Anda di halaman 1dari 10

SNI 07-6701-2002

5
Standar Nasibnal indonesia

Billet baja tuang kontinYu


untuk baja tulangan beton dan baja Profil nngan

, tcs
Badan Standardisasi N asional
Daftar isi

Daftar isi ... i

Prakata .. . ... ii

I Ruang lingkup 1

2 Acuan .. .. .. .1

.,
lstilah dan definisi .. i
4 Klasifikasi ...:........ ............. 2
q
Syarat mutu ........... 3
{' o Cara pengambilan contoh ................. 6
7 Carauji ................ 6
............
Syarat lulus uji .... ... 6
o Syarat penandaan ...... ..........,....... 7

.4,
ri
i
I

Prakata

Standar Nasional lndonesia (S N l) Billet baja iuang kontrnyu untuk baja


tulangan beton dan baja profil ringan dilaksanakan karena dalam rangka
memberikan peluang adanya pembuatan produk baja tulangan beton.

Penyusunan standar ini berntaksud untuk mendorong berkembangnya


Standar Nasional lndonesia dengan cara meningkatkan efisiensi produksi dan
melancarkan pelaksanaan perdagangan nasional ataupun internasional serta
untuk mengantisipasi menghadapi era globalisasi pasar bebas regional Asia
Tenggara (AFTA), Asia Pasifik (APEC), maka sesuai kesepakatan negara
anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menghapus Hambalan
Teknis Perdagangan (TBT), di bidang standardisasi melalui harmonisasi standar.

Standar ini dirumuskan o:eh Panitia Teknik lndustri Besi Baja dar: Produk
Baja (5S) melalui rapat teknis, rapat pra konsensus dan terakhir rapat
konsensus pada tanggal 12 Nopember 2OO1 di
Pusat Standardisasi dair
Akreditasi Deparatemen Perindustrian dan Perdagangan yang dihadiri wakil-
wakil dari produsen, konsumen, lembaga peneliti dan instansi terkait lainnya, dan
ditulis sesuai pedoman BSN No. 8-2000 Penulisan SNl.

;
Billet baja tuang kontinyu
untuk baja tulangan beton dan baja profil ringan

Ruang lingkup

Standar ini meliputi acuan, definisi, istilah, klasiflkasi, syarat mutu, cara pengambilan
contoh, cara uji, syarat lulus uji darr syarat penandaan billet baja karbon tuang kontinyu.

z Acuan normatif

SNI 07-0308- 1 989, Cara uji komposisi kinia baja karbanat


JIS G 0307, Sfee/ casl/ng general technical requiremenl
JIS G 1211, Methods for determinalion of carbon in ir.n and steel
JIS G 1214, Methods for determination of phosphorus in iron and steel
JIS G 121s, Methods for determination of sulfur in iron and steel
JIS G 1253, Methods for photoelectic emissior, spectrochemical
analysis of iron and steel
Jls G 1256, Melhods for X-ray flouresence spectrometri; analysis of iron
and steel
Jls G 1257, Methods for atomic absorbs,on spectrochemical analysis of
steel .
iron and
JIS G 1258, Methods for !ndustivel couped plasma emlssion

A spectrochemical analysls oF stee/

lstilah dan aefinili

3.1

billet baja tuang kontinyu


produk setengah jadi berupa baja batangan hasil pro ses tuang kontinylr

I rl;r ri 7

I
CATATAN Billet baja luang kontinyu yang diproscs dari dapur busur listrik (eteclric arc rtrnace\
dapur open hearth (basic opetl r:F-arlrt tLrntace) dap.i. basic oxygen (oaric orvoe,i iirn)."|
berpenampang bujur sangkar dengan ukuran nlaksimum 140 mmr yang akan oiqunJran s"buo"i
bahan baku untuk produk canai panas yang rneriprrti : baja turangan bel-on 0", u"i, piorii
":^g"i."
3.2
baja tulangan beton
baja berbentuk batang berpenampang b.ndar yang digunakan untuk penulangan beton

3.3
baja profil
baja berbentuk batang berpenampang profil yang digunakan untuk konstrukst

3.4
toleransi
besarnya penyimpangan yang diizinkan dari ukuran nominal

3.5
BJTP
baja tulangan polos

3.6
BjTS
baja tulangan sirip

3.7
Bj profil
A Ba.ja profil

4 Klasifikasi

Billet baja tuang kontinyu diklasifika sikan seperti tabel 1

I(llur/
Tabal 1 Klasifikasi baja tuang kontinyu

Kelas baja Penggunaan

Bj 24 81 TP dan Bj Prof il

Bt 30 Bj TP, Bj TS dan Bj prorii


Bj 3s BJ TS

Bj 40 Bj TS ciarr Bj profil
Bj s0

5 Syarat mutu

5.1 Sifat tampak


.i;llet baja hasil tuang koniinyu harLrs bebas cacalcacat
sepedi : retak-retak, inklusi
terak, kulit ganda. lubang rcnik (btow hole: pipe hole) segregasi,
bekas ocsilasi yang
dalam, dan goresan.
Billet'tidak boleh terpuntir ujung-ujung biflet tidak berjanggut akibat pemotongan
dengan
cara panas atau relengkung dengan toleransi lengkungan maksimurm
30 mm dari 1000
mm pada kedua ujung billet, sehingga tidak menyulitk;rn pada proses
selan.iutnya.

5.2 Dimensi
5.2.1 Ukuran penamp lng

a Tabel 2 [Jkuran penarrrpilng billet tuang kontinyu

Ukuran sis i Radius sudut maks. ( r )


'(mm) (mm)

100 s/d 140

.l rlrrri 7
5.2.2 Ukuran Panjang
Ukuran panjang billet jika tidak ada perr-r'lir'l t3a n khLlsus adalah 6 nr, B nr,9 m, 10 n] dar')
12 m dengan toleransi Panjang t 1 %.

5.2.3 Ketegakluru san penantpang billet

{-2

Gambar 1 Penampa ng billet Gambar 2 :--.rdius billet ( r)


gambar
d adalah diagonal
c adalah jarak maksimum kelengkungan
r adalah radius sudut

d maxs - d min
.- Rhomboid ( R) = x100%
d min

1' Kelengkungan(K)=
panJang billet
x100%

Keterar'lgan
R maks adalah 6 %
K maks adalah 0,5 o/o
Panjang billet

{ tl:rri 7
5.3 Komposisi kimia
5.3.1 Analisa kimia tundish dari billet baja ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 3 Komposisi kimia tundish billet baja

Korlpos isi kimia %

Mn
Si maks Mn maks S maks CE=C+-
6

0,55 maks

CATATAN CE = carbon equivetent, maks = !1:aksimurn

5.3.2 Analisa komposisi kimia produk billet baja


Apabila analisa kimia dari suatu contoh uji tidak diambir dari analisa
kimia tundish, maka
dapat diambir dari produk bilet dengan rlibandingkan terhadap
standar anarisa kimia
tundish. Pengambilan contoh bilet haftrs memenuhi sya.at toreransi
anarisa produk
seperti pada tabel 4.

Tabel 4 Toleransi komposisi kimia produk

Umur Kadar kandunga n, 9/, Toleransi ka ndungan, %

A ._-S-af pei!_engen 0,2s . _ _ _+ 9,02


0,26 s/d 0,55 10,03
Mn _S.e$pai dengan 0,90
0,91 s/d. 1 ,80
P Sampaitenoan 0,050 r 0,00e
Qi
Sampai denqan 0,050 r 0,008
Sampai dengan 0,55 +Oi)

: (l:lr'r /
Cara pengambilan contoll

6.1 Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas yang berwenang..

6.2 Jumlah contoh billet baja yang diambil adalah sebagai berikut:
6.2.'l setiap kelompok terdiri dari 1 (saiu) nomor leburan diambil nrinimal .l (satu)
contoh uji.

6.2.2 Setiap kelompok yang terdiri lebih dari 1 (satu) nomor leburan setiap 25 ton
diambil 1 (satu) contoh uji sebanyak-banyaknya 3 contoh u.ji

7 Cara uji
7.1 Pengujian komposisi kimia
Pengambilan contoh untuk uji komposisi ki{rria dapat berbentlrk lo/ypop, cawan tLrang
atau potongan billet yang dilakukan pengujian komposisi kimia secara specfro malrpun
:ecara uji kimia basah sesuai sNl 07-o30g-1999 ataupun dilakukan dengan standar
yang berlaku, untuk memenuhi syarat seperti pada tabel 3.

7.2 Pengujianpenampakan
Peme, iksaan secara visual dengan mata tanpa alat bantu.

7,3 Pengujian dimensi


Pengukuran dirnensi biilet baja dengan menggunakan alat ukur yang telah disiandarkan.

I :;yarat lulus uji


8.1 Pengujian dan pemberian tanda lulus uji dilakukan oleh badan yang berwenang.

8.2 Kelompok yang terdiri dari satu nomor leburan dinyatakan lulus bila memenuhi
selun h ketentuan syarat mutu.

8.3 Apabila dua dari tiga contoh uji dari suatu kelompok dengan nomor leburan yang
berb€ da tidak memenuhi syarat salah satu syarat mutu, maka kelompok billet yang
dilakukan pengujian dinyatakan tidak lulus uji, dan dapat dilakukan uji ulang sebanyak 2
(dua) kali jumlah contoh uji yang pertama.

(r tl:rri 7
8.4 Apabila salah satu contoh yang diuji tidak memenuhi
syarat-syarat yang,
ditentukan, maka kelompok billet tersebut dinyatakan tidak
tulus uji.

I Syarat penandaan
Pada setiap batang billet baia karbon tuang kontinyu harus
diberi tanda sebagai berikui :

a) Nomor leburan
Tanda nomor leburan diberikan pada penampang salah satu ujung billet
denoan
warna yang tidak mudah hilang.

b) Kelas baja
Tanda kelas baja diberikan pada penampang sarah satu ujLrng biret dengan
wama
yang tidak mudah hilang serta sesuai dengan tabet S.
:
c) Tanda SNt
Notrror lcbrrnn
artt4ss I

ilI
\\'arur kclas ba.i;r

lF Gambar 3 Contoh penandaan pada penampang billet

Tabel 5 Warna kelas baja

Kelas baja

_Igdog
-

I tl,tt l I

Anda mungkin juga menyukai