Anda di halaman 1dari 19

Metode Ilmiah "Pengaruh Ragi Terhadap Tape Singkong"

Nama : Putri Larasati


Kelas : X – 3
Mata Pelajaran : Biologi
Tugas : Metode Ilmiah.

                             

Guru Mata Pelajaran Biologi: Dra. Anetotia Achmeta S.


www.sman1-cbi.sch.id
SMAN 1 CIBINONG
Daftar isi
Daftar isi .............................................................................................................. 2
Bab I    Pendahuluan
             1.1 Latar belakang masalah ....................................................................  3
             1.2 Permasalahan..................................................................................... 3
             1.3 Tujuan penulisan ................................................................................ 4
             1.4 Metode penulisan .............................................................................. 4
             1.5 Kegunaan karya tulis ilmiah ............................................................... 4
             1.6 Sistematika penulisan ........................................................................ 4
Bab II   Kerangka berpikir dan hipotesis
             2.1 Pengertian Fermentasi ....................................................................... 5
             2.2 Teori-teori yang akan disajikan .......................................................... 5
             2.3 Landasan pembahasan ....................................................................... 5
             2.4 Variabel .............................................................................................. 5
Bab III  Penelitian
             3.1 Alat dan Bahan ................................................................................... 6
             3.2 Proses penelitian ................................................................................ 6
             3.3 Hasil penelitian ................................................................................... 6
Bab IV  Penutup
              4.1 Kesimpulan penelitian ....................................................................... 7
Daftar pustaka ...................................................................................................... 8
Metode Ilmiah
“Pengaruh Ragi Terhadap Pembuatan Tape Singkong”

BAB  I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


     Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.Tape dibuat dari beras, beras ketan,
atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak
mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga,
Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua
kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
     Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan
amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut
sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana
tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape.Semakin lama tape tersebut dibuat,
semakin kuat alkoholnya.Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari
pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.

1.2. Permasalahan
     Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong?

1.3. Tujuan Penulisan


     Tujuan penulisan karya tulis ilmiah:
1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya
fermentasi makanan pada tape?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong?
3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan?
4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong?

1.4. Metode Penulisan


     Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan metode pengamatan.

1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah


     Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta
berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya
yang terjadi pada tape singkong dengan baik dan benar.

1.6. Sistematika Penulisan


     Karya tulis ini tersusun dalam 4 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan
penulisan, metode penulisan. Bab II landasan teori yang akan dibahas. Bab III menguraikan proses penelitian
perrmentasi makanan pada tape singkong. Bab IV berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.

BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

2.1. Pengertian Fermentasi


     Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi.Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan
hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur
dan minuman beralkohol lainnya.Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.2. Teori – teori yang akan disajikan


- Pemanfaatan Fermentasi
- Proses penelitian pada pembuatan tape singkong
- Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi
menjadi berbagai jenis makanan

2.3. Landasan Pembahasan


    Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau
jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi
pembuatan, tempe, tahu, tape dll.

2.4 Variabel
a. Variabel Bebas: Penggunaan  dan kualitas Ragi.
b. Variabel Terikat: Singkong.
c. Variabel Kontrol: Kelembapan Udara, Wadah untuk proses fermentasi, Waktu yang dibutuhkan dalam proses
fermentasi, dan suhu.
BAB III
PROSES PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1.: Alat
1) Pisau
2) Panic
3) Plastic
4) Ember
3.1.2. Bahan:
1) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera
2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan
3) daun pisang untuk alas.

3.2. Proses Penelitian


Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape singkong:
1) Kukus singkong hingga matang. Usahakan tidak terlalu matang hingga tidak benyek.
Dinginkan.
2) Setelah dingin, tata singkong dalam wadah bertutup yang telah dialasi daun pisang.Dengan wadah steril agar tidak
ada bakteri  yang menghambat proses fermentasi.
3) Taburi dengan ragi tape hingga rata.
4) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup wadahnya. Diamkan di tempat hangat selama 2-3 hari.

3.3. Hasil Penelitian


      Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan
etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
     Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
     Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan
jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur
terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan Penelitian


     Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi
yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai
dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses
pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
     Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada
pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi
energi sel.
     Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami
metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga
cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi
menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon
dioksida.Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang
dihasilkan respirasi aerobik.
     "Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah
selama periode di mana oksigen berlimpah.Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata)
menggunakan "glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP.Kecepatan
menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat
membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama
pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu
menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.

                                                                                   ***
DAFTAR PUSTAKA

Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
www.wikipedia..com
www.blogspot.com
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990
Google.

Diposkan oleh Putri Larasati di 14.45


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Biologi / Sains, Tugas~
LowLy
be mY seLF
Skip to content

 Beranda
 About

karya ilmiah Pertumbuhan Bawang Daun


Apr4

PENGARUH KELEMBABAN TANAH


TERHADAP PERTUMBUHAN BAWANG DAUN

                                     

DI SUSUN OLEH :
NURMAILI
RESTI OKVITASARI
RIKE APRILIA
SITI FATIMAH

KELAS : XII IPA 2

KEMENTERIAN AGAMA  PROVINSI BENGKULU


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MODEL BENGKULU
JL.CIMANUK KM 6,5
TAHUN AJARAN 2011/2012

Halaman Pengesahan

PENGARUH KELEMBABAN TANAH


TERHADAP PERTUMBUHAN BAWANG DAUN

 
Di susun oleh:

Guru Biologi

Dra.Asia

KEMENTERIAN AGAMA  PROVINSI BENGKULU


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MODEL BENGKULU
JL.CIMANUK KM 6,5
TAHUN AJARAN 2011/2012

Kata pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang pengaruh kelembaban
tanah terhadap pertumbuhan bawang daun ini dapat tepat pada waktunya.

karya ilmiah ini di susun untuk memberikan penjelasan,semua pengaruh dari kelembaban tanah
terhadap pertumbuhan bawang daun.

penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun karya ilmiah ini. penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh  sebab itu penulis mengharapkan keritik dan saran pembaca dan semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

 
Bengkulu, 17 september 2011

                                                                                 penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan…………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….iii

BAB 1 Pendahuluan
            1.1 LatarBelakang……………………………………………………………1

1.2 Tujuan Penelitian………………………………………………………..1


1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………….2
1.4 Batasan Masalah …………………………………………………………2

BAB II Tinjauan Pustaka ……………………………………………3

BAB III Metode Penelitian

            3.1 Waktu Dan Tempat………………………………………………………7


            3.2 Alat Dan Bahan…………………………………………………………..7
            3.2 Lankah Kerja………………………………………………7

3.3 Pendekatan Penelitian…………………………………………………..8

            3.2 Sumber Data………………………………………………..8

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


            5.1 Hasil Penelitian …………………………………………………………..9
            5.1 Pembahasan………………………………………………………………..9

BAB VPenutup

            6.1 Kesimpulan…………………………………..….…….….10

            6.2 Saran…………………………………………….………..10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

          Pada zaman sekarang ini banyak sekali tanaman/ tumbuhan yang bisa dimanfaatkan,salah
satunya bawang bawang daun.hampir setiap orang mengenal bawang daun.

Bawang dau merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang,yang biasanya sering digunakan
dalam berbagai jenis masakan sperti martabak telur,sop,dll

Tanaman ini mengandung sapoin.tanin dan minyak atsiri yang bermanfaat untuk merendahkan
perut kembung,flu,batuk,sesak nafas,diurerik,nyeri sendi dan anti
radang,diaforetik,menghilangkan bengkak kerena busul,dan menghilangkan bekas gigitan
serangga. Mengingat banyaknya manfaat bawang daun, saat ini tanaman ini terus di
budidayakan.

Dalam ekosistem komponen biotik dan abiotik saling membutuhkan (saling ketergantungan).
Kelembaban merupakan salah satu komponen abiotik dalam tumbuhan/ekosistem, dikarenakan
di wilayah kota bengkulu sulit membedakan kelembaban udara, maka di dalam penelitian ini
penulis mengambil kelembaban tanah. Oleh Sebab itu kami melakukan penelitian tentang
pengaruh kelembaban tanah terhadap pertumbuhan bawang daun yang lebih baik lagi.

 
1.2  Tujuan Penelitian         
          Tujuan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. untuk menyelesaikan tugas biologi

2. untuk mengetahui pengaruh dari kelembaban tanah pertumbuhan bawang  daun

3.untuk menghetaui kelembaban tanah yang baik untuk tanaman bawang daun

4.untuk mengetahui cara menanam bawang daun

1.3  Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan kami bahas adalah sebagai berikut:

1.apa pengaruh dari  kelembababan tanah terhadap pertumbuhan bawang daun?

2. bagaimana menentukan kelembaban tanah  yang baik untuk menanam bawang daun?

3. bagaimana cara menanam bawang daun?

1.4  Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang kami buat agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik
adalah sebagai berikut :

1. Tanaman yang diteliti adalah bawang daun


2. Kelembaban tanah yang digunakan adalah kering, sedang, dan lembab

         

 
 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Tanah

            Tanah ialah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-
horison (lapisan tanah) yang terdiri dari campuran bahan mineral, organik air dan udara dan
merupakan media tumbuhnya tanaman (Sarwono,2006). Salah satu peranan tanah dalam bidang
pertanian adalah sebagai tempat penyimpanan air yang sangat penting dalam hubungan dengan
kation, pelapukan bahan oraganik dan kegiatan jasad-jasad mikro.Hal ini hanya dapat
berlangsung dengan baik bilamana tersedia air dan udara yang cukup. Oleh sebab itu kelembaban
tanah menjadi salah satu faktor penting pada pertumbuhan tanaman

            Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai
hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe,Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi
sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara
tersebut dan zat-zat aditif bagitanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi) secara
integral mampumenunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi
baiktanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura, tanaman obat-obatan,
tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.

Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan
erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi
dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

2.2  Kelembaban
Kelembapan  adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan
dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.Alat untuk mengukur
kelembapan disebut higrometer.Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat
kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier).Dapat
dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada
tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada
0 °C (32 °F).

2.3  Kelembaban Tanah

            Kelembaban tanah merupakan faktor penting untuk kehidupan dan sangat menarik untuk
dikaji. Fungsi utama dari kelembaban tanah adalah mengontrol pembagian air hujan yang turun
ke bumi menjadi run off ataupun infiltrasi. Kelembaban tanah sangat penting untuk studi potensi
air dan studi neraca air.

            Kelembaban dan suhu sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Kelembaban
tanah yang rendah akan berpengaruh terhadap menurunya jasad yang berada di dalam tanah itu
sendiri. Apabila hal itu terjadi maka akan mempengaruhi proses-proses kimiawi dan aktivitas
jasad-jasad yang dapat merombak unsur hara dalam tanah yang merupakan asupan yang penting
bagi proses pertumbuhan pada tanaman.

2.4  Bawang Daun

            Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan
dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam
martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto.

Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda.Jenis yang
paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum).Jenis lainnya adalah A.
ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah.Kadang-kadang bawang prei juga
disebut sebagai daun bawang.

Bawang daun (allium sp) telah ditanam sejak berabad-abak yang lalu di Cina dan Jepang.Ia
merupakan tanaman perennial (tahunan) yang dibudidayakan secara annual (semusim) atau
biennial (dua musim). Tanaman bawang daun tidak menghasilkan umbi, berdaun bulat panjang,
dan berlubang seperti pipa. Struktur bunganya sama dengan bawang merah, dengan warna bunga
putih. Bijinya yang masih muda berwarna putih dan setelah tua menjadi hitam.

Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung (allium fistulosum) atau bawang semprong /
sibol dan bawang prei (allium porrum) atau leek.Yang pertama memiliki umbi kecil dengan daun
bulat, panjang, dan berlubang seperti pipa.Sedang yang kedua tidak memiliki umbi dengan daun
panjang, pipih berpelepah panjang, dan liat.
 

2.5  Khasiat Bawang Daun

Bawang daun diketahui banyak mengandung saponin, tanin, dan minyak asiri Dengan
kandungannya tersebut, Bawang Daun berkhasiat untuk meredakan perut kembung, batuk, flu,
sesak nafas karena flu, diuretik, diaforetik, nyeri sendi dan anti radang; menghilangkan bengkak
karena bisul; serta menghilangkan bebas gigitan serangga.

Daun bawang mempunyai nilai gizi yang sama dengan bawang putih dan bawang merah. Daun
bawang sebagai penyedia asam folat, serat, vitamin B6, vitamin C, besi, dan mangan. Sebab
daun bawang tak sepadat dengan bawang putih atau bawang merah, maka sebaiknya dikonsumsi
sedikit lebih banyak daripada keduanya dengan maksud memperoleh nilai yg sama besarnya.
Penelitian menunjukkan bahwa daun bawang (seperti bawang merah dan bawang putih) dapat
meningkatkan sistem imunitas, menurunkan kolesterol, dan memerangi kanker.

2.6  Syarat Tumbuh Bawang Daun

Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi.Dataran rendah yang terlalu dekat
pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian
sekitar 250-1.500 m dpl.Di daerah dataran rendah produksi anakan bawang daun juga tak
seberapa banyak.Curah hujan yang tepat sekitar 1.500-2.000 mm/tahun.Daerah tersebut
sebaiknya juga memiliki suhu udara harian 18-25°C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok
untuk budi daya bawang daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat
pengolahan tanah.Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan tanah
lempung yang mengandung pasir.

 
 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1   Waktu Dan Tempat Penelitian

Rumah Resti okvita sari


jalan.jati IV rt 05 rw 02 no 42 kel.sawah lebar bengkulu
12 agustus-14 September 18, 2011

3.2  Alat Dan Bahan

1. daun bawang

2. 3 buah pot

3. pisau

4. kompos dan pasir

5. air
6. pennggaris

3.3  Langkah Kerja

1. potong bawang daun sekitar 10 cm dari akar

2. lalu siapkan  3 pot yang ukuran nya sama

3. pot yang pertama  di isi oleh kompos dan pasir dengan perbandingan 2:1

4. pot yang  ke dua di isi oleh kompos dan pasir dengan perbandingan 1:1

5. pot yang ke 3 di isi oleh kompos dan pasir dengan  perbandingan 1:2

6. setelah semua pot selesai di isi, tanam bawang daun dengan ukuran yang sama.

7. siram setiap hari dengan jumlah air yang sama

8. amati perubahanya selama 1 bulan dan ukur perubahannya

3.4  Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif.Karena data dan informasi yang
peneliti kumpulkan lebih banyak bersifat keterangan-keterangan atau penjelasan yang bukan
berbentuk angka.

3.4   Sumber Data

          Sumber data dalam penelitian ini adalah dari hasil eksperimen, berbagai jenis buku yang
bersangkutan, dan internet.

 
 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1Hasil Penelitian

          Data hasil penelitian pengaruh kelembaban tanah terhadap pertumbuhan bawang daun.

minggu ke- (cm)


  1 2 3 4
pot 1 (lembab) 15 23,6 34 38,5
pot 2 (sedang) 12 20,4 29 32
pot 3

(kering) 7,5 13 18 22,5

5.2   Pembahasan
Dari hasil penelitian yang di lakukan, tanaman bawang daun di kelembaban  tanah yang lembab
(kompos lebih banyak dari pasir) maka tanaman  itu akan jauh lebih panjang dibanding dengan
tanaman bawang daun di kelembaban tanah yang sedang dan kering (yang kompos nya sedikit).

Tanaman bawang daun di kelembaban tanah yang lembab (kompos nya banyak) daun ya
berwarna hijau dan subur,sedangkan yang komposnya sedikit warnanya menjadi hijau  pucat.

            Pertumbuhan di tempat tanah yang lembab (komposnya banyak) akan lebih cepat
dibandingkan pertumbuhan bawang daun di tempat kering (komposnya sediki)

Hal di atas menunjukkan bahwa tanaman bawang daun sangat membutuhkan kelembaban tanah
yang cukup agar dapat tumbuh degan baik.

BAB VI

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Dari hasil penelitian maka dapat kami simpulkan yaitu:

1.   kelembaban tanah mempengaruhi pertumbuhan bawang daun.

2. bawang daundi tempat tanah yang lembab (komposnya banyak)  mengalami pertumbuhan
lebih cepat daripada yang berada di tempat sedang dan kering.

3. tanaman di kelembaban tanah yang akan susah dan lambat untuk tumbuh, Hipotesis atau
dugaan awal di terima karena sesuai dengan hasil eksperimen.

5.2  Saran

 
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangan.Jadi, bagi pembaca di
harapkan dapat memberikan kritik dan saran, agar penulis bisa lebih baik lagi dalam
membuat/menyusun karya ilmiah.

Contoh Kata Pengantar


27 Juli 2014 23:29:48 Dibaca : 3,985

Contoh Kata Pengantar adalah topik yang cukup banyak dicari. Kata Pengantar Makalah, Kata
Pengantar Laporan sudah mulai harus dipalajari siswa siswi SMP maupun SMA karena dalam
pembuatan makalah ataupun laporan kata pengantar menjadi salah satu bagian yang sangat
penting.

Contoh Kata Pengantar Lengkap akan dibahas secara rinci di artikel ini. Saya berpendapat kalau
kata pengantar sangat penting untuk menjadi bagian yang memberikan gambaran umum terhadap
proses pengerjaan makalah ataupun laporan yang dikerjakan.

Unsur unsur yang terdapat dalam kata pengantar biasanya diawali dengan puji syukur kepada
Tuhan.Tentu saja semua ini terjadi atas restu dari Tuhan. Setelah bagian awal puji syukur kata
pengantar akan berlanjut dengan gambaran umum tentang makalah dan dilanjutkan dengan
ucapan terimakasih kepada pihak pihak yang berjasa dalam pembuatan makalah tersebut. Setelah
itu barulah di bagian akhir ada ucapan permintaan maaf untuk segala kekurangan yang ada dalam
makalah.

Supaya lebih jelas saya berikan salah satu contoh kata pengantar:

Contoh Kata Pengantar Makalah

Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa karena berkatnya kami sekelompok dapat
menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Makalah kami yang berisi tentang sistem
politik di Indonesia .Makalah ini dibuat dengan tujuan menyelesaikan tugas Kewarganegaraan
dan sebagai bahan ataupun materi dasar presentasi tentang sitem ploitik.

Adapun tujuan kita mempelajari sitem politik di indonesia ialah agar kita mengerti bagaimana
sistem politik yang dianut oleh Indonesia dan paham dengan lembaga-lembaga yang ada
didalamnya.
Di dalam makalah kali ini yang akan kelompok kami jabarkan ialah bagaiaman infrastruktur dan
suprastruktur politik di Indonesia. Lalu setelah itu kelompok kami akan membahas tentang
Perbedaan sistem politik antara negara yang  kita tahu bahwa tiap negara punya sitem politik
masing-masing. Tujuan mempelajari sistem politik negara lain ialah sebagai pembanding dengan
sistem politik negara kita agar lebih mudah memahami baik dan buruknya sistem politik kita.

Sekian sepatah duakata dari kelompok kami semoga makalah yang kami nuat ini memberikan
dampak yang baik bagi kita semua .

Anda mungkin juga menyukai