NIM : 2171111028
Kelas : Reguler C 2017
Tugas Rutin 1
D. Tujuan Kewirausahaan
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa
tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
2. Menyenangkan orang lain
3. Membujuk pelanggan
4. Mempertahankan pelanggan
5. Membina dan menjaga hubungan
Adapun sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan
adalah sebagai berikut:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
3. Selalu murah senyum
4. Lemah lembut dan ramah-ramah
5. Sopan santun dan hormat
6. Selalu ceri dan pandai bergaul
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan
8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
9. Rasa miliki perusahaan yang tinggi
Ciri-ciri kewirausahaan yang berhasil
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keingginan
pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian dan akhiirnya banghkrut. Namun,
banyaj juga kewirausahaan yang berhasil untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak pengusaha
yang semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan atas usaha
yang dijalankan memang merupakan harapan usaha. Berikut ini beberapa ciri kewirausahaan
yang dikatakan berhasil:
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah
dan arah yang ditujuh sehingga dapat diketahuin apa yang akan dilakukan oleh pengusaha
tersebut.
2. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu yangb terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih
baik dari pada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta
kepuasaan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang
dijalankan selalu dievalusi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
4. Berani mengambil resiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapan pun dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang disitu
ia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya
untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang
tidak dapat diselesaikan.
6. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada material, tetapi
juga moral kepada berbagai pihak.
7. Komitmen kepada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk
segera ditepati dan direalisasikan.
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang
perlu dijalankan antara lain kepada pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat
luas.
Demikianlah beberapa ciri orang yang berjiwa kewirausahaan. Apabila jiwa itu dapat
diterapkan pada diri kita secara baik dan benar, suatu saat kita pasti bisa menjadi seorang
wirausaha yang sukses.
E. Kesimpulan
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa perancis
yaitu ‘entreprende’ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini
diperkenalkan pertama kali oleh Rihard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah
digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang
mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah di tingkat yang
lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi (Rambat Lupiyoadi, 2004: 1). Etika yang
diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan
etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan.