Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Dewa Ayu Sintiya Biantari

No. : 06
Kelas : XII MIPA 5
BAHASA INDONESIA

1. Mencari contoh dari paragraf di bawah masing-masing 1 contoh !

a. Paragraf Deduktif
Contoh :
Belakangan ini, kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara Online
tanpa perlu tatap muka. Di era teknologi yang sudah sangat canggih seperti
sekarang, ada banyak situs internet yang menawarkan jasa belajar Online, baik
yang berbayar atau gratis. Sistem belajar di mana saja dan kapan saja jadi
salah satu keunggulan belajar Online. Kamu pun bisa memilih mata pelajaran
apa saja, sesuai yang hendak dipelajari saat itu, mulai dari fisika sampai
bahasa Indonesia.
b. Paragraf Induktif
Contoh :
Bagi warga Jakarta, membuang sampah seenaknya ke dalam sungai sudah jadi
kebiasaan bahkan tradisi sejak dulu. Padahal, kebiasaan buruk ini sudah
dirasakan akibatnya hampir setiap tahun. Sampah-sampah ini bisa
menyebabkan aliran sungai terhambat dan akhirnya menimbulkan
banjir. Tidak heran apabila banjir yang terjadi di Jakarta sering kali
disebabkan oleh tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai.
c. Paragraf Campuran
Contoh :
Ada sejumlah hal yang patut dipertimbangkan dalam memilih jurusan
yang hendak diambil saat kuliah nanti. Pertama-tama, kita mesti
mengetahui terlebih dahulu jurusan-jurusan apa saja yang ada di perguruan
tinggi. Pelajari secara rinci jurusan-jurusan tersebut. Setelah itu, tentukanlah
jurusan kuliah yang akan diambil nanti. Usahakan jurusan tersebut adalah
jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Dengan begitu,
kemungkinan mengambil jurusan kuliah yang salah bisa diantisipasi.
d. Paragraf Analogi
Contoh :
Sifat manusia ibaratnya seperti padi yang terhampar luas di persawahan. Padi
yang bagus dan berisi akan semakin menunduk. Seperti itu pula dengan
manusia pada saat meraih kepandaian, kebesaran dan kekayaan, mereka akan
semakin rendah hati serta dermawan.

Jika manusia itu sombong dan arogan mereka akan menjadi padi kosong yang
selalu berdiri tegak. Tetapi apabila terkena angin yang cukup kuat padi akan
mudah patah. Seperti itu yang manusia dapatkan jika sombong dan arogan,
menjadikannya hancur terkena cobaan dalam hidupnya. Oleh sebab itu kita
sebagai manusia yang memiliki ilmu jika diberikan kepandaian dan kelebihan,
hendaklah bersikap seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk.

e. Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi dibedakan menjadi 2 yaitu generalisasi loncatan induktif
dan tanpa loncatan induktif.
Contoh :
 Paragraf Generalisasi loncatan induktif
Banyak masyarakat yang mengkritisi keputusan pemerintah mengenai
kenaikan BBM. Hal ini di karena kan terjadinya kenaikan BBM dapat
membuat harga barang – barang pokok lainnya juga ikut naik. 
Termasuk juga dengan naiknya tarif angkutan umum yang meresahkan
rakyat.  Barang seperti bumbu masak dan beras pun ikut naik karena
terjadinya kenaikan pada harga BBM. Di ikuti dengan naiknya bahan
pokok lainnya seperti gas, listrik dan lainnya. maka beberapa rakyat
melakukan demo karena tidak menyetujui keputusan presiden
mengenai kenaikan BBM yang sangat meresahkan rakyat.
 Paragraf Generalisasi tanpa loncatan induktif
Setelah di adakannya ulangan Bahasa Indonesia kemudian 30 anak di
periksa hasilnya. beberapa murid telah lulus sesuai dengan standar
kelulusan yakni di atas nilai 70. Namun ada 6 murid yang nilainya di
bawah 70 sehingga dirinya di nyatakan tidak lulus. Kemudian bagi
siswa yang tidak lulus akan di lakukan ujian ulang atau remidial agar
nilainya di atas 70. Ujian remedi ini sebenarnya sama dengan ujian
sebelumnya. Namun,  hanya saja ada sedikit perbedaan. Penilaian yang
di lakukan pada ujian remidial hanya sampai pada nilai standar saja
yakni 70. Hal ini di lakukan bertujuan untuk membantu nilai para
siswa agar nilainya sesuai dengan standar yang berlaku.
f. Paragraf Sebab-akibat
Contoh :
Sampah elektronik merupakan jenis sampah yang memiliki banyak komponen
di dalamnya. Komponen-komponen tersebut mengakibatkan jenis sampah ini
sulit untuk diurai atau didaur ulang. Maka tak heran, jika sampai saat ini masih
jarang orang yang mampu mengurai ataupun mendaur ulang sampah ini.
Padahal, jumlah sampah ini sangat lah banyak dan akan berakibat fatal jika
tidak diatasi baik melalui penguraian maupun daur ulang.
g. Paragraf Silogisme
Contoh :
Semua profesor yang ada di dunia ini niscaya sangatlah pandai. Kepintaran
mereka sudah tidak diragukan lagi lantaran sudah terbukti dari gelar yang
mereka sandang. Sementara itu, Aria yaitu seorang profesor. Kaprikornus
sanggup dikatakan bahwa Aria yaitu orang yang sangat pandai.

h. Paragraf Silogisme Negatif


Silogisme Negatif ditandai dengan adanya kata “bukan ataupun tidak”
pada premis dan begitu juga simpulan. Jika satu premis pada silogisme bersifat
negatif, maka simpulannya pun bersifat negatif juga.
Contoh :
PU: Semua penderita penyakit lambung tidak boleh makan makanan yang
pedas.
PK: Ridho mengidap penyakit lambung.
S: Ridho tidak boleh memakan makanan yang pedas.

i. Paragraf Entimen

Entimen ialah sebuah silogisme yang dipendekkan. Kaprikornus Entimen


yaitu kesimpulan dari silogisme. Namun, sebenarnya, Entimen ini bukankah
paragraf, akan tetapi lebih terlihat menyerupai sebuah kalimat kesimpulan.
Contoh:
PU : Anak yang Sholeh selalu rajin di beribadah.
PK : Ari yaitu anak yang Sholeh.
K : Ari rajin di beribadah.
Entimen : Ari rajin di beribadah, lantaran ia anak Sholeh.

j. Paragraf Contoh
Merupakan pola paragraf yang berisi contoh dari topik atau gagasan yang
bertujuan untuk menguatkan gagasan tersebut.
Contoh :
Sudah seminggu hari sejak bantuan terakhir datang. Warga korban banjir di
bantaran kali Ciliwung kembali membutuhkan bantuan makanan, pakaian,
serta obat-obatan. Sekarang mereka mengandalkan dedaunan yang dapat
direbus dan kadang kala dengan umbi-umbian jika beruntung. Pakaian mereka
hanya sebatas yang dipakai saat ini. Kesehatan mereka juga mulai terganggu,
karena sebagian mereka mulai menderita penyakit kulit akibat kekurangan air
bersih.

k. Paragraf Klasifikasi
Contoh :
Sampah atau limbah rumah tangga yang setiap hari dihasilkan ternyata dapat
dibedakan menjadi beberapa macam. Untuk jenisnya, sampah dibedakan menjadi
sampah organik, anorganik dan sampah kimiawi.

Sampah organik adalah jenis sampah yang cepat terurai atau mengalami proses
pembusukan dengan sangat cepat. Sampah organik dalam limbah rumah tangga
sering kali dalam bentuk sisa makanan.

Sampah anorganik adalah barang-barang yang bukan organik dan memerlukan


waktu yang sangat lama untuk bisa diuraikan oleh alam. Jika dibiarkan begitu
saja, maka sampah anorganik akan memenuhi tempat pembuangan sampah.

l. Paragraf Komparatif
Contoh :
Meskipun dikenal sebagai sumber protein, namun kandungan protein pada susu
kedelai jauh lebih kecil dibanding dengan susu sapi. Menurut sebuah sumber,
kandungan protein pada susu kedelai adalah sebesar 6, 73 gram, jauh lebih kecil
dibanding susu sapi yang proteinnya sebanyak 8, 02 gram. Selain itu, beberapa
kandungan gizi pada susu kedelai pun masih lebih kecil dibanding susu sapi.
Misalnya saja pada kandungan kalori. Kandungan kalori pada susu kedelai adalah
sebanyak 79 kalori, sedangkan susu sapi adalah 150 kalori. Meski begitu, susu
kedelai ternyata mempunyai kandungan serat yang tidak dimiliki oleh susu sapi.
Adapun kandungan serat pada susu kedelai adalah sebanyak 3, 18 gram.

2. Menemukan kalimat fakta dalam teks sejarah Borobudur


 Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia.
 Candi ini berada di Jawa Tengah, di puncak bukit menghadap ke sawah yang
subur diantara bukit-bukit yang renggang.
 Candi Borobudur memiliki luas 123x123m2 dengan 504 patung Buddha, 72
stupa terawang, dan 1 stupa induk.
 Bentuk candi ini berarsitektur Gupta yang mencerminkan pengaruh India.
 Di Candi ini ada 2672 panel relief yang apabila disusun berjajar, panjangnya
mencapai 6 Km.
3. Mencari kalimat langsung dan tidak langsung dalam teks novel sejarah dan mengubah
kalimat langsung menjadi tak langsung dan juga sebaliknya

a. Kalimat Langsung
- “Bagaimana Tuan dapat menyimpulkan mereka bermaksud memengaruhi
Syarikat Islam? Dapatkah Tuan membuktikannya?”
- “Apakah Tuan sudah bermaksud melawan pemerintah?”
b. Kalimat Tidak Langsung
- Ucapan yang meragukan kemampuanku itu memang menyinggung
kehormatanku. Semestinya ia lebih bijaksana sedikit.
- Notanya datang lagi, isinya bernada curiga terhadap aku sebagai simpatisan
salah sebuah dari organisasi-organisasi tersebut.
c. Mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung :
- Ia menanyakan tentang bagaimana Tuan bermaksud memengaruhi Syarikat
Islam dan meminta Tuan untuk membuktikannya.
- Ia bertanya kepada Tuan mengenai tindakannya yang seperti melawan
pemerintah.
d. Mengubah kalimat tidak langsung menjadi langsung :
- “Kenapa ia meragukan kemampuanku?” lontarku.
- Setelah membaca nota itu aku bertanya, “Mengapa isi nota ini seperti
mencurigai diriku?”

Anda mungkin juga menyukai