Bangunan Pelengkap
Bangunan Pelengkap
ujung awal saluran, pada jarak 150-200 ft dari manhole. Jarak antar cleanout berkisar
o Ukuran pipa terminal cleanout sama dengan diameter pipa air buangan
2. Bangunan Penggelontor
karena pipa saluran hanya mengalirkan effluent cair dari air buangan tidak berikut
padatannya.
3. Manhole
saluran dari kotoran yang mengendap dan benda-benda yang tersangkut selama
pengaliran, serta untuk mempertemukan beberapa cabang saluran, baik dengan
lebih besar dari dua kali diameter digunakan jenis drop manhole.
4. Stasiun pompa
Stasiun pompa terdiri sumuran pengumpul (wet well / sump well) yang
volume air buangan yang masuk dan volume air buangan yang dapat
fluktuasi pompa. Jumlah dan lokasi stasiun pompa biasanya ditentukan dari
konstruksi dan perawatan saluran berdiameter besar dan dangkal. Jenis pompa
1) Pompa sentrifugal
2) Pneumatic ejector
3) Screw pump
5. 2.10.9 Ventilasi
berfungsi:
menyambungkan satu atau lebih saluran pada satu titik temu dengan
7. Siphon
miring. Misalnya, bila saluran harus melintasi sungai, jalan kereta api, jalan raya
rendah, saluran irigasi, lembah, dan sebagainya, dimana elevasi dasarnya lebih
8. Drop Manhole
Drop Manhole adalah bangunan yang dipasang jika elevasi permukaan air
pada riol penerima lebih rendah dan mempunyai perbedaan ketinggian lebih besar
dari 0.6 meter (2 ft) terhadap dasar riol pemasukkannya dalam satu manhole
dibelokkan terlebih dahulu miring atau vertikal ke bawah di luar manhole dengan
sambungan Y atau T.
Drop Manhole berfungsi untuk menghindari terjadinya spalshing air buangan
yang dapat merusak dasar manhole serta mengganggu operator. Selain itu drop
manhole pun berfungsi untuk mengurangi pelepasan H2S yang terbentuk dalam
saluran.
tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage,
3) Secondary treatment
dalam air limbah. Selain itu, aktivitas aerobik ini dilakukan dengan
CO2, uap air, dan excess sludge. Secara anaerobik, penguraian bahan
4) Tertiary treatment
merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan
nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan posfat, serta penambahan klor
dapat dilakukan secara alami atau secara buatan, perlu dilakukan berbagai
cair, teknologi peroses produksi, daur ulang, resure, recovery dan juga
penghematan bahan baku dan energi . Agar dapat memenuhi baku mutu,
bahan pecencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu
Pengolahan ini terutama ditujukan untuk air limbah yang tidak larut (bersifat
tersuspensi), atau dengan kata lain buangan cair yang mengandung padatan,
seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.Flotasi juga dapat
mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosisnya, akan dilaksanakan untuk
menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak
proses osmosa.
Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa
aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika
(reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit- unit pengolahan kecil, terutama
jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi
bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam air limbah. Proses
ini menggunakan reaksi kimia untuk mengubah air limbah yang berbahaya
menjadi kurang berbahaya. Proses yang termasuk dalam pengolahan secara kimia
memperoleh efisiensi yang tinggi akan tetapi biaya menjadi mahal karena
larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-
logam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih
stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5.
Semua polutan air yang biodegradable dapat diolah secara biologis, sebagai
sederhana.
trickling filter, cakram biologi, filter terendam dan reaktor fludisasi. Seluruh
modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80% – 90%.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 4000 mg/l, proses aerob masih dapat
menangani air untuk keperluan industri dan rumah tangga, cara ini juga dapat
diterapkan untuk pengolahan air limbah yaitu dengan memakai berbagai jenis
media filter seperti pasir dan antrasit. Pada penggunaan sistem saringan
anaerobik, media filter ditempatkan dalam suatu bak atau tangki dan air limbah
berukuran lebih besar daripada alga) adalah sejenis kolam pematangan yang
besar (Pescod, 1992; Körner et al., 2003). Selain itu, sistem ini juga mampu
untuk mengurangi kandungan logam berat yang terdapat pada air limbah
tumbuhan air dan bakteri pengurai bahan pencemar yang terdapat di dalam
air. Bakteri aerobik dan fakultatif yang akan menguraikan kandungan bahan
Daftar Pustaka
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/a4f34a3e17030f8b475d0d98f3c35bff.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5099c1d958ba3deb6270dea7d2bc8bf6.pdf
http://eprints.uny.ac.id/1160/1/Alternatif_pengolahan_limbah.pdf
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/677/5/098110060_file5.pdf
http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/3795