Anda di halaman 1dari 34

SEJARAH RUSIA

ALEXANDER I sampai NICHOLAS II


Dipresentasikan oleh:
Tri Agus Darmawan (1403618074)
Pendidikan Sejarah 2018 (A)
KAISAR (TSAR) ALEXANDER I

Lahir: 23 Desember 1777


Meninggal: 1 Desember 1825
Masa menjabat: 1801-1825

Pemerintahan Alexander I dimulai sebagai periode


harapan untuk reformasi liberal. Dilanjutkan
dengan kemenangan militer atas Napoleon, dan
berakhir dengan kekecewaan karena proyek
konstitusi pertama gagal, dan Kaisar memilih
Tsar Alexander I
pemerintahan otokratis setelahnya. Oleh Jean-Laurent Mosnier

2
ALEXANDER I DAN LIBERALISME


Pada awal masa pemerintahannya, Alexander I meluncurkan
serangkaian reformasi progresif. Seperti menekan polisi rahasia,
memperbaiki sistem pendidikan, dan melonggarkan sensor.

Harapan sangat tinggi: Para elit terdidik mengharapkan
pemerintahan yang konstitusional dan penghapusan perbudakan.

Proyek konstitusi disampaikan kepada Alexander I oleh Mikhail
Speransky, penasihat terdekatnya. Meskipun perbudakan dihapuskan
di provinsi-provinsi Baltik, gerakan menuju pembebasan umum gagal
karena perlawanan dari kaum bangsawan.

3
ALEXANDER I DAN NAPOLEON


Awal abad ke-19, tentara Rusia mengalami dua
kekalahan yang memalukan melawan Napoleon.

1805 Rusia kalah di Pertempuran Austerlitz, dan
1806 di Pertempuran Jena-Auerstedt.

Setelah itu, Alexander I, membentuk aliansi
kompromi dengan Napoleon pada 1807 di Tilsit.
Tsar Alexander I Kaisar Napoleon I
Aliansi ini tidak berjalan baik dan berujung perang. Oleh Jean-Laurent Mosnier Oleh Jacques Louis

4
1812 Napoleon membawa Grande Armée yang terdiri dari 685.000 orang melintasi perbatasan
Rusia, dimana 410.000 diantaranya merupakan orang Perancis.

Penyerangan tersebut terbukti fatal bagi tentara Perancis dan memutarbalikkan keadaan pada
Perang Napoleon.

Setelah Pertempuran Borodino, pembakaran Moskow, dan retreat (kepulangan) yang lama,
Napoleon kembali dari Rusia dengan hanya 93.000 orang dalam Grande Armée, diantaranya
hanya 35.000 orang Prancis.

Kemenangan atas Napoleon menempatkan Alexander I di antara kekuatan utama yang


menetapkan tatanan baru di Eropa pada Kongres Vienna (Wina), Austria di tahun 1815.

5
6
KONGRES WINA 1815


Setelah Napoleon kalah, pemimpin dari negara-negara terkuat di
Eropa berkumpul di Wina pada 1815 untuk membangun kerangka
stabilitas dan kedamaian Eropa yang baru, dan juga untuk
menjalankan konservatisme; memutar balik keadaan seperti sebelum
revolusi Perancis sebisa mungkin mirip dengan keadaan aslinya.


Negara-negara yang berkumpul adalah koalisi para pemenang perang
dari ‘Quadruple Alliance’ yaitu; Austria, Britania, Prussia, dan Rusia.
Juga mengundang pihak yang kalah, yaitu Perancis


Kongres ini juga mengusahakan untuk mengembalikan ‘balance of
power’ yang telah hilang dari Eropa sejak Louis XIV. Karena
Perancis selama lebih dari satu abad telah benar-benar mengancam
keseimbangan kekuasaan di Eropa.

7
Peta baru digambar menurut prinsip konservatif. Kongres mencoba PETA EROPA BARU
menggambar ulang peta semirip mungkin dengan keadaan Eropa pra-
Napoleon, tetapi dengan beberapa kebaruan.


Batas-batas negara Perancis kembali pada batas-batas 1792, dengan
Kerajaan Belanda di Timur Laut, dan Kerajaan Piedmont-Sardinia di
Tenggara untuk membatasi pergerakannya

Rusia, berkat perannya yang signifikan dalam mengalahkan Napoleon,
mendapatkan sebagian besar wilayah Polandia, keseluruhan Finlandia,
dan Bessarabia dari Kesultanan Ottoman

Britania mendapatkan kepulauan Helgeland dekat Denmark, Malta dekat
Italia, dan Kepulauan Ionian dekat Ottoman.

Swedia menganeksasi Norwegia dengan biaya dari Denmark, sebagai
gantinya Denmark diberikan Kadipaten (Duchy) Holstein dan Lauenburg

Konfederasi Jerman yang berisi 39 negara dibuat untuk menggantikan
Kekaisaran Suci Romawi yang sudah hancur

Austria mendapatkan kembali Tirol dari Italia, mengakuisisi Kerajaan
Lombardi Venesia, dan wilayah Dalmatia

Prussia, untuk menyeimbangkan kekuatan Austria, diberikan Kadipaten
Agung Warsawa, Pomenaria dari Swedia, separuh Saxony, dan sebagian
besar dari Rhineland

8
REFORMASI ALEXANDER I
DAN KEMATIANNYA

Setelah aman dari Prancis, Tsar Alexander I kembali ke


rencananya untuk mereformasi Rusia. Alexander I, seperti
neneknya (Catherine The Great), dikenal karena pandangan
liberalnya. Namun rencana ini ditentang keras oleh para elit,
dan akhirnya kehilangan minatnya untuk ini, merasa bahwa
masyarakat Rusia belum siap untuk perubahan.
Paruh kedua pemerintahan Alexander I didominasi oleh
penasihat konservatifnya; Alexey Arakcheyev.
Alexander I meninggal secara tiba-tiba di kota Taganrog karena
tifus pada November 1825, ia meninggal tanpa keturunan untuk
melanjutkan Takhta Kekaisaran Rusia.

Potret Alexander I oleh Franz Krüger

9
PEMBERONTAKAN DESEMBER 1825

Konstantin Pavlovich, adik tertua Alexander I menolak untuk naik menjadi Tsar

Adiknya, Nicholas Pavlovich akhirnya naik menjadi Tsar

Memanfaatkan keadaan negara yang kebingungan, bangsawan liberal memberontak

Pemberontak melancarkan aksinya di Senatskaya Ploschad (Senate Square) di kota St Petersburg, namun
berhasil diberhentikan ketika Nicholas I memerintahkan artilerinya untuk menembaki para pemberontak.
Semua pemberontak ditangkap dan dipenjara. 5 orang pemimpin pemberontak yang paling radikal
dihukum gantung, selebihnya diasingkan ke Siberia, termasuk Pangeran Sergey Trubetskoy.

10
TSAR NICHOLAS I: THE IRON TSAR

Lahir: 6 Juli 1796


Meninggal: 2 Maret 1855
Masa menjabat: 1825-1855

Pemerintahan Nicholas I ditandai dengan kebijakan


konservatifnya, kebijakan luar negeri yang agresif, dan
penindasan dalam negeri yang membuatnya mendapat julukan
'The Iron Tsar'. Terlepas dari reputasi ini, Nicholas I tidak
menyukai konsep perbudakan dan ingin menghapusnya. Tetapi
ia tidak bisa menghapusnya, karena takut akan pemberontakan
Potret Nicholas I oleh Franz Krüger
dari kaum aristokrat. Namun, Nicholas I terus menaikan taraf
hidup 'budak-budak mahkota' yang dimiliki negara.

11
NEGARA POLISI
Nicholas I sangat menyukai ketertiban dalam semua aspek kehidupan. Moto Nicholas I adalah,
"Autokrasi, Ortodoksi, dan Nasionalisme", yang dirumuskan oleh Menteri Sergey Uvarov.

Karena takut akan pemberontakan lain meledak, sebuah organisasi polisi rahasia baru yang disebut
"Departemen Ketiga" dibentuk, dipimpin oleh Pangeran (tingkat Count) Alexander von Benckendorff.
Orang-orang diawasi, buku dan koran disensor, mata-mata ada di mana-mana. Orang yang dicurigai
akan dipenjara atau diasingkan.

Tidak memungkinkan untuk berbicara secara terbuka tentang politik atau untuk mendiskusikan ide-ide
liberal. Hukuman berat dijatuhkan untuk orang yang menyebarkan keraguan atas otoritas Tsar.

12
REL KERETA PERTAMA RUSIA

Nicholas I membangun rel kereta api pertama di Rusia


pada 1837 dengan panjang 17km antara kota St Petersburg
dan Istana Tsarskoye Selo.
Proyek berskala besar dari St Petersburg ke Moskow
dibangun antara tahun 1842 dan 1851. Proyek tersebut
terbukti sukses besar, dan pada akhir abad 19, lebih dari
19.000mil (30.600km) jalur telah dibangun.

13 PENGAMBARAN KERETA API TSARSKOYE SELO


MASA KEEMASAN KESENIAN RUSIA
Rusia selama periode Nicholas I mengalami apa yang digambarkan sebagai zaman
keemasan sastra dan seni.

Penulis dan penyair terkemuka pada era ini adalah Alexander Pushkin. Ia menulis dengan
tema masyarakat biasa di Rusia, dan dalam bahasa Rusia. Ia dianggap telah menciptakan
bahasa sastra Rusia. Akibat tulisannya dan hubungannya dengan para pemberontak
‘decembrists 1825’ membuatnya diasingkan.

Di antara penulis terkenal lainnya saat ini adalah


 Nikolai Gogol
 Ivan Turgenev
 Mikhail Lermontov
 Lev Tolstoy
 Fyodor Dostoevsky, dan
 Anton Chekhov

Apa yang dilakukan Pushkin untuk sastra Rusia, Mikhail Glinka melakukannya untuk
musik klasik Rusia, ia menjadi orang pertama yang menulis komposisi musik bertema
Lukisan Alexander Pushkin
Rusia, dengan cita rasa khas Rusia.

14
PERANG DI KAUKASUS DAN KRIMEA, DAN KEMATIAN NICHOLAS I

 Rusia berperang melawan Persia di Kaukasus pada 1826-1828, dengan Rusia keluar sebagai pemenang.
Hasilnya Rusia menguasai wilayah Kaukasus termasuk bagian dari Azerbaijan dan Armenia modern.
 Perang berlanjut melawan Ottoman hingga 1829, dengan Rusia keluar sebagai pemenang. Hasilnya Rusia
menguasai wilayah pantai Laut Hitam.
 1850-an Ottoman melemah, 1852 Perancis berhasil memaksa Ottoman untuk menamainya pelindung dari
kota-kota suci umat Kristen di ‘Tanah Suci’ (Israel dan Palestina modern). Sebuah titel yang sudah dipegang
oleh Rusia sejak abad ke 18
 Juli 1853 Rusia menyerang teritori Danubia milik Ottoman, November 1853 Rusia menghancurkan kapal-
kapal Ottoman pada pertempuran Sinop. Britania dan Perancis ikut mendeklarasikan perang.
 Pasukan gabungan Britania-Perancis-Ottoman menyerang Sevastopol dan mencoreng muka Rusia dengan
kekalahan yang pahit. Hal ini disebabkan karena armada Rusia yang sudah usang.
 Nicholas I meninggal pada Februari 1855 akibat pneumonia saat mengawasi pasukannya di Krimea

15
Siege of Sevastopol (1853-1854) oleh George Baxter

16
TSAR ALEXANDER II
Lahir: 29 April 1818
Meninggal: 13 Maret 1881
Masa Menjabat: 1855-1881

Alexander II naik menjadi Tsar setelah ayahnya, Nicholas I meninggal.


Alexander II memiliki pendidikan tinggi dan yakin bahwa Rusia
membutuhkan reformasi.

Pemerintahan Alexander II adalah era liberalisme dan reformasi yang sudah


lama ditunggu. Alexander II menghapus perbudakan dan mendapatkan nama
"Alexander the Liberator". Dia juga memperkenalkan reformasi domestik
lainnya yang sangat memodernisasi masyarakat Rusia. Tsar Alexander II oleh Monogrammist V.G.

17
AKHIR PERANG KRIMEA


Juni 1855 Rusia berhasil merebut benteng penting milik
Ottoman pada pertempuran Kars

Agustus 1855 Rusia berhasil mengamankan kota Taganrog
dari kepungan. Namun, Sevastopol jatuh setelah 'Siege of Sevastopol 1855' oleh Grigory Shukaev
dibombardir 6x oleh tentara Aliansi Ottoman

Lev Tolstoy yang menjadi saksi jatuhnya Sevastopol
menuliskannya dalam tiga cerita pendek yang dikenal
sebagai Sevastopol Sketches

Jatuhnya Sevastopol, kematian Nicholas I, dan kemarahan
publik Britania dan Perancis melunturkan semangat perang

Maret 1856 ditandatangani perjanjian untuk mengakhiri
perang di Paris, dengan hasil: Batas-batas wilayah Rusia dan
Ottoman dikembalikan seperti semula. Namun, keduanya
tidak boleh memiliki angkatan laut di Laut Hitam
'Congrès de Paris, 1856' oleh Edouard Louis Dubufe

18
EMANSIPASI PARA BUDAK
 Alexander II memiliki pemikiran yang sama dengan Nicholas I,
Alexander I, dan Catherine II, bahwa Rusia tidak akan pernah maju
menjadi negara modern jika perbudakan masih dipraktikkan
 Ketika Alexander II membuka debat tentang emansipasi budak,
kaum elit menentangnya. Alexander berkata: "Lebih baik
menghapuskan perbudakan dari atas, daripada menunggu waktu
ketika mereka akan mulai menghapuskannya sendiri dari bawah."
 Pada tahun 1861, Manifesto Emansipasi diterbitkan. akhirnya
diumumkan semua budak yang dimiliki secara pribadi telah bebas.
Pada tahun 1866, semua budak milik negara juga dinyatakan bebas.
Reformasi besar ini mempengaruhi kehidupan sekitar empat puluh
juta orang secara keseluruhan.
 Atas warisannya ini, Alexander II sering disebut sebagai
‘Alexander II the Liberator’
 Alexander II juga memberlakukan banyak reformasi lainnya: Dia
memodernisasi sistem peradilan, mengurangi sensor, dan mulai 'Emancipation of the Serfs' oleh Boris Kustodiev
memperluas jaringan kereta api di Rusia.
 Pada tahun 1864, Zemstvos, lembaga pemerintah daerah juga
diperkenalkan, tetapi pengaruhnya tidak seperti yang diharapkan.

19
PERANG DI KAUKASUS TIMUR DAN BARAT

 Konflik di Kaukasus Timur: Perang Murid melawan Imamat


Kaukasia, Imam Shamil ditangkap pada 1859. Namun, karena
ia akhirnya mengakui kekuasaan Rusia, ia diperbolehkan hidup
damai di Kaluga, sebelum akhirnya berpindah ke Kiev yang
cuacanya lebih bersahabat dengannya
 Konflik di Kaukasus Barat: Perang Russo-Sirkasia. Setelah
mengalahkan Imam Shamil, seluruh pasukan Rusia yang berada
di Kaukasus Timur dikirim ke Kaukasus Barat, di mana pada
1859 Rusia sudah berhasil membangun kendali dan
mendapatkan sumpah setia dari para pemimpin Sirkasia.
Mereka yang menolak terpaksa melarikan diri ke Ottoman. 'Imam Shamil surrender to Count Baryatinsky'
Ribuan orang tewas dalam perjalanan oleh Alexey Kivshenko

 Pada tahun 1864 Kaisar Alexander II menyatakan berakhirnya


Perang Kaukasus dan penaklukan seluruh Kaukasus.

20
PENJUALAN ALASKA


Pada 1860-an, koloni Alaska sudah tidak begitu bernilai
karena perburuan yang berlebihan, persaingan dari
Britania dan Amerika, dan jarak koloni yang jauh.

Kembali pada 1849, Fort Ross di California dijual
karena tidak lagi diperlukan untuk memasok koloni
Alaska, dan pada 1867 diputuskan untuk menjual
Alaska ke Amerika Serikat seharga $7,2 juta.

Penduduk asli Tlingit memang berpendapat bahwa
tanah itu tidak berhak untuk dijual oleh Rusia, tetapi
pengaruh mereka terlalu kecil, dan tidak didengarkan.

21
PEMBUNUHAN ALEXANDER II

Reformasi Alexander II tidak memuaskan kaum liberal Rusia pada


saat revolusi demokrasi dan republik sedang berlangsung di Eropa.

1866 usaha pertama dalam membunuh Alexander II dilakukan
oleh seorang revolusioner, Alexander II selamat

Usaha penembakan di Paris pada 1867, Alexander II selamat

1979 usaha penembakan di St Petersburg gagal, pada tahun yang
sama, kelompok pemberontak Narodnaya Volya berhasil
meledakkan gerbong kereta Alexander II, Alexander II selamat

1880 Narodnaya Volya menanam bom di Istana kekaisaran, 11
penjaga istana mati, Alexander II selamat

Maret 1881 Narodnaya Volya meledakkan kereta kencana Tsar,
Alexander II selamat. Namun, ketika ia keluar dari kereta
kencananya, Ignacy Hryniewiecki (member Narodnaya Volya)
Penggambaran bom di Istana Musim Dingin 1880
melemparkan bom yang melukai secara fatal Alexander II, ia
meninggal di Istana Musim Dingin pada 13 Maret 1881

22
TSAR ALEXANDER III

Lahir: 10 Maret 1845


Meninggal: 1 November 1894
Masa Menjabat: 1881-1894

Kaum revolusioner berharap pembunuhan Alexander II akan menciptakan


revolusi di Rusia, namun sebenarnya mereka baru saja membunuh penguasa
paling liberal yang pernah ada di Rusia.
Alexander III menangguhkan semua reformasi ayahnya. Pemerintahannya
penuh dengan penindasan, sensor, dan Rusiafikasi, tetapi disaat yang sama,
juga penuh kedamaian dan stabilitas. Dan yang terpenting, masa pemerintahan
Potret Alexander III oleh
Alexander III adalah masa perkembangan industri yang hebat.
Sergey Lvovich Levitsky

23
PEMERINTAHAN REPRESIF
ALEXANDER III

• Represi besar-besaran dilakukan oleh polisi rahasia,


yang disebut Okhrana, dan jaringan mata-mata mereka.
• Penindasan terhadap Yahudi dan etnis minoritas
lainnya, deportasi, serta penutupan surat kabar dan
universitas terjadi.
• Alexander III adalah seorang nasionalis Rusia. Dia
meluncurkan beberapa kampanye Rusiafikasi di distrik-
distrik perbatasan non-Rusia.

Potret Penobatan Alexander III oleh Georges Becker

24
PERTUMBUHAN EKONOMI RUSIA
• Pemerintahan Alexander III merupakan periode perdamaian dan stabilitas internasional. Tidak ada
perang besar yang terjadi di bawah pemerintahannya. Pada 1890an, perekonomian Rusia membaik,
meskipun masih lambat.

• Salah satu tokoh penting yang memimpin Rusia menuju kemajuan industri adalah Menteri
Keuangan Alexander III; Sergey Witte, yang menegosiasikan modal asing, dan pinjaman yang
menguntungkan dari Prancis. Dalam dekade berikutnya, hasil industri sudah melonjak.

• Salah satu proyek utama, pada periode awal itu, adalah pembangunan rel kereta api terpanjang di
dunia, Kereta Api Trans-Siberia, yang dimulai pada tahun 1891.

25
PEMBUNUHAN ALEXANDER III

Foto Bencana Kereta Borki

• Narodnaya Volya berharap mengulangi keberhasilan membunuh Tsar. Sadar akan ancaman, Alexander III pindah ke
Istana Gatchina di luar St Petersburg bersama keluarganya karena alasan keamanan. Pada 1887, sebuah plot terungkap
oleh Okhrana. Para konspirator digantung, termasuk Alexander Ulyanov, kakak dari Vladimir Lenin.
• Pada Oktober 1888, kereta yang membawa Alexander III dan keluarganya dari Krimea dibom dan tergelincir. Tercatat
21 orang tewas, tetapi anggota keluarga kekaisaran tidak termasuk di antara yang tewas.

26
KEMATIAN ALEXANDER III

Penggambaran Alexander III di ranjang kematiannya

• Alexander III meninggal di antara keluarganya di kediaman mereka di Istana Lividia di luar Yalta di Krimea pada
tahun 1894 akibat gagal ginjal, kemungkinan besar akibat dari kegemarannya terhadap alkohol

27
TSAR NICHOLAS II:
TSAR TERAKHIR RUSIA

Lahir: 18 Mei 1868


Meninggal: 17 Juli 1918
Masa menjabat: 1894-1917

Masa pemerintahan Nicholas II adalah serangkaian bencana dan


kesalahan perhitungan yang membawa revolusi dan berakhirnya
monarki otokratis di Rusia. Nicholas II percaya pada hak
ketuhanannya untuk memerintah, dan tidak berniat
mengizinkan penerapan konstitusi, atau melakukan reformasi
liberal apapun.
Dia memiliki kecenderungan untuk menerima nasihat yang Potret Nicholas II,
meragukan dari orang-orang terdekat seperti istrinya, Alexandra Diwarnai digital oleh Klimbim
Fyodorovna, dan tabib religius, Grigory Rasputin.

28
TRAGEDI KHODYNKA
• Satu bulan setelah pemakaman Alexander II, Nicholas II menikahi
Princess Alix dari Hesse-Darmstadt (cucu Ratu Victoria dari
Britania) yang berpindah agama menjadi Ortodoks dan
mengambil nama Alexandra Fyodorovna.
• Mei 1896, Nicholas II resmi dimahkotakan di Katedral di
Kremlin. Dalam perayaannya, sebuah festival diselenggarakan
untuk warga di Lapangan Khodynka di luar Moskow.
• Sekitar 100.000 orang hadir, dan ketika desas-desus mulai
menyebar bahwa makanan gratis mulai habis, kerumunan orang
bergegas maju sehingga banyak yang terinjak dan mati lemas.
Diestimasi lebih dari 1.300 orang tewas, dengan jumlah korban
luka-luka mendekati angka tersebut.
• Keluarga kekaisaran melanjutkan acara pemahkotaan dengan
rencana pesta besar untuk menghormati Aliansi Perancis-Rusia,
Nicholas II yang tidak lebih menyukai beribadah daripada Penggambaran massa di Lapangan Khodynka
berpesta dibujuk untuk hadir menghormati tamu Perancis. Namun,
kehadirannya di pesta itu dilihat publik sebagai ketidakpedulian
kaisar terhadap para korban tragedi.

29
PERANG RUSIA-JEPANG &
BLOODY SUNDAY 1905

• Perang Rusia-Jepang 1904-05 diharapkan menjadi


kemenangan yang mudah, tetapi Rusia dipermalukan oleh
Jepang dan sebagian besar armada laut Rusia hancur.
• Revolusi 1905 dipicu oleh pasukan Tsar yang menembaki
demonstran damai di dekat Istana Musim Dingin. Orang-
orang itu mencoba untuk memberikan petisi kepada Tsar
untuk memperbaiki kondisi kehidupan mereka.
• Peristiwa itu dikenal sebagai Minggu Berdarah. Peristiwa
Minggu Berdarah mengakibatkan gelombang pemogokan
dan pemberontakan, dan Nicholas II terpaksa untuk
memberikan hak-hak sipil dasar kepada rakyat, serta
membentuk Parlemen Kekaisaran (Duma). Bloody Sunday oleh Wojciech Kossak
• Dokumen-dokumen disiapkan oleh Perdana Menteri, Sergey
Witte, dan dikenal sebagai "Manifesto Oktober" tahun 1905.

30
REFORMASI STOLYPIN

• Nicholas II sangat tidak mempercayai parlemen. Pada tahun 1907, setelah


akhirnya menetapkan kendali Tsar atas Duma, Perdana Menteri muda yang
baru diangkat, Pyotr Stolypin, memberlakukan Reformasi Agraria

• Reformasinya membongkar sistem masyarakat pedesaan dan menciptakan


pertanian mandiri di pedesaan

• Reformasi progresif ini menghasilkan efek yang menjanjikan, tetapi juga


menciptakan banyak ketegangan yang berkepanjangan

• Stolypin meninggal dibunuh oleh seorang radikal kiri pada tahun 1911. Potret Stolypin oleh Ilya Repin

31
RUSIA DALAM PERANG DUNIA I
 PD I adalah konflik militer yang paling mengerikan
dalam sejarah, dan Rusia membayar harga tertinggi dari
semua negara yang terlibat dalam jumlah korban dan
kerusakan. Dari dua belas juta prajurit yang bertempur,
lebih dari dua setengah juta gugur, hilang, dan ditangkap.
 Selain itu, perang tersebut mendorong Rusia menuju
revolusi yang lebih besar lagi.
 Rusia memasuki PD I pada Agustus 1914 setelah Jerman
dan Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Rusia.
 Rusia didukung oleh Prancis dan Inggris, dan tujuan
utamanya masuk dalam PD I adalah menginvasi Balkan Laporan surat kabar tentang deklarasi perang Jerman
dan menaklukkan Konstantinopel.

32
RUSIA DALAM PD I: 1914-1916

• Rusia memasuki PD I tanpa persiapan. Agustus 1914, Rusia


kalah di Pertempuran Tannenberg. Rusia dengan jumlah
tentara 2x lipat dari Jerman, menderita 10x lebih banyak
korban.
• Masalah utama Rusia adalah dengan peralatan, logistik, dan
perencanaan. Tentara Rusia kekurangan segalanya, termasuk
senjata, makanan, dan pakaian.
• Komandan tertinggi Tentara Kekaisaran Rusia, Grand Duke
Nicholas Nikolaevich, tidak berpengalaman di medan perang.
• 1915 Nicholas II mengambil alih komando dan meninggalkan
Petrograd (sebelumnya St Petersburg) menuju medan perang.
• Salah satu dari sedikit kemenangan Rusia dipimpin oleh Tentara Rusia pada PD I (fotografer tidak dikenal)
Jenderal Alexey Brusilov di front Austria-Hungaria pada 1916.

33
NICHOLAS II TURUN TAKHTA:
AKHIR DINASTI ROMANOV

• PD I yang membawa lebih banyak dampak negatif


daripada positif kepada Rusia membuat publik marah,
dan memulai Revolusi Februari 1917.
• Nicholas II dipaksa turun tahta dan digantikan dengan
Pemerintahan Sementara. Kekuasaan Dinasti Romanov
atas Rusia dinyatakan berakhir.
• Nicholas II, bersama dengan istrinya Alexandra,
keempat putri mereka Olga, Tatiana, Maria, Anastasia,
dan putranya, Alexey, dijadikan tahanan rumah di
Tsarskoye Selo, lalu Tobolsk, dan akhirnya di
Yekaterinburg. Sebelum akhirnya mereka semua
dieksekusi oleh Bolshevik pada 1918. Laporan surat kabar tentang turunnya Tsar Nicholas II

34

Anda mungkin juga menyukai