Anda di halaman 1dari 10

Penerapan Gerak Parabola

dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sekolah : SMA …………………….


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/Ganjil
T.P. : 2018/2019
Materi Pokok : Gerak Parabola
Sub Materi : Pemanfaatan Gerak Parabola dalam Kehidupan Sehari-hari
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.5. Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor berikut makna fisisnya, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.5. Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola, dan makna fisisnya.

C. INDIKATOR
Sikap:
- Menunjukkan sikap aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
- Menunjukkan sikap disiplin selama proses pembelajaran.
- Menunjukkan sikap bertanggung jawab selama proses pembelajaran
Pengetahuan:
- Menganalisis besaran sudut elevasi, kecepatan, waktu dan jarak tempuh yang dialami
benda pada gerak parabola.
- Menerapkan konsep gerak parabola untuk menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari.
Keterampilan:
- Melakukan percobaan gerak parabola sesuai prosedur ilmiah.
- Mempresentasikan laporan hasil pengamatan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Melalui proses pembelajaran, peserta didik mampu menunjukkan sikap aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
- Melalui penugasan, peserta didik mampu menunjukkan sikap disiplin selama proses
pembelajaran.
- Melalui kegiatan kelompok, peserta didik mampu menunjukkan sikap bertanggung
jawab selama proses pembelajaran.
- Melalui diskusi dan percobaan, peserta didik mampu menganalisis besaran sudut,
kecepatan, waktu dan jarak tempuh yang dialami benda pada gerak parabola dengan
benar.
- Melalui penugasan, peserta didik mampu menerapkan konsep gerak parabola untuk
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
- Melalui percobaan, peserta didik mampu melakukan percobaan gerak parabola sesuai
prosedur ilmiah dengan benar.
- Menyusun laporan hasil pengamatan dan mempresentasikannya dengan baik dan benar.

E. PETUNJUK BELAJAR
Petunjuk bagi peserta didik:
- Baca buku-buku fisika kelas X SMA semester I dan buku lain yang relevan berkaitan
dengan materi tentang gerak Parabola untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
- Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam bahan ajar dengan benar.
- Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang dianggap kurang jelas.

F. MATERI

PENERAPAN GERAK PARABOLA

Gerak parabola atau gerak peluru merupakan


suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya
diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan
yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi gravitasi. Gerak parabola merupakan gabungan dari
Gerak Lurus Beraturan pada sumbu horizontal (x) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan pada
sumbu vertikal (y).
Contoh gerak parabola adalah semburan air mancur di kolam, loncatan bunga api pada
proses mengelas, peluru yang ditembakkan dari meriam, benda yang dijatuhkan dari pesawat
yang sedang melaju mengikuti suatu lintasan tertentu.
(sumber: http://en.m.wikipedia.org)

Gambar 1. Aplikasi Selama benda bergerak dalam lintasan parabola, ada beberapa hal yang harus diketahui,
gerak parabola
pada air mancur. yaitu:
 Benda dipengaruhi percepatan gravitasi dalam arah vertikal (percepatan konstan yang
arahnya ke bawah)
 Benda tidak mengalami percepatan dalam arah horizontal (percepatan nol).

Besaran - Besaran pada Lintasan Gerak Parabola

(sumber: http://siscawatirizkilasmo.wordpress.com)

Gambar 2. Lintasan gerak parabola

Gambar 2 menunjukkan sebuah bola yang ditendang dengan sudut elevasi α dan
kecepatan awalnya v0. Kecepatan adalah besaran vektor sehingga v0 dapat diuraikan dalam
komponen-komponennya terhadap arah horizontal maupun arah vertikal, yaitu v0x dan v0y.

Laju awal benda: 0x 0 v = v cos α


dan 0y 0 v = v sin α
. Pada arah vertikal benda
melakukan gerak lurus berubah beraturan, kecepatan pada arah vertikal akan berubah setiap

waktu ( v y ≠v 0 y ) . Adapun pada arah horizontal benda melakukan gerak lurus beraturan
v =v
sehingga kecepatan pada arah horizontal konstan ( x 0 x ) . Ringkasan persamaan
besaran-besaran pada gerak parabola dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Ringkasan persamaan besaran-besaran pada gerak parabola.


Keterangan Vertikal Horizontal
Laju awal benda v = v sin α0y 0
v 0 x= v 0 cos α
Laju benda setiap saat ( v y =v 0 y −gt ) ( v x =v 0 x )
Posisi benda setiap saat
y= y 0 +v 0 y t -
1 2
gt x=x 0 +v 0 x t
2
Ketinggian maksimum Tinggi maksimum:
(ymaks) v 20 sin2 α
y maks=
2g
(vy = 0)
-
(vx = v0x)
Waktu mencapai ymaks :
v 0 sin α
t ymaks=
g
Jangkauan maksimum Jangkauan maksimum:
(xmaks) v 20 sin2 α
x maks=
g
-
Waktu mencapai xmaks :
2 v 0 sin α
T =2t ymaks=
g
(Sumber: Abddullah, (2007))

Gerak parabola yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan atas
tiga jenis, yaitu:
1. Gerak benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal (v 0) membentuk sudut
elevasi (θ) terhadap garis horizontal.

(Sumber: (a) dokumen pribadi, dan (b) http://cakoni.ilmci.com)

Gambar 3. Permainan sepak takraw (kiri) dan lompat tinggi (kanan).


2. Gerak benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal (v0) pada ketinggian
tertentu dengan arah yang sejajar garis horizontal.

(Sumber: http://joeniafrizal.blogspot.co.id/2015/08/gerak-parabola.html)

Gambar 4. Bom dijatuhkan dari pesawat tempur (kiri) dan personil


angkatan udara terjun dari pesawat (kanan).

Gambar 5 menunjukkan lintasan gerak parabola ketika diberikan kecepatan awal


(v0) pada ketinggian (y0) tertentu dengan arah yang sejajar garis horizontal dengan
kecepatan awal (v0) gerak benda diwakili oleh v0x dan v0y. v0x merupakan kecepatan awal
pada sumbu x, sedangkan v0y merupakan kecepatan awal pada sumbu y (v0y) = 0. vy
merupakan komponen kecepatan pada sumbu y dan vx merupakan komponen kecepatan
pada sumbu x.

(Sumber: http://www.studiobelajar.com/gerak)

Gambar 5. Gerak benda setelah diberikan kecepatan awal pada ketinggian


tertentu arahnya sejajar dengan arah sejajar garis mendatar.

3. Gerak benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal (v0) pada ketinggian
(h) tertentu dengan sudut elevasi (θ) terhadap garis horizontal.
(sumber: http://teorifisikadasar.blogspot.co.id)

Gambar 6. Seorang pemain golf memukul stik ke arah bola dari


ketinggian (y) bukit dengan sudut elevasi terhadap sumbu x.

Aplikasi Gerak Parabola dalam Bidang Olahraga

Gerak parabola pada olahraga, misal diaplikasikan terhadap tolak peluru. Tolak peluru
termasuk jenis keterampilan yang diklasifikasikan ke dalam melontar benda untuk mencapai
jarak horizontal maksimal. Melontar peluru berarti menggerakkan benda agar bergerak ke
suatu jarak tertentu yang tentu diperlukan tenaga. Tenaga ini diperlukan untuk melawan
gaya gravitasi yang bekerja pada setiap benda yang berada di bumi. Gaya gravitasi atau gaya
tarik bumi bekerja menarik benda ke arah pusat bumi. Untuk menggerakkan sebuah benda
makin menjauhi pusat bumi maka besar juga tenaga yang harus dikerahkan.
Lintasan peluru dalam tolak peluru dikonsep biomekanika disebut sebagai proyektil
olahraga atau gerak parabola. Faktor-faktor yang mempengaruhi jatuhnya tolakan dalam
tolak peluru adalah kecepatan awal peluru pada saat lepas dari tangan, besarnya sudut
tolakan, ketinggian peluru saat lepas dari tangan. Jika peluru ditolak dari ketinggian yang
sama dengan kecepatan awal maka jarak horizontalnya ditentukan oleh sudut elevasinya
yaitu sudut yang dibentuk oleh arah tolakan dengan bidang horizontal. Sudut elevasi yang
akan menghasilkan jarak horizontal terjauh dari suatu benda yang bergerak menurut lintasan
parabola tergantung pada letak bidang tempat mendaratnya.
Selain tolak peluru, termasuk dalam klasifikasi ini adalah lompat jauh. Dalam lompat
jauh juga terdapat gerak parabola yaitu ketika bertolak dari balok tumpuan hingga mendarat
di bak pasir. Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara kecepatan,
kekuatan, kelenturan, saat melecut setelah menolak, daya tahan, ketepatan.
Masih banyak lagi aplikasi gerak parabola dalam olahraga seperti gerak bola basket yang
dilemparkan secara vertikal, gerakan bola tenis, gerakan bola voli, gerakan peluru yang
ditembakan dari permukaan bumi menuju titik tertentu, gerakan bom yang dijatuhkan dari
pesawat atau benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu, melempar bola dan
sebagainya. Semua gerak parabola dalam olahraga tersebut dapat perhitungkan. Mulai dari
ketinggian maksimal yang dicapai, jarak terjauh yang dicapai, sampai waktu yang
diperlukan sampai benda mendarat setelah terjadi gerak parabola.
(Sumber: Dokumen pribadi dan Google)
Gambar 8. Beberapa contoh aplikasi gerak parabola dalam bidang olahraga.

Rudal Balistik
Rudal balistik adalah rudal yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur
balistik. Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman
antara 1930-an dan 1940-an.Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942
dan mulai dioperasikan pada 6 September 1944 melawan Paris diikuti serangan terhadap
London dua hari kemudian. Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2
telah ditembakkan.
Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur (TEL, kapal,
pesawat, kapal selam). Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai
beberapa menit dan dapat terdiri atas tiga tingkat roket. Ketika berada di sub-orbit dan tidak
ada lagi dorongan, rudal memasuki tahap terbang bebas. Untuk mencapai jangkauan yang
jauh, rudal balistik umumnya diluncurkan sampai ke sub-orbit. Rudal balistik antara benua
dapat mencapai ketinggian sekitar 1.200 km.

(Sumber: http://www.abidin.wordpress.com)
Gambar 7. (a) RT-2UTTH Topol M (kiri) merupakan salah satu rudal balistik milik Rusia.
(b) Prinsip kerja balistik berhulu ledak nuklir.

Contoh Soal:
1. Sebuah kapal bajak laut berada 560 m dari benteng pertahanan dermaga pada sebuah
pulau. Sebuah meriam pertahanan yang terletak sejajar permukaan laut menembakkan
peluru dengan laju awal v0 = 82 m/s.
a. Berapa sudut θ0 dari garis horizontal yang diperlukan untuk menembak peluru
tersebut agar dapat mengenai kapal?
b. Pada jarak berapakah yang diperlukan kapal pembajak agar terhindar dari serangan
peluru?

Penyelesaian:
a. Meriam dan kapal berada pada ketinggian yang sama, maka perpindahan horizontal
adalah jarak antara meriam dan kapal. Oleh karena itu dapat kita hubungkan sudut
peluncuran θ dengan jarak jangkauan x :
v 02 sin 2θ
x=
g
x. g
2 θ=sin −1 2
v0
560 m
2 θ=sin−1
( 82m/ s)2
2 θ=sin −1 0,816

Nilai sin-1 0,816 ada dua kemungkinan yaitu 54,70 dan 125,30 (didapat dari
pengurangannya terhadap 1800). Maka,

1 1
θ= (54,7¿¿ 0)≈ 270 ¿ dan θ= (125,3¿¿ 0) ≈ 630 ¿
2 2

Komandan benteng pertahanan dermaga dapat mengarahkan meriam dengan


menggunakan kedua sudut tersebut dan (jika hambatan udara diabaikan) maka
peluru akan mengenai kapal pembajak tersebut.

b. Jarak yang diperlukan kapal pembajak agar terhindar dari serangan peluru
Jarak maksimum dapat dicapai bila sudut peluncuran peluru θ = 450. Maka :
v 02
x= sin 2 θ
g
(82 m/s )2
x= 2
sin(2 x 45 0)
9,8 m/ s
x=686 m ≈ 690 m
Apabila kapal berada di atas jarak 690 m, maka dipastikan kapal aman.

2. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang bergerak horizontal dengan
kelajuan 360 km/jam pada ketinggian 500 m. Tentukanlah jarak horizontal jatuhnya
benda tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui:
v0 = 360 km/jam = 100 m/s
y = - 500 m (karena benda bergerak dari puncak ke tanah)
θ = 0o (arah gerak pesawat terhadap garis horizontal)
Ditanya:
X = …?

Jawab:
1
y=v 0 y .t− g t 2
2
1
y=v 0 sinθ . t− g t 2
2
−1 2
y= gt
2
−1
−500= (10)t 2
2
t 2=100
t=10 sekon

Maka jarak jatuh horizontal benda tersebut adalah:


x = vox.t
x = vo cos θ . t
x = (100)(1)(10)
x = 1000 meter

G. LATIHAN

1. Sebuah kaleng susu diletakkan di atas tanah yang berjarak 20 m dari posisi Roni berdiri.
Bila kelajuan awal bola 20 m/s, tentukanlah besar sudut yang dibentuk antara bola dengan
tanah agar saat Roni menendang bola dapat tepat mengenai kaleng susu tersebut!
2. Sebuah pesawat pembom menukik ke bawah membuat sudut α dengan garis vertikal (sin α =
4/5). Pesawat melepaskan bom dari ketinggian 2225 m dan bom mencapai tanah setelah 5
sekon. Jika g = 10 m/s, maka tentukanlah besar kecepatan pesawat tersebut!
3. Pada suatu tendangan bebas dalam permainan sepak bola, lintasan bola mencapai titik
tertinggi 45 m di atas tanah. Berapa lama harus ditunggu sejak bola ditendang sampai bola
tiba kembali di tanah? (g = 10 m/s)

H. REFERENSI

Referensi Buku:
Abdullah, Mikrajuddin, (2007), Fisika 1a SMA dan MA untuk Kelas X Semester I, Esis, Jakarta.
Halliday, Resnick, Walker, (2010), Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Website:
Blog Ruang Guru, (2017), Penerapan Gerak Parabola dalam Kehidupan Sehari-hari,
(http://blog.ruangguru.com) diakses pada 20 Februari 2018.
Joeniafrizal, (2015), Sport Science Gerak Parabola,
(http://joeniafrizal.blogspot.co.id/2015/08/gerak-parabola.html) diakses pada 20 Februari
2018.

Anda mungkin juga menyukai