TUGAS 001
EVOLUSI MATERIAL DAN DESAIN PADA SEPEDA
Disusun Oleh:
Yudha Nurfauzi Nugraha (3331190016)
Mohammad Angga Kusuma (3331190035)
Muhammad Yusuf Alfarizqi (3331190063)
Farhan Abdul Aziz (3331190083)
Naufal Hilmi Wijaya (3331190085)
1.2 Sejarah
Sepeda yang kita gunakan saat ini telah melewati perjalanan yang begitu panjang.
Dalam perkembangannya, terlihat perubahan-perubahan dari sepeda yang signifikan. Pada fase
pertama sekitar tahun 1790-an, sepeda dinamakan célériféré. Bentuk célériféré terbilang
sangat sederhana dan cenderung kaku, terbuat dari rangka kayu yang dipasang pada dua roda
kayu dalam satu baris. Bagian depan umumnya diukir rupa-rupa bentuk hewan semisal burung,
ular, buaya, singa hingga kuda. Namun, kendaraan primitif ini tidak memiliki batang kemudi
sehingga tidak bisa dibelokan atau diarahkan ke kiri atau kanan. Pendek kata, célériféré hanya
mampu bergerak lurus ke depan.
Fase kedua mendapat nama draisienne (sebutan lainnya yaitu hobby horse) dan
merupakan satu tonggak penting berkembangnya kendaraan manumotif ini. Pada fase ini,
sepeda primitif mendapatkan setang dan mekanisme untuk berbelok. 202 tahun silam, tepatnya
12 Juni 1817, seorang berkebangsaan Jerman bernama Karl Drais von Sauerbronn
mendemonstrasikan alat transportasi hasil penemuannya, draisienne. Saat itu, pria kelahiran
Karlsruhe, Baden, 29 April 1785 memperlihatkan buah karyanya kepada khalayak di sepanjang
jalan termulus sekaligus terbaik di Mannheim, Jerman.
Fase ketiga diberi nama vélocipédé. Pada tahun 1838, seorang Skotlandia bernama
Kirkpatrick Macmillan membuat suatu percobaan. Bermula ketika dia melihat hobby horse
yang ditunggangi seseorang di sepanjang jalan. Lalu, suatu hari pria kelahiran Dumfriesshire
tahun 1812 itu membuat untuk dirinya sendiri. Setelah selesai, ia menyadari perbaikan apa
yang mesti dilakukan agar vélocipédé buatannya bisa digerakkan tanpa kaki menyentuh tanah
lalu dia memasang pedal. Ini merupakan komponen paling menonjol sehingga menjadi wujud
lompatan jauh ketika dibandingkan dengan draisienne yang tanpa pedal.
Fase keempat diberi nama pennyfarthing. Adalah James Starley, pelopor pembuatan
sepeda di Coventry, Inggris. Pria yang kemudian dikenal sebagai Bapak Industri Sepeda ini
menciptakan prototipe sepeda pertamanya yang diberi nama Ariel. Sepeda legendaris tersebut
diluncurkan tahun 1870-an sekaligus menandai lahirnya era penny farthing. Dengan roda besar,
memungkinkan jarak tempuh menjadi lebih cepat.
Kemudian pada fase kelima, keponakan dari James Starley yang bernama John Kemp
Starley berhasil menciptakan safety bicycle. Masa penting perkembangan dunia sepeda terjadi
pada tahun 1885. Sepeda keselamatan (safety bicycle) lahir menjawab semua keinginan
masyarakat. Penemuan model sepeda modern ini demikian cepat mempengaruhi desain sepeda
secara global dan disambut produksi besar-besaran alias poduksi massal.
Di era modern, sepeda-sepeda yang diproduksi mengacu pada bentuk dasar safety bike
dengan perkembangan di bidang material penyusun rangkanya. Dengan ikut melebarnya fungsi
sepeda yang bukan hanya sekadar alat transportasi menjadikan sepeda memiliki berbagai
pilihan material penyusun. Tersedia rangka sepeda dengan material alumunium, titanium, dan
komposit yang memiliki keuntungannya masing-masing.
c) 1857zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzd) 1870
e) 1885zzzzzzzzzzzzzzzzzzz f) 1960-Sekarang
Gambar 1.5 Evolusi Desain Sepeda
Bingkai model diamond mulai banyak digunakan pada model-model sepeda pada
pertengahan abad 20, tepatnya pada tahun 1960. Bingkai model diamond ini menggunakan
material Hi-Ten Steel, Alloy, Komposit yang membuat bobot sepeda menjadi lebih ringan dari
model-model bingkai sepeda sebelumnya. Perkembangan yang terjadi pada sepeda selain pada
bentuk bingkai, posisi pedal, sistem pengereman, mekanisme rantai penggerak, dan alat kemudi
yaitu variasi ukuran bingkai, dan perkembangan sistem suspensi sepeda. Variasi ukuran
bingkai sepeda mulai ditemukan pada pertengahan abad 20, mulai dari yang kecil yaitu bmx
hingga yang lebih besar lainnya seperti sepeda gunung, dan sepeda fixie. Sistem suspensi pada
sepeda bertujuan agar pengendara sepeda tidak mengalami guncangan yang hebat dan
meminimalisir kerusakan pada bingkai sepeda akibat benturan roda sepeda pada saat
pengendara sepeda melewati medan yang berat.
https://www.polygonbikes.com/id/mengenal-sejarah-dan-munculnya-sepeda-di-indonesia/,
diakses pada 2 September 2020