonan
ii. 3 (tiga) hari kerja untuk 101-250 berkas permohonan
iii. 5 (lima) hari kerja untuk 251-500 berkas permohonan
iv. 7 (tujuh) hari kerja untuk 501-1000 berkas permohonan
sejak diterimanya permohonan secara lengkap.
b) Pelaksanaan Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Terampil konstruksi
dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja.
c) Pelaksanaan penerbitan Berita Acara Hasil Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi oleh
Ketua Pelaksana USTK dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja.
d) Pelaksanaan persiapan dan rapat pengurus oleh LPJK dilakukan paling lama
i. 2 (dua) hari kerja untuk 001-100 berkas permohonan
ii. 3 (tiga) hari kerja untuk 101-250 berkas permohonan
iii. 5 (lima) hari kerja untuk 251-500 berkas permohonan
iv. 7 (tujuh) hari kerja untuk 501-1000 berkas permohonan
e) Pelaksanaan penerbitan SKTK oleh LPJK dilakukan paling lama
i. 2 (dua) hari kerja untuk 001-100 berkas permohonan
ii. 3 (tiga) hari kerja untuk 101-250 berkas permohonan
iii. 5 (lima) hari kerja untuk 251-500 berkas permohonan
iv. 7 (tujuh) hari kerja untuk 501-1000 berkas permohonan

-4-
F. Biaya
1. Biaya sertifikasi, registrasi dan biaya pengembangan jasa konstruksi disampaikan
kepada LPJK Nasional melalui rekening LPJK Nasional dan ditetapkan sebagai
berikut:

Pengembangan Sertifikasi Registrasi


No. Kualifikasi PPN Total
Jasa Konstruksi LPJKP LPJKN LPJKP
1 Kelas 3 20.000,00 97.500,00 7.954,55 20.000,00 14.545,45 160.000.00
2 Kelas 2 20.000,00 132.000,00 15.045,45 37.500,00 20.454,55 225.000.00
3 Kelas 1 20.000,00 251.000,00 20.364,64 45.000,00 33.636,36 370.000.00

2. Dalam hal peserta uji dinyatakan belum kompeten maka Biaya sertifikasi, dan biaya
pengembangan jasa konstruksi disampaikan kepada LPJK Nasional melalui rekening
LPJK Nasional dan ditetapkan sebagai berikut

Pengembangan Sertifikasi Registrasi


No. Kualifikasi PPN Total
Jasa Konstruksi LPJKP LPJKN LPJKP
1 Kelas 3 20.000,00 97.500,00 - - 11.750,00 129.250.00
2 Kelas 2 20.000,00 132.000,00 - - 15.200,00 167.200.00
3 Kelas 1 20.000,00 251.000,00 - - 27.100,00 298.100.00

3. Untuk kegiatan sertifikasi yang dilakukan di luar kota, biaya yang ditanggung oleh
pemohon (balai / unit pengusul) meliputi biaya transport, uang harian, akomodasi dan
konsumsi AKTK dan petugas administrasi USTK, dengan mengikuti ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku.
4. Untuk kegiatan sertifikasi yang dilakukan di dalam kota, biaya yang ditanggung oleh
pemohon (balai / unit pengusul) meliputi biaya transport dan konsumsi AKTK dan
petugas administrasi USTK, dengan mengikuti ketentuan Peraturan Menteri
Keuangan yang berlaku.
5. Jumlah asesor dan petugas administrasi serta besarnya biaya sebagaimana
dimaksud pada angka 3 dan angka 4 di atas, sesuai dengan kesepakatan dengan
Balai dan pembayaran disampaikan langsung ke LPJK Provinsi.
6. Dalam hal terdapat asesor dan/atau petugas administrasi dan/atau lainnya tidak
sesuai kesepakatan sebagaimana dimaksud pada angka 5, maka biaya transport,
uang harian, akomodasi dan konsumsi untuk AKTK dan petugas administrasi yang
belum disepakati ditanggung oleh LPJK Provinsi.
7. LPJK Provinsi menyampaikan Berita Acara Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi
permohonan SKTK (Lampiran 5) kepada LPJK Nasional dan ditembuskan ke Balai,
paling lambat 3 (tiga) hari sejak pelaksanaan sertifikasi.
8. LPJK Nasional menerbitkan invoice (surat tagihan) berdasarkan Berita Acara
sebagaimana dimaksud pada angka 7 di atas kepada Balai/Unit Pengusul dengan
melampirkan bukti potong PPN paling lambat 3 (tiga) hari setelah Berita Acara
diterima.
9. Balai/Unit Pengusul melakukan pembayaran biaya sertifikasi, registrasi dan
pengembangan jasa konstruksi kepada LPJK Nasional paling lambat 2 (dua) minggu
setelah invoice diterima.
10. LPJK Nasional melakukan pembayaran porsi LPJK Provinsi paling lambat 3 (tiga)
minggu setelah Berita Acara diterima.

-5-
G. Laporan dan Monev
1. LPJK Provinsi membuat laporan kegiatan secara periodik bulanan kepada LPJK
Nasional dan ditembuskan kepada Balai paling lambat setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, memuat:
a. Nama kegiatan
b. Waktu pelaksanaan
c. Jumlah peserta uji
d. Jumlah hasil uji
e. Jumlah sertifikat
f. Jumlah penerbitan sertifikat yang terkendala
g. Permasalahan yang dihadapi
h. Masukan dan saran
Menggunakan format sebagaimana diatur pada Lampiran 6.

2. Dalam rangka melakukan pengawasan pelaksanaan program kerjasama, LPJK


Nasional dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan Monitong dan
Evaluasi pelaksanaan sertifikasi program kerjasama ini paling sedikit 2 (dua) kali
dalam satu tahun dengan prosedur yang akan diatur lebih lanjut.

H. PENUTUP
Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku surut terhitung tanggal
24 Februari 2020 serta berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 atau sampai terbentuknya
pengurus dan sekretariat LPJK sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017.

Demikian Surat Edaran ini ditetapkan, agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Maret 2020

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL

Ir. Ruslan Rivai, MM


Ketua
Tembusan Kepada Yth.
1. Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Unsur Pengarah USTK Nasional;
3. Unsur Pengarah USTK Provinsi;
4. Pertinggal.

-6-
Lampiran :1
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020

Format Data Peserta

(Format dan Pedoman Upload ke SIKI LPJK Nasional dapat diunduh di www.lpjk.net)

-7-
Lampiran :2
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020

KOP SURAT PENGUSUL

Nomor : .........................,............... 20..


Lampiran :

Kepada Yth. :
Ketua LPJK .............
di
.....................

Perihal : Permohonan Registrasi SKTK

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SKTK bagi tenaga kerja kami
yang saat ini sedang bekerja di proyek ....................................... dan kami
MEREKOMENDASIKAN nama-nama sebagai berikut:

TAHUN NAMA
NO NAMA ALAMAT NO KTP PENDIDIKAN*
LULUS SEKOLAH
1
2
dst

Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
.........................

.......................................
Pimpinan
Catatan:
*) jika ada

-8-
Lampiran :3
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020

PENUNJUKAN ASESOR SKTK

Kepada Yth Sdr Asesor: . ........................................................................

Sehubungan dengan permohonan SKTK dari Tim Pelaksana ...................................


dengan ini Saudara kami tugaskan untuk melakukan asesmen terhadap permohonan SKTK
dimaksud, yang akan dilaksanakan di proyek ................... pada tanggal .....................

Demikian penugasan ini kami sampaikan, agar dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan
penuh tanggung jawab.

Unsur Pelaksana USTK Provinsi……….. ,

Ketua

-9-
Lampiran :4
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020

KEPUTUSAN PENILAI
Tempat :
Instansi :
Hari/Tanggal :

Sesuai hasil penilaian klasifikasi dan kualifikasi yang dilaksanakan pada tanggal __ s.d __ ______ ____ di proyek ..............., dengan
ini kami mengusulkan bahwa :

HASIL
NO NAMA KLASIFIKASI SUB KLASIFIKASI SUB KUALIFIKASI (KOMPETEN/TIDAK
KOMPETEN)

Tanggal :
Penguji :

10
Lampiran : 5
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil

BERITA ACARA
HASIL PENILAIAN KLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI TENAGA KERJA
Setelah dilakukan verifikasi dan klarifikasi dan berdasarkan rekomendasi tim penilai klasifikasi dan
kualifikasi tenaga kerja yang dilaksanakan di ................................................................ pada tanggal
................ bulan ................ tahun .................., atas kerja sama dengan:
Instansi : Balai ………….
Nama Kegiatan :
Kerjasama dengan :
NPWP :
diputuskan hasil penilaian klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja sebagai berikut:
1. Jumlah peserta yang mengikuti uji :………. Orang
2. Jumlah kompeten :………. Orang
3. Jumlah belum kompeten :………. Orang

diputuskan hasil penilaian klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja sebagai berikut:
Rincian Peserta Kompeten:
NAMA
NO PEMOHON PROVINSI KLASIFIKASI SUBKLASIFIKASI SUBKUALIFIKASI
SKTK

Rincian Peserta Belum Kompeten:


NAMA
NO PEMOHON PROVINSI KLASIFIKASI SUBKLASIFIKASI SUBKUALIFIKASI
SKTK

Dengan demikian Peserta Kompeten, untuk selanjutnya dapat diberikan SKTK dan NRKT dengan
klasifikasi dan kualifikasi tersebut di atas.
..................., ....................... 20...
USTK...........................
-------------------------------
Ketua Pelaksana

11
Lampiran : 6
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020

LAPORAN BULANAN
SERTIFIKASI KERJASAMA BALAI JASA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PUPR

LPJK PROVINSI :
BULAN : TAHUN 2020
RENCANA JUMLAH PESERTA UJI JUMLAH SERTIFIKAT JUMLAH PERMASALAHAN BELUM TERBIT
INSTANSI
NAMA NO STATUS NO TICKETING PERMASALAHAN MASUKAN &
NO TANGGAL TEMPAT KERJA JUMLAH BELUM CETAK
KEGIATAN BELUM INVOICE PEMBAYARAN EMAIL STI BELUM BELUM PROSES DOUBLE YANG DIHADAPI SARAN
SAMA HADIR KOMPETEN TERBIT (SELESAI DI KTP FOTO IJAZAH
PESERTA KOMPETEN TERBIT UPLOAD LPJKN SERTIFKAT
LPJKN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

CATATAN
Laporan hanya untuk yang mengikuti asesmen (hadir)
7=8+9
8 = 13 + 14
14 = 15 +16 +17+18+19+20+21 …............, …................ 2020

Mengetahui, Pembuat Daftar

Ketua LPJK Provinsi ME LPJKP Ketua Pelaksana USTK P

12
Lampiran : 7
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil

CATATAN LAINNYA:

Diagram Flow Pembayaran Biaya Sertifikasi dan Registrasi

Petunjuk Pembayaran

A. ALUR PEMBAYARAN – MELALUI LPJKN

LPJKP LPJKN BALAI/PENGUSUL PAJAK

BA hasil uji Invoice &

faktur

pembayaran

PPN

Porsi LPJKP

B. FORMAT TRANSFER
1. Nomor rekening LPJK Nasional : 126-000-6216-146 Bank Mandiri an. Lemb
Pengemb Jasa Konstruksi.
2. Format berita transfer: Nomor Invoice

13
Lampiran : 8
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020

14
Lampiran : 9
Petunjuk Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020

PANDUAN TEKNIS TATA CARA UJI KOMPETENSI BAGI TENAGA


TERAMPIL JASA KONSTRUKSI

A. TATA CARA UJI KOMPETENSI DENGAN METODA OBSERVASI


Kegiatan Uji Kompetensi dengan metoda Observasi dilakukan bagi asessi yang
sedang bekerja di tempat kerja sesuai dengan Subkualifikasi dan subklasifikasi
keterampilan yang dimilikinya.

Langkah langkah yang dilakukan asesor kompetensi tenaga kerja meliputi :


1. Langkah persiapan
- Buat check list langkah langkah uji kompetensi dengan metode observasi
yang akan dilakukan dalam proses asesmen, yang meliputi:
 Peralatan dan perlengkapan K3 yang harus digunakan pada saat
asesi bekerja
 Peralatan kerja dan perlengkapan kerja serta alat bantu kerja yang
diperlukan oleh asesi dalam melaksanakan pekerjaan
 Jenis jenis material yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan
 Lingkup kerja yang akan diobservasi, mengacu kepada pemenuhan
tuntutan kompetensi yang tertuang dalam SKKNI
 Urutan kerja yang harus dilaksanakan oleh asesi dalam
melaksanakan pekerjaan mulai dari langkah persiapan, langkah
pelaksanaan, sampai langkah melakukan koreksi dan perbaikan hasil
kerja yang diperlukan apabila terjadi kesalahan/kegagalan pada
suatu pekerjaan/bagian pekerjaan , mengacu kepada setiap unit
kompetensi, dengan memperhatikan setiap elemen kompetensi dan
kriteria unjuk kerjanya.
- Siapkan format-format asesmen yang diperlukan dalam kegiatan
asesmen, yang digunakan di LPJK sampai saat ini (Form F1 s.d. F19)
- Siapkan soal soal tambahan yang diperlukan untuk setiap Unit
Kompetensi, yang bersifat pengetahuan, skills/keterampilan yang
berkaitan dengan tata cara melaksanakan suatu pekerjaan/bagian
pekerjaan, dan sikap kerja yang diperlukan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan/bagian pekerjaan, apabila pada saat observasi terdapat suatu
aktivitas yang belum memenuhi tuntutan standar kompetensi, sehingga
diperlukan pengumpulan bukti dengan metoda lain.
- Periksa lembar aplikasi/permohonan asesi, termasuk memeriksa jenis
keterampilan yang dimohon untuk memastikan kesesuaian antara yang
dimohon dengan kegiatan uji kompetensi yang akan dilaksanakan.
- Periksa kelengkapan data pemohon berupa : Fotocopy KTP/KK ; Pas
Foto asesi (bisa disiapkan dalam bentuk softcopy)
- Periksa dokumen portofolio asesi berupa referensi pengalaman kerja
yang telah lalu, sesuai dengan jenis keterampilan yang dimohonkan (bila
ada)

15
2. Langkah Pelaksanaan asesmen dengan metoda Observasi
- Lakukan klarifikasi data asesi yang berupa KTP/KK, pas foto, dan jenis
subklasifikasi dan subkualifikasi yang tertera dalam formulir permohonan,
dengan data asli pemohon, dan jenis subklasifikasi dan subkualfikasi
yang dimohon oleh asesi.
- Perkenalkan/bacakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) yang diacu sesuai dengan Jabatan Kerja yang dimohonkan
kepada asesi
- Jelaskan tujuan dari asesmen kompetensi yang akan dilakukan
- Buat asesi nyaman dan persilahkan asesi untuk bekerja seperti biasa
- Amati kegiatan asesi dalam menyiapkan melaksanakan pekerjaannya
ditempat kerja, kemudian cocokan langkah langkah yang dilakukan oleh
asesi dengan ceklist yang disiapkan, mengacu kepada setiap Unit
Kompetensi (termasuk didalamnya setiap Elemen Kompetensi dan
Kriteria Unjuk Kerjanya). Dan beri tanda centang atau cross pada lembar
ceklist bila asesi melaksanakan pekerjaan dengan benar sesuai dengan
standar Kompetensi (SKKNI).
- Amati 5 aspek dimensi kompetensi yang ditunjukan oleh asesi dalam
melaksanakan pekerjaannya yang meliputi Task Skills, Task
Management Skills, Contingency Management Skills, Job/role
environment skills, serta Transfer skills.
- Beri catatan pada butir-butir ceklist yang seharusnya dilakukan oleh
asesi, tetapi tidak dilaksanakan, yang akan digunakan sebagai bahan
untuk melakukan uji kompetensi dengan metoda lainnya, seperti uji
wawancara, uji tertulis, atau metoda uji lainnya yang dianggap perlu.
- Lakukan uji dengan metoda lainnya, seperti uji wawancara, uji tulis, uji
lisan, atau instruksi untuk mendemonstrasikan sebagian pekerjaan
tertentu yang dianggap perlu dalam rangka mengumpulkan bukti yang
berkualitas, sehingga aturan bukti dalam proses asesmen yang berupa:
Bukti yang Valid, Asli, Terkini, dan Memadai (VATM) terpenuhi.
- Lakukan evaluasi atas hasil uji kompetensi terhadap asesi, apakah
prinsip-prinsip asesmen yang berupa : Valid, Reliable, Fleksibel, dan
Fairness telah terpenuhi.
- Apabilia asesi dinyatakan direkomendasikan belum kompeten dalam
proses uji kompetensi tersebut, jelaskan bahwa yang bersangkutan
belum kompeten pada Unit Kompetensi apa, elemen kompetensi yang
mana, dan Kriteria Unjuk Kerja apa.
- Buat berita acara hasil uji kompetensi yang ditanda tangani oleh Asesor
dan Asesi.
- Dokumentasikan seluruh aktivitas uji kompetensi dalam file tersendiri
untuk setiap asesi.

16
B. TATA CARA UJI KOMPETENSI DENGAN METODA
DEMONSTRASI/SIMULASI
Kegiatan uji kompetensi sesuai Subklasifikasi dan Subkualifikasi yang dimohon
oleh asesi, dengan metoda demonstrasi/simulasi, dilakukan bukan di tempat
kerja yang sebenarnya, tetapi dilaksanakan di Laboratorium atau tempat lain
yang dipersiapkan sebagai tempat untuk kegiatan uji kompetensi.

Langkah langkah yang dilakukan asesor kompetensi tenaga kerja meliputi


1. Langkah persiapan
- Buat check list uji kompetensi dengan metoda demonstrasi/simulasi, yang
meliputi:
 Tempat kerja/laboratorium yang akan digunakan untuk
demonstrasi/simulasi.
 Peralatan dan perlengkapan K3 yang harus digunakan pada saat
asesi bekerja
 Peralatan kerja dan perlengkapan kerja serta alat bantu kerja yang
diperlukan oleh asesi dalam demonstrasi/simulasi kerja
membuat/membangun suatu benda/bangunan/bidang/atau jenis
benda lainnya sesuai dengan jabatan kerja yang dimohon.
 Jenis jenis material yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan
 Urutan/langkah langkah pekerjaan yang akan didemonstrasikan oleh
asesi, mulai dari langkah persiapan, langkah pelaksanaan, dan
langkah perbaikan/koreksi yang diperlukan apabila terjadi
kesalahan/kegagalan pada suatu bidang kerja, mengacu kepada
setiap unit kompetensi dan elemen kompetensi serta kriteria unjuk
kerjanya pada standar kompeteni untuk jabatan kerja yang
bersangkutan.
- Siapkan format-format asesmen yang diperlukan dalam kegiatan
asesmen, yang digunakan di LPJK saat ini ( Form F1 s.d F19)
- Siapkan instruksi kerja dan langkah langkah kerja bagi asesi dalam
melaksanakan demonstrasi/simulasi membuat suatu
benda/bangunan/benda fisik lainnya sesuai dengan keterampilannya.
- Siapkan soal soal tambahan dari setiap unit kompetensi, yang bersifat
pengetahuan, skills/keterampilan kerja dalam melaksanakan pekerjaan
yang ditugaskan, serta sikap kerja yang dituntut dalam melaksanakan
pekerjaan.
- Periksa lembar aplikasi/permohonan asesi, termasuk memeriksa jenis
keterampilan yang dimohon untuk memastikan kesesuaian antara jenis
jabatan kerja yang dimohon dengan jenis jabatan kerja yang akan diuji.
- Periksa kelengkapan data pemohon berupa : Fotocopy KTP/KK, Pas Foto
asesi (bisa disiapkan dalam bentuk softcopy)
- Periksa dokumen portfolio asesi berupa referensi kerja yang telah lalu
sesuai dengan jenis jabatan kerja yang dimohon (bila ada).

2. Langkah Pelaksanaan asesmen dengan metoda Demonstrasi/simulasi


- Lakukan klarifikasi data asesi yang berupa KTP/KK, pas foto, dan jenis
subklasifikasi dan subkualifikasi yang tertera dalam formulir permohonan,
dengan data asli pemohon, dan jenis subklasifikasi dan subkualfikasi
yang dimohon oleh asesi.
- Perkenalkan/bacakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (
SKKNI) yang diacu sesuai dengan Jabatan Kerja yang dimohonkan
kepada asesi

17
- Jelaskan tujuan dari asesmen kompetensi yang akan dilakukan
- Buat asesi nyaman dan persilahkan asesi untuk bekerja seperti biasa
- Berikan instruksi kerja dalam bentuk gambar kerja atau bentuk lain, dan
syarat syarat yang ditentukan serta langkah langkah yang harus
dilakukan untuk melaksanakan tugas membuat atau mengerjakan suatu
benda/bangunan/bagian bangunan/bentuk fisik lain, sesuai dengan
tuntutan standar kompetensi (SKKNI)
- Amati kegiatan asesi dalam menyiapkan, dan melaksanakan
pekerjaannya ditempat kerja, kemudian cocokan langkah langkah yang
dilakukan oleh asesi dengan ceklist yang disiapkan, mengacu kepada
setiap Unit Kompetensi (termasuk didalamnya setiap Elemen Kompetensi
dan Kriteria Unjuk Kerjanya). Dan beri tanda centang atau cross pada
lembar ceklist bila asesi melaksanakan pekerjaan dengan benar sesuai
dengan standar Kompetensi ( SKKNI ).
- Amati 5 aspek dimensi kompetensi yang ditunjukan oleh asesi dalam
melaksanakan pekerjaannya yang meliputi Task Skills, Task
Management Skills, Contingency Management Skills, Job/role
environment skills, serta Transfer skills.
- Beri catatan pada butir-butir ceklist yang seharusnya dilakukan oleh
asesi, tetapi tidak dilaksanakan, yang akan digunakan sebagai bahan
untuk melakukan uji kompetensi dengan metoda lainnya, seperti uji
wawancara, uji tertulis, atau metoda uji lainnya yang dianggap perlu.
- Lakukan uji kompeetensi dengan metoda lainnya, seperti uji wawancara,
uji tulis, uji lisan, atau instruksi untuk mendemonstrasikan sebagian
pekerjaan tertentu yang dianggap perlu dalam rangka mengumpulkan
bukti yang berkualitas, sehingga aturan bukti dalam proses asesmen
yang berupa: Bukti yang Valid, Asli, Terkini, dan Memadai (VATM)
terpenuhi.
- Lakukan evaluasi atas hasil uji kompetensi terhadap asesi, apakah
prinsip-prinsip asesmen yang berupa : Valid, Reliable, Fleksibel, dan
Fairness telah terpenuhi.
- Apabilia asesi dinyatakan direkomendasikan belum kompeten dalam
proses uji kompetensi tersebut, jelaskan bahwa yang bersangkutan
belum kompeten pada Unit Kompetensi apa, elemen kompetensi yang
mana, dan Kriteria Unjuk Kerja apa, sehingga mengakibatkan hasil
pekerjaan tidak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
- Buat berita acara hasil uji kompetensi yang ditanda tangani oleh Asesor
dan Asesi.
- Dokumentasikan semua aktivitas uji kompetensi dalam bentuk file
tersendiri untuk setiap asesi.

18

Anda mungkin juga menyukai