2
ALEXANDER I DAN LIBERALISME
Pada awal masa pemerintahannya, Alexander I meluncurkan
serangkaian reformasi progresif. Seperti menekan polisi rahasia,
memperbaiki sistem pendidikan, dan melonggarkan sensor.
Harapan sangat tinggi: Para elit terdidik mengharapkan
pemerintahan yang konstitusional dan penghapusan perbudakan.
Proyek konstitusi disampaikan kepada Alexander I oleh Mikhail
Speransky, penasihat terdekatnya. Meskipun perbudakan dihapuskan
di provinsi-provinsi Baltik, gerakan menuju pembebasan umum gagal
karena perlawanan dari kaum bangsawan.
3
ALEXANDER I DAN NAPOLEON
Awal abad ke-19, tentara Rusia mengalami dua
kekalahan yang memalukan melawan Napoleon.
1805 Rusia kalah di Pertempuran Austerlitz, dan
1806 di Pertempuran Jena-Auerstedt.
Setelah itu, Alexander I, membentuk aliansi
kompromi dengan Napoleon pada 1807 di Tilsit.
Tsar Alexander I Kaisar Napoleon I
Aliansi ini tidak berjalan baik dan berujung perang. Oleh Jean-Laurent Mosnier Oleh Jacques Louis
4
1812 Napoleon membawa Grande Armée yang terdiri dari 685.000 orang melintasi perbatasan
Rusia, dimana 410.000 diantaranya merupakan orang Perancis.
Penyerangan tersebut terbukti fatal bagi tentara Perancis dan memutarbalikkan keadaan pada
Perang Napoleon.
Setelah Pertempuran Borodino, pembakaran Moskow, dan retreat (kepulangan) yang lama,
Napoleon kembali dari Rusia dengan hanya 93.000 orang dalam Grande Armée, diantaranya
hanya 35.000 orang Prancis.
5
6
KONGRES WINA 1815
Setelah Napoleon kalah, pemimpin dari negara-negara terkuat di
Eropa berkumpul di Wina pada 1815 untuk membangun kerangka
stabilitas dan kedamaian Eropa yang baru, dan juga untuk
menjalankan konservatisme; memutar balik keadaan seperti sebelum
revolusi Perancis sebisa mungkin mirip dengan keadaan aslinya.
Negara-negara yang berkumpul adalah koalisi para pemenang perang
dari ‘Quadruple Alliance’ yaitu; Austria, Britania, Prussia, dan Rusia.
Juga mengundang pihak yang kalah, yaitu Perancis
Kongres ini juga mengusahakan untuk mengembalikan ‘balance of
power’ yang telah hilang dari Eropa sejak Louis XIV. Karena
Perancis selama lebih dari satu abad telah benar-benar mengancam
keseimbangan kekuasaan di Eropa.
7
Peta baru digambar menurut prinsip konservatif. Kongres mencoba PETA EROPA BARU
menggambar ulang peta semirip mungkin dengan keadaan Eropa pra-
Napoleon, tetapi dengan beberapa kebaruan.
Batas-batas negara Perancis kembali pada batas-batas 1792, dengan
Kerajaan Belanda di Timur Laut, dan Kerajaan Piedmont-Sardinia di
Tenggara untuk membatasi pergerakannya
Rusia, berkat perannya yang signifikan dalam mengalahkan Napoleon,
mendapatkan sebagian besar wilayah Polandia, keseluruhan Finlandia,
dan Bessarabia dari Kesultanan Ottoman
Britania mendapatkan kepulauan Helgeland dekat Denmark, Malta dekat
Italia, dan Kepulauan Ionian dekat Ottoman.
Swedia menganeksasi Norwegia dengan biaya dari Denmark, sebagai
gantinya Denmark diberikan Kadipaten (Duchy) Holstein dan Lauenburg
Konfederasi Jerman yang berisi 39 negara dibuat untuk menggantikan
Kekaisaran Suci Romawi yang sudah hancur
Austria mendapatkan kembali Tirol dari Italia, mengakuisisi Kerajaan
Lombardi Venesia, dan wilayah Dalmatia
Prussia, untuk menyeimbangkan kekuatan Austria, diberikan Kadipaten
Agung Warsawa, Pomenaria dari Swedia, separuh Saxony, dan sebagian
besar dari Rhineland
8
REFORMASI ALEXANDER I
DAN KEMATIANNYA
9
PEMBERONTAKAN DESEMBER 1825
Konstantin Pavlovich, adik tertua Alexander I menolak untuk naik menjadi Tsar
Adiknya, Nicholas Pavlovich akhirnya naik menjadi Tsar
Memanfaatkan keadaan negara yang kebingungan, bangsawan liberal memberontak
Pemberontak melancarkan aksinya di Senatskaya Ploschad (Senate Square) di kota St Petersburg, namun
berhasil diberhentikan ketika Nicholas I memerintahkan artilerinya untuk menembaki para pemberontak.
Semua pemberontak ditangkap dan dipenjara. 5 orang pemimpin pemberontak yang paling radikal
dihukum gantung, selebihnya diasingkan ke Siberia, termasuk Pangeran Sergey Trubetskoy.
10
TSAR NICHOLAS I: THE IRON TSAR
11
NEGARA POLISI
Nicholas I sangat menyukai ketertiban dalam semua aspek kehidupan. Moto Nicholas I adalah,
"Autokrasi, Ortodoksi, dan Nasionalisme", yang dirumuskan oleh Menteri Sergey Uvarov.
Karena takut akan pemberontakan lain meledak, sebuah organisasi polisi rahasia baru yang disebut
"Departemen Ketiga" dibentuk, dipimpin oleh Pangeran (tingkat Count) Alexander von Benckendorff.
Orang-orang diawasi, buku dan koran disensor, mata-mata ada di mana-mana. Orang yang dicurigai
akan dipenjara atau diasingkan.
Tidak memungkinkan untuk berbicara secara terbuka tentang politik atau untuk mendiskusikan ide-ide
liberal. Hukuman berat dijatuhkan untuk orang yang menyebarkan keraguan atas otoritas Tsar.
12
REL KERETA PERTAMA RUSIA
Penulis dan penyair terkemuka pada era ini adalah Alexander Pushkin. Ia menulis dengan
tema masyarakat biasa di Rusia, dan dalam bahasa Rusia. Ia dianggap telah menciptakan
bahasa sastra Rusia. Akibat tulisannya dan hubungannya dengan para pemberontak
‘decembrists 1825’ membuatnya diasingkan.
Apa yang dilakukan Pushkin untuk sastra Rusia, Mikhail Glinka melakukannya untuk
musik klasik Rusia, ia menjadi orang pertama yang menulis komposisi musik bertema
Lukisan Alexander Pushkin
Rusia, dengan cita rasa khas Rusia.
14
PERANG DI KAUKASUS DAN KRIMEA, DAN KEMATIAN NICHOLAS I
Rusia berperang melawan Persia di Kaukasus pada 1826-1828, dengan Rusia keluar sebagai pemenang.
Hasilnya Rusia menguasai wilayah Kaukasus termasuk bagian dari Azerbaijan dan Armenia modern.
Perang berlanjut melawan Ottoman hingga 1829, dengan Rusia keluar sebagai pemenang. Hasilnya Rusia
menguasai wilayah pantai Laut Hitam.
1850-an Ottoman melemah, 1852 Perancis berhasil memaksa Ottoman untuk menamainya pelindung dari
kota-kota suci umat Kristen di ‘Tanah Suci’ (Israel dan Palestina modern). Sebuah titel yang sudah dipegang
oleh Rusia sejak abad ke 18
Juli 1853 Rusia menyerang teritori Danubia milik Ottoman, November 1853 Rusia menghancurkan kapal-
kapal Ottoman pada pertempuran Sinop. Britania dan Perancis ikut mendeklarasikan perang.
Pasukan gabungan Britania-Perancis-Ottoman menyerang Sevastopol dan mencoreng muka Rusia dengan
kekalahan yang pahit. Hal ini disebabkan karena armada Rusia yang sudah usang.
Nicholas I meninggal pada Februari 1855 akibat pneumonia saat mengawasi pasukannya di Krimea
15
Siege of Sevastopol (1853-1854) oleh George Baxter
16
TSAR ALEXANDER II
Lahir: 29 April 1818
Meninggal: 13 Maret 1881
Masa Menjabat: 1855-1881
17
AKHIR PERANG KRIMEA
Juni 1855 Rusia berhasil merebut benteng penting milik
Ottoman pada pertempuran Kars
Agustus 1855 Rusia berhasil mengamankan kota Taganrog
dari kepungan. Namun, Sevastopol jatuh setelah 'Siege of Sevastopol 1855' oleh Grigory Shukaev
dibombardir 6x oleh tentara Aliansi Ottoman
Lev Tolstoy yang menjadi saksi jatuhnya Sevastopol
menuliskannya dalam tiga cerita pendek yang dikenal
sebagai Sevastopol Sketches
Jatuhnya Sevastopol, kematian Nicholas I, dan kemarahan
publik Britania dan Perancis melunturkan semangat perang
Maret 1856 ditandatangani perjanjian untuk mengakhiri
perang di Paris, dengan hasil: Batas-batas wilayah Rusia dan
Ottoman dikembalikan seperti semula. Namun, keduanya
tidak boleh memiliki angkatan laut di Laut Hitam
'Congrès de Paris, 1856' oleh Edouard Louis Dubufe
18
EMANSIPASI PARA BUDAK
Alexander II memiliki pemikiran yang sama dengan Nicholas I,
Alexander I, dan Catherine II, bahwa Rusia tidak akan pernah maju
menjadi negara modern jika perbudakan masih dipraktikkan
Ketika Alexander II membuka debat tentang emansipasi budak,
kaum elit menentangnya. Alexander berkata: "Lebih baik
menghapuskan perbudakan dari atas, daripada menunggu waktu
ketika mereka akan mulai menghapuskannya sendiri dari bawah."
Pada tahun 1861, Manifesto Emansipasi diterbitkan. akhirnya
diumumkan semua budak yang dimiliki secara pribadi telah bebas.
Pada tahun 1866, semua budak milik negara juga dinyatakan bebas.
Reformasi besar ini mempengaruhi kehidupan sekitar empat puluh
juta orang secara keseluruhan.
Atas warisannya ini, Alexander II sering disebut sebagai
‘Alexander II the Liberator’
Alexander II juga memberlakukan banyak reformasi lainnya: Dia
memodernisasi sistem peradilan, mengurangi sensor, dan mulai 'Emancipation of the Serfs' oleh Boris Kustodiev
memperluas jaringan kereta api di Rusia.
Pada tahun 1864, Zemstvos, lembaga pemerintah daerah juga
diperkenalkan, tetapi pengaruhnya tidak seperti yang diharapkan.
19
PERANG DI KAUKASUS TIMUR DAN BARAT
20
PENJUALAN ALASKA
Pada 1860-an, koloni Alaska sudah tidak begitu bernilai
karena perburuan yang berlebihan, persaingan dari
Britania dan Amerika, dan jarak koloni yang jauh.
Kembali pada 1849, Fort Ross di California dijual
karena tidak lagi diperlukan untuk memasok koloni
Alaska, dan pada 1867 diputuskan untuk menjual
Alaska ke Amerika Serikat seharga $7,2 juta.
Penduduk asli Tlingit memang berpendapat bahwa
tanah itu tidak berhak untuk dijual oleh Rusia, tetapi
pengaruh mereka terlalu kecil, dan tidak didengarkan.
21
PEMBUNUHAN ALEXANDER II
22
TSAR ALEXANDER III
23
PEMERINTAHAN REPRESIF
ALEXANDER III
24
PERTUMBUHAN EKONOMI RUSIA
• Pemerintahan Alexander III merupakan periode perdamaian dan stabilitas internasional. Tidak ada
perang besar yang terjadi di bawah pemerintahannya. Pada 1890an, perekonomian Rusia membaik,
meskipun masih lambat.
• Salah satu tokoh penting yang memimpin Rusia menuju kemajuan industri adalah Menteri
Keuangan Alexander III; Sergey Witte, yang menegosiasikan modal asing, dan pinjaman yang
menguntungkan dari Prancis. Dalam dekade berikutnya, hasil industri sudah melonjak.
• Salah satu proyek utama, pada periode awal itu, adalah pembangunan rel kereta api terpanjang di
dunia, Kereta Api Trans-Siberia, yang dimulai pada tahun 1891.
25
PEMBUNUHAN ALEXANDER III
• Narodnaya Volya berharap mengulangi keberhasilan membunuh Tsar. Sadar akan ancaman, Alexander III pindah ke
Istana Gatchina di luar St Petersburg bersama keluarganya karena alasan keamanan. Pada 1887, sebuah plot terungkap
oleh Okhrana. Para konspirator digantung, termasuk Alexander Ulyanov, kakak dari Vladimir Lenin.
• Pada Oktober 1888, kereta yang membawa Alexander III dan keluarganya dari Krimea dibom dan tergelincir. Tercatat
21 orang tewas, tetapi anggota keluarga kekaisaran tidak termasuk di antara yang tewas.
26
KEMATIAN ALEXANDER III
• Alexander III meninggal di antara keluarganya di kediaman mereka di Istana Lividia di luar Yalta di Krimea pada
tahun 1894 akibat gagal ginjal, kemungkinan besar akibat dari kegemarannya terhadap alkohol
27
TSAR NICHOLAS II:
TSAR TERAKHIR RUSIA
28
TRAGEDI KHODYNKA
• Satu bulan setelah pemakaman Alexander II, Nicholas II menikahi
Princess Alix dari Hesse-Darmstadt (cucu Ratu Victoria dari
Britania) yang berpindah agama menjadi Ortodoks dan
mengambil nama Alexandra Fyodorovna.
• Mei 1896, Nicholas II resmi dimahkotakan di Katedral di
Kremlin. Dalam perayaannya, sebuah festival diselenggarakan
untuk warga di Lapangan Khodynka di luar Moskow.
• Sekitar 100.000 orang hadir, dan ketika desas-desus mulai
menyebar bahwa makanan gratis mulai habis, kerumunan orang
bergegas maju sehingga banyak yang terinjak dan mati lemas.
Diestimasi lebih dari 1.300 orang tewas, dengan jumlah korban
luka-luka mendekati angka tersebut.
• Keluarga kekaisaran melanjutkan acara pemahkotaan dengan
rencana pesta besar untuk menghormati Aliansi Perancis-Rusia,
Nicholas II yang tidak lebih menyukai beribadah daripada Penggambaran massa di Lapangan Khodynka
berpesta dibujuk untuk hadir menghormati tamu Perancis. Namun,
kehadirannya di pesta itu dilihat publik sebagai ketidakpedulian
kaisar terhadap para korban tragedi.
29
PERANG RUSIA-JEPANG &
BLOODY SUNDAY 1905
30
REFORMASI STOLYPIN
• Stolypin meninggal dibunuh oleh seorang radikal kiri pada tahun 1911. Potret Stolypin oleh Ilya Repin
31
RUSIA DALAM PERANG DUNIA I
PD I adalah konflik militer yang paling mengerikan
dalam sejarah, dan Rusia membayar harga tertinggi dari
semua negara yang terlibat dalam jumlah korban dan
kerusakan. Dari dua belas juta prajurit yang bertempur,
lebih dari dua setengah juta gugur, hilang, dan ditangkap.
Selain itu, perang tersebut mendorong Rusia menuju
revolusi yang lebih besar lagi.
Rusia memasuki PD I pada Agustus 1914 setelah Jerman
dan Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Rusia.
Rusia didukung oleh Prancis dan Inggris, dan tujuan
utamanya masuk dalam PD I adalah menginvasi Balkan Laporan surat kabar tentang deklarasi perang Jerman
dan menaklukkan Konstantinopel.
32
RUSIA DALAM PD I: 1914-1916
33
NICHOLAS II TURUN TAKHTA:
AKHIR DINASTI ROMANOV
34