Anda di halaman 1dari 2

Harun Nasution (1985) membagi periodisasi sejarah kebudayaan Islam menjadi tiga garis besar.

Tiga
periode besar tersebut adalah:

1. Periode abad klasik (650 – 1250 M)

2. Periode abad pertengahan (1250 – 1800 M)

3. Periode abad Modern (1800 – sekarang)

Masa pembaruan islam adalah masa yang dimulai sejak tahun 1800 Masehi hingga sekarang (disebut
pula periode modern) di mana muncul gagasan progresif untuk memajukan islam setelah mengalami
penurunan pada periode pertengahan.

Masa pembaruan islam ini dikenal pula dengan istilah TAJDID dan sering diartikan sebagai upaya-upaya
para tokoh pembaharu islam dalam hal menyesuaikan paham keislaman dengan kemajuan IPTEK
sehingga bisa meraih kejayaan kembali.

Periode abad klasik menggambarkan kondisi kejayaan dunia Islam. Periode abad pertengahan
menggambarkan kondisi kemunduran dunia Islam. Periode abad modern menggambarkan kondisi
kebangkitan dunia Islam. Dunia Islam membentang dari Maroko sampai ke Indonesia dengan
mengecualikan beberapa wilayah yang penduduknya mayoritas nonmuslim. Menurut Muhaimin (2011),
Islam mencapai kemajuan di abad klasik, disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Umat Islam melaksanakan ajaran al-Qur’±n yang memerintahkan supaya manusia banyak
menggunakan akal.

2. Umat Islam melaksanakan ajaran Rasulullah saw. yang mendorong agar kaum Muslimin tidak hanya
menuntut “ilmu agama”, tetapi juga mempelajari ilmuilmu lain yang bermanfaat bagi kehidupan.

3. Umat Islam mengembangkan “ilmu agama” dengan berijtihad dan mengembangkan sains. Pada masa
ini dunia Islam bukan hanya muncul ahli ilmu hadis, fiqih, dan tafsir. Akan tetapi juga ahli kedokteran,
matematika, optika, kimia, fisika, astronomi, dan sebagainya.

4. Ulama yang berdiri sendiri. Para ulama pada periode ini menolak tawaran penguasa untuk menjadi
pegawainya.

Pada periode abad pertengahan terutama abad ke-16 sampai 18, laju keilmuan dari para ulama semakin
melemah. Ciri-ciri periode abad pertengahan ini adalah:

1. Ulama kurang berani lagi melakukan ijtihad.

2. Para ulama menganggap bahwa penggunaan akal sebagaimana diajarkan al- Qur±n sudah bukan
zamannya.

3. Ulama pada periode ini menerima saja karya-karya yang dihasilkan oleh ulama zaman abad klasik.
4. banyak ulama yang tidak lagi berdiri sendiri, tetapi bergantung kepada penguasa.

5. Para ulama pada periode ini hanya menurut/mengikuti (bertaklid) pada ulama zaman klasik.

6. Ulama hanya sibuk pada “ilmu agama” saja, sehingga “ilmu umum” tidak berkembang dan justru
cenderung lenyap.

7. Ilmu yang datang dari dunia Barat ke dunia Islam tidak dikenali lagi sebagai warisan umat Islam di
zaman sebelumnya.

Munculnya tokoh-tokoh pembaru islam ini tidak lepas dari keberhasilan bangsa Eropa mengungguli
serta menaklukkan peradaban islam. Memang saat dunia islam mengalami kemunduran, Eropa justru
sebaliknya yakni mengalami kemajuan yang sangat pesat. Islam pun dalam hal ini ada di bawah bayang-
bayang kolonialisme serta imperialism bangsa Eropa.

Anda mungkin juga menyukai