Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI
“FERMENTASI TAPE KETAN”

Dikerjakan oleh kelompok yang beranggotakan:

Nama : Jovan Alfredo Shaquille


Muhammad Rafli
Ni Kadek Nereta
Siti Nurhaliza

Kelas : XII MIPA 4

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

SATU PELAIHARI / SMANPEL

2022
DAFTAR ISI   

HALAMAN JUDUL.........................................................
DAFTAR ISI........................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN.................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................. 1
1.2. Permasalahan................................................................... 1
1.3. Metode Penulisan............................................................ 1
                                               
BAB II LANDASAN TEORI............................................
2.1. Pengertian Fermentasi...................................................... 2  
2.2. Teori-Teori yang Akan disajikan..................................... 2
2.3. Landasan Pembahasan Penulisan..................................... 2 

BAB III PROSES PENELITIAN.......................................


3.1.      Alat dan Bahan Pembuatan Tape Ketan ..................... 3
3.2. Metoda Penelitian......................................................... 3
3.3.      Proses Penelitian......................................................... 3  
3.4.   Hasil Penelitian............................................................ 3
3.5.      Tabel Hasil Penelitian.................................................. 4
3.6.       Gambar Dari Pembuatan Tape Ketan ........................... 4
              

BAB IV EVALUASI.......................................
3.1.      Analisis Data Percobaan.................................................... 6
           3.2.      Kesimpulan Percobaan.............................................. 6  

BAB V PENUTUP...............................................................
4.1. Pertanyaan........................................................ 7
4.2. Pembahasan Penelitian............................................. 7
     

                          

            
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat
di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.;
khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus
sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim
amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang
lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan
sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada
tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.

1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas
dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada Tape Ketan?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan Tape Ketan?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan Tape Ketan?

1.3. Metode Penulisan


Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode langsung membuat tape
ketan (metode percobaan).
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.2. Teori – teori yang akan disajikan


       Pemanfaatan Fermentasi
       Proses penelitian pada pembuatan Tape Ketan
       Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda
dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan.

2.3. Landasan Pembahasan Penulisan

Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk


menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku
menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan
tape ketan.
BAB III

PROSES PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Ketan

a) Alat:
1) Baskom
2) Panci
3) Sendok nasi dan sendok makan
4) Nampan
5) Piring
6) Cobek dan ulekan

b) Bahan:
1) Beras ketan
2) Ragi
3) Daun katuk
4) Daun pisang
5) Lidi

3.2. Metoda Penelitian

Penelitian biologi ini menggunakan metoda:


1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat Tape Ketan

3.3. Proses Penelitian


Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk
membuat tape ketan:

Langkah-langkah pekerjaan:
1. Mencuci beras ketan
2. Mengukus beras ketan sampai setengah matang
3. Menumbuk daun katuk dan tambahkan air
4. Setelah setengah matang, beras ketan dipindahkan ke dalam baskom
5. Mencampurkan perasan air daun katuk ke dalam beras ketan
6. Beras ketan dikukus lagi sampai matang
7. Setelah selesai, biarkan beras ketan hingga dingin diatas nampan
8. Haluskan ragi yang ada sampai menjadi bubuk
9. Campurkan ragi yang sudah dihaluskan dengan beras ketan sampai merata
10. Beras ketan dibentuk bulat-bulat dan dibungkus dalam daun pisang
11. Masukkan ke dalam baskom dan tutupi baskom itu dengan plastic
12. Diamkan selama beberapa hari, optimalnya adalah 2-3 hari

Saat sudah ditutup di dalam baskop terbungkus plastik di sinilah terjadi proses
fermentasi.
3.4. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa
fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 3 hari. Selain itu juga, dalam
proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses
fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak
memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan  terjadi
ditempat yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar
alcohol yang dihasilkan dari air tape.

3.5. Tabel Hasil Penelitian

Tabel Data Pengamatan

Bahan Sebelum Diberi Ragi Setelah Diberi Ragi

Tekstur Rasa Tekstur Rasa

Ketan Keras Tawar Lebih lunak Manis agak


berair asam

3.6. Gambar Dari Pembutan Tape Ketan

                            


 
BAB IV

EVALUASI

4.1. Analisis Data Percobaan

Tape ketan belum terlalu matang karena mungking kurang lama/terlalu


lama mengukus jadi ketannya agak keras. Rasa tape ketannya kurang manis
tetapi lebih condong ke rasa asam karena kurang banyak menambahkan ragi.
Tape ketan kurang berair dan kurang karena kurang banyak menambahkan
ragi. Seharusnya hasil dari pembuatan tape menghasilkan tape dengan
tekstur yang lembut, sedikit berair dan rasanya manis. Tape yang telah dibuat
mengalami proses fermentasi selama 3 hari untuk mendapatkan kadar
alcohol yang tepat, tidak kurang dan tidak berlebihan.

4.2. Kesimpulan Percobaan

Percobaan pembuatan tape ini adalah percobaan yang dapat dikatakan 50%
berhasil dengan tape yang dihasilkan ada yang terasa manis, ada yang terasa
asam dan ada pula yang rasa imbang dari keduanya yaitu manis asam. Perbedaan
tersebut diperkirakan karena ragi yang kurang banyak dan tidak merata secara
menyeluruh. Tape terasa keras juga dikarenakan pada saat pengukusan beras
ketan tidak maksimal. Waktu yang maksimal dan tepat untuk memasak beras
ketan yaitu kisaran 10-20 menit.
BAB V

PENUTUP

5.1. Pertanyaan
1. Mengapa dalam pembuatan tape harus ditaburi dengan ragi? Apa yang terdapat
pada ragi tape?
2. Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin?
3. Mengapa dalam pembuatan tape disebut memanfaatkan produk bioteknologi?

Jawaban:
1.Ragi merupakan jamur yang berperan dalam melakukan fermentasi, Selama
pembuatan tape terjadi fermentasi amilum menjadi glukosa, glukosa menjadi
alkohol, bila terlalu lama alkohol akan berubah menjadi cuka yang terjadi karena
kerja enzim-enzim pada sel-sel ragi
2. Karena bila ditaburkan pada saat bahan panas, sel-sel ragi akan mati atau rusak,
sehingga tidak dapat melakukan fermentasi pada ketan. Jika tidak tersebar
merata fermentasi tape tidak terjadi secara merata pada ketan
3.Karena dalam pembuatan tape melibatkan peran organisme hidup (ragi) untuk
menghasilkan produk berupa tape dari ketan, dan penggunaan organisme ini
untuk mengubah zat organik menjadi zat organik lain.

5.2. Pembahasan Penelitian

Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menunjukkan bahwa


fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 2-3 hari. Selain itu
juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan
supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama
proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada ketan harus tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga
mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.

Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional


(tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.

Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang
ada di dalam ketan sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga ketan
akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.

Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan


enzim yang dapat memecah karbohidrat pada ketan menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang
walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada


ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai