Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

COOLING TOWER

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Teknik Perawatan Program
Studi D3 Teknik Kimia

Dosen Pembimbing : Ir. In Jumanda Kasdadi, MT

Disusun Oleh : Kelompok 5

Muhammad Iqbal A (101411046)

Nurul Aini Kesuma W (101411047)

Kelas : 3B

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2012
COOLING TOWER

I. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mengerti cara kerja dari sistem menara pendingin (cooling tower).
 Mengerti cara kerja masing-masing komponen menara pendingin.
 Mengetahui skema menara pendingin yang ada di Lab. Jurusan Teknik Kimia
POLBAN.
 Mengetahui penggunaan menara pendingin di ruang lingkup Jurusan Teknik Kimia
POLBAN.
II. LANDASAN TEORI

Cooling Tower
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu
aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir.
Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara
yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa
didinginkan secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator
dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.
KOMPONEN-KOMPONEN PADA COOLING TOWER

Komponen-komponen dari Cooling tower adalah:

1. Rangka dan casing


Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih
kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.

2. Bahan pengisi
Terdapat dua jenis bahan pengisi, yakni:

a. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill: air jatuh bdi atas lapisan yang
berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus-menerus pecah menjadi
tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan
pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik
daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
b. Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastic uang yipis
dengan jarak yang berdekatan dimana di atasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas
yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air
dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam
biasanyamemiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.

4. Drift eliminators
Alat ini menanglap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar tidak hilang ke
atmosfir.

5. Saluran udara masuk


Ini adalah titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk ini dapat berada
pada seluruh sisi menara.

6. Louvers
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan
menahan air dalam menara.

7. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.

8. Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan di dalam menara.
Fan ini disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki .
III. DATA PENGAMATAN
1. Sketsa Cooling Tower
2. Data Pengambilan Gambar

No. Gambar Pengamatan Keterangan


1 Bagian wadah/rangka dari
menara pendingin yang
terdapat di Jurusan Teknik
Kimia POLBAN.

2 Pipa yang menyambungkan


rangka/wadah ke tangki
penampung. Air yang
ditampung adalah air yang
telah didinginkan dan
digunakan untuk proses lain.
3 Pipa masukkan air pendingin
dari unit lain, dalam hal ini air
pendingin berasal dari alat
distilasi yang terdapat
diruangan sebelahnya.

4 Kolam penampung air


pendingin dari menara
pendingin.

5 Menara pendingin beserta


kolam penampung tampak
depan.
6 Bahan pengisi/ isian (filler)
dari menara pendingin.
Bertujuan untuk memperbesar
waktu dan luas kontak.

7 Fan Motor adalah


motor/mesin yang
menggerakkan fan.

8 Pipa-pipa yang
menyambungkan menara
pendingin ke tangki
penampung, dan dari alat yang
menghasilkan air yang akan
didinginkan.
9 Pipa yang menghubungkan
tangki penampung ke alat
yang akan menggunakan air
yang telah didinginkan, dalam
hal ini air hasil pendinginan
dari menara pendingin
digunakan untuk proses lain.
IV. PEMBAHASAN
Cooling tower atau menara pendingin adalah suatu perangkat pendukung proses untuk
menurunkan suhu air pendingin dengan cara kontak air dengan udara.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari Cooling Tower adalah dehumidifikasi. Perpindahan panas yang
terjadi berlangsung dari air yang mempunyai suhu lebih tinggi ke udara yang mempunyai
suhu lebih rendah. Tipe Cooling Tower pada laboratorium perawatan TKA adalah tipe direct
atau Open Cooling Tower dimana air panas/hangat dipancarkan dari atas melewati “fill”
(bahan pengisi) untuk meningkatkan kontak area, dan udara dihembuskan ke atas. Uap air
akan terbawa oleh udara keluar Cooling Tower, air pendingin jatuh ke kolam penampung dan
disirkulasi ulang ke atas sebagian dan ke alat proses yang membutuhkan.
Perpindahan panas yang terjadi adalah panas sensibel dari air panas ke udara yang
lebih dingin yang mengakibatkan turunnya temperatur air. Proses perpindahan panas terjadi
antara panas yang dibawa oleh air dan panas yang dibawa udara agar dapat menguapkan
kandungan uap air dari fasa air. Semakin banyak kontak antara air dengan udara maka akan
semakin besar nilai humidity.
Bila semakin besar kontak maka akan semakin banyak terjadinya perpindahan panas
maupun massa. Cara memperbesar kontak antara air dengan udara yaitu dengan menambah
sekat-sekat pada cooling tower.
Perpindahan massa terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi. Pada saat pertama kali
udara yang masuk bersifat tidak jenuh dan saat keluar dari atas cooling tower udara akan
jenuh yang memiliki cukup banyak kandungan uap air. Pada grafik humidity dapat diketahui
semakin tinggi temperatur maka nilai humidity juga akan semakin besar.
Perawatan Pada Cooling Tower
Perawatan yang dilakukan secara sederhana dilakukan dengan inspeksi secara visual,
dengan interval waktu setiap tugas shift/berkala. Pemeriksaan visual dilakukan pada saat
sistem beroperasi. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan kondisi suara dan
getaran kipas pada saat kipas beroperasi, dan pemeriksaan keadaan distribusi air.
Apabila terjadi gangguan/ kerusakan maka dibuat dalam laporan yang akan
ditindaklanjuti untuk dilakukan perbaikan
Rekomendasi Komponen utama yang perlu dilakukan perawatan ketika peralatan tidak
beroperasi adalah sebagai berikut:
1. Kipas
Memeriksa kekencangan baut-baut pengunci lempeng/frame pada saat daun kipas dan
membersihkan kipas dari kerak atau kotoran yang menempel
2. Motor menara pendingin
3. Roda Gigi/Kopling
Perawatan yang dilakukan adalah mengganti minyak pelumas lama dengan minyak
pelumas baru pada roda gigi. Perawatan dilakukan setiap 2000 jam operasi dan paling
lambat setiap satu tahun sekali
4. Pemeriksaan bagian dalam
Pada praktikum yang dilakukan pengamatan komponen,inspeksi visual, dan
penelusuran sistem perpipaan namun tidak dilakukan pemeriksaan bagian dalam.
Pemeriksaan bagian dalam meliputi Interval pemeriksaan bagian dalam dilakukan
setiap setahun sekali, dengan lingkup perawatan pemeriksaan sprayfitting, drift
eliminator, dan sarang tawon serta pembersihan ketiga bagian tersebut
V. KESIMPULAN
 Prinsip kerja menara pendingin adalah menurunkan suhu air pendingin dengan
cara kontak air dengan udara dengan cara dehumdifikasi.
 Menara pendingin di Jurusan Teknik Kimia POLBAN digunakan untuk
mendinginkan air yang berasal dari proses destilasi.
 Menara pendingin terdiri dari rangka/ wadah, kolam penampung, fan, motor fan,
dan pipa-pipa/ saluran penyambung ke tiap unit.
DAFTAR PUSTAKA

Beychok, Milton R. (1967). Aqueous Wastes from Petroleum and Petrochemical Plants (1st
Edition ed.). John Wiley and Sons. LCCN 67019834. (available in many university
libraries)

Ryan K.J.; Ray C.G. (editors) (2004). Sherris Medical Microbiology (4th Edition ed.).
McGraw Hill. ISBN 0-8385-8529-9.

Thomas J. Feeley, III, Lindsay Green, James T. Murphy, Jeffrey Hoffmann, and Barbara A.
Carney (2005). "Department of Energy/Office of Fossil Energy’s Power Plant Water
Management R&D Program." U.S. Department of Energy, July 2005.

Comansa Jie builds the world’s highest cooling towers

Wikipedia.2012. Cooling Tower. http://en.wikipedia.org/wiki/Cooling_tower (diakses pada


26 November 2012)

Walas, Stanley M. 1988. Chemical Process Equipment. Butterworth Publisher

Anda mungkin juga menyukai