Anda di halaman 1dari 5

OXIDATION DITCH

PENGERTIAN Oxidation ditch merupakan Sistem oksidasi parit terdiri dari bak aerasi berupa parit atau saluran yang berbentuk oval yang dilengkapi satu atau lebih rotor rotasi untuk aerasi limbah. Saluran atau parit tersebut menerima limbah yang telah disaring dan mempunyai waktu tinggal hidraulik mendekati 24 jam. Parit Oksidasi (OD) adalah semacam peralatan yang digunakan untuk aerasi jangka panjang. Ini terdiri dari saluran panjang bentuk elips atau lingkaran dilengkapi dengan peralatan aerasi disebut rotor untuk menghasilkan aliran air dan mengaduk air dalam saluran untuk memasok oksigen. Peralatan itu membutuhkan area yang relatif besar, memiliki struktur yang sederhana dan dapat dengan mudah dioperasikan serta mampu menghilangkan nitrogen dengan mudah. Dengan demikian, baru-baru ini telah banyak digunakan dalam pengolahan limbah cair di pabrik. Proses ini umumnya digunakan untuk pengolahan air limbah domestik untuk komunitas yang relatif kecil dan memerlukan luas lahan yang cukup besar. Sistem oksidasi parit terdiri dari bak aerasi berupa parit atau saluran yang berbentuk oval yang dilengkapi satu atau lebih rotor rotasi untuk aerasi limbah. Saluran atau parit tersebut menerima limbah yang telah disaring dan mempunyai waktu tinggal hidraulik mendekati 24 jam.

PROSES Oxidation ditch adalah salah satu proses lumpur aktif, akan tetapi bentuk tangki aerasinya oval seperti gambar dan limbah cair dan lumpur aktif memutar dalam tangki tersebut dengan surface aerator atau mixer/aerator yang lain. Dalamnya oxidation ditch 1 3 m dan lebar (satu jalur) nya 2 6 m. Seperti extended aeration proses, oxidation ditch juga dioperasikan dengan BOD loading yang rendah, maka menghasilkan excess sludge lebih sedikit dari proses lumpur aktif. Proses ini bisa dioperasikan dalam kondisi stabil dan bertahan fluktuasi loading dan juga fluktuasi temperatur.

Karena tergantung pada posisi dalam ditch konsentrasi DO (Dissolved Oxygen, Oksigen terlarut) berbeda, sehingga bisa mengadakan tidak hanya reaksi aerobik, akan tetapi reaksi anaerobik,maka bisa menghilangkan nitrogen sampai derajat tertentu. Parit oksidasi dikembangkan oleh Institute of Public Health Engineering di negeri Belanda. Proses dasarnya dikenal dengan berbagai macam nama seperti parit oksidasi atau parit Pasveer mengikuti nama yang mula-mula menganjurkan penggunaan proses ini. Sistemnya merupakan system penangan limbah biologic aerobic dengan waktu detensi yang lama dan pengadukan yang cukup. System dasar cukup ekonomis untuk lingkungan atau industry kecil dan supervise yang dibutuhkan minimum. Parit oksidasi serupa dengan laguna aerasi dalam hal aerator permukaan yang digunakan untuk mensuplai oksigen yang diperlukan. Parit oksidasu mempunyai bentuk yang panjang dan dalam dengan pemisah bagian tengah dan dapat dimodifikasi sehingga sesuai dengan ruang yang tersedia. Komponen-komponen lain dapat ditambahkan dan terdapat beberapa alternative untuk penangan lebih lanjut atau pembuangan seluruhnya. Komponen-komponen ini beragam tergantung tujuan dari system. Untuk menekan biaya konstruksi serendah mungkin, maka parit oksidasi dirancang sebagai unit aerasi dan juga sebagai unit pemisahan lumpur. Hal ini dapat dilakukan dengan cara daur operasi rotor. Bila rotor dimatikan, mpuran padatan cairan akan mengendap, dan bagian cairan yang jernih dikeluarkan. Pprosedur ini juga efektif pada limbah hewan kecuali bila cairan campuran dalam parit ini mencapai tingkat padatan total yang tinggi, dari 1 -5% lebih, dan pemisahan padatan dengan sedimentasi tidak terjadi. Konstruksi parit dapat bervariasi dari dinding tanah atau beton tergantung kondisi tanah local dan apakah parit tipe eksternal atau di dalam bangunan. Limbah segar dapat langsung ditambahkan ke dalam parit. Penanganan sebelumnya seperti pemisahan padatan tidak dibutuhkan. Tergantung pada mutu limbah segar, efluen dapat mempunyai mutu yang cocok untuk pengeluaran ke dalam air permukaan. Operasi: 1) Penghapusan BOD saja Ketika hanya penghapusan BOD dilakukan, rotasi dari inverter dan motor VS dan transmisi mekanik pada rotor dan pencelupan rotor yang dalam dilakukan untuk mencukupi kebutuhan oksigen. Bila suplai oksigen yang berlebihan karena terus

beroperasi, pasokan oksigen disesuaikan dengan membuatnya disediakan sebentarsebentar. 2) Dalam kasus denitrifikasi juga dilakukan: a) Metode Kontinyu Hilir bagian dari saluran panjang digunakan sebagai zona aerobik, sementara bagian hulu adalah zona anaerobik. Air baku dialirkan ke zona anaerob untuk denitrified sana dan kemudian nitrified di zona aerobik. Namun, sulit untuk selalu menjaga zona anaerobik dan zona aerobik dalam kondisi yang sama jika berfluktuasi konsentrasi air baku. b) Metode Intermittent Periode operasi rotor dibuat untuk periode aerasi, sedangkan periode penghentian rotor menjadi periode anaerobik. Dengan demikian, nitrifikasi dan denitrifikasi yang berulang. Kecuali fluktuasi kualitas air yang ekstrim yang hadir, dapat memberikan operasi yang stabil

PENGGUNAAN SECARA LUAS Parit oksidasi merupakan system penanganan biologic aerobic yang layak untuk limbah pertanian, apakah berbentuk cairan seperti limbah pengolahan pangan atau bubur seperti pada limbah peternakan. Sebagian besar parit-parit oksidasi digunakan untuk limbah peternakan babi walaupun juga telah diterapkan dalam industry susu dan daging sapi, serta peternakan unggas. Pertimbangan untuk menggunakan parit oksidasi dalam operasi peternakan termasuk: a. pencegahan dan pengendalian bau b. penghematan pekerja c. penanganan limbah d. mudah menggabungkan dalam bangunan terkurung Parit oksidasi dapat berada di dalam atau di bagian luar bangunan. Parit oksidasi dangkal dan dapat digabungkan dengan fasilitas-fasilitas peternakan. Parit oksidasi eksternal serupa dengan lagun aerasi. Pemilihan antara lagun aerasi dan parit oksidasi eksternal dihubungkan dengan bentuk dan jumlah lahan yang tersedia serta kebutuhan oksigenasi dan tenaga aerator permukaan. Dengan parit oksidasi di dalam bangunan, pekerja dapat dihemat kerena pemindahan lembah hewan menuju system penanganan tidak diperlukan dan untuk mengankut limbah cair dari parit dapat menggunakan pompa. Oleh karena terjadi penguapan oleh rotor, maka volume limbah total akan berkurang dibandingkan bila limbah tidak diaerasi. Oleh karena parit oksidasi merupakan sistem penanganan biologic aerobic, bau yang timbul karena kondisi anaerobic tidak akan timbul. System ini tidak bebas bau tetapi bau yang

timbul jarang ditolak. Pelepasan ammonia akan terjadi bila suplai oksigen tidak cukup atau bila nitrifikasi tidak berlangsung. Bau tanah umum timbul dalam system biologic aerobic bila kapasitas aerasi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk memecah nitrogen dan karbon. Kedua jenis bau ini sudah tidak terdeteksi lagi setelah dikeluarkan dari bangunan yang terkurung atau bila digunakan parit oksidasi. Pengolahan limbah yang dilakukan menghasilkan sedikit bau, pekerja manual lebih sedikit, dan memudahkan kerja operator. Efluen dari parit oksidasi yang alirannya berlebihan (overflow) secara kontinyu harus disimpan dalam unit penyimpan yang diaerasi atau segera dibuang secepatnya. Residu kadar organic dan aktivitas mikroba dalam efluen dapat menyebabkan kondisi anaerobic dan timbul bau bila efluen tidak diaerasi ketika sedang disimpan sebelum dibuang.

Reaksi Oksidasi CHONS + O2 + nutrient Bahan organik CO2 + NH3 + C5H7NO2 + hasil akhir Bakteri sel baru

Sintesis/respirasi C5H7NO2 + 5 O2 5 CO2 +2 H2O + NH3 +Energi Bahan organic dalam air buangan akan diuraikan oleh mikroorganisme menjadi karbondioksida, ammonia, pembentukan sel baru, serta hasil yang berupa lumpur (sludge). Bakteri juga perlu respirasi dan melakukan sintesis untuk melangsungkan hidupnya. Modifikasi proses system lumpur aktif dapat dilakukan dengan mengubah: 1. Konfigurasi system inlet 2. Konfigurasi system aerator 3. Angka-angka parameter utama seperti F/M ratio, rasio resikulasi, umur lumpur dll 4. Teknik pemberian oksigen menggunakan oksigen murni

KEUNTUNGAN dan KERUGIAN Keuntungan dari parit oksidasi adalah sebagai berikut: 1) Hal ini dapat dipelihara dengan mudah. 2) Sulit untuk dilakukan oleh fluktuasi beban dan membentuk hanya sedikit lumpur. 3) OD dapat dengan mudah dikontrol dengan mengubah rotasi dari rotor dan kedalaman mencelupkan. 4) Hal ini membutuhkan energi yang relatif sedikit sebagai rotor efisiensi dioperasikan. 5) Hal ini dapat melakukan nitrifikasi dan denitrifikasi mudah.

Kekurangan parit oksidasi adalah sebagai berikut: 1) Seperti tangki besar dan kedalaman kecil, memerlukan area yang luas. Dapat dikatakan metode OD sangat cocok untuk peralatan skala kecil.

REFERENSI
http://andalanwater.indonetwork.co.id/3891433 http://www.gec.jp/jsim_data/water/water_2/html/doc_231.html http://wendaajengfebreani.blogspot.com/2011_06_01_archive.html

Laksmi Jenie, Betty Sri. Rahayu, Winiati Pudji. 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Anda mungkin juga menyukai