Disusun oleh :
SIFA SITI ALIMAH
XII IPA 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allsh swt. yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dan
atas segala nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dalam bentuk
maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu
dan telah memberi dorongan khususnya kepada guru pelajaran biologi.
Kehidupan manusia semakin berkembang seiring adanya bioteknologi melalui makalah ini
saya bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas biologi tentang “ LAPORAN PROSES
FERMENTASI PADA PEMBUTAN TAPE KETAN PUTIH “. Makalah ini berisikan tentang pengertian
fermentasi, alat dan bahan pembuatan tape ketan putih, proses pembuatan, serta hasil akhir
sehingga menjadi tape.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan dan
memberikan wawasan yang lebih luas kepada dan pengetahuan bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
2.2. Hipotesis 2
BAB IV PENUTUP 6
4.1. Kesimpulan 6
4.2. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tape salah satu makanan ciri khas Indonesia. Tape merupakan makanan tradisional yang
sangat digemari di masyarakat. Hal ini tidak lain karena rasanya yang nikmat, harga yang murah dan
tentunya mengandung gizi yang baik dan tentunya karena proses pembuatannya yang dapat
dikatakan sangatlah mudah sehingga dapat dibuat dirumah sendiri dikarenakan bahan yang mudah
didapatkan, serta proses pembuatannya hanya menggunakan peralatan dapur sederhana. Bahan
pokok pembuatan tape biasanya menggunakan beras ketan, namun tidak hanya menggunakan beras
ketan, tape juag bisa dibuat dari singkong, pisang, dan bahan lainnya. Namun pada praktikum kali ini
akan dilakukan pembuatan tape menggunakan beras ketan putih. Masih banyak orang yang belum
memaksimalkan pembuatan tape ketan, seperti yang telah kita ketahui bahwa tape ketan
menghasilkan tuak. Dan dari tuak ini bisa diperoleh alkohol yang banyak jika dilakukan secara benar.
Jika ditinjau dari proses pemuatan, dapat diketahui bahwa tape merupakan bioteknologi
berbasis konvensional. Hal ini karena melibatkan mikrobia eukariotik yaitu jamur yang biasanya
diperoleh dari ragi artinya didalam ragi tersebut mengandung jamur yaitu sacchoromiyces
cerevicae. Sacchoromiyces cerevicae berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan
karbondioksida melalui proses fermentasi. Melihat dari konsumsi masyarakat yang gemar
mengonsumsi tape, maka penting diadakan praktikum ini. Selain itu, sebagai tambahan pengetahuan
pembuatan produk bioteknologi konvensional.
Untuk memenuhi salah satu tugas biologi yang diberikan dan untuk mengetahui salah satu
penerapan bioteknologi yaitu pembuatan tape ketan putih, serta untuk mengetahui bakteri-bakteri
yang berperan dalam proses fermentasi ketan putih.
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka, metode percobaan, dan metode
pengamatan.
1.4. Kegunaan Penulisan
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam proses belajar
mengajar serta baerguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini dapat mengembangkan proses
fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape ketan putih dengan baik dan benar. Dapat
menhasilkan alkohol yang baik (jika diproses lebih lanjut), melestarikan budaya, kalangan umum,
dapat dijadikan sebagai ilmu untuk menambah wawasan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2. Hipotesis
Dalam teori yang saya dapatkan maka hipotesis saya “ Dalam waktu tiga hari akan berubah
menjadi tape yang mempunyai rasa manis dan jika dibiarkan selama satu minggu akan diperoleh
cairan tuak “.
BAB III
PEMBAHASAN
a) Alat
1) Baskom
3) Sendok nasi
4) Kompor
5) Panci
b) Bahan
1) Beras Ketan
2) Ragi
3) Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang mendukung hasil penelitian
pada proses pembuatan tape.
Proses percobaan adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape
ketan :
Langkah-langkah pekerjaan:
4) Memasak beras ketan menggunakan panci diatas kompor dengan api sedang (seperti memasak
nasi).
5) Setelah beras ketan tadi sudah matang, diangkat, lalu simpan dibaskom dan beri warna dengan air
pandan.
6) Kemudian masak kembali ketan menggunakan panci diatas kompor dengan api sedang (seperti
memasak nasi).
7) Setelah beras ketan tadi sudah matang, diangkat, lalu dinginkan diatas plastik (tempat penyimpanan
yang lainnya) usahakan disebar merata.
8) Taburkan ragi yang telah dihaluskan tadi diatas nasi ketan, usakan ketika akan ditabur nasi ketannya
benar-benar sudah dingin dan dalam keadaan bersih.
9) Setelah ditaburi ragi masukan kedalam tempat penyimpanan seperti misting, toples, dll (sesuai
kebutuhan).
(3 sampai 4 hari)
Kematangan Matang
Rasa Manis
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar ketan dapat
menjadi lunak karena fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang
digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik, alat-alat dan bahan-
bahan yang digunakan harus bersih terutama dari lemak atau minyak . alat-alat yang berminyak jika
dipake untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan tape tidak berhasil dibuat.
Keunggulan tape dapat meningkatkan kandungan vitamin B1(tiamina)hingga tiga kali lipat.
Keunggulan lainnya adalah kemampuan untuk mengikat dan mengeluarkan aflotoksin dari
tubuh. Aflotoksin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama toksik ini
banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap.
4.2. Saran
1) Dalam pembuatan tape sebaiknya selalu bekerja dalam keadaan steril agar tape tidak
berkontaminasi oleh mikroba lain mampu mengubah cita rasa tape dan menjadikannya tidak enak.
2) Dalam membungkus tape harus benar-benar rapat, tidak ada udara yang bisa masuk. Karena
fermentasi pada tape berlangsung anaerob.
3) Pengukusan tape harus benar-benar matang agar tapeyang dihasilkan kualitasnya bagus dan tidak
keras.
4) Pemberian ragi harus dengan takaran yang sesuai dan usahakan disebar merata.
5) Sebelum menaburkan ragi, ketannya yang sudah masak harur benar-benar dingin, agar
mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi tape tidak mati oleh suhu yang panas.
DAFTAR PUSTAKA
https://googleweblight.com/i?u=https://medium.com/@indotesis/pengertian-jenis-jenis-dan-reaksi-
kimia-fermentasi-b41f12fc0cab&hl=id-ID&grqid=IWqxhuii
https://riandonok.blogspot.com>2013/02
https://kotakmipa.blogspot.com>2017/01>
http://googleweblight.com/i?u=http://karyailmiahtapaiketandhoen.blogspot.com/2015/01/laporan-
hasil-praktikum-pembuatan-tapai.html?m%2DI&grqid=paIXIwwk&s=1&hl=id-ID
http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
http://permimalang.wordpress.com/2008/04/11/mikrobiologi-dan-biokimia-tape