Selain gerakan bola sepak, banyak sekali contoh gerakan peluru/parabola yang kita
jumpai dalam kehidupan sehari‐hari. Diantaranya adalah gerak bola volly, gerakan bola
basket, bola tenis, bom yang dijatuhkan, peluru yang dtembakkan, gerakan lompat jauh
yang dilakukan atlet dan sebagainya. Anda dapat menambahkan sendiri. Apabila diamati
secara saksama, benda‐benda yang melakukan gerak peluru selalu memiliki lintasan
berupa lengkungan dan seolah‐olah dipanggil kembali ke permukaan tanah (bumi)
setelah mencapai titik tertinggi. Mengapa demikian ?
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi
oleh gravitasi.
Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika
yang membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka
pada pembahasan ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan,
demikian juga gaya gesekan udara yang menghambat gerak benda. Kita hanya
meninjau gerakan benda tersebut setelah diberikan kecepatan awal dan bergerak
dalam lintasan melengkung di mana hanya terdapat pengaruh gravitasi.
Mengapa dikatakan gerak peluru ? kata peluru yang dimaksudkan di sini hanya
istilah, bukan peluru pistol, senapan atau senjata lainnya. Dinamakan gerak
peluru karena mungkin jenis gerakan ini mirip gerakan peluru yang ditembakkan.
Eyang Galileo telah menunjukan jalan yang baik dan benar. Beliau menjelaskan
bahwa gerak tersebut dapat dipahami dengan menganalisa komponen‐komponen
horisontal dan vertikal secara terpisah. Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di
mana melibatkan sumbu horisontal dan vertikal. Jadi gerak parabola merupakan
superposisi atau gabungan dari gerak horisontal dan vertikal. Kita sebut bidang
gerak peluru sebagai bidang koordinat xy, dengan sumbu x horisontal dan sumbu
y vertikal. Percepatan gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, gravitasi tidak
mempengaruhi gerak benda pada arah horisontal.
Percepatan pada komponen x adalah nol (ingat bahwa gerak peluru hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada arah horisontal atau komponen x,
gravitasi tidak bekerja). Percepatan pada komponen y atau arah vertikal bernilai
tetap (g = gravitasi) dan bernilai negatif /‐g (percepatan gravitasi pada gerak
vertikal bernilai negatif, karena arah gravitasi selalu ke bawah alias ke pusat
bumi).
1. Pesamaan di titik A
Titik A merupakan tiik awal benda. Kecepatan pada titik ini merupakan
kecepatan awal (v0) untul mencapai komponen kecepatan awal pada sumbu x
(v0x) dan komponen kecepatan awal pada sumbu y (v0y) kita dapat
menggunakan persamaan
v 0 x=v 0 cosα
v 0 y =v 0 sin α
Keterangan
v0x = kecepatan mula-mula pada sumbu x
v0y = kecepatan mula-mula pada sumbu x
v0 = kecepatan mula-mula (m/s)
α = sudut elevasi
2. Pesamaan di titik B
Ketika benda bergerak naik dari titik A ke titik B komponen gerak rah vertical
(sumbu y) mengalami perlambatan sebesar percepatan grafitasi ini menunjukan
bahwa gerak pada arah horizontal merupakan GLBB . sementara kecepatan
pada arah sumbu x tidak mengalami percepatan dengan kata lain kecepatan
pada arah horizontal tetap menunjukan bahwa gerak pada arah horizontal
merupakan GLB
Ini berarti komponen kecepatan pada sumbu x (vx) pada setiap kedudukan (baik
A,B,C,D dan E) Sama dengan komponen kecepatan awanya (vx0)
v x=v 0 x =v 0 cosα
Sementara itu, kecepatan gerak benda pada arah vertikal (sumbu y) pda waktu
t (vy) dapat dicari dengan persamaan umum
v y=v y 0 −gt
v y=(v 0 sin α)−gt
Vektor kecepatan sekarang kita tulis sebagai :
⃗v t =v x ^i+v y ^j
⃗v t =( v 0 cos θ ) ^i + ( v 0 sin θ−gt ) ^j
Besar kecepatan adalah:
v = v 2 +v
√ x y2
Untuk mencari jarak mendatar yang telah ditempuh (x) dalam waktu t kita
mengunakan persamaan :
x t =v x t
x t =v 0 t cos α
Karema komponen gerak vertical merupakan GLBB maka menurut persamaan
kedudukan pada GLBB ketinggian benda pada saat t dapat dihitung
mengunakan persamaan
1
y t =v 0 t sin α− gt 2
2
Keterangan
y = ketinggian benda (m)
v0= kecepatan awal benda (m/s)
t = waktu (s)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
3. Pesamaan di titik C (Titik tertinggi )
Titik C merupakan tinggi tertinggi yang dicapai benda. Pada titik ini kesepatan
pada sumbu y adalah nol (vy = 0)sehingga dari persamaan
v y=v 0 sin α−gt
Kita memperoleh persamaan waktu untuk mencapai titik tertinggi (t hmax)
sebagai berikut
v 0 sin α
t hmax =
g
Keterangan
thmax=waktu untuk mencapai titik tertinggi (m)
v0= kecepatan awal benda (m/s)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
tinggal
untuk mencapai titik tertinggi yang dapat dicapai benda kita
1
y maks=v 0 t sin α− gt 2
mensubtitusi t ini kedalam persamaan 2
sehingga titik tertinggi yang dapat dicapai benda (hmax) dicari dengan
persamaan
2
v sin α 1 v sin α
y maks=hmaks=v 0 0
g (
sin α− g 0
2 g ) ( )
v 2 sin2 α v 2 sin2 α
hmaks = ( 0
g ) ( −
1
2
0
g )
2
v 2 sin α
0
hmaks =
2g
Keterangan
thmax=waktu untuk mencapai titik tertinggi (m)
titik tertinggi dicapai pada jarak mendatar (xmax). untuk mencari xmax kita bisa
mengunakan persamaan berikut
v 0 sin α
x maks=v 0 ( g ) cos α
v
02
x maks= sin α cos α
g
2
v sin α
x maks= 0
2g
Berdasarkan persamaan- persamaan diatas koordinad titik C adalah
v 2 sin2 α v 20 sin 2
C ( 0
2g )( )
,
2g koordinad ini adalah koordinad titik tertinggi atau
koordinad maksimum
4. Pesamaan di titik D
Persamaan di titik D sama engan persamaan di ttik B jadi ketika benda
bergerak turun berlaku persamaan-persamaan berikut:
v x=v 0 x =v 0 cos α
x t =v 0 t cos α
v y=v y 0 −gt
v y=(v 0 sin α)−gt
1
y t =v 0 t sin α− gt 2
2
5. Titik E merupakan titik terjauh yang dicapai bola pada arah mendatar atau
horizontal. Dititik E ketingian bola adalah nol (y = 0), sehingga:
1
v 0 t sin α − gt 2 =0
2
1
v 0 sin α− gt=0
2
1
v 0 sin α= gt
2
v sin α
t= 0
1/2 g
-Jadi waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak terjuh (tmaks) adalah :
2 v 0 sin α
t maks=
g
Keterangan
tmaks= waktu untuk mencapai jarak terjauh
untuk mencapai jarak terjauh yang dipakai benda, subtistusikan persamaan di
atas kedalam persamaan x
x=v 0 t cos α
Sehingga
v 0 sin α
x maks=v 0 ( g ) cos α
v
02
x maks= ( 2 sin α cos α )
g
v 2 sin 2 α
0
x maks=
g
keterangan
xmaks= jarak terjauh yang dicapai benda
6. Persamaan umum di setiap titik
Secara umum, untuk setiap kedudukan berlaku persamaan- persamaan
x t =v 0 t cos α
1
y t =v 0 t sin α− gt 2
2
v xt =v x 0 =v 0 cos α
v yt=(v 0 sin α )−gt
Contoh soal
Dari titik A dari tanah, sebuah bola di lemparkan dengan kecepatan awal 20
m/s dan sudut elevasi 370 (sin 370=0,6 ) jika g = 10 m/s. hitunglah
a. Kompnen kecepatan awal dalam arah horosontal dan vertical
b. Kecepatan bola setelah 0,4
c. Posisi bola setelah 0,4
d. Jarak lempar terjauh bola
Jawab
Diketahui
v0=20m/s, α= 370 dan g = 10m/s2
a. Komponen kecepatan awal
1. Dalam arah horizontal
v=√ v 2x +v 2y
2 2
=√ 16 +8
=8 √ 5 m/s
c. Posisi bola setelah 0,4 s
1. Posisi pada arah horizontal
x=v x t=( 16 m/s )( 0,4 s )=6,4 m
2. Posisi pada arah vertical
1
y=v 0 y t− gt
2
1
= (12 m/s ) ( 0,4 s )− ( 10 m/s. 0,4 s )
2
=5,6 m
Denagn demikian, posisi bola setelah 0,4 s berada pada koordinat
(6,4m;5,6m)
d. Tinggi maksimum yang di capai bola
v 2 sin α ( 20 )2 ( 0,6 )2
0
H= = =7,2 m
2g 2( 10 )
e. Jarak lemparan terjauh yang di capai bola
Posisi peluru yang ditembakan diatas bidang datar dengan sudut elevasi
tertentu dinyatakan oleh persamaan r =(80ti+(6t-5t2j))m jika x dan menyatakan
vector satuan dalam arah x dan y serta t daam sekon, tentukan
Diketahui
r =(80ti+(6t-5t2j))m
Ditanya : v0,α,vhmax,txmax,xmax?
Jalur yang ditempuh gerak peluru merupakan sebuah parabola, jika kita
mengabaikan hambatan udara dan menganggap bahwa gravitasi alias g bernilai
tetap. Untuk menunjukkan hal ini secara matematis, kita harus mendapatkan y
sebagai fungsi x dengan menghilangkan/mengeliminasi t (waktu) di antara dua
persamaan untuk gerak horisontal dan vertikal, dan kita tetapkan x0 = y0 = 0.
x=v 0 x t x^
x
t= → persamaan 1
v0 x
1
y=v 0 t− gt 2 ^y → persamaan 2
2
Kita mnsubtitusikan nilai t pada persamaan 1 ke persamaan 2
2
x 1 x
y=v 0 y
( ) ( )
− g
v ox 2 v 0 x
v0 y g
y=
( ) ( )
v0 x
x−
2v
2
0
x2
Karena v0x= v0cosθ dan v0y= v0 sinθ maka persamaan diatas menjadi:
v 0 sin θ g sin θ
y=
( ) (
v 0 cos θ
x−
2 ( v 0 cos θ )
2
)
x 2 ^y →
cos θ
=tan θ
Dari persamaan ini tampak bahwa y merupakan fungsi dari x dan mempunyai
bentuk umum
y= ax-bx2
dari gambar diatas benda bergerak dengan jari-jari lingkaran R benda semula
berada dititik A setelah bergerak dalam selang waktu tertentu. Benda sampai di
titik B ini berarti benda mengalami perpindahan yang dinyatakan dengan busur AB
(S) sementara perpindahan yang dinyatakan dengan besar sudut θ. Hubungan
perpindahan (s) denagn posisi sudut (θ) dinyatakan engan persamaan
s=θ . R
keterangan
s = perpindahan (m)
θ= perpindahan sudut
R= jejari lingkaran
Pada gerak lurus, perpindahan daam selang waktu tertentu disebut kecepatan dan
pada gerak melingkar perubahan sudut yang ditempuh daam selang waktu tertentu
disebut kecepatan sudut/ kecepatan anguler.
2. Kecepatan sudut
Perubahan sudut pada selang waktu tertentu disebut kecepatan sudut. Kecepatan
sudut menyatakan kecepatan benda dalam selang waktu tertentu
a. Mencari persamaan kecepatan sudut dari posisi sudut
Dalam gerak melingkar perpindahannya dinyatakan dengan perpindahan sudut
dan kecepatan dinyatakan dengan kecepatan sudut. Kecepatan sudut rata-rata
dari titik awal sampai titik akhir dirumuskan sebagai
Δθ
ω=
Δt
θ1 −θ0
ω=
t 1 −t 0
θ −θ
ω= 1 0
t−t 1
keterangan
ω = kecepatan sudut (rad/s)
θ1=posisi sudut pada waktu t (rad)
θ0=posisi sudut mula-mula (rad)
t = waktu tempuh (s)
bagaimana cara mencari vector kecepatan sudut pada saat t ?
Δθ
ω= Lim
Δx→0 Δt
dθ
ω=
dt
Kecepatan sudut merupakan terunan/diferensial dari posisi sudut terhadap
waktu
Contoh soal
Pada roda sepeda terdapat suatu titik dengan posisi sudut dinyatakan sebagai
θ=(6+8t+5r2)rad, dengan t dalam sekon. Tentukan
a. Posisi sudut t=0s dan t = 2s
b. Kecepatan sudut rata-rata dari t=0s sampai t = 2 s
c. Kecepatan sudut pada t = 0 dan t = 2 s
Penyelesaian
Diketahui : θ=(6+8t+5r2)rad
Ditanya:
a. θ untuk t=0s dan t=2s
b. ωrata-rata pada selang waktu t = 0 sampai t = 2 s
c. ω untuk t = 0 dan t= 2s
jawab
Δθ
ϖ=
Δt
θ2 −θ1
=
t2 −t 1
42−6
= rad / s
3−0
=12 rad /s
c. Kecepatan sudut
dθ
ω=
dt
d ( 6+8 t+5 t 2 )
=
dt
= ( 0+8+2 .5 t )
= ( 8+10 t ) rad /s
Untuk t = 0s maka:
ω=8+10. 0
=8rad/s
Untuk t = 2s maka:
ω=8+10 . 2
=28rad /s
b. Mencari posisi sudut dari kecepatan sudut
Dengan cara yang sama saat mencari vector posisi dan vector kecepatan kita
juga bisa mencari posisi sudut jika kecepatan sudutnya diketahui. Secara umum
untuk mencari posisi sudut pada twaktu t kita dapat mengunakan persamaan
berikut
⃗θ=θ⃗ +∫ ⃗ω dt
Selain posisi sudut kita juga mencari percepatan sudut. Jika kecepatan udutnya
diketahui
3. Percepatan sudut
Gerak melingkar yang mempunyai percepatan sudut adalah gerak melingkar
berubah beraturan (GMBB)karakteristik GMB sama dengan GLBB yaitu
percepatan sudutnya konstan
α =kons tan
Percepatan sudut rata-rata menyatakan perubahan kecepatan sudut dalam selang
waktu tertentu yang dirumuskan sebagai beikut
Δ⃗
ω
⃗α =
Δt
ω1 −⃗
⃗ ω0
⃗α =
t−t 0
Keterangan
α = percepatan sudut (rad/s2)
percepatan sudut setiap saat merupakan percepatan sudut sesat yaitu percepatan
sudut pada waktu t yang dirumuskan
Δω⃗
⃗α = lim
Δt→ 0 Δt
d ⃗ω
⃗α =
dt
jadi percepatan sudut sesaat merupakan turunan dari kecepatan sudut. Kita dapat
mencari kecepatan sudut dari percepatan sudut dengan persamaan:
⃗ω =⃗
ω 0 +∫ ⃗α dt
Dengan mensubtitusikan persamaan kecepatan sudut sebagai turunan dari posisi
sudut. Kemudian mengintegralkan persamaan tersebut kita dapat mencari posisi
dθ
sudut pada waktu t dengan ω = dan ω sebagai kecepatan sudut sebagai fungsi
dt
waktu t maka:
ωt =ω0 +αt
dθ
=ω 0 +αt
dt
dθ=( ω 0 + αt ) dt
Jika setiap ruas kita integralkan kita mendapatkan persamaan posisi sudut pada
waktu t sebagai berikut.
θ 1
∫ dθ =∫ ( ω0 +αt ) dt
θ0 0
1
θ1 −θ0 =ω 0 t+ αt 2
2
1
θt =θ 0 +ω 0 t+ α t 2
2
Contoh soal
Sebuah titik pada roda mobil yang bergerak mempunyai fungsi kecepatan sudut
ω(t) = (4t2+3t+6) rad/s. untuk elang waktu dari t = 0 sekon dan t = 2 sekon.
Tentukan :
a. Percepatan sudut rata-rata
b. Kecepatan sudut awal
c. Kecepatan sudut di t = 2 sekon
d. Kecepatan sudut pada saat t = 2 sekon
Penyeleaian
Diketahui: ω(t) = (4t2+3t+6) rad/s
Ditanyakan :
a. Αrata-rata
b. α0
c. α 0 untuk t=2
d. θ0 untuk t=2
Jawab
a. Untuk dapat mencai percepatan sudut rata-rata, kita perlu mencari kecepatan
sudut t = 0s dan t = 2 s
ω(t) = (4t2+3t+6) rad/s
untuk t = 0 s