Tutor :
Prasetyo Wibowo Yunanto
Standar Kompetensi :
MENGENAL WARNA
Mode Warna
Adobe Photoshop adalah program aplikasi image editor yang menggunakan mode
warna untuk menampilkan warna-warna penyusun suatu image.
Mode warna adalah metode yang digunakan suatu program untuk menampilkan
suatu kode warna secara numerik. Karena warna yang ada di dunia sangat
banyak, sedangkan komputer sebagai suatu alat mempunyai keterbatasan
kemampuan, maka dibuatlah standarisasi mode warna dan cara tampilannya.
Mode warna inilah yang digunakan dalam Adobe Photoshop.
Keunggulan Adobe Photoshop adalah mendukung penggunaan mode-mode warna
yang kompatibel untuk kepentingan desktop publishing (tampilan di komputer)
dan printing (percetakan).
Mode warna yang anda gunakan dalam sebuah image sangat mempengaruhi
jumlah channel yang digunakan pada image tersebut dan ukuran filenya saat
disimpan.
2. Image Vector
Image Vector disusun tidak dari pixel-pixel, namun objek garis dan kurva
dengan perhitungan matematis mengenai tata letak, urutan luas, dan
sebagainya. Oleh karena itu, image vector tidak akan pecah saat diperbesar
karena informasi penyusunnya akan senantiasa di-update menyesuaikan
dengan perbesaran yang diinginkan.
Kemampuan untuk tidak pecah ini disebut resolution independent. Oleh karena
itu, Image Vector banyak digunakan untuk membuat objek-objek yang solid
dan bisa diubah-ubah ukurannya untuk berbagai keperluan, seperti logo,
gambar kantun, dan sebagainya.
Kelemahan Image Vector adalah kurang tepat untuk menangani gambar
seperti beragam warna detail dan gradasi, seperti gambar manusia,
pemandangan dan sebagainya. Gambar di bawah menunjukkan contoh
perbesaran Image Vector tanpa menyebabkan pecahnya gambar.
Adobe Photoshop bisa menangani kedua jenis image tersebut, baik image
bitmap maupun vector. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang, kapan
kita harus menggunakan image bitmap dan kapan kita harus menggunakan
image vector.
Sesuai dengan deskripsi singkat mengenai keduanya, berikut adalah beberapa
petunjuk kapan sebaiknya menggunakan kedua jenis image ini.
Gunakan image bitmap untuk foto atau objek yang rumit yang
membutuhkan banyak warna dan perubahan antar warna yang kompleks.
Gunakan image vector untuk objek berbentuk geometris dan berwarna
solid, seperti logo.
Perhatikan resolusi image bitmap saat kita akan melakukan perbesaran.
Pastikan image tersebut memiliki resolusi yang cukup tinggi.
Perhatikan ukuran file yang dihasilkan karena semakin besar resolusi, maka
semakin besar pula ukuran file-nya saat akan disimpan. Pastikan kita
mengetahui untuk kepentingan apa image itu akan dibuat.
Seperti program aplikasi lainnya yang beroperasi pada sistem operasi Windows,
lembar kerja photoshop tidaklah tampak asing bagi para pengguna Windows.
Pada modul ini akan dibahas penggunaan aplikasi Photoshop 7.0 sebagai program
aplikasi image editing. Sebelum memulai penggunaan aplikasi Photoshop,
hendaknya terlebih dahulu kita kenal semua interface yang ada pada program
aplikasi Photoshop. Interface (tampilan antarmuka) adalah semua fitur dan
fasilitas/tool yang biasa dilihat dan digunakan pada suatu program. Secara garis
besar, tampilan antarmuka Photoshop dapat dibagi menjadi 6 (enam) bagian,
yaitu : A. Menu Bar; B. Option Bar; C. Toolbox; D. Canvas; E. Pallete Well; dan F.
Pallete.
A
B
Gambar di atas menunjukkan bahwa file yang sedang aktif adalah Gambar
Latihan-1.psd. Selain menampilkan nama file yang aktif, Title Bar juga
dilengkapi dengan Control Box yang berfungsi untuk menutup jendela
Windows, minimize, maximize, dan restore dari file pada aplikasi Photoshop
yang sedang aktif.
2. Menu Bar
Disebut juga menu Pull Down dimana tampilan menu tersebut adalah sebagai
berikut.
Cara mengaktifkan menu tersebut adalah dengan menekan tombol kiri pada
mouse (left click) atau bila menggunakan keyboard dengan cara short key
Alt+huruf yang digaris bawah.
3. Option Bar
Merupakan pilihan tombol yang ditampilkan untuk melengkapi pilihan pada
Toolbox. Tampilan Toolbar akan berubah secara dinamis seiring dengan tool
yang digunakan. Cara mengaktifkan atau menghilangkan Option Bar ini adalah
dengan click menu Windows Æ Option, maka Option Bar akan berubah-ubah
sesuai kebutuhan dari Toolbox yang digunakan. Berikut ini contoh Option Bar
untuk Clone Stamp Tool.
4. Toolbox
5. Pallete
Pallete berfungsi untuk
monitoring, mengatur, dan
memperbaiki gambar. Untuk
menampilkan Toolbox menampilkan suatu Pallete, dapat
dilakukan dengan cara click menu
menampilkan Options Bar
2. Info Pallete
Pallete ini berfungsi untuk memberikan informasi
bagian image yang ditunjuk oleh pointer tentang
persentase campuran warna, titik koordinat, dan
posisi pointer mouse dalam kanvas.
3. Color Pallete
Pallete ini berfungsi untuk mengatur presentase
campuran setiap komponen warna pada foreground
dn background, antara lain mode RGB dengan cara
menggeser slider untuk menentukan setiap bagian
dari mode pewarnaan atau dengan meng-click Set
Foreground Color. Gb.12. Color Pallete
Setelah meng-click Set foreground Color akan muncul kotak dialog sebagai
berikut.
4. Swatches Pallete
Pallete ini berfungsi untuk mengatur warna dengan
menggunakan warna yang disediakan.
5. Styles Pallete
Pallete ini berfungsi untuk membuat suatu objek
dengan sistem pewarnaan dan efek yang telah
disedikan pallete.
6. History Pallete
Pallete ini berfungsi sebagai pengingat di mana
setiap perintah yang telah dilakukan akan terekam
dan dipaparkan pada Pallete ini.
7. Actions Pallete
Pallete ini berfungsi untuk menjalankan perintah
yang akan diterapkan pada gambar yang akan
diproses lebih lanjut. Untuk melakukan action yang
telah ada, pilih nama action yang telah ada.
Selanjutnya click tombol play selection.
8. Layer Pallete
Pallete ini berguna untuk mengatur layer (lapisan
gambar) sehingga memudahkan dalam pengaturan
urutan lapisan gambar tanpa mempengaruhi bagian
lapisan lainnya. Pada Pallete ini, kita dapat
membuat, menghapus, menggandakan, dan
mengatur layer. Dalam keadaan default, layer yang
baru dibuat akan diletakkan pada bagian yang
Gb.18. Layer Pallete
paling atas.
9. Channel Pallete
Pallete ini berfungsi untuk merekam komponen
warna yang digunakan pada gambar. Bagian di
atasnya merupakan perpaduan atau model warna
dari warna-warna yang berada pada bagian
bawahnya. Untuk menampilkan atau mematikan
salah satu atau seluruh komponen gambar, gunakan
tombol Indicates Layer Visibility .
Gb.19. Channel Pallete
Proses ini akan sama dengan ketika kita menggunakan mode Save As yaitu
dengan meng-click menu file Æ Save As atau dengan menggunakan short
key Shft+Ctrl+S dalam menyimpan file.
Selanjutnya pilih directori/folder tempat file yang akan dibuka pada kotak
Look in, kemudian pilih nama file, dan akhiri dengan click Open.
1. Drawing
Pada program aplikasi berbasis bitmap, istilah drawing kurang popular
dibandingkan pada aplikasi berbasis vector. Namun pada Adobe Photoshop
telah disediakan tool-tool drawing yang memiliki kemampuan untuk
menangani masalah aplikasi vector.
Drawing merupakan proses pembuatan gambar (image) sebagai hasil
kreasi tangan dengan menggunakan tool pen dan tool shape.
2. Pembuatan Layer
Layer merupakan komponen yang sangat penting dalam pengeditan
gambar, terutama jika dalam satu kanvas terdapat banyak layer. Layer
diibaratkan sebuah plastik transparan sebagai tempat objek diletakkan
sehingga layer dapat memberikan batasan antar objek yang jelas. Layer
juga bisa saling mempengaruhi dan dapat disatukan dalam satu set layer.
Cara-cara membuat layer baru dengan menggunakan tool shape adalah
dengan meng-click Tool Shape Æ Shape Layer pada Option Bar, click
Set Shape to Create pada Option Bar untuk memilih bentuk, kemudian
Drag pada area Canvas.
B. Text Warping
Salah satu teknik untuk memperindah teks adalah dengan text warping.
Bentuk variasi-variasi teks yang telah disediakan oleh photoshop akan
memperindah dalam mendesain sebuah text, seperti dalam pembuatan
web, brosur, atau spanduk.
Warp text dapat digunakan dengan meng-click icon warp text pada
sebuah layer teks yang diinginkan, sehingga akan muncul kotak dialog
seperti di bawah ini
Warp style
Mode tulisan vertical / horizontal
C. Masked Text
Masked text merupakan tool untuk melakukan seleksi teks. Masked type
dapat diubah, digeser, diberi efek, dan proses lainnya.
D. Editing Type
Dalam melakukan proses pengeditan sebuah teks, ada beberapa proses
editing yang harus diketahui. Proses-proses editing tersebut meliputi
1. Rasterize type
Dalam keadaan point type, pemberian
efek seperti filter effect tidak dapat
dilakukan sebelum dilakukan rasterize.
Jika kita melakukan pemberian efek, akan
muncul kotak dialog yang menanyakan Gb.32. Kotak dialog
apakah pada teks akan dilakukan proses Rasterize
rasterize. Dengan melakukan rasterize,
layer type akan berubah menjadi layer biasa agar dapat dilakukan
proses editing. Perhatikan pada Pallete layers berikut ini.
Layer setelah
proses rasterize
2. Anti aliasing
Teknik pengeditan ini berfungsi untuk menghaluskan tepian teks
sehingga akan tampak seolah-olah teks menyatu dengan warna
layar (background). Dalam keadaan default, teks diterapkan pada
anti aliasing sharp. Anti Aliasing dapat dilakukan dengan
menggunakan toggle the character and paragraph pellete atau
Untuk membuat filter effect Motion Blur, pertama pilih layer yang akan
diberi effect Motion Blur, selajutnya click menu Filter Æ Blur Æ Motion
Blur, sehingga akan muncul kotak dialog sebagai berikut.
Selanjutnya atur propertis pada kotak dialog Motion Blur, kemudian click
OK. Hasil editing dengan Filter Motion Blur akan terlihat seperti gambar di
bawah ini.
Untuk membuat filter effect Lens Flare, pertama pilih layer yang akan diberi
efek Lens Flare, selajutnya click menu Filter Æ Render Æ Lens Flare,
sehingga akan muncul kotak dialog sebagai berikut.
Selanjutnya atur propertis pada kotak dialog Lens Flare, kemudian click OK.
Hasil editing dengan Filter Lens Flare akan terlihat seperti gambar di bawah
ini.
mengubah layer teks atau shape menjadi layer biasa seperti jika kita
menggunakan rasterize, yaitu jika kita menggabungkan dengan sebuah
layer biasa.
Merge Down dapat dilakukan dengan cara click menu Layer Æ Merge
Down.
Merge visible
Fasilitas Merge Visible ini menggabungkan semua
layer yang tampak (visible) di Pallete layers. Merge
visible sangat berguna jika kita ingin menggabungkan
layer yang sangat banyak dan letaknya berpencar
tanpa terlebih dahulu harus mengurutkan seperti
yang harus dilakukan pada Merge Down. Gb.42. Merge Visible
Merge Visible dapat dilakukan dengan cara click
menu Layer Æ Merge Visible.
Flatter Image
Fasilitas Merge Down hanya menggabungkan layer
dengan layer di bawahnya. Merge visible
menggabungkan leyer-layer yang tampak. Fasilitas
Flatten Image menggabungkan semua layer yang
ada. Biasanya perintah Flatten Image ini baru dipakai
apabila pekerjaan desain grafis telah selesai dan Gb.43. Flatter Image
ingin mengekspor file ke tipe file selain PSD.
Flatten Image dilakukan dengan cara click menu Layer Æ Flatten
Image.
Masking
Masking berarti melubangi objek di suatu layer dengan mask sehingga
memunculkan objek pada leyer di bawahnya. Metode masking ini banyak
digunakan untuk menciptakan kesan objek yang saling melebur (blending).
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat mengaplikasikan
masking pada suatu objek.
1. Susun objek yang akan diberi mask di atas objek yang akan ditampilkan
melalui masking tersebut.
2. Aktifkan layer yang akan diberi mask dengan meng-click icon add
Layer Mask pada bagian bawah palette layer.
3. Pilih Gradient Tool pada toolbar. Atur mode gradasi yang diinginkan
melalui Option Bar. Gunakan pilihan linear gradient. Drag di objek pada
layer aktif. Hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah.