Anda di halaman 1dari 3

TATA CARA TAYAMUM

Selasa, 20 Mei 08
Termasuk perkara yang diperselisihkan di kalangan para fuqaha`, apakah
tayamum dilakukan dengan memukulkan kedua telapak tangan satu atau dua
kali, apakah mengusap kedua tangan cukup sampai pergelangan atau harus
sampai siku? Setelah sebelumnya mereka bersepakat bahwa anggota
tayamum hanya dua yaitu wajah dan tangan. 

Imam Ahmad berpendapat bahwa tayamum hanya dengan memukul tanah


satu kali, lalu mengusap wajah dan telapak tangan sampai pergelangan, tidak
sampai siku. Imam Ahmad berkata, “Barangsiapa berkata bahwa tayamum
dengan (mengusap kedua tangan) sampai siku maka ia adalah sesuatu yang
dia tambahkan dari dirinya.” 

Imam yang tiga selain Ahmad berpendapat bahwa tayamum dengan


memukul tanah dua kali, yang pertama untuk wajah dan yang kedua untuk
kedua tangan sampai siku. 

Dalil-dalil Imam Ahmad 

Firman Allah, 

]6 : ‫ص ِعيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ [المائدة‬


َ ‫فَلَ ْم تَ ِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬

“Lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah


yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.” (Al-
Maidah: 6). 

Ayat ini tidak menjelaskan berapa kali orang yang bertayamum menepukkan
tangannya ke tanah atau debu, zhahirnya cukup dengan satu kali. Di samping
itu ayat ini berkata, “Dan tanganmu.” Kata “tangan” secara mutlak hanya
berlaku untuk telapak, sampai pergelangan saja. 

Sabda Nabi shallallohu 'alaihi wasallam kepada Ammar bin Yasir, 

َ َ‫ضرْ بَةً َوا ِح َدةً ثُ َّم تَ ْم َس َح بِ ِه َما َوجْ ه‬


 . َ‫ك َو َكفَّ ْيك‬ َ ْ‫ك األَر‬
َ ‫ض‬ َ ‫ك أَ ْن تَضْ ِر‬
Fَ ‫ب بِيَ َد ْي‬ َ ‫إِنَ َما َكانَ يَكـْفِ ْي‬

“Semestinya cukup bagimu memukul tanah dengan kedua tanganmu satu


kali kemudian kamu mengusap dengan keduanya wajah dan kedua telapak
tanganmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 
Hadits ini secara jelas bahwa tayamum yang diajarkan oleh Nabi shallallohu
'alaihi wasallam kepada Ammar adalah dengan memukul tanah satu kali dan
tangan yang diusap adalah kedua telapak tangan, sampai pergelangan bukan
sampai siku. 

Dalil-dalil Imam yang tiga 

Firman Allah “Lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah


dengan tanah yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu.” (Al-Maidah: 6). 

Pengambilan dalil darinya, Imam an-Nawawi dalam al-Majmu’berkata, asy-


Syafi'i berkata, “Allah Ta’ala mewajibkan menyucikan empat anggota dalam
wudhu di awal ayat, lalu Allah menggugurkan darinya dua anggota dalam
ayat di akhir ayat, maka yang tersisa adalah dua anggota dalam tayamum
sebagaimana ia dalam wudhu, karena jika keduanya berbeda niscaya Allah
akan menjelaskannya, dan kaum muslimin telah bersepakat bahwa wajah
diusap seluruhnya dalam tayamum, begitu pula kedua tangan.” 

Imam an-Nawawi berkata, al-Baihaqi berkata dalam kitabnyaMa’rifah as-


Sunan wa al-Atsar, asy-Syafi'i berkata, “Yang menghalangi kami mengambil
riwayat Ammar tentang wajah dan dua telapak tangan adalah shahihnya
hadits dari Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bahwa beliau mengusap
wajah dan kedua sikunya, bahwa hal ini lebih mirip kepada al-Qur`an dan
kias, dan bahwa pengganti adalah seperti apa yang digantikannya.”

Yang dimaksud hadits shahih yang disinggung dalam ucapan asy-Syafi'i


disebutkan oleh al-Baihaqi dari hadits Jabir, al-Baihaqi menyatakannya hasan
dengan syahid-syahidnnya, dari Nabi shallallohu 'alaihi wasallam, “Tayamum
satu kali pukulan untuk wajah dan satu kali pukulan untuk kedua tangan
sampai siku.” 

Pendapat ini juga berdalil kepada sabda Nabi shallallohu 'alaihi wasallam, 

 . ‫ضرْ بَةٌ لِ ْليَ َد ْي ِن إِل َى ال ِمرْ فَقَ ْي ِن‬


َ ‫ َو‬، ‫ضرْ بَةٌ لِ ْل َوجْ ِه‬ َ ‫التَيَ ُّم ُم‬
َ ، ‫ضرْ بَتَان‬

“Tayamum dua kali pukulan, satu untuk wajah dan satu untuk kedua tangan
sampai kedua siku.” (HR. ad-Daruquthni dari Ibnu Umar). 

Tarjih 

Pendapat Imam Ahmad adalah pendapat yang rajih dalam perkara ini,
karena 

Pertama: Lebih dekat kepada pemahaman ayat, karena kata Yaddan


jamaknya adalah Aidy yang berarti tangan hanya mencakup telapak tangan
saja tidak sampai siku. 

Kedua: Tangan dalam tayamum tidak bisa dikiaskan dengan tangan dalam
wudhu karena perbedaan kewajiban di antara keduanya, dalam wudhu ia
dibasuh sementara dalam tayamum ia diusap. 

Ketiga: Hadits Ammar adalah hadits Muttafaq alaihi, tingkat keshahihannya


tertinggi, ia patut dikedepankan dalam perkara tarjih, ini dengan asumsi
bahwa hadits dua kali pukulan sampai siku shahih, tetap ia harus minggir di
depan hadits Ammar. 

Keempat: Hadits dua kali pukulan sampai siku tidak luput dari
sisidha’f (lemah), Ibnu Abdul Bar berkata, “Atsar-atsar yang marfu’ adalah
satu kali pukulan dan apa yang diriwayatkan bahwa ia dua kali pukulan maka
semuanya mudhtharib (goncang).” Ibnul Qayyim berkata, “Tidak ada yang
shahih dalam dua kali pukulan.” Al-Albani berkata, “Dalam dua pukulan
terdapat hadits-hadits yang sangat lemah dan berillat.” 

Faidah: Imam an-Nawawi dalam al-Majmu’ berkata, “Imam Abu Tsaur –


salah satu orang dekat Imam asy-Syafi'i- menukil qaul qadim (pendapat
lama) dari asy-Syafi'i sesuai dengan pendapat Imam Ahmad, walaupun
menurut kawan-kawan kami ia marjuh (lemah), akan tetapi ia kuat dari segi
dalil dan lebih dekat kepada zhahir sunnah yang shahih.” 

Hafizh Ibnu Hajar yang bermadzhab Syafi’i berkata dalam Bulughul


Maram, “Para imam hadits menshahihkan hadits Ibnu Umar sebagai hadits
mauquf.” (Izzudin Karimi). 

Anda mungkin juga menyukai