FISIKA BANGUNAN
DISUSUN OLEH :
1. MUHAMMAD TAUFIK (180406003)
2. RAIHANAH ZAHRA DAMANIK (190406052)
3. YONATHAN ZEGA (190406064)
4. MAY NURUL HASANA (190406074)
5. SYAFIRA OKTAVIANI (190406084)
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
BAB 2
Material Atap ............................................................................................... 4
BAB 3
Material Dinding .........................................................................................12
BAB 4
Material Lantai ...........................................................................................16
PENDAHULUAN
Perubahan iklim saat ini mempunyai dampak yang cukup besar terhadap lingkungan sekitar, salah
satunya yaitu terjadinya global warming yang berakibat pada kondisi iklim saat ini dan meningkatnya suhu
udara. Kenyamanan termal merupakan suatu kondisi yang dirasakan manusia akibat dari kondisi di
lingkungannya. Iklim pada lingkungan akan mempengaruhi bentuk dan orientasi bangunan. Kenyamanan
termal yang dirasakan oleh tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor suhu udara, suhu radiasi, kelembaban
udara, kecepatan angin, aktivitas dan manusia. Untuk mendapatkan kenyamanan termal ruang dalam metode
yang tepat digunakan di daerah tropis yaitu menggunakan pendinginan dengan ventilasi silang dengan
peneduh vegetasi dalam memberi kesejukan. Terjadinya penurunan suhu pada ruang dalam dipengaruhi oleh
faktor konduksi, konveksi, dan radiasi. Terjadinya perpindahan panas melalui dinding tergantung dari
konduktivitas bahan pada bangunan tersebut. Kapasitas penyimpanan panas pada bata (0,26Wh/kg K), kayu
lunak (0,14Wh/kg K). Menurut (SNI 2001) suhu nyaman yaitu 20,5oC dengan kelembaban 40%-60% dan
menurut (MENKES 2002) suhu nyaman untuk bangunan kantor yaitu 18 oC-28oC dengan kelembaban
40%-60%. Material kulit bangunan berperan penting dalam mendapatkan kenyamanan termal ruang dalam.
Penggunaan material bambu dan bata merah merupakan material yang mampu menyerap radiasi dan dapat
menurunkan suhu udara. Dinding bambu plester anyaman dapat menurunkan suhu 2,6oC dan perbedaan
penurunan suhu pada material dinding bata merah dan batako yaitu mempunyai selesih 1,8oC. Penggunaan
dinding bambu ada antara lain dinding bilah bambu tidak kedap terhadap air, dinding anyaman memberi
celah udara yang masuk lebih banyak. Dinding bata merah mempunyai ukuran panjang 17- 23 cm, lebar 7-
11 cm, dan tebal 3-5 cm, namun penggunaan bata merah mempunyai kekurangan terhadap curah hujan yang
tinggi dan dapat mengalami keretakan jika terkena percikan air secara terus menerus (Lippsmeier 2007).
Atap miring dan atap datar yang sama-sama menyerap dan menghantarkan panas akan
mempengaruhi beban panas yang masuk pada ruangan di dalamnya. Oleh sebab itu, tingkat kenyamanan
pada ruangan-ruangan di dalamnya menjadi berbeda-beda. Suhu dalam ruang yang mendapatkan pengaruh
dari radiasi panas matahari yang berasal dari penutup atap sebelumnya akan disaring di rongga atap, ini
menyebabkan keadaan termal dalam ruang akan berbeda-beda karena rongga atap yang ada memiliki
dimensi yang berbeda tergantung jenis atapnya. Jika suhu panas yang masuk ke dalam ruang tetap tinggi
setelah disaring oleh rongga atap maka hal ini akan direspon oleh pengguna ruang dengan memakai
peralatan pembantu untuk mendinginkan suhu udara yang menggunakan energi listrik. Beban total
konsumsi energi listrik dalam rumah tinggal pada daerah tropis untuk mendinginkan ruangan dari akumulasi
suhu panas dalam ruang mencapai 40% (Prianto, 2007).
BAB 1
MATERIAL ATAP
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada
di bawahnya terhadap pengaruh dari panas, debu, hujan, angin dan sebagainnya,atau juga untuk keperluan
perlindungan, dan juga sebagai memperindah bangunan, supaya terlihat menarik dan sempurna
pembuatannya.
Komponen atap yaitu :
1. Kontruksi (kuda-kuda) di bawah penutup atap yang memikul beban penutup dan pengaruh cuaca.
2. Kontruksi penutup/pelapis atap berfungsi sebagai kulit pelindung kuda-kuda dan elemen bangunan di
bawahnya.
Material atap terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Karakteristik
Genteng kategori ini terbuat dari tanah liat yang ditekan / di-press, kemudian dipanaskan menggunakan bara
api dengan derajat kepanasan tertentu. Daya tahan genteng jenis ini sangat kuat. Untuk pemasangan
diperlukan teknik pemasangan kunci / kaitan genteng pada rangka penopang. Selain tampilan alami
berwarna oranye kecoklatan hingga merah terakota, Anda juga bisa mewarnai genteng tanah liat. Kini, telah
tersedia berbagai macam pilihan warna-warni yamg menarik.
Kekurangan dan kelebihan
Kelebihan dari genteng tanah liat adalah :
Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah.
Mudah berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat atau glasur.
Menggunakan pola pemasangan zig zag dengan sistem sambungan inlock.
Genteng Aspal.
Karakteristik
Material genteng yang satu ini bersifat solid namun tetap ringan, terbuat dari campuran lembaran bitumen
(turunan aspal) dan bahan kimia lain.
Kelemahannya adalah :
Genteng Kaca
Karakteristik
Genteng ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung sehingga menghemat
konsumsi listrik untuk penerangan. Material genteng ini terbuat dari kaca. Genteng ini mempunyai bentuk yg
terbatas sehingga kompatibel / sesuai dengan beberapa jenis genteng tertentu saja.
Kekurangan dan kelebihan
Keunggulannya adalah :
Kekurangannya adalah :
Genteng Keramik
Karakteristik
Genteng ini memiliki warna yang cukup banyak karena pada saat proses finishingnya dilapisi pewarna pada
bagian atasnya (glazur). Bahan utama genteng ini adalah keramik.
Kelemahannya adalah :
Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah.
Selain itu diperlukan kemiringan atap minimum 30° agar air hujan dapat mengalir sempurna dan
genting tidak dapat terlepas ketika diterpa angin (jika dipasang pada sudut kemiringan 45 – 60 °.
Perlu bantuan baut ketika memasangnya agar genting tidak terlepas dan lebih kuat.
Genteng Beton
KarakteristikGenteng jenis ini terbuat dari beton, yaitu campuran pasir, semen, kerikil, dan bahan aditif.
Bentuknya ada yang bergelombang dan ada juga yang datar. Bentuk datar muncul seiring dengan gaya
arsitektur rumah yang modern dan minimalis sehingga perlu adanya penyesuaian bentuk atap yang lebih
sederhana.
Kuat dan tahan lama dan daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah goyah oleh
angin.
Kekurangannya adalah :
Memiliki tekstur yang kasar dan mudah timbul lumut pada permukaannya.
Genteng Policarbonat
Karakteristik
Polycarbonate berbentuk lembaran datar dengan pilihan warna bervariatif dan dijual per roll. Polycarbonate
ada dua jenis yaitu :
Polycarbonate biasanya digunakan di garasi, kanopi atau untuk atap tambahan. Harga Polycarbonate
tergantung merk dan jenis. Pemasangan polycarbonat untuk rangka kayu menggunakan paku,sedangkan untuk
rangka baja menggunakan mur baut.
Tips sederhana memilih kualitas polikarbonat (polycarbonate) adalah dengan menekan kuat dengan jari
penampang berongga pada lembaran polikarbonat, jika berkualitas jelek maka konstruksi berongga
polikarbonat yang ditekan tadi tidak akan kuat menahan tekanan jari ('penyok'), anda bisa lakukan test ini
pada beberapa merk polikarbonat yang berbeda lebih disarankan lagi anda lakukan test ini pada polikarbonat
dengan harga yang termahal dan pada harga yang termurah untuk lebih jelas melihat perbedaannya.
Kekurangan dan kelebihan
Harganya mahal.
polycarbonate berongga rentan terhadap jamur dan sulit dibersihkan.
Genteng Sirap
Karakteristik
Genteng sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi atau kayu bulian. Kayu
ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu,
kelembaban, dan pengaruh air laut, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti
konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, dan perkapalan.
Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin.
Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58
x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (masing-masing dalam satuan cm). Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan.
Saat ini Pemerintah memperketat perdagangan dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga peredaran atap
sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif, bahkan terkadang sulit menemukan atap sirap di pasaran. Oleh karena
itu kini mulai diproduksi atap sirap dari bahan kayu merbau sebagai alternatif pengganti atap sirap dari kayu
ulin. Merbau merupakan salah satu jenis kayu keras dan biasanya dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan,
jembatan, parket (flooring), pintu dan jendela, dan lain-lain. Berbeda dengan atap sirap ulin, atap sirap merbau
ini berwarna coklat kekuningan.
Kelebihan dan kekurangan
Pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah
Bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut dan berubah bentuk menjadi
cekung.
Karakteristik
Asbestos / asbes, merupakan gabungan enam mineral silikat alam. Penutup atap dari bahan asbes sangat akrab
dengan masyarakat, selain harganya murah dan pemasangannya mudah, karena atap asbes memiliki bobot
yang ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus.
Penggunaan asbes sebagai atap rumah menurut para ahli kesehatan sebetulnya kurang baik karena
dapat menyebabkan penyakit.Hal ini terjadi karena serat asbes dalam bentuk partikel mudah lepas dan
beterbangan, sehingga bila terhirup penghuninya akan dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru.
Karakteristik
Genteng jenis ini umumnya hanya digunakan pada atap sebuah balkon, atau cocok juga diterapkan untuk atap
sebuah jendela. Terbuat dari bahan kain terpal serta plastik padat yang elastis. Jenis ini bertumpu pada
kerangka besi yang sudah dibentuk sesuai dengan keinginan. Dikuatkan atau ditempel dengan menggunakan
baut dan sekrup supaya dapat menempel kuat pada dinding. Jenis ini keunggulan lainnya adalah sistemnya
uang mudah untuk dibongkar pasang.
GRAFIK
BAB 2
MATERIAL DINDING
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan dan membentuk
ruangan.Teknologi menghadirkan fungsi baru dari dinding dan menyajikan berbagai macam jenis finishing-
nya. Fungsi lain dari dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam suara, melindungi bagian dalam
bangunan dari paparan sinar matahari,hujan,maupun binatang dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya,
dinding terbagi menjadi beberapa bagian yaitu dinding partisi, dinding pembatas , dinding penahan dan
masih banyak lagi.
Dinding memiliki beberapa fungsi yaitu:
Bata merah
* Bata merah terbuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu tinggi. Dinding bata merah dapat ditutup
dengan plester untuk pengerjaan pengecatan ataupun dapat dibiarkan terbuka untuk mengekspos warna dan
tekstur bata tersebut. Dinding bata merah relatif anti bocor dan rembes. Dinding bata merah ini juga kuat
dan tahan lama namun pengerjaan dinding bata merah ini memakan waktu yang cukup lama sehingga
biayanya pun jadi relatif mahal.
Pada gambar 1 menunjukkan bahwa bangunan berdinding bata merah, kondisi temperatur puncak dalam pada siang hari
dibawah temperatur puncak luar. Besar temperatur luar tersebut adalah: 33.17oC, yang terjadi pada jam 12.00, sedangkan
temperatur dalam adalah 31.03 oC, terjadi pada jam 13.00. Pengukuran dilakukan pada bulan Mei.
Pada malam hari kondisi temperatur berbalik, temperatur dalam lebih tinggi dari temperatur luar. Sebagai contoh kasus
adalah ruang tidur, pada jam 21.00, dimana pada saat itu ruang dipergunakan untuk istirahat, temperatur ruang dalam
adalah: 30.71oC, sedangkan temperatur luar adalah 27.52 oC. Tinggi temperatur dalam tersebut berada diatas temperatur
nyaman, sehingga penghuninya merasa tidak nyaman berada dalam ruang. Kondisi tidak nyaman seperti itu berlangsung
sampai jam 09.00 pagi, pada jam tersebut temperatur dalam mulai meningkat, sedangkan temperatur luar menunjukan
peningkatan sejak jam 05.00 pagi.
Secara umum selama 24 jam ruang tidak pernah mengalami kenyamanan, karena temperatur dalam tidak pernah
menyentuh temperatur nyaman atas.
Kondisi temperatur ruang berdinding bata merah
34
33
Gambar 1. Kurva temperatur ruang berdinding
bata merah, bulan Mei di Surabaya, Hasil
32
31
29
28
27
26
25
24
Ja m
Temperatur Luar 0C Te mperatur dalam 0C comfrt atas comfrt bawah
Batako
Batako berasal dari kata bata kosong karena kebanyakan batako memiliki rongga ditengahnya yang
timbul karena proses pengepresan bisa juga untuk menghemat bahan. Batako memiliki dua jenis, yakni
batako putih yang terbuat dari kapur dan air lalu dibakar dan batako press, campuran semen PC, pasir dan
abu batu lalu di press. Material ini relatif berpotensi terjadi rembesan dan retak karena terdapat rongga di
dalamnya.
Pengamatan dilakukan pada bangunan berdinding batako, pada bukan Mei, lihat gamb 2. Kondisi temperatur
ruang dalam pada saat itu tidak pernah mencapai temperatur nyaman, dibandingkan dengan bangunan berdinding bata
merah, temperatur dalam ruang pada malam hari relative lebih tinggi.
Yang berbeda dengan dinding bata merah selain tinggi temperatur dalam, adalah; jam temperatur puncak
ruang dalam, yakni pada jam 17.00 petang, kondisi ini tidak nyaman karena temperatur luar relatif rendah, tetapi
temperatur dalam sangat panas. Fenomena temperatur diatas menunjukan bahwa pada kondisi ruang pada bulan
pengamatan tersebut di Surabaya, tidak pernah mengalami kenyamanan, meskipun pada malam hari, dimana pada jam-
jam tersebut ruang dipergunakan untuk beristirahat. Material bata merah dan batako menyimpan panas pada siang hari
dan melepaskan panas tersebut pada malam hari.Gambar 2. Kurva temperatur ruang berdinding batako bulan Mei di
Surabaya. Hasil pengukuran dengan data logger Hobo
temperatur 0 C
34
33
32
31
30
29
28
Temperatur luar Temperatur dalam
27
26
Bata ringan
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu:
- Bahan material batu bata
cenderung memberikan
temperature udara yang tinggi
bagi ruang dalam rumah di
permukiman padat penduduk.
- Dari ketiga ruangan yang
dijadikan sampel yaitu pada
lantai satu mencakup ruang
keluarga dan ruang dapur dan
pada lantai dua mencakup kamar
tidur dari hasil pengukuran dari
lantai satu maupun lantai dua,
bahan material hebel cenderung
memberikan temperature yang
lebih rendah dibandingkan
dengan bahan material batu bata.
- Berdasarkan hasil pengukuran
langsung dilapangan dinding
bata ringan (hebel) lebih
berpengaruh terhadap rendahnya
temperature udara pada ruang
dalam di permukiman padat
penduduk dibandingkan rumah
dengan material batu bata merah.
BAB 3
MATERIAL LANTAI
Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-dinding sebagai
tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung bertingkat, lantai
memisahkan ruangan-ruangan secara vertikal.
Keramik
A. Memiliki daya serap air yang sangat kecil yaitu di bawah 0,5%. Dengan daya serap air
yang kecil tersebut membuat noda tidak mudah menempel pada ubin homogen sehingga
memudahkan proses perawatannya.
B. Proses pembakaran hingga suhu 1230o c. Tak mengherankan jika ht merupakan ubin
yang lebih keras dan tahan akan goresan.
C. Saat pemasangan ubin homogenous tile, tukang tidak perlu merendamnya ke dalam air
terlebih dahulu layaknya pada keramik biasa. Sejatinya perendaman dilakukan untuk
menghindari keramik terlepas atau popping (terangkatnya keramik). Cara ini tidaklah
berlaku jika tukang memasang ht dikarenakan homogenous tile memiliki pori-pori yang
sangat kecil sehingga risiko pop-up sangat kecil.
D. Lebih kuat. Bahan penyusunnya yang lebih banyak menggunakan hard material, seperti
silica dan feldspar, membuat ubin homogen lebih kuat dibandingkan keramik.
Homogenous tile memiliki kuat tekan di atas 450 kg/cm2 , sementara kuat tekan dari
ubin keramik hanya 300 kg/cm2.
E. Ubin homogen yang dipoles (polished) membuat permukaannya bersifat reflektif atau
bersinar seperti cermin. Sementara itu tahapan finishing keramik hanya diglasir untuk
membuatnya mengkilap yang bersifat tidak lebih tidak tahan lama dibandingkan dengan
permukaan yang dipoles
F. Untuk lantai proyek bangunan komersial sangat disarankan untuk menggunakan
homogeneous. Hal ini dikarenakan ubin keramik tidak akan mampu menahan jenis
beban yang dihasilkan oleh lalu lintas manusia yang tinggi.
Vinyl
Karena sifat lantai vinyl yang relatif lembut, lantai ini tidak membahayakan barang-barang
elektronik mungil anda jika terjatuh.
Sayangnya, lantai ini justru berada dalam bahaya jika terkena benda tajam. Memindahkan
furnitur berat pun berisiko merusak. Padahal, lantai ini relatif sulit diperbaiki
Semen
Batu alam
Karakteristik dari batuan granit adalah memiliki butiran kasar dan berwarna cerah. Warna
batuan granit meliputi warna merah, abu- abu, putih dan merah muda, dengan butiran warna
gelap seperti hijau tua, coklat tua dan hitam. Warna tersebut diperoleh dari komposisi mineral
yang terkandung dalam batuan granit.
Karakteristik lain dari batuan granit yaitu bersifat asam, serta ukuran butiran kristalnya relatif
sama dan besar. Tekstur butiran batuan granit disebut tekstur phaneritic yang tidak memiliki
retakan dan lubang- lubang bekas pelepasan gas (vasculer). Batuan ini sangat masif (padat)
dengan kepadatan rata- rata 2,75 gram per centimeter kubik dan kekuatan tekanan lebih dari
200 mpa. Kepadatan tersebut memungkinkan batuan granit untuk tahan terhadap erosi dan
abrasi, mampu menahan beban yang berat serta tahan terhadap pelapukan batuan
Bahan parket bisa berupa kayu solid, yaitu terdiri dari 100% kayu original seperti kayu jati.
A. Lantai kayu ini memiliki kekuatan yang bagus karena terbuat dari kayu asli tanpa
campuran bahan lain
B. Memiliki keawetan yang tahan lama bahkan bisa bertahan hingga bertahun – tahun
C. Dapat meningkatkan harga jual rumah / bangunan sehingga bagus untuk barang
investasi
D. Rentan akan goresan oleh karena itu harus berhati – hati pada saat memindahkan
barang dan juga potong kuku hewan peliharaan anda
Kayu laminated
Parket olahan, atau yang sering disebut dengan engineered wood atau laminate
A. Memiliki kekuatan yang cukup tangguh dan juga tahan air
B. Mudah cara perawatannya
C. Harga jual yang cukup terjangakau
D. Memiliki kekuatan dan juga keawetan yang kurang bagus terlebih lagi apabila
sering terkena sinar matahari
E. Memiliki sifat anti gores dan anti air
F. Cenderung tidak terlalu kuat untuk menahan beban berat
G. Kerap menimbulkan suara ketika diinjak
H. Memberikan suhu ruangan yang hangat